KESELAMATAN KERJA
Disusun Oleh :
LAMPUNG SELATAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan tugas ini sangat penting bagi
penulis sebagai tempat untuk menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan. Melalui
makalah ini, penulis juga berlatih menjadi insan yang baik dimasa depan. Penulis
juga mengucapan terima kasih kepada:
1. Ibu Lathifa Putri Afisna, S.Pd., M.Eng selaku dosen pengampu mata kuliah
Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
2. Teman-teman mahasiswa/i yang mengambil mata kuliah K3.
3. Keluarga terutama kedua orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan
dukungan dengan penuh cinta dan kasih sayang.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhir
kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
tidak ada lagi. Hal ini dikarenakan adanya faktor manusia yang menjadi salah
satu penyebab terjadinya kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja dalam industry
biasanya diakibatkan oleh 2 hal yakni perilaku kerja yang berbahaya (unsafe
human act) dan kondisi berbahaya (unsafe conditions) (Suma’mur, 2009).
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Penyuluhan
Penyuluhan merupakan salah satu metode pendidikan kesehatan yang
sederhana. Selain itu, metode penyuluhan juga efektif dalam upaya
penyampaian informasi secara cepat kepada kelompok sasaran
berpendidikan rendah. Penyuluhan K3 adalah bentuk usaha yang
dilakukan untuk mendorong dan menguatkan kesadaran dan perilaku
pekerja tentang K3 sehingga dapat melindungi pekerja, properti dan
lingkungan. Untuk menunjang penyuluhan biasanya pemateri
menggunakan alat bantu lihat semaksimal mungkin.
3
A. Metode Penyuluhan
B. Teknik Penyuluhan
Teknik komunikasi yang bisa dilakukan pada umumnya ada tiga yaitu
teknik komunikasi informasi adalah proses penyampaian pesan yang
sifatnya “memberi tahu” atau memberikan penjelasan kepada orang
lain. Komunikasi ini dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis,
misalnya melalui papan pengumuman, pertemuan-pertemuan
kelompok juga media massa, kedua yaitu teknik komunikasi persuasi,
istilah “persuasi” atau dalam bahasa Inggris “persuation” berasal dari
kata latin persuasion, yang secara harfiah berarti hal membujuk atau
meyakinkan, dan yang ketiga adalah teknik komunikasi coersive
(koersif) adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada
orang lain dengan cara yang mengandung paksaan agar melakukan
suatu tindakan atau kegiatan tertentu.
4
berhubungan dengan penyajian pelajaran seperti visual, audio,
audiovisual dan lain-lain.
Alat bantu penyuluhan adalah alat-alat atau sarana penyuluhan yang
diperlukan oleh seorang penyuluh guna memperlancar proses
penyuluhan. Ragam alat bantu yang dibutuhkan penyuluh yaitu,
lembar persiapan penyuluh berupa lembar persiapan penyuluh, lembar
persiapan pelatihan, dan lembar persiapan kerja, kedua yaitu
kurikulum yang memuat pernyataan tertulis tentang perencanaan
pendidikan , ketiga yaitu papan tulis, keempat yaitu alat tulis, kelima
yaitu sarana ruangan seperti pengeras suara, penata cahaya dan penata
udara, dan yang terakhir adalah alat bantu proyektor.
5
yang paling efektif dan efisien untuk tujuan perubahan perilaku
penerima manfaat yang diinginkan penyuluhnya.
A. Manfaat pelatihan
- Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pekerja
- Membantu pekerja melaksanakan pekerjaannya dengan aman tanpa
menimbulkan risiko bagi kesehatannya
6
- Mengurangi kecelakaan kerja
- Mengurangi absensi dan penggantian kerja
- Mengurangi biaya kompensasi akibat kecelakaan kerja dan PAK
- Mengurangi biaya pemeliharaan mesin dan kerusakaan alat kerja
- Meningkatkan kepuasan kerja
- Meningkatkan produktivitas kerja
- Membangun komunikasi menjadi lebih baik
- Menciptakan kerja sama yang baik
- Mengembangkan budaya K3 yang positif dalam lingkungan kerja yang
aman dan sehat
- Memenuhi kewajiban hokum bagi pengusaha untuk melindungi kesehatan
dan keselamatan pekerja
1. Pengenalan Pentingnya K3
7
melakukan tindak pelanggaran dalam tata tertib khususnya dalam K3.
(Misalnya; terpergoki tidak menggunakan APD saat bekerja, diberikan
sanksi berupa skorsing /dll)
3. Lokasi Pekerjaan
Setelah diberikan pengenalan terkait pentingnya K3, tata tertib serta lokasi
pekerjaan, maka selanjutnya karyawan dibekali dengan materi K3 secara
umum, serta secara khusus sesuai dengan bidang kerjanya masing-masing.
Dalam bagian ini juga, karyawan lebih diberikan pemahaman terkait hak
dan kewajiban perusahaan dan karyawan terkait penyediaan K3, serta
aturan-aturan perusahaan terkait penyuluhan K3.
5. Lingkungan Pekerjaan
6. Keamanan
Keamanan pada perusahaan tentunya sangat penting dan pasti ada di tiap-
tiap perusahaan. Oleh karenanya, setiap perusahaan juga memberikan
8
sarana bagi karyawannya untuk memahami komponen-komponen
keamanan yang dapat menunjang terlaksananya K3.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2.Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
11