Anda di halaman 1dari 18

OLEH:

KELOMPOK 3
 Abd.salam
 Andi pangeran syah ramadhan
 Najma heptullah s
 Imelda
 Masturi julata
A.Perencanaan Sebagai Fungsi manajemen
Proses manajemen kesehatan dan keselamatan kerja
meliputi pelaksanaan fungsi – fungsi manajemen di
bidang keselamatan dan kesehatan kerja yaitu fungsi
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.
 Fungsi perencanaan adalah merupakan salah satu
fungsimanajemen yang perlu mendapat perhatian,
karena dari perencanaanyang baik dapat diharapkan
terlaksananya fungsi manajemen lainnyadengan
baik, karena semua fungsi manajemen berkaitan
satu sama lain.
 Pelaksanaan program kesehatan dan keselamatan
kerja sasarannya ialah tempat kerja yang aman dan sehat.
Untuk itu semua permasalahan yang menghambat
tercapainya tujuan harus diidentifikasi, dievaluasi, dicari
penyebab dasarnya untuk kemudian diupayakan cara
pemecahan yang paling baik. Gunawan (1983) membagi
tujuan program keselamatan dan kesehatan kerja menjadi
tujuan kemanusiaan, tujuan ekonom dan tujuan sosial
termasuk memenuhi ketentuan hukum, meliputi
pencegahan cidera,pengendalian kerugian harta benda dan
kerusakan lingkungan yang secara keseluruhan merupakan
lingkup pengendalian kerugian (total loss control)
B. Identifikasi Masalah
Para ahli di bidang kesehatan dan keselamatan kerja
sepakat bahwa permasalahan dibidang kesehatan dan
keselamatan kerja adalah gejala kurang baiknya
manajemen. Terjadinya tindakan yang berbahaya, kondisi
berbahaya, keadaan hampir celaka, dan kecelakaan atau
penyakit akibat kerja adalah gejala atau simpton dari
kurang berfungsinya manajemen.
Contoh klasik yang sering dikemukakan adalah seorang
pekerja akan mencat tembok pabrik. Untuk itu ia perlu
menggunakan tangga.Pekerja tadi menemukan sebuah
tangga tapi ia melihat bahwa anak tangga paling bawah
keadaan cacat. Namun ia gunakan juga dengan pikiran
bahwa ia dapat naik dan turun tanpa menginjak anak
tangga tadi. Dengan jalan pikiran seperti itu ia
kemudian naik tangga dan melakukan pekerjaan mencat
beberapa lama. Pada waktu turun ia lupa bahwa anak
tangga terbawah cacat sehingga waktu diinjaknya, ia
terpeleset, jatuh dan kakinya terkilir
C. Cari Penyebab Dasar
Dari identifikasi masalah, manajer keselamatan dan
kesehatan kerja telah mempunyai gambaran
permasalahan yang dihadapi.Namun sebagian besar
gambaran masih berupa kumpulan gejala, dan belum
sampai pada penyebab dasar. Supaya sampai pada
penyebab dasar, maka seorang manajer keselamatan
dan kesehatan kerja perlu melakukan analisis. Untuk
itu dapat menggunakan berbagai teknik analisis,
mulai dari yang sederhana sampai kepada teknik
analisis yang lebih rumit
Salah satu teknik analisis yang sederhana dan relatif
mudah melakukannya adalah analisis pohon masalah.
Analisis pohon masalah ini adalah suatu model untuk
melihat kaitan antara suatu gejala yang ditemukan
dengan penyebab langsung, penyebab tidak langsung
sampai kepada penyebab dasar. Analisis pohon masalah
dapat dimulai dari identifikasi masalah antara lain
analisis kompilasi data yang ada, hasil pemeriksaan
tempat kerja serta penyelidikan dan analisis kecelakaan
Karena itu untuk mengenal faktor - faktor yang
tersembunyi digunakan teknik-teknik analisis. Analisis
pohon masalah gunanyaialah untuk menggali faktor-
faktor penyebab tidak langsung sampai kepada
penyebab dasar. Dari contoh tangga di atas manajemen
bisa menarik beberapa pokok masalah yang manjadi
perhatian utama,misalnya manajemen menentukan
kejadian kecelakaan dimungkinkan karena :
1. Manajamen pemeliharaan yang kurang memadai
2. Pelatihan dasar tenaga kerja kurang memadai
3. Pengawasan yang kurang efektif
D. Diagram Pohon Masalah (Problem Tree)
Dari analisis ini akan ditemukan serangkaian faktor penyebab,
sampai kepada penyebab dasar, ialah tugas dan fungsi manajemen
yang tidak dilaksanakan dengan baik. Tidak semua penyebab
mempunyai peran yang sama pentingnya. Dari penyebab dasar
tersebut bisa dicari beberapa faktor penyebab yang lebih dominan dari
yang lain. Langkah selanjutnya manajer keselamatan kerja
membandingkan hasil analisis dengan kenyataan. Misalnya dalam
analisis ditemukan sistim promosi dan pelatihan penyelia dibawah
standar sebagai faktor penyebab. Apabila didapat kesesuaian analisis
dengan fakta tentang sistim promosi penyelia kurang memadai dan
pelatihan penyelia yang dibawah standar misalnya karena tidak
adanya materi dasar keselamatan kerja dalam pelatihan maka manajer
keselamatan kerja perlu mengkomunikasikan masalahnya serta
permasalahannya pada manajer terkait dalam hal ini manajer sumber
daya manusia di perusahaan tersebut, atau melaporkan pada
manajemen puncak
Persoalan lain yang dihadapi oleh seorang manajer
keselamatan dan kesehatan kerja adalah yang berkaitan
dengan rencana strategis perusahaan, yaitu rencana
perusahaan untuk jangka 5 – 10 tahun dalam
menghadapi berbagai perubahan, baik yang terjadi di
dalam perusahaan maupun lingkungan di luar
perusahaan, seperti diagram berikut :
PENYIMPANGAN TUJUAN PROGRAM
TUJUAN ORGANISASI (BAHAYA) YANG KESELAMATAN (DIMASA
MUNGKIN TIMBUL MENDATANG
• Pengembangan • Bahaya akibat • Meningkatkan cara
perusahaan dalam kurangnya konstruksi pengendalian keselamatan
kurun waktu 5 tahun dan pemeliharaan lingkungan kerja,peralatan
• Perluasan sarana dan • Kurang cocoknya pabrik,metode kerja,dan
prasarana manusia dan lain-lain
• Pertambahan jumlah lingkungan fisik di • Memperbaiki
tenaga kerja kira-kira tempat kerja jadwal,metode dan system
15% selama 5 tahun • Rancangan dan layout inspeksi serta pemeliharaan
mendatang tempat kerja yang terhadap peralatan pabrik
• Meningkatkan laba dan tidak baik • Melakukan studi Ergonomik
menurunkan biaya • Banyak bahan yang • Menerapkan program
operasional yang terbuang keselamatan produk
• Memenuhi peraturan • Hasil produksi (Product Safety) terhadap
hukum tentang mengandung cacat produk-produk hasil
keselamatan produk bahaya,akibat perusahaan
yang berlaku kesalahan pngendalian • Mengadakan studi tentang
• Dan lain-lain mutu atau rancangan metode pengendalian mutu
• Dan lain-lain dan segi keselamatan
produk
• Dan lain-lain

Sumber : Gunawan, F.A.Perencanaan Program, Keselamatan & Kesehatan


Kerja No.37 1983
E. Penyusunan Program
Setelah mengidentifikasi dan mengevaluasi masalah
yang dihadapi berdasarkan evaluasi data dan informasi
penerapan keselamatan dan kesehatan kerja pada waktu
yang lalu dan perkiraanmasalah yang timbul
sehubungan dengan rencana strategik perusahaan,
manajer keselamatan dan kesehatan kerja menyusun
program pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja
perusahaan (diagram)
Diagram perumusan program keselamatan dan kesehatan kerja

PERUMUSAN PERUMUSAN UNSUR-UNSUR


MASALAH PROGRAM KESELAMATAN
KESELAMATAN KERJA KERJA

MASALAH SAAT INI MASALAH POTENSIAL DI MASALAH SAAT INI


MASA DATANG

Dapat diketahui dengan Dapat diketahui dengan Unsur Program Keselamatan Kerja
merupakan Kegiatan yang akan
cara menilai: cara menganalisa tujuan dilakukan untuk mengatasi
• Ketimpang pada: perusahaan dimasa datang masalah keselamatan kerja yang
> Lingkungan Phisik telah ada maupun yang potensial
dimasa mendatang.Unsur-unsur
> Manusia program keselamatan kerja
> Sistim Manajemen berbentuk al. :
• Hasil guna dari • Kebijaksanaan K.K
• Organisasi K.K
program Keselamatan • Sistim penentuan bahaya
Kerja yang lama ( jika • Prosedure-prosedure K.K
ada ) • Pendidikan & Pelatihan K.K
• Program Motivasi di bidang
K.K
• Pencegahan Kecelakaan
secara Teknis

Sumber Gunawan, F. A., Perencanaan Program, Keselamatan & Kesehatan Kerja No.
37 1983
Pada hakekatnya penyusunan rencana adalah membuat
serangkaian keputusan yang merupakan salah satu tugas manajer
yang paling penting. Menurut Long (1989), proses pembuatan
keputusan merupakan suatu langkah-langkah sistimatik yang
terdiri
dari :
1. Penetapan tujuan
2. Identifikasi hambatan
3. Identifikasi alternatif
4. Mengumpulkan informasi yang diperlukan
5. Evaluasi alternatif
6. Memilih alternatif yang paling sesuai
7. Membuat keputusan
F. Komunikasi Program
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan tanggung
jawab keseluruhan organisasi. Lini dan staf sama-sama
bertanggung jawab,dan antar keduanya perlu ada
koordinasi serta pembagian tugas dan tanggung jawab.
Manajer keselamatan dan kesehatan kerja berperan
kekoordinasikan penyusunan rencana dengan manajer
lini, dan mengajukan pada pimpinan puncak untuk
diputuskan. Setelah menjadi keputusan manajemen,
pelaksanaan menjadi tanggung jawab manajer lini
dibantu manajer keselamatan dan kesehatan kerja
Occupational Safety and Health Administration, suatu
badan yang berwenang mengawasi pelaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja di Amerika Serikat,
menyarankan empat program keselamatan dan
kesehatan kerja di tmpat kerja sebagai berikut :
1) Kemauan (Commitment) Manajemen dan
keterlibatan pekerja
2) Analisis risiko di tempat kerja
3) Pencegahan dan pengendalian bahaya.
4) Pelatihan buat pekerja, penyelia dan manajer
G. Pengorganisasian
Agar program keselamatan dan kesehatan kerja bisa berjalan
dengan baik maka perlu pengorganisasian serta pembagian
tugas dan tanggung jawab yang jelas. Di semua tempat kerja
perlu ditunjuk seorang tenaga pelaksana. Pada perusahaan
yang kecil pelaksana keselamatan dan kesehatan kerja dapat
dirangkap oleh pimpinan tempat kerja. Pada perusahaan
yang lebih besar perlu ditunjuk seorang manajer. Disamping
itu perlu dibentuk panitia pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja, sebagai Badan penasehat dan pembantu
manajemen. Dengan adanya manajer keselamatan dan
kesehatan kerja dan panitia pembina pembina keselamatan
dan kesehatan kerja, perlu diatur pembagian tugas serta
prosedur kerja,sehingga tidak terjadi kerancuan seperti yang
dikuatirkan oleh sebagian perusahaan

Anda mungkin juga menyukai