Anda di halaman 1dari 62

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan


kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya dapat terwujud.
Puskesmas adalah Fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Puskesmas bertugas melaksanakan kebijakan kesehatan
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan
sehat, dalam melaksanakan tugas tersebut puskesmas
berfungsi sebagai Penyelenggara UKM dan UKP tingkat pertama
diwilayah kerjanya.
Fungsi Puskesmas sebagai penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan dan pusat pemberdayaan masyarakat
sebagaimana yang terdapat dalam SK Menkes nomor 128 tahun
2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
dan Permenkes nomor 75tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dan
terpenting dari Pembangunan Nasional. Tujuan
diselenggarakannya Pembangunan Kesehatan adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat, Mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu,
hidup dalam lingkungan sehat, dan memiliki derajat kesehatan
yang optimal baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Keberhasilan Pembangunan Kesehatan berperan penting dalam
meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia .

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 1


Laporan Tahunan UPT Puskesmas Kambang merupakan
bagian dari sistem informasi kesehatan yang sangat penting
artinya dalam mengevaluasi keberhasilan pembangunan bidang
kesehatan pada umumnya dan Kecamatan Lengayang pada
khususnya. Selain itu laporan tahunan ini juga diarahkan
sebagai sarana penyedia data dan informasi untuk perencanaan,
pengambilan keputusan dan managemen kesehatan.
Laporan Tahunan UPT Puskesmas Kambang adalah
gambaran situasi kesehatan dan pelayanan kesehatan di
wilayah kerja UPT Puskesmas Kambang yang menyajikan
data/informasi mengenai kesehatan dan data pendukung yang
berpengaruh terhadap bidang kesehatan seperti Sumber daya
manusia, Sarana prasarana, data demografi, Pendidikan,
Ekonomi, Sosial Budaya dan lain sebagainya.

2. TUJUAN
Laporan Tahunan UPT Puskesmas Kambang Tahun 2018
bertujuan untuk melaporkan semua kegiatan yang telah
dilaksanakan, dengan harapan dapat meningkatkan
pelaksanaan kegiatan peningkatan pelayanan kepada
masyarakat. Laporan tahunan ini juga membandingkan dengan
pencapaian tahun sebelumnya (2015, 2016, 2017 dan 2018).
sehingga dapat di analisis berbagai masalah yang menjadi faktor
penghambat atau pendorong keberhasilan suatu program dan
dicari berbagai upaya untuk meminimalisir permalasahan
tersebut.
a. Tujuan Umum
Melihat Pelaksanaan dan mengevaluasi pencapaian program
di Pukesmas Kambang
b. Tujuan Khusus
a. Mengetahui sejauh mana hasil pelaksanaan kegiatan di
UPT Puskesmas Kambang Tahun 2018
b. Mengetahui Pencapaian seluruh program di UPT
Puskesmas Kambang Tahun 2018
c. Mengetahui permasalahan di UPT Puskesmas Kambang
Tahun 2018
d. Hasil pencapaian menjadi landasan bagi penyusunan
perencanaan program satu tahun berikutnya.

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 2


e. Sebagai bahan penilaian kinerja program dan kinerja
petugas puskesmas Kambang.

3. MANFAAT
a. Dapat menjadi bahan masukan terutama dalam rangka
review tahunan kondisi kesehatan masyarakat di wilayah
kerja UPT Puskesmas Kambang.
b. Sebagai bahan evaluasi tahunan program kesehatan yang
telah dilaksanakan serta sebagai bahan masukan untuk
perencanaan maupun sebagai pelaksanaan program
tahunan yang akan datang.
c. Sebagai salah satu bahan informasi baik bagi UPT
Puskesmas Kambang maupun bagi Dinas Kesehatan
Kabupaten Pesisir Selatan dalam perencanaan peningkatan
pencapaian setiap program dan pelayanan kesehatan yang
bermutu.

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 3


BAB II
VISI, MISI, STRATEGI, MOTTO, DAN TATA NILAI
UPTD KESEHATAN PUSKESMAS KAMBANG

Puskesmas sebagai unit pelaksana Teknis yang diberi


kewenangan dan tanggung jawab bidang kesehatan ditingkat
kecamatan/ wilayah kerjanya yang telah diatur dalam Keputusan
Menteri Kesehatan RI nomor 128 Tahun 2006 tentang Kebijakan
Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.

1. VISI
Visi UPT Puskesmas Kambang adalah “Puskesmas dengan
pelayanan prima menuju masyarakat Lengayang Sehat Mandiri”

2. MISI
Untuk mewujudkan Visi tersebut maka memiliki Misi sebagai
berikut :
1. Memberikan playanan secara Prima dan meningkatkan
kualitas Sumber Daya Manusia.
2. Mengembangkan sarana dan prasarana yang mengutamakan
kualitas pelayanan.
3. Meningkatkan akses dan keterjangkauan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan.
4. Meningkatkan peran serta aktif masyarakat terhadap
kesehatan.

3. STRATEGI
Dalam upaya mencapai Visi dan Misi tersebut digunakan strategi
sebagai berikut :
a. Mengembangkan dan menetapkan penndekatan wilayah yang
mantap ditingkat kecamatan dalam pembangunan disegala
bidang
b. Mengembangkan dan menerapkan kemitraan dengan lintas
Sektor dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
c. Meningkatkan profesionalisme petugas agar dapat diwujudkan
pelayanan yang efektif, efesien dan berkualitas
d. Mengembangkan kemandirian Puskesmas sesuai dengan
kewenangan yang diberikan Dinas Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan.

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 4


4. MOTTO
Untuk mencapai Visi dan Misi Puskesmas dan memberikan
pelayanan yang terbaik kepada segenap masyarakat Lengayang,
puskesmas kambang memiliki motto “Cepat, Tepat, Tulus dan
Ikhlas”

5. TATA NILAI
Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat,
puskesmas memiliki tata nilai PRIMA, dimana PRIMA sendiri
memiliki arti :
a. Profesional : Memiliki kompetensi dan kemampuan dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik.
b. Ramah : Memiliki sikap yang sopan dan santun kepada
seluruh masyarakat dan rekan kerja.
c. Inovatif : Memiliki kemampuan untuk bekerja mandiri
dengan ide-ide kreatif serta memberikan terobosan
begi peningkatan pelayanan kesehatan.
d. Malu : Memiliki budaya malu bila tidak melaksanakan
tugas dengan sebaik-baiknya.
e. Akuntabel : Memberikan pelayanan kesehatan sesuai pedoman
dan standar pelayanan yang ditetapkan, dapat
diukur dan dipertanggung jawabkan.

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 5


BAB III
ANALISA SITUASI

1. GEOGRAFI
Letak Geografis Kecamatan Lengayang 100 040,38’-101050’ Bujur
Timur dan 1023,51’-1045,54’ Lintang Selatan. Dengan luas daerah
tercatat sebesar 590,60 KM2 atau 10,27% dari luas Kabupaten
Pesisir Selatan.

a. Gambaran Umum
Kecamatan Lengayang terdiri dari 44 Kampung, 27 kampung
merupakan wilayah kerja Puskesmas Kambang dan 17
Kampung lainnya merupakan wilayah kerja UPTD Kesehatan
Puskesmas Koto Baru (01 April 1993). Puskesmas Kambang
terletak -1.691612 Lintang Selatan dan 100.708369 Bujur
Timur.

b. Luas Wilayah Kerja


Luas Wilayah kerja UPT Puskesmas Kambang adalah 560.60
KM2 terletak memanjang dari utara keselatan di sepanjang
pesisir samudera Indonesia dengan jarak tempuh 57 KM dari
Ibu Kota Kabupaten dan 132 KM dari Ibu Kota Propinsi.

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 6


c. Batas Wilayah
Sebagian besar wilayah kerja UPT Puskesmas Kambang
berbentuk daratan dengan batas wilayah :
- Sebelah Utara : Kecamatan Sutera
- Sebelah Selatan : Kecamatan Ranah Pesisir
- Sebelah Timur : Wilayah Kerja Puskesmas Koto baru
- Sebela barat : Samudera Hindia

d. Transportasi
Sebagian besar wilayah kerja UPT Puskesmas Kambang dapat
ditempuh dengan Kendraan roda empat, hanya sebagian kecil
yang masih ditempuh dengan kendraan roda dua.

2. DEMOGRAFI
a. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk wilayah kerja UPT Puskesmas Kambang
adalah 36.930 jiwa, dengan jumlah penduduk wanita 18.803
jiwa dan laki-laki 18.127 Jiwa.

b. Distribusi Penduduk
Puskesmas Kambang terdiri dari 8 Nagari dimana distribusi
Penduduk berdasarkan Nagari dapat dilihat pada tabel
berikut:

Tabel.1
Jumlah Rumah Tangga, Penduduk dan Kepadatan Penduduk
diWilayah Kerja UPT Puskesmas Kambang Tahun 2018

No. Nagari Rumah Penduduk Kepadatan


Tangga/ KK Penduduk
1. Lakitan 1.013 4.318 101.27
2. Kambang 305 1.226 64.18
3. Lakitan Selatan 1.250 5.330 92.20
4. Lakitan Tengah 967 4.119 74.22
5. Lakitan Timur 474 2.020 79.46
6. Lakitan Utara 1.361 5.802 116.84
7. Kambang Barat 1.959 8.344 150.34
8. Kambang Utara 1.425 5.771 87.57
Jumlah 8.754 36.930 95.76

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 7


Dari tabel di atas terlihat bahwa nagari Kambang Barat
merupakan nagari dengan kepadatan penduduk tertinggi
(150.54/Km2), sedangkan untuk nagari dengan kepadatan
penduduk terendah adalah Kambang (64,18/KM 2).

c. Sosial Ekonomi
Wilyah kerja UPT Puskesmas Kambang Sebagian penduduk
nya mempunyai mata pencaharian sebagai petani dan
nelayan, dan sebagiannya lagi pedagang dan pegawai negeri.

d. Pendidikan
Untuk mengetahui Tingkat Pendidikan penduduk di wilayah
kerja UPT Puskesmas kambang pada tahun 2018 dapat
dilihat pada Diagram berikut:

Diagram 1.
Persentase Penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di
Wilayah Kerja UPT Puskesmas Kambang Tahun 2018

5%

34%

Tidak Tamat SD
Tamat SD
39% Tamat SLTP
Tamat SLTA
Tamat Perguruan Tinggi

8%

14%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa persentase


tingkat pendidikan penduduk terbesar adalah Tamat SD (39
%)

e. Sosial Budaya
Pada umumnya suku penduduk di wilayah kerja UPT
Puskesmas Kambang adalah Minangkabau yang mayoritas
beragama Islam. Bahasa yang digunakan dalam
komonikasi sehari-hari adalah bahasa daerah.

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 8


3. SUMBER DAYA MANUSIA, SARANA PRASARANA DAN DANA

a. Sumber Daya Manusia


UPT Puskesmas Kambang didukung oleh 121 Orang personil,
68 Orang PNS, 47 Orang Sukarela, 2 Orang Sopir, 1 Orang
keamanan dan 3 Orang Cleaning Service.
Untuk mengetahui jumlah tenaga berdasarkan Jabatan dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel.2
Jumlah Tenaga berdasarkan Jabatan di UPT Puskesmas
Kambang Tahun 2018

No Jabatan PNS Sukarela Kontrak


Lk Pr Lk Pr Lk Pr
1. Ka.Puskesmas 1
2. Ka.Subbag 1
3. Dokter 2
4. Dokter Gigi 1
5. Bidan 29 29
6. Perawat 4 12 1 12
7. Perawat Gigi 1 2
8. Apoteker 1
9. Ass. Apoteker 1
10. Sanitarian 1
11. Nutrisionis 3
12. Perekam Medis 1 1
13. Pranata Labkes 1 4
14. Refraksi optisi 1
15. Kesmas 2
16. Pekarya 3
17. Cleaning Service 3
18. Sopir 2
19 Security 1
Jumlah 8 60 1 46 6

b. Sarana Dan Prasarana

1) Gedung Puskesmas
UPT Puskesmas Kambang terletak di jalan raya Pasar
kambang, Kanagarian Kambang Barat Kecamatan
Lengayang. Puskesmas Kambang memiliki Jaringan : 6
Unit PUSTU, 16 Unit POSKESRI. Puskesmas Kambang
dilakukan rehab total pada tahun 1999, kemudian
dilakukan lagi rehab bangunan pada tahun 2016.
Puskesmas Kambang merupakan puskesmas dengan
Rawat Jalan, dan Rawat Inap, Pelayanan Unit Gawat

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 9


Darurat 24 Jam. Untuk rawat Jalan tersedia Pelayanan :
Pengobatan, Kesehatan gigi, Kesehatan Ibu dan Anak,
Keluarga berencana, Laboratorium, imunisasi, klinik
sanitasi, Konsultasi gizi, Promosi Kesehatan, Klinik PTM,
TFC, Lansia, Rawat Inap dan UGD.
Rawat inap yang memiliki 26 Tempat tidur. Ruangan yang
ada di Puskesmas Kambang : Kamar jaga, Ruang bersalin,
Ruang Nifas, Ruang Rawatan, TFC (Ruangan Khusus Gizi
buruk), dapur, dan Gudang. Puskesmas kambang juga
dilengkapi dengan layanan Unit Gawat darurat 24 Jam.
Selain itu Puskesmas Kambang juga merupakan
Puskesmas dengan Layanan PONED.
UPT Puskesmas Kambang juga memiliki Jejaring di setiap
Nagari, Untuk mengetahui nama Jejaring dan
pananggungjawabnya dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel.3
PUSTU, POSKESRI di Wilayah Kerja UPT Puskesmas
Kambang Tahun 2018

No Nama Desa Pus Poskes Penanggung Jawab


Afrilla Desmonica,
1 Padang Panjang I 1
Amd.Keb
Ayu Permata Sari,
2 Padang Panjang II 1
Amd.Keb
Kambang
3 1 -
Harapan
4 Talang 1 Rika Suryani, Amd.Keb
5 Tebing Tinggi 1 Maria Anova, Amd.Keb
6 Rangeh 1 Helpa Maria, Amd.Keb
7 Pasar kambang
8 Pasar Gompong 1 Lisa Korva Mella, Amd.Keb
9 Talang Ts
Wahyu Nengsi EP,
10 Pdg Marapalam 1
Amd.keb
11 Pdg mandiangin 1 Nila Irawati, Amd.Keb
12 Pasar Baru
13 Padang Cupak 1 Yoli Marza, Amd.keb
14 Lakitan 1 Yulharni Eka P, amd.Keb
15 Gurun Panjang
16 Tarok
Febri Eroza Wati,
17 Daratan Marantih 1
Amd.Keb
18 Pulai 1 Roni Erika, Amd.Keb
19 Koto lamo 1 Efridayeni, Amd.Keb
20 Tanjung Durian 1 Nelvi Rozana, Amd.Keb
21 Air Kalam 1 Rually Anifah, Abmd.Keb
22 Koto Rawang 1 Lidia Betriana, Amd.Keb

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 10


23 Sikabu 1 Fifien Dwi R, Amd.Keb
24 Koto Raya 1 Muharneli, Amd.Keb
25 Karang Tangah 1 Irma Rozalina, Amd.Keb
26 Lubuk Begalung 1 Sri Mella G.A. Amd.Keb
27 Seberang Tarok 1 Widya Nengsih, Amd.Keb
Jumlah 6 16

2) Sarana Transportasi
UPT Puskesmas Kambang memiliki transportasi
penunjang yaitu : 2 Unit kendraan Roda Empat yang
diterima pada tahun 2013 dan Tahun 2015, serta 8 unit
Kendraan Roda Dua.

3) Sarana Komonikasi dan Informasi


Untuk kelancaran komonikasi UPT Puskesmas kambang
memiliki sarana penunjang yaitu telepon puskesmas
dengan nomor : (0756-7428016), selain itu puskesmas
kambang juga dilengkapi dengan Wi-Fi Smart City untuk
mempermudah akses internet dalam penerimaan ataupun
pengiriman data dan informasi.

4) Sarana Kesehatan Lainnya


Untuk mengetahui Sarana Kesehatan lainnya diwilayah
kerja UPT kesehatan Puskesmas Kambang dapat dilihat
pada Tbel berikut :
Tabel.4
Jumlah POSYANDU, POSBINDU PTM, dan UKK di Wilayah
Kerja UPT Puskesmas Kambang Tahun 2018

No Nama Desa Posyandu Posbindu PTM UKK


1 Padang Panjang I 2
2 Padang Panjang II 2 1
3 Kambang Harapa 2
4 Talang 2
5 Tebing Tinggi 2 1 1
6 Rangeh 2 1
7 Pasar kambang 4 1
8 Pasar Gompong 3 1 1
9 Talang Ts 2
10 Pdg Marapalam 2
11 Pdg mandiangin 3
12 Pasar Baru 1
13 Padang Cupak 2
14 Lakitan 2 1
15 Gurun Panjang 2
16 Tarok 2 1

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 11


17 Daratan Marantih 2
18 Pulai 2 1
19 Koto lamo 3
20 Tanjung Durian 1
21 Air Kalam 1
22 Koto Rawang 2
23 Sikabu 1
24 Koto Raya 2
25 Karang Tangah 3
26 Lubuk Begalung 2 1
27 Seberang Tarok 2 1
Jumlah 55 10 2

UPT Puskesmas Kambang memilki 55 posyandu, 10


Posbindu PTM, 2 Kelompok UKK, dan 2 Kelompok
Prolanis.
5) Sarana Pendidikan
Untuk mengetahui Sarana Pendidikan yang ada di
wilayah kerja UPT Puskesmas Kambang dapat dilihat
pada tabel berikut :

Tabel.5
Data sarana Pendidikan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas
Kambang Tahun 2018

NO KAMPUNG TK SD SMP SMU MIN


SMK
1 Pd. Panjang I 1 1
2 Pd. Panjang II 1
3 Rangeh 1 1
4 Talang 1 1
5 Tebing Tinggi 1 1
6 Talang Ts 1 1
7 Pasar Kambang 1 3 1 3
8 Pasar gompong 1 2
9 Kambang Harapan 1
10 Lakitan 1 2 1 2 1
11 Daratan Marantih 1
12 Lubuk Begalung 1 1
13 Gurun Panjang 1 1
14 Padang Cupak 1 1 1
15 Air Kalam 1 1
16 Tarok 1 1
17 Pulai 2
18 Gurun Panjang 1 1
19 Koto Rawang 1 1
20 Padang Mandiangin 1 1 1
21 Sikabu -
22 Koto Lamo 1 1 1
23 Koto Raya 1 1 1
24 Karang Tangah 1
25 Tanjung Durian -

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 12


26 Seberang Tarok 1 1
27 Padang Marapalam 1
Jumlah 19 31 3 6 3

Di wilayah kerja UPT Puskesmas Kambang terdapat 10


TK, 31 SD, 2 MIN, 2 SMP, dan 1 SMU, sebagian sekolah
sudah memilki UKS

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 13


BAB IV
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Derajat kesehatan masyarakat dinilai dengan menggunakan


beberapa indikator yang mencerminkan kondisi mortalitas
(kematian), status gizi dan morbiditas (kesakitan). Disamping itu
kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam
penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program
pembangunan kesehatan lainnya.

Pada bab ini situasi derajat kesehatan di UPT Puskesmas


Kambang di gambarkan melalui Angka Mortalitas : terdiri atas angka
kematian neonatal, angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian
Balita (AKABA), indeks pembangunan manusia manusia termasuk
angka harapan hidup, Angka morbiditas : angka kesakitan beberapa
penyakit balita dan dewasa.

1. MORTALITAS
Mortalitas merupakan angka kematian yang terjadi pada
kurun waktu dan tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan
tertentu, dapat berupa penyakit maupun sebab lainnya. Angka
kematian disajikan pada bab ini yaitu Angka Kematian Neonatal,
AKABA dan AKI.

a. Angka Kematian Bayi (AKB)


Angka Kematian Bayi (AKB) / Infant Mortality Rate (IMR)
dapat didefinisikan sebagai banyaknya bayi yang meninggal
sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1000
kelahiran hidup pada tahun yang sama.
AKB merupakan indikator yang biasa digunakan untuk
menentukan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu
banyak upaya kesehatan yang dilakukan dalam rangka
menurunkan AKB. Jumlah kematian Bayi di Puskesmas
Kambang Pada tahun 2018 Sebanyak 6 jiwa dengan jumlah
kelahiran 775 jiwa dengan angka AKB = 7/1000 penduduk,
yang artinya angka kemtian bayi di Wilayah Keja Puskesmas
Kambang pada tahun 2018 sangat tinggi.

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 14


Masih tingginya angka kematian bayi di wilayah kerja
UPT Puskesmas kambang di sebabkan karena banyak faktor,
antara lain adalah : Faktor Lingkungan, Faktor ekonomi sosial,
Pelayanan Kesehatan dan pegetahuan. Faktor pengetahuan
berpengaruh sangat penting dalam hal ini. Kurangnya
pengetahuan ibu tentang pentingnya memeriksakan diri ke
pelayanan kesehatan pada saat kehamilan. Hal lain juga di
sebabkan adanya ibu hamil yang tidak mendapatkan ANC yang
lengkap, karena tempat tinggal ibu yang berpindah-pindah.
Selain itu juga di sebabkan adanya penyakit bawaan pada bayi
yang di lahirkan
Berbagai upaya yang sudah di lakukan untuk
meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan meningkatkan
kesehatan ibu hamil, di antaranya adalah dengan melakukan
kelas ibu hamil.

b. Angka Kematian Balita (AKABA)


Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan jumlah anak
yang meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun yang
dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup. AKABA
merepresentasikan peluang terjadinya kematian fase antara
kelahiran dan sebelum umur 5 tahun.
Milenium Development Goals (MDGs) menetapkan nilai
normatif AKABA, yaitu sangat tinggi dengan nilai > 140, tinggi
dengan nilai 71-140, sedang dengan nilai 20-70 dan rendah
dengan nilai < 20. Di Puskesmas Kambang pada tahun 2018
terdapat 1 Kematian Balita, namun kematian tersebut
Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 15
merupakan kematian yang disebabkan oleh kelalaian orang tua
dimana Balita tersebut tersiram air panas dan meninggal dunia
setelah mendapatkan perawatan.

c. Angka Kematian Ibu (AKI)


Angka Kematian Ibu (AKI) / Maternal Mortality Rate (IMR)
adalah banyaknya ibu hamil/ibu bersalin yang meninggal pada
setiap 100.000 Kelahiran Hidup. Angka ini berguna untuk
menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat,
status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan
serta tingkat pelayanan kesehatan terutama pada ibu hamil,
ibu melahirkan dan ibu pada masa nifas.
Ada 1 Kematian Ibu di wilayah kerja Puskesmas
Kambang pada Tahun 2018.

2. Morbiditas
Morbiditas dapat diartikan sebagai angka kesakitan, baik
insiden maupun prevalen dari suatu penyakit. Morbiditas
menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada
kurun waktu tertentu, dan juga berperan dalam penilaian
terhadap derajat kesehatan masyarakat.

a. Pola 10 Penyakit Terbanyak

Data Penyakit terbayak di UPT Puskesmas Kambang Tahun


2018 dapat dlihat pada Tabel berikut :
Tabel.6
Data 10 Penyakit terbanyak di Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Kambang Tahun 2018

NO NAMA PENYAKIT JLH


1 ISPA 7319
2 Gestritis 2922
3 Commond Cold 2239
4 HIPERTENSI 2140
5 Penyakit lain_lain 1968
6 Penyakit Kulit karna alergi 1725
7 DIARE 753
8 Ortio Artritis 701
9 Peny. Kulit krn Infeksi 479
10 Chepaegia 290
Pola 10 penyakit terbanyak dari hasil rekapan laporan
puskesmas berdasarkan dari pemakaian obat menunjukkan

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 16


bahwa kasus terbanyak di Kambang yaitu ISPA dengan jumlah
total kasus 7.319.Berikutnya penyakit Gastritis diurutan ke
dua sebesar 2.922 dan commond cold diurutan ke tiga sebesar
2.239

b. Penyakit Menular

1. Tuberkulosis Paru
Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosi.
Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet orang yang telah
terinfeksi basil TB. Bersama dengan malaria dan HIV/AIDS, TB
menjadi salah satu penyakit yang pengendalianya menjadi
komitmen global dalam MDGs.
Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian
TB adalah case detection rate (CDR), yaitu proporsi jumlah
pasien baru BTA Positif yang ditemukan dan diobati terhadap
jumlah pasien baru BTA positif yang diperkirakan ada
diwilayah tersebut. Untuk Puskesmas Kambang BTA+ yang
diperkirakan adalah 165 Orang, dan Positif TB yang ditemukan
dan diobati adalah 56 Orang dengan CDR sebesar 34 %.

2. Penyakit HIV & AIDS


HIV dan AIDS disebabkan oleh infeksi Virus Human
Immunodeficiency Virus yang menyerang penderita mengalami
penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk
terinfeksi berbagai macam penyakit lain. Penyakit ini
ditularkan melalui cairan tubuh penderita yang terjadi melalui
proses hubungan seksual, tranfusi darah, penggunaan jarum
suntik yang terkominasi secara bergantian, dan penularan dari
ibu ke anak dalam kandungan melalui plasenta dan kegiatan
menyusui.
Penyebaran kasus HIV & AIDS di Indonesia dari tahun ke
tahun cenderung meningkat, sehingga merupakan masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia. Epidemi HIV & AIDS di
Indonesia dalam 4 (empat) tahun terakhir telah terjadi
perubahan dari low level epidemic menjadi concentrated level
epidemic, terbukti dari hasil survey pada subpopulasi tertentu
Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 17
yang menunjukkan prevalensi HIV di beberapa propinsi telah
melebihi 5% secara konsisiten. Pada tahun-tahun sebelumnnya
kegiatan pengendalian diprioritaskan pada pencegahan tetapi
dengan semakin meningkatnya infeksi HIV dan kasus AIDS
yang memerlukan pengobatan ARV, maka strategi
pengendalian HIV saat ini dilaksanakan dengan memadukan
pencegahan, perawatan, dukungan serta pengobatan.

3. Penyakit Pneumonia
Pneumonia merupakan infeksi akut yang mengenai
jaringan paru (alveoli), Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri,
virus maupun jamur. Pneumonia juga dapat terjadi akibat
kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia.
Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah anak-anak
usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau
orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan
imunologi).
Ispa, Khususnya Pneumonia masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia terutama pada Balita. Data
Cakupan penemuan pneumonia balita pada Tahun 2018
adalah 175 dari 78 orang yang diperkirakan (224%).

4. Penyakit Kusta
Kusta merupakan penyakit menular yang disebabkan
oleh infeksi bakteri mycobacterium leprae. Penatalaksanaan
kasus yang buruk dapat menyebabkan kusta menjadi progresif,
menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota
gerak, dan mata. Diagnosis kusta dapat ditegakkan dengan
adanya kondisi sebagai berikut :
a. Kelainan pada kulit (bercak) putih atau kemerahan disertai
mati rasa.
b. Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf
berupa mati rasa dan kelemahan/kelumpuhan otot.
c. Adanya kuman tahan asam di dalam kerokan jaringan kulit
(BTA Positif).
Berdasarkan skreening yang di lakukan pada tahun 2018
di temukan 1 orang penderita kusta yang terus di pantau
kepatuhannya dalam Pengobatan.

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 18


5. Penyakit Diare
Penyakit Diare merupakan penyakit endemis di Indonesia
dan juga penyakit potensial KLB yang sering disertai kematian.
sebagai faktor risiko penyebab timbulnya penyakit diare
disebabkan oleh kuman melalui kontaminasi
makanan/minuman yang tercemar tinja dan atau kontak
langsung dengan penderita, sedangkan faktor-faktor lainnya
meliputi faktor penjamu dan faktor lingkungan. Secara
proporsional diare lebih banyak terjadi pada golongan balita
(55%). Adapun kebijakan pemberantasan penyakit diare
dilaksanakan untuk menurunkan angka kesakitan, angka
kematian dan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB).

6. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)

a) Tetanus Neonatorum
Tetanus Neonatorum disebabkan oleh basil
Clostridium Tetani, yang masuk ketubuh melalui luka.
Penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir yang salah
satunya disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan
alat yang tidak steril. Kasus Tetanus Neonatorum banyak
ditemukan di negara berkembang khususnya dengan
cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang rendah.

Tidak terdapat kasus Tetanus Neonatorum Maupun


Tetanus non neonaorum di wilayah kerja Puskesmas
Kambang.

b) Penyakit Campak
Campak merupakan salah satu penyakit PD3I yang
disebabkan oleh virus campak golongan Paramyxovirus.
Sebagian besar kasus campak menyerang anak-anak.
Penularan dapat terjadi melalui udara yang telah
terkontaminasi oleh secret orang yang telah terinfeksi.
Sebagian besar kasus campak menyerang anak-anak
usia pra sekolah dan usia SD. Jika seseorang pernah
menderita campak, maka dia akan mendapatkan
kekebalan terhadap penyakit tersebut seumur hidupnya.
Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 19
Pada tahun 2018 di puskesmas Kambang tidak terjadi
KLB kasus campak.

c) POLIO dan AFP (Acute Flaccid Paralysis/ Lumpuh layu


Akut)

Polio adalah salah satu penyakit menular yang


termasuk PD3I. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus
yang menyerang sistem syaraf hingga penderita
mengalami kelumpuhan. Penyakit yang pada umumnya
menyerang anak berusia 0-3 tahun ini ditandai dengan
munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku di
leher, serta sakit di tungkai dan lengan.

AFP merupakan kelumpuhan yang sifatnya flaccid


yang bersifat lunglai, lemas atau luyuh (bukan kaku),
atau terjadi penurunan kekuatan otot, dan terjadi secara
akut (mendadak). Sedangkan Non Polio AFP adalah kasus
lumpuh layuh akut yang diduga kasus Polio sampai
dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium bukan
kasus Polio. Kementerian Kesehatan menetapkan Non
Polio AFP rate minimal 2/100.000 populasi anak usia <
15 tahun.

Dalam upaya membebaskan Indonesia dari penyakit


polio, pemerintah telah melaksanakan program Eradikasi
Polio (ERAPO) yang terdiri dari pemberian imunisasi polio
secara rutin, pemberian imunisasi massal pada anak
Balita melalui PIN (Pekan Imunisasi Nasional) dan
Surveilans AFP (Acute Flaccid Paralysis). Surveilans AFP
bertujuan untuk memantau adanya transmisi virus-polio
liar di suatu wilayah, sehingga upaya-upaya
pemberantasannya menjadi terfokus dan efisien. Pada
akhirnya berdasarkan informasi yang didapat dari
surveilans ini, Indonesia akan dapat menyatakan bebas
polio.

7. Penyakit Bersumber Binatang

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 20


a) Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam berdarah adalah penyakit demam akut yang


disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran
darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus aedes,
misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Aedes
aegypti adalah vektor yang paling banyak ditemukan
menyebabkan penyakit ini. Nyamuk dapat membawa
virus dengue setelah menghisap darah orang yang telah
terinfeksi virus tersebut. Sesudah masa inkubasi virus di
dalam nyamuk selama 8-10 hari, nyamuk yang terinfeksi
dapat mentransmisikan virus dengue tersebut ke
manusia sehat yang digigitnya.

Penyakit DBD di Kabupaten Pesisir Selatan


merupakan salah satu penyakit endemis, pada tahun
tahun 2018. Terdapat 93 Kasus DBD di Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Kambang. Cara tepat dalam mencegah
dan menaggulangi DBD saat ini adalah dengan
memberantas sarang nyamuk penularnya (PSN DBD)
melalui gerakan 3 M Plus yaitu Menguras, Menutup,
Menimbun dan Mencegah dari gigitan nyamuk. Sampai
saat ini sudah berjalan optimal karna partisipasi seluruh
lapisan masyarakat yang sangat tinggi.

b) Penyakit Malaria

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang


upaya pengendaliannya menjadi komitmen global dalam
Millennium Development Goals (MDGs). Malaria
disebabkan hewan bersel satu (protozoa) plasmodium
yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles.
Wilayah endemis malaria pada umumnya adalah desa-
desa terpencil dengan kondisi lingkungan yang tidak
baik, sarana transportasi dan komunikasi yang sulit,
akses pelayanan yang kurang, tingkat social ekonomi
masyarakat yang rendah.

Pada tahun 2018 diwilayah kerja UPT Puskesmas


kambang terdapat 29 suspek Malaria, tapi tidak
ditemukan kasus malaria positif.

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 21


c) Penyakit Filariasis ( Penyakit Kaki Gajah )

Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit


menular menahun yang disebabkan oleh parasit berupa
cacing filaria yang menyerang saluran dan kelenjer limfe
(getah bening). Filariasis menular melalui gigitan nyamuk
yang mengandung cacing filaria dalam tubuhnya. Dalam
tubuh manusia, cacing tersebut tumbuh menjadi cacing
dewasa dan menetap di jaringan limfe sehingga
menyebabkan pembengkakan di kaki, tungkai, payudara,
lengan dan organ genital.
Data terakhir tahun 2018 tidak ditemukan kasus
Filariasis di wilayah kerja UPT Puskesmas Kambang.

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 22


BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur yaitu


upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan.
Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan
oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menaggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat.
Mencakup upaya Promosi kesehatatan, pemeliharaan kesehatan,
pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak
menular, penyehatan lingkungan dan penyedian sanitasi dasar,
perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sedian
farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif
dalam makanan dan minuman, serta penanggulangan bencana dan
bantuan kemanusian.
Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang
dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan.
Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya-upaya promosi
kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan,
pengobatan rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang
ditujukan terhadap perorangan.
Berikut diuraikan upaya kesehatan yang dilaksanakan di
Puskesmas Kambang :

1. Upaya KIA-KB

Pelayanan tentang kesehatan ibu dan anak secara khusus


berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan
perawatan bayi baru lahir yang diberikan di semua jenis fasilitas
pelayanan kesehatan, dari posyandu sampai rumah sakit
pemerintah maupun fasilitas pelayanan kesehatan swasta.
Angka kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Neonatal (AKN),
Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita
(AKABA) merupakan beberapa indikator status kesehatan
masyarakat. Dalam upaya pencapaian MDG’s dan tujuan

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 23


pembangunan kesehatan dengan peningkatan pelayanan
kesehatan pada ibu hamil.

a. Pelayanan kesehatan ibu hamil

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan


oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa
kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar
pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam standar
pelayanan kebidanan. Sedangkan tenaga kesehatan yang
berkompeten memberikan pelayanan antenatal kepada ibu
hamil antara lain dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan
dan perawat.
Pelayanan antenatal di upayakan agar memenuhi
standar kualitas 7 T, yaitu :
1. Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan;
2. Pengukuran tekanan darah;
3. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri);
4. Penentukan status imunisasi tetanus dan memberikan
imunisasi tetanus toksoid (TT) bila diperlukan;
5. Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama
kehamilan;
6. Pelaksanaan temu wicara (Pemberian komunikasi
interpersonal dan konseling, termasuk keluarga
berencana); serta
7. Pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes
hemoglobin darah (Hb) dan pemeriksaan golongan darah
(bila belum pernah dilakukan).
Pelayanan antenatal disebut lengkap apabila dilakukan
oleh tenaga kesehatan serta memenuhi standar tersebut.
Ditetapkan pula bahwa distribusi frekuensi pelayanan
antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan, dengan
ketentuan waktu pemberian pelayan yang dianjurkan yaitu:
minimal 1 kali triwulan pertama, 1 kali triwulan kedua, dan
2 kali triwulan ketiga. Standar waktu pelayanan antenatal
tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan kepada
ibu hamil berupa deteksi dini faktor resiko, pencegahan dan
penanganan komplikasi.

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 24


Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan
ibu hamil dapat dinilai dengan menggunakan indikator
cakupan K1 dan K4 yang dihitung dengan membagi jumlah
ibu hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal pertama
kali oleh tenaga kesehatan (untuk menghitung indikator K1)
atau jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan
kehamilan minimal 4 kali sesuai standar oleh tenaga
kesehatan di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu
(untuk penghitungan indikator K4) dengan jumlah ibu
sasaran hamil yang ada diwilayah kerja dalam 1 tahun.
Untuk melihat capaian K1 di Wilayah Kerja UPT
Puskesamas Kambang pada tahun 2018 dapat dilihat
dilihat pada grafik dibawah ini :

Grafik 1
Capaian Program K1 diwilayah kerja UPT Puskesmas
Kambang Tahun 2018

Puskesmas 102
Air Kalam 105
Tanjung durian 92.9
Sikabu 75
Koto Rawang 100
Pulai 96.8
Tarok 77.8
Dratan Merantih 104.5
Koto Lamo 166.7
Seberang Tarok 126.3
Karang Tangah 112.9
Koto Raya 146.9
Lubuk Begalung 78.6
Pasar Lakitan 90.5
Gurun Panjang 135.7
Padang Cupak 106.9
Padang Mandiangin 91.4
Padang Marapalam 110.5
Pasar Baru 96.3
Pasar Kambang 68
Talang TS 88.9
Tebing Tinggi 107.7
Rangeh 82.1
Talang 71.4
Pasar Gompong 104.3
Kambang Harapan 85
Padang Panjang II 111.4
Padang Panjang I 95.6
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180

Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa cakupan K1 di


beberapa kampung masih rendah, namun untuk capaian
Puskesmas sangat baik yaitu 102 % dan capaian
Puskesmas pada tahun 2018 terlihat melebihi target yang
ditetapkan yaitu 98 %.

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 25


Untuk melihat capaian K4 di Wilayah Kerja UPT
Puskesamas Kambang pada tahun 2018 dapat dilihat
dilihat pada grafik dibawah ini :

Grafik 2
Capaian Program K4 diwilayah kerja UPT
Puskesmas Kambang Tahun 2018

Puskesmas 90
Air Kalam 150
Tanjung durian 100
Sikabu 116.7
Koto Rawang 94.3
Pulai 64.5
Tarok 66.7
Dratan Merantih 100
Koto Lamo 113.2
Seberang Tarok 113.2
Karang Tangah 100
Koto Raya 100
Lubuk Begalung 75
Pasar Lakitan 111.9
Gurun Panjang 64.3
Padang Cupak 89.7
Padang Mandiangin 71.4
Padang Marapalam 110.5
Pasar Baru 100
Pasar Kambang 66
Talang TS 100
Tebing Tinggi 92.3
Rangeh 64.3
Talang 57.1
Pasar Gompong 95.7
Kambang Harapan 50
Padang Panjang II 93.2
Padang Panjang I 75.6
0 20 40 60 80 100 120 140 160

Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa cakupan K4 di


beberapa kampung masih rendah, namun untuk capaian
Puskesmas sangat baik yaitu 90 % dan capaian Puskesmas
pada tahun 2018 terlihat sesuai dengan target yang
ditetapkan yaitu 90 %.

b. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin

Upaya kesehatan ibu bersalin dilaksanakan dalam


rangka mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan terlatih dan dilakukan di fasilitas
pelayanan kesehatan. Pertolongan persalinan adalah proses
pelayanan persalinan dimulai pada kala I sampai dengan
kala IV persalinan. Pencapaian upaya kesehatan ibu bersalin
diukur melalui indikator persentasi persalinan ditolong

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 26


tenaga kesehatan terlatih. Indikator ini memperlihatkan
tingkat kemampuan pemerintah dalam menyediakan
pelayanan persalinan berkualitas yang ditolong oleh tenaga
kesehatan terlatih.
Persantase persalinan yang ditolong tenaga kesehatan
terlatih (cakupan Pn) dapat dilihat pada Grafik berikut :

Grafik 3
Capaian kunjungan Persalinan Nakes diwilayah kerja
UPT Puskesmas Kambang Tahun 2018

102
100.6
100

98
96.6
96

94 93.7

92

90
88.8
88

86

84

82
2015 2016 2017 2018

Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa perslinan


ditolong oleh Tenaga Kesehatan terlatih adalah 100,6 %).

c. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas


Pelayanan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai
standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca
persalinan oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi dini
komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan
pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan
kunjungan minimal 3 kali dengan distribusi waktu : 1)
kunjunga nifas pertama (KF1) pada 6 jam setelah
persalinann sampai 3 hari; 2) kunjungan nifas ke-2 (KF2)
dilakukan pada minggu ke-2 setelah persalinan; dan 3)
kunjungan nifas ke-3 (KF3) dilakukan minggu ke-6 setelah
persalinan. Di upayakan kunjungan nifas ini dilakukan pada
saat dilaksanakan kegiatan posyandu dan dilakukan
bersamaan dengan kunjungan bayi.

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 27


Pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi:
1) Pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu; 2)
pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per vaguinaan lainnya;
3) pemeriksaaan payudara dan anjuran ASI eksklusif 6
bulan; 4) pemberian kapsul vitamin A 200.000 IU sebanyak 2
kali (2 x 24 jam); 5) pelayanan KB pasca persalinan. Untuk
melihat cakupan kunjungan ibu nifas (capaian KF1, KF2,
dan KF3) dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 4
Capaian KF1, KF2 dan KF3 diwilayah kerja UPT
Puskesmas Kambang Tahun 2018

120

100.6 100.9
100 96.6
93.7 92.3 93
88.8 90 90.6
84.2 86.2
80 77.1

2015
60

2016
40

2017
20

2018
0
KF 1 KF2 KF3

Berdasarkan grafik diatas pada terlihat persentase


capaian KF1 100.6%, KF2 100,9%, dan KF3 93%. Dari
grafik terlihat pencapaian KF1, KF2, KF3 dari tahun 2015
sampai dengan 2018 selalu mengalami peningkatan dan
mencapai target yang ditetapkan.

d. Kunjungan Neonatus

Manusia hingga usia kurang dari satu bulan merupakan


golongan umur yang paling rentan atau memiliki resiko
gangguan kesehatan paling tinggi. Usaha yang dilakukan
untuk mengurangi resiko tersebut antara lain dengan
melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
dan pelayanan kesehatan pada neonates (0-28 hari) minimal
tiga kali, yaitu pada 6 jam – 48 jam setelah lahir, pada hari
ke 3 – 7 hari, dan hari ke 8 – 28 hari.

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 28


Dalam melaksanakan pelayanan neonatal, petugas
kesehatan di samping melakukan pemeriksaan kesehatan
bayi juga melakuklan konseling perawatan bayi kepada ibu.
Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal
dasar (tindakan resusetasi, pencegahan hipotermia,
pemberian ASI dini dan eksklusif, pencegahan infeksi berupa
perawatan mata, tali pusar, kulit dan pemberian imunisasi),
pemberian vitamin K, Manajemen terpadu balita muda
(MTBM) dan penyuluhan perawatan neonates dirumah
menggunakan buku KIA.
Grafik 5
Capaian kunjungan Neonatus 1 dan Kunjungan Neonatus 3
diwilayah kerja UPT Puskesmas Kambang Tahun 2018

100
98.8
98
96.1
96

94 93.7

92 KN I
90.6 KN III
90 90
90

88

86

84
target 2017 2018

Berdasarkan grafik diatas terlihat capaian KN 1 pada


tahun 2018 adalah 98.8 % dan capaian KN 3 adalah 96,1%.
Capaian ini sangat baik dan melebihi target yang ditetapkan
(90%).

e. Pelayanan Kesehatan Bayi

Bayi juga merupakan salah satu kelompok yang rentan


terhadap gangguan kesehatan maupun serangan penyakit.
Oleh karena itu dilakukan upaya pelayanan kesehatan yang
ditujukan pada bayi usia 29 hari sampai dengan 11 bulan
dengan memberikan pelayan kesehatan sesuai standar oleh
tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi klinis kesehatan
(Dokter, bidan, dan perawat) minimal 4 kali. Program ini
terdiri dari pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/HB1-3,
Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 29
Polio 1-4, dan campak), stimulasi dini tumbuh kembang
(SDIDTK) bayi, pemberian vitamin A pada bayi, dan
penyuluhan perawatan kesehatan bayi serta penyuluhan ASI
Ekslusif, MP ASI dan lain-lain. Untuk mengetahui capaian
pelayanan kesehatan bayi dapat dilihat pada grafik berikut :

Grafik 6
Capaian Indikator Kesehatan Anak diwilayah kerja UPT
Kesehatan Puskesmas Kambang Tahun 2018
120

100

80

60

40

20

0
Kunjungan Bayi Kunjungan Balita Cakupan MTBS PK. Neonatus KN I KN III

Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa beberapa


indikator kesehatan anak masih dibawah target, seperti
Kunjungan Balita 53 % dan Pemeriksaan Kesehatan
Neonatus 51,6 %. Jika dibandingkan dengan tahun 2017
kunjungan Balita dan Pemeriksaan Kesehatan Neonatal
mengalami penurunan. Hal ini disebabkan masih rendahnya
kesadaran ibu untuk membawa balita dan neonatus ke
pelayanan kesehatan, selain itu kurangnya perhatian dari
pembina wilayah (Nakes) dalam melakukan kunjungan
rumah pada bayi dan neonatus yang tidak akses ke
pelayanan kesehatan.

f. Keluarga Berencana
1) Peserta KB Aktif
Persentase capaian peserta KB aktif pada tahun
2018 adalah 77,26%. Untuk melihat pemakaian akseptor
KB aktif berdasarkan jenis Kontrasepsi dapat dilihat pada
Tabel berikut :

TABEL 7
Peserta KB aktif berdasarkan jenis kontrasepsi diwilayah
Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 30
kerja UPT Puskesmas Kambang Tahun 2018

N0 Jenis Kontrasepsi Jumlah Persentase


1 PIL 194 9,6 %
2 SUNTIK 913 44,5 %
3 IUD 88 4,46 %
4 IMPLANT 364 19,73 %
5 MOW 92 4,66 %
6 MOP 9 0,45 %
7 KONDOM 23 1,064 %

Beradasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa


pemilihan jenis kontrasepsi paling tinggi pada akseptor
KB aktif adalah Suntik yaitu 913 orang (44,5%)
sedangkan yang paling rendah adalah MOP yaitu 9 orang
(0,45%).
Untuk meningkatkan pencapaian Pus untuk ber KB,
maka puskesmas melaksanakan kegiatan kunjungan
rumah pada semua ibu yang telah melakukan persalin
(Kunjungan Pasca Salin), kegiatan lainnya adalah
melakukan penyuluhan pada kelompok Pasangan Usia
Subur yang belum berKB untuk meningkatkan
pengetahuan mereka menggunakan jenis KB yang sesuai
dengan kebutuhannya.

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 31


Keterangan Gambar : Foto Kegiatan kunjungan KB Pasca Salin dan Penyuluhan KB

g. Pelayanan Imunisasi

Program imunisasi merupakan salah satu upaya untuk


melindungi penduduk terhadap penyakit tertentu. Beberapa
penyakit menular yang termasuk kedalam penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) antara lain : Difteri,
Tetanus, Hepatitis B, radang selaput otak, radang paru-paru,
pertusis, dan Polio.
Bayi dan anak-anak memiliki resiko yang lebih tinggi
terserang penyakit menular untuk itu salah satu pencegahan
yang terbaik dan sangat vital agar kelompok beresiko ini
terlindungi adalah imunisasi.
Imunisasi terbagi dua macam, yaitu imunisasi aktif dan
pasif. Imunisasi aktif adalah pemberian kuman yang sudah
dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk
merangsang tubuh membentuk antibody sendiri. Contohnya
imunisasi Polio atau Campak. Sedangkan imunisasi pasif
adalah penyuntikan sejumlah antibodi sehingga kadar
antibodi dalam tubuh meningkat. Contohnya penyuntikan
ATS (Anti Tetanus Serum) pada orang yang mengalami
kecelakaan. Contoh lain adalah yang terdapat pada bayi yang
baru lahir dimana bayi tersebut menerima berbagai jenis
antibodi dari ibunya melalui darah plasenta selama masa

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 32


kandungan, misalnya antibodi terhadap Tetanus dan
Campak.

a) Imunisasi Dasar Pada Bayi


Salah satu kelompok yang menjadi sasaran program
imunisasi, setiap bayi wajib mendapatkan lima imunisasi
dasar lengkap (LIL) yang terdiri dari : 1 dosis BCG, 3
dosis DPT, 4 dosis Polio, 1 dosis hepatitis B, dan 1 dosis
campak.
Program imunisasi pada bayi mengharapkan agar
setiap bayi mendapatkan kelima jenis imunisasi dasar
lengkap. Keberhasilan seorang bayi dalam mendapatkan
5 jenis imunisasi dasar lengkap diukur melalui indikator
imunisasi dasar lengkap.
Indikator lain yang diukur untuk menilai
keberhasilan pelaksanaan imunisasi adalah Pencapaian
Universal Child Imunization (UCI). UCI pada dasarnya
merupakan proksi terhadap cakupan atas imunisasi
dasar secara lengkap pada bayi (0 – 11 bulan) . Desa UCI
merupakan gambaran desa dengan ≥ 80% jumlah bayi
yang ada di desa tersebut sudah mendapatkan imunisasi
dasar lengkap dalam waktu satu tahun. Berdasarkan
standar pelayanan minimal menetapkan target 100%
desa UCI untuk setiap Kabupaten.

1) Capaian Imunisasi HB0, BCG, DPT/HB-HIB1,


DPT/HB-HIB2, DPT/HIB3

Untuk mengetahui capaian imunisasi HB0, BCG,


DPT/HB-HIB1, DPT/HB-HIB2, DPT/HIB3 di dapat
dilihat data berikut :

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 33


Grafik 7
Capaian HB 0, BCG, DPT/HB-HIB1, DPT/HB-HIB2/
DPT/HB -HIB3 diwilayah kerja
UPT Puskesmas Kambang
Tahun 2018

140

120 115 113 111


106
99.03 100.5 97.6 98.6
100 90.5
85.9
80

60

40

20

0
HB0 BCG DPT/HB-HIB1 DPT/HB-HIB2 DPT/HB-HIB3

2017 2018

Dari data di atas diketahui bahwa capaian


program imunisasi tahun 2018 menurun
dibandingkan tahun 2017. Pencapaian awal program
imunisasi pada dasarnya sangat baik, namun
kegiatan Measle Rubella membuat masyarakat
menjadi takut dengan vaksin. Hal ini terjadi akibat
berita di media massa tentang vaksinasi MR dan
Imunisasi yang tidak benar seperti fatwa mui yang
menyatakan haram, adanya efek vaksin yang
membahayakan dan lain sebagainya, telah
mempengaruhi pola berpikir masyarakat yang
menganggap vaksinasi tidak penting.
Dalam hal ini puskesmas telah berupaya
melakukan penyuluhan tentang vaksin ke sekolah,
Instansi, Lintas sektor, dan Masyarakat yang
bertujuan agar masyarakat tidak terhasut issu yang
belum tahu kebenarannya. Selain itu diharapkan
masyarakat kembali berfikir bahwa imunisasi itu
sangat peting untuk melindungi tubuh dari penyakit-
penyakit tertentu.

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 34


2) Capaian POLIO 1, POLIO 2, POLIO 3 dan POLIO 4

Untuk mengetahui Capaian Polio 1, Polio 2, Polio 3,


dan Polio 4 dapat dilihat pada grafik berikut :

Grafik 8
Capaian POLIO 1, POLIO 2, POLIO 3 dan POLIO 4
wilayah kerja UPT Puskesmas Kambang
Tahun 2018

120
2017 2018 113

100.9 103 102.4 101


100 93.5 96.2
89.6
86.8 87.7

80

60

40

20

0
POLIO 1 POLIO 2 POLIO 3 POLIO 4 Campak

Berdasarkan grafik terlihat bahwa persentase


cakupan Imunisasi polio paling tinggi adalah Polio 2
dengan persentase 103%.

b) Imunisasi Pada Ibu Hamil

Ibu hamil juga merupakan populasi yang rentan


terhadap infeksi penyakit menular, oleh karena itu
program imunisasi juga ditujukan bagi kelompok ini.
Salah satu penyakit menular yang dapat berakibat fatal
dan berkontribusi terhadap kematian ibu dan kematian
anak adalah Tetanus Maternal dan neonatal.
Kementerian Kesehatan berkomitmen terhadap program
eliminasi tetanus maternal dan neonatal (Maternal and
neonatus elimination atau MNTE). Merupakan program
eliminasi tetanus pada neonatal dan wanita usia subur
termasuk ibu hamil. Strategi yang dilakukan untuk
mengeliminasi tetanus neonatorum dan maternal adalah:

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 35


1. Pertolongan persalinan yang aman dan bersih;
2. Cakupan imunisasi rutin TT yang tinggi dan merata;
dan
3. Penyelenggaraan surveilans tetanus neonatorum.
Untuk mengetahui Cakupan Imunisasi TT 1, TT2, TT3,
TT4, dan TT5 pada ibu hamil dapat diliat pada grafik di
bawah ini :

Grafik 9
Cakupan TT1, TT2, TT3, TT4 dan TT5 diwilayah kerja UPT
Puskesmas Kambang Tahun 2018
25

20 19.6 19.5
17.3
16.5
15.8
15 14.3

2017
2018
10 9.3
7.1

5 4.6
3.6

0
TT 1 TT 2 TT 3 TT 4 TT 5

Berdasarkkan grafik diatas dapat dilihat capaian


paling rendah di tahun 2018 untuk imunisasi ibu hamil
adalah TT 5 dengan persentasi 3,6 %. Capaian Imunisasi
TT rendah dikarenakan kurangnya kesadaran calon ibu
dan ibu hamil untuk memperoleh manfaat TT bagi ibu
dan Janin. Untuk kedepannya Puskesmas akan
melakukan kerjasama dengan KUA dalam melaksanakan
kelas bagi Calon Pengantin. Melalui kelas ini Puskesmas
akan berupaya untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat dengan mmberikan penyuluhan tentang
pentingnya imunisasi TT tersebut.

2. Perbaikan Gizi Masyarakat

Upaya perbaikan gizi masyarakat dimaksudkan untuk


menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Masalah
gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yang penanggulangannya
tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan
Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 36
kesehatan saja. Masalah gizi disamping merupakan Sindroma
Kemiskinan yang erat kaitannya dengan masalah Ketahanan Pangan
ditingkat rumah tangga, juga menyangkut aspek pengetahuan dan
perilaku yang kurang mendukung pola hidup sehat.
Beberapa kegiatan upaya perbaikan gizi dilaksanakan oleh
Puskesmas Kambang pada tahun 2018 diantaranya adalah Kelas ibu
Balita Bawah Garis Merah. Dalam kelas ini ibu balita yang memiliki
anak di bawah garis merah diberikan penyuluhan Gizi, cara
pengolahan makanan, dan sebagainya agar mampu menaikkan berat
badan anak. Selain itu kegiatan lainnya adalah Pos Gizi yang
dilakukan untuk anak-anak gizi kurang, dimana anak-anak tersebut
diberikan makanan yang langsung diolah oleh tenaga keehatan
selama 12 hari berturut-turut dan ini terbukti menaikan berat anak-
anak tersebut. Pemberian Makan Tambahan untuk Gizi buruk juga
dilaksanakan untuk menanggulangi gizi buruk di Wilayah kerja
Puskesmas Kambang. Kegiatan lainnya adalah Pemantauan
Pertumbuhan Balita di Posyandu, Pemberian Kapsul Vitamin A,
Pemberian Tablet Fe, Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
pada Balita gizi buruk, Penyuluhan Gizi tingkat Rumah Tangga /
Tata Laksana Gizi Buruk tingkat rumah tangga.

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 37


Foto : Pertemuan Kelas Ibu Balita BGM

a. Capaian N/D, D/S, BGM/D


pada renstra Kementerian Kesehatan. Indikator ini
berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada balita, cakupan
pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi serta
penanganan prevalensi gizi kurang pada balita Pelaksanaan
Pemantauan Pertumbuhan Balita yang telah dilakukan melalui
kegiatan penimbangan Posyandu secara rutin tiap bulannya.
Kegiatan penimbangan balita di posyandu (D/S) menjadi salah
satu indikator. Dengan cakupan D/S yang tinggi, diharapkan
semakin tinggi pula cakupan vitamin A, cakupan imunisasi dan
semakin rendah prevalensi gizi kurang. Capaian N/D, D/s,
BGM/D Puskesmas Kambang dapat dilihat pada grafik
berikut :

Grafik 10
Capaian N/D, D/S, BGM/D diwilayah kerja UPT
Puskesmas Kambang Tahun 2018

100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Target 2016 2017 2018

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 38


Berdasarkan Grafik di atas terlihat bahwa pada tahun
2018 capaian D/S adalah 87,2% dengan target 87%,
capaiab N/D adalah 90,7 % dengan target 87 %, dan
BGM/D adalah 0,2% dengan target 0,4%. Dari Grafik
terlihat indikator tersebut mencapai target yang ditetapkan.

b. Capaian Vitamin A, Garam beryodium, dan ASI Ekslusif


Kekurangan Vitamin A juga menjadi perhatian dalam
upaya perbaikan gizi masyarakat. Oleh karena itu
dilakukan Pemberian Kapsul Vitamin A dalam rangka
mencegah dan menurunkan prevalensi kekurangan vitamin
A (KVA) pada Balita. Cakupan yang tinggi dari pemberian
kapsul vitamin A dosis tinggi terbukti efektif untuk
mengatasi masalah KVA pada masyarakat. Vitamin A
berperan terhadap penurunan angka kematian, pencegahan
kebutaan, serta pertumbuhan dan kelangsungan hidup
anak.
Pemberian kapsul Vitamin A untuk Bayi umur 6-11
Bulan, dengan dosis 100.000 SI, Anak Balita umur 12-59
Bulan dengan dosis 200.000 SI, juga pada Ibu Nifas di
berikan kapsul vitamin A 200.000 SI, sehingga bayi akan
memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI. ASI Ekslusif
adalah pemberian ASI saja pada anak umur 0- 6 Bulan.
Untuk mengetahui Capaian Vitamin A, Garam
beryodium dan Asi Ekslusif dapat dilihat pada grafik
berikut:
Grafik 11
Cakupan Vitamin A, Garam Iodium, dan ASI Ekslusif
diwilayah kerja UPT Puskesmas Kambang
Tahun 2018
120

100
96 98.55 100 100
95 94.1
89 91.5
87.85 86.75 85.8
80

60

47
40

20

0
Target 2016 2017 2018

Vit. A Garam Yodium Asi Eklusif

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 39


Berdasarkan grafik di atas diketahui bahwa cakupan
Vitamin A tahun 2018 adalah 85.8 % dari target 89 %.
Capaian ini dibawah target yang ditetapkan. hal ini
disebabkan kurangnya promosi Vit A oleh nakes terhadap
masyarakat. Vit A hanya diberikan saat Posyandu dan
untuk Bayi/ Balita yang tidak hadir tidak dilakukan
sweeping sehingga mereka tidak mendapatkan Vit A
tersebut.
Capaian Untuk ASI Ekslusif 91.5 % dari target 47 %,
rendahnya capaian ini karena kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang manfaat ASI Ekslusif sampai anak
berumur 6 Bulan. Untuk Garam beridiom capaian melebihi
target yang ditetapkan yaitu 100 %.

c. Pemberian Tablet Tambah Darah Pada Ibu Hamil (Fe)

Anemia gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin


(Hb) dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat
gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut.
Wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan
masalah gizi terutama anemia gizi besi.
Efektifitas upaya pemberian tablet besi juga sangat
bergantung pada seberapa besar kepatuhan ibu hamil
dalam mengkosumsi tablet besi yang diberikan. Cakupan
pemberian tablet besi yang tinggi dapat berdampak pada
penurunan anemia besi jika kepatuhan ibu hamil dalam
menelan tablet besi masih rendah. Program pemberiannya
sangat terkait dengan pelayanan kesehatan pada ibu hamil
(K1-K4) karena diberikan pada ibu hamil melaksanakan
kunjungan ke fasilitas kesehatan. Capaian pemberian tablet
Fe di puskesmas Kambang pada tahun 2018 dapat dilihat
pada Grafik berikut :

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 40


Grafik 12
Cakupan Fe 1 dan Fe 3 diwilayah kerja UPT Puskesmas
Kambang Tahun 2018

104

102

100

98

96

94

92

90

88

86

84
Target 2016 2017 2018

Dari grafik dapat diketahui bahwa cakupan Fe 1


adalah 100 % dan Fe 2 adalah 98,3%, cakupan tersebut
telah mencapai target yang ditetapkan yaitu 90 %.

d. Capaian FE dan Vitamin A Bufas


Anemia gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (hb)
dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang
diperlukan untuk pembentukkan HB tesebut. Ibu Nifas
merupakan salah satu kelompok yang rentan masalah Gizi
terutama anemia Gizi Besi.
Untuk mengetahui capaian Fe pada ibu Nifas dan
Vitamin A pada ibu nifas dapat dilihat pada Grafik berikut :
Grafik 13
Capaian Fe Bufas dan Vitamin A Bufas diwilayah kerja
UPT Puskesmas Kambang Tahun 2018

100

95

90

85

80

75

70
Target 2016 2017 2018

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 41


Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa ibu nifas yang
memperoleh Vitamin A adalah 98,3% dari target 90% dan
Tablet Fe 98,3% dari target 82 %.

e. Penanganan dan Penanggulangan Gizi Buruk


Pelacakan Masalah Gizi Buruk dilaksanakan melalui
Penimbangan Bulanan dan Pelacakan ke tingkat Rumah
Tangga serta peran serta masyarakat yang mengetahui
keberadaan Balita Rawan Gizi. Kemudian dilakukan
Pengukuran, Penimbangan dan Penyuluhan, lalu di rujuk ke
Puskesmas untuk diberikan pengobatan dan perawatan
terhadap penyakit penyerta yang diderita oleh Balita tersebut.
PMT dapat diberikan setelah penyakit penyerta dinyatakan
sembuh oleh Dokter.
Kasus Balita Gizi buruk di Wilayah kerja UPT Puskesmas
Kambang pada tahun 2018 adalah 6 Orang. Kasus gizi buruk
tersebut merupakan kasus gizi buruk dengan penyakit
penyerta dan penyakit bawaan lahir. Semua kasus gizi buruk
mendapatkan perawatan maksimal oleh tenaga kesehatan,
dengan cakupan yang mendapatkan pelayanan kesehatan
adalah 100%.

3. Upaya Promosi Kesehatan


Dalam upaya promosi kesehatan di wilyah kerja UPT
Puskesmas Kambang terdapat beberapa kegiatan diantaranya
adalah :
a. Posyandu
Untuk Mengetahui Tingkat Perkembangan Posyandu di
wilayah kerja UPTD Kesehatan Puskesmas Kambang dapat
dilihat pada grafik berikut :

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 42


Grafik 14
Tingkat Pengembangan Strata Posyandu diwilayah Kerja
UPTD Kesehatan Puskesmas Kambang Tahun 2018

80
71 71
70
60
60

50
40
40

29 29
30

20

10

0
2016 2017 2018

Purnama Mandiri

Berdasarkan Grafik di atas bisa terlihat bahwa capaian


posyandu madiri Tahun 2018 sudah melebihi target
Kabupaten, yaitu 71 % berada pada strata Purnama.
b. Nagari Siaga Aktif
Untuk mengetahui pengembangan Nagari siaga Aktif dapat
di lihat pada grafik berikut :

Grafik 15
Tingkat Pengembangan Nagari Siaga Aktif diwilayah Kerja
UPT Puskesmas Kambang Tahun 2018

100

90 86
80 75
70 67

60

50
40
33
30 25
20 14
10

0
2016 2017 2018

pratama madya

Berdasarkan Grafik di atas bisa terlihat bahwa pada tahun


2018 persentase Nagari Siaga Aktif dengan strata Madya

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 43


(86 %) mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2017
(67%).

c. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Dalam pelaksanaan promosi kesehatan juga terdapat


indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Untuk melihat
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Rumah Tangga di
wilayah kerja UPT Puskesmas Kambang dapat dilihat pada
grafik berikut :
Grafik 16
Data PHBS Rumah Tangga perindikator diwilayah Kerja
UPT Puskesmas Kambang Tahun 2018

120
100100
100 93.590 90
87 85 85
81.53 83.07 80
80

60
45.27
40
40 32.3 35
30.5 28.8 30
23.6 25.4
20

2017 2018

Berdasarka grafik di atas terlihat bahwa dari beberapa


indikator PHBS masih terdapat cakupan dibawah target
(70%). Untuk Asi Ekslusif Mengalami penurunan karena
pada tahun 2017 Asi ekslusif yang didata adalah bayi
dengan umur 0-3 Bulan, sedangkan di Tahun 2018 bayi
yang di Data adalah 0-6 Bulan.

4. Upaya Penyehatan Lingkungan

Lingkungan merupakan salah satu variabel yang kerap


mendapat perhatian khusus karena lingkungan merupakan
media penularan penyakit dan juga dalam menilai kondisi
kesehatan masyarakat.
Upaya Penyehatan lingkungan meliputi : Sarana Air
Bersih, Jamban, Pembuangan Sampah, Pembuangan Limbah,
Rumah Sehat, Pengawasan TTU/ TPM, Pengawasan Pestisida,

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 44


dan pengawasan Depot. Untuk melihat Capaian indikator
Upaya Penyehatan Lingkungan Tahun 2018 dapat di lihat pada
Tabel di bawah ini :
Tabel 10
Pencapaian Program Penyehatan Lingkungan di wilayah
kerja Puskesmas Kambang Tahun 2018

N Kegiatan Sasaran Pencapaian Pencapaian Target


o (%)
2017 2018 2017 2018 2017 2018
1 TPM 158 116 118 73,2 74,6 81 82
2 TTU 125 89 91 70,8 72,8 89 92
3 Stop BABS 27 kmp 6 kmp 8 kmp 22,2 29,6 100 100
4 Pestisida 12 8 9 72,5 75 85 85
5 Rumah 8.788 6.178 6366 70,4 72,4 88 91
6 Spal 8.788 5.949 5958 67,7 67,8 88 91
7 P.Sampah 8.788 6.143 6151 69,9 70 88 91
8 SAB 8.788 6.591 6634 75 75,5 100 100
9 Jamban 8.788 6.187 6366 70,4 72,4 78 81

Berdasarkan Tabel di atas terlihat bahwa semua indikator


Upaya Penyehatan Lingkungan belum mencapai target yang
telah ditetapkan. Capaian target terendah adalah STOP BABS
dengan capaian 29,6% dari target 100 %. Dalam hal ini
berbagai upaya telah dilakukan seperti : penyuluhan
dimasyarakat sasaran, pemicuan CLTS, dan juga dukungan
dari Kepala Daerah dengan mengeluarkan Surat Edaran Bupati
Untuk stop BABS. Rendahnya capaian indikator ini juga
disebabkan oleh faktor geografis wilayah, dimana wilayah kerja
Puskesmas Kambang terletak di sepanjang pantai dan juga
disekitar aliran sungai, selain itu tingkat pendidikan dan
pengetahuan masyarakat juga mempengaruhi capaian Stop
BABS ini.
Untuk mengetahui perbandingan capaian kegiatan
Penyehatan Lingkungan dengan tahun sebelumnya dapat
dilihat pada grafik berikut :

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 45


Grafik 17
Pencapaian Program Penyehatan Lingkungan di wilayah
kerja UPT Puskesmas Kambang Tahun 2016, 2017 dan
2018
80
70
60
50
40
30
20
10
0

Dari grafik terlihat bahwa beberapa indikator Dalam upaya


penyehatan lingkungan mngalami peningkatan dari tahun
sebelumnya seperti : Jamban Sehat, Stop BAB, TTU, TPM dan
Pestisida.

5. Upaya Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Menular


a. TB Paru
Untuk mengetahui Capaian TB Paru pada Tahun 2018
di Wilayah kerja UPT Puskesmas Kambang dapat dilihat
pada grafik berikut :
Grafik 18
Capaian Program TB Paru diwilayah kerja UPT Puskesmas
Kambang Tahun 2018

100
90
90
80

70 67
62.5
60
52.8
50 46 46
43.21
40 33.9
32.1
30
20

10
0
Target 2017 2018

Pen.Suspek BTA Positif Kesembuhan

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 46


Berdasarkan Grafik di atas diketahui bahwa capaian
program TB Paru masih di bawah target, ini terlihat dari
penemuan suspek TB 1106 dari 1650 sasaran (67%)
ataupun dari pemeriksaan BTA Positif 56 dari 165 sasaran
(34%). Cakupan untuk kesembuhan penyakit pada akhir
2018 masih rendah yaitu 35 dari 56 penderita TB (62,5 %),
hal ini terjadi karena 21 penderita TB masih menjalani
pengobatan triwulan ke 2.
Pada tahun 2018 semua penderita TB Paru Positif
mendapatkan pengobatan 100%, dan semua pasien minum
obat dengan teratur. Dengan adanya kegiatan Pertemuan
Pengawas Minum Obat yang dilaksanakan di Puskesmas
mampu meningkatkan keteraturan minum obat pada
penderita TB Paru Positif.

Foto : Kegiatan Pertemuan PMO TB Paru

b. Program HIV

Pada tahun 2018 tercatat ada 3 penderita yang


dilaporkan ke Puskesmas Kambang, 2 orang pria dan 1
wanita. Penanganan kasus ini butuh peran dari semua
pihak, tidak hanya dari tenaga kesehatan tapi juga dari
lintas sektor terkait seperti kecamatan, Pemuda, Agama,
sekolah, dan lainnya. Penyuluhan terus dilakukan ke
Masyarakat melalui sekolah, perkumpulan majelis ta’lim,
kader kesehatan dan melalui media promosi seperti leaflet
dan poster.

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 47


c. ISPA Pneumioni

Untuk mengetahui capaian Ispa Pneumoni di wilayah


kerja Puskesmas Kambang pada Tahun 2018 dapat dilihat
pada tabel berikut :

Grafik 19
Capaian ISPA Pneumoni diwilayah kerja UPT Puskesmas
Kambang Tahun 2018

600

495
500 466

400 367 367

300 Sasaran
Capaian

200 175

100 78

0
2016 2017 2018

Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa capaian ISPA


pada tahun 2018 adalah 224%.

d. Malaria

Pada tahun 2018 ditemukan 29 suspek Malaria.


Terhadap semua suspek dilakukan tatalaksana kasus
Malaria sesuai dengan Prosedur yang telah ditetapkan.
Penjaringan kasus malaria juga dilakukan terhadap ibu
hamil, tapi tidak ditemukan Suspek/ kasus malaria.

e. DBD

Di tahun 2018 ditemukan 93 kasus DBD diwilayah


kerja Puskesmas Kambang. 31 orang Pria dan 62 orang
wanita. Penyelidikan Epidemiologi dilakukan pada setiap
kasus. Dari Penyelidikaan epidemiologi sebagian besar
lingkungan yang diamati terdapat perindukan nyamuk,

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 48


seperti genangan air di kaleng bekas, ban bekas, dan
sebagainya. Untuk itu penyuluhan PSN dan 3 M plus lebih
diutamakan.
Untuk mengetahui trend penyakit DBD dapat dilihat pada
Grafik berikut ini :

Grafik 20
Capaian DBD Pneumoni diwilayah kerja UPT Puskesmas
Kambang Tahun 2018
18

16 16

14 14
13
12 12

10
9
8

6 6 6
5 5
4
3 3
2 2

Berdasarkan grafik diatas dapat kita lihat bahwa jumlah


kasus terbayak adalah pada bulan Juli 14 kasus dan
Agustus yaitu 16 Kasus. Kemungkinan terjadinya
peningkatan kasus pada bulan tersebut dikarenakan
tingginya curah hujan dan panas silih bergani sehingga
mempercepat perkembangan jentik nyamuk Aedes Aygipti.
31 dari 93 kasus (33%) diderita oleh laki-laki dan sisanya
(67%) diderita oleh perempuan. Dari data diatas terlihat
bahwa DBD banyak diderita oleh perempuan, karena
banyak perempuan dirumah beristirahat pada siang hari,
dan kondisi ini memang sesuai dengan kebiasaan menggigit
dari nyamuk aedes Aygipti yang menjadi penular virus
Dengue penyebab DBD.

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 49


f. RABIES
Untuk melihat kasus Gigitan Rabies dapat dilihat pada
Tabel berikut :
Tabel 11
Rekapitulasi kasus Gigitan Rabies
di wilayah kerja UPT Puskesmas Kambang
Tahun 2015, 2016, 2017 dan 2018

Bulan 2015 2016 2017 2018


Januari 1 1
Februari 1 3 4
Maret 1 1 2 2
April 1 1 1
Mei
Juni 2
Juli 3 1
Agustus 2 1 1
September 3 1 4
Oktober 1 2 2 2
November 2 3
Desember 1 1
Jumlah 15 11 11 15

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa jumlah


kasus Gigitan pada tahun 2018 sebanyak 15 Orang dan
semua kasus diberi VAR. Pada tahun 2018 terlihat adanya
peningkatan kasus jika dibandingkan dengan 2 tahun
terakhir yaitu tahun 2016 (11 Kasus) dan tahun 2017 (11
Kasus)

6. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut


a. UKGM pada Ibu Hamil dan Posyandu
Bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu
hamil tentang kesehatan gigi dan mulut terutama pada
masa kehamilan, sehingga ibu hamil mengetahui cara
menjaga kebersihan gigi dan mulut agar tidak
mempengaruhi kesehatan janin yang dikandungnya.
Kegiatan ini dilaksnakan pada 10 Kelompok kelas ibu
hamil, 1 kelompok terdiri dari 15 orang (100%). Selain itu
juga dilaksanakan penyuluhan dan pemeriksaan gigi pada
5 Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kambang dengan
total jumlah peserta di suluh 129 orang.

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 50


b. Upaya Kesehatan Sekolah

Salah satu upaya kesehatan anak adalah intervensi


pada anak usia sekolah. Upaya kesehatan pada kelompok
ini yang dilakukan melalui penjaringan kesehatan terhadap
murid SD/MI kelas I juga salah satu indikator yang
dievaluasi keberhasilannya. Melalui kegiatan penjaringan
kesehatan diharapkan bisa mengatasi permasalahan
kesehatan pada anak usia sekolah yaitu pelaksanaan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti menggosok
gigi dengan baik dan benar, mencuci tangan menggunakan
sabun, karies gigi, kecacingan, kelainan refraksi/ketajaman
penglihatan dan masalah gizi.
Kegiatan kesehatan penjaringan ini terdiri dari :
1. Pemeriksaan kebersihan perorangan (rambut, Kulit, dan
kuku)
2. Pemeriksaan status gizi melalui pengukuran
antropometri
3. Pemeriksaan ketajaman indera (penglihatan dan
pendengaran)
4. Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
5. Pemeriksaan laboratorium untuk anemia dan
kecacingan
6. Pengukuran kebugaran jasmani
7. Deteksi dini masalah mental emosional.

Melalui penjaringan kesehatan diharapkan siswa


SD/sederajat kelas 1 yang memiliki masalah kesehatan
mendapatkan penanganan sedini mungkin. Penjaringan
kesehatan dinilai dengan menghitung persentase SD/MI
yang melakukan penjaringan kesehatan terhadap seluruh
SD/MI yang menjadi sasaran penjaringan. Cakupan SD
atau sederajat yang melaksanakan penjaringan kesehatan
siswa kelas 1 pada tahun 2018 sebesar 100 %.

Untuk melihat cakupan upaya Kesehatan sekolah


dapat dilihat pada grafik berikut :

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 51


Grafik 21
Upaya Kesehatan Sekolah diwilayah kerja UPT Puskesmas
Kambang Tahun 2018

3000 2851

2500
2222
2065 2116
2000

1500 1427

1000
649
500
164
0
0
Pel. Dokter Kecil Demontrasi Sikat Gigi pemeriksaan berkala Penjaringan Peserta
Didik

2017 2018

Pada tahun 2018 tidak dilaksanakan pelatihan dokter


kecil baru, karena dokter kecil yang ada masih
diberdayakan. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan
berkala peserta didik yang dilaksanakan terhadap peserta
didik pada 6 SD dengan total 649 siswa. Kegiatan lainnya
adalah demontrasi sikat gigi Massal yang dilaksanakan
pada 15 SD dan 10 TK dan 7 Paud dengan jumlah peserta
2.851 siswa. Untuk kegiatan penjaringan peserta didik
dilakukan pada kelas 1, VII dan IX pada 32 SD/ MIN, 6
SMP/MTS, dan 6 SMA/SMK dengan jumlah penjaringan
2.116 siswa. Dengan demikian cakupan kegiatan UKS/
UKGS ini tercapai 100 %.

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 52


Foto : Kegiatan Penjaringan siswa di Sekolah

7. Upaya Kesehatan Usia Lanjut

Kegiatan USILA dalam bentuk kelompok USILA berjalan


pada 5 Kampung, yaitu Pasar Gompong, Rangeh, padang
Marapalam, Gurun Panjang dan daratan Marantih. Nama-
Nama kelompok USILA dan kampungnya :

1. Kel. USILA Nusa Indah : Pasar Gompong


2. Kel. USILA KAsih Ibu : Rangeh
3. Kel. USILA Kasih Bunda : Padang Marapalam
4. Kel. USILA Mekar Jaya : Gurun Panjang
5. Kel. USILA Harapan Bunda : Daratan Marantih

Dalam kegiatan USILA terdapat agenda kegiatan berupa


senam rutin, pemeriksaan kesehatan, penyuluhan dan
pengobatan. Untuk menget ahui data kunjungan usila
berdasarkan kelompoknya dapat dilihat pada grafik di bawah
ini :

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 53


Grafik 22
Data Kunjungan USILA berdasarkan Kelompoknya diwilayah
kerja UPT Puskesmas Kambang Tahun 2018
3000

2500 2405

2000

1500 1442

1000

458 429 396 395


500 323 373 354 306
228 302 283
0
0
Nusa Indah Penuh Kasih Kasih Ibu Kasih Bunda Mekar Jaya Harapan Puskesmas
bunda

2017 2018

Berdasarkan grafik dapat dilihat bahwa pada tahun 2018


kunjungan USILA mengalami penurunan dibandingkan dengan
tahun 2018, hal ini terjadi karena adanya beberapa orang
menjadi sasaran yang sama dengan program PROLANIS. Untuk
program prolanis sendiri peserta diharapkan berkunjung
lagsung ke Puskesmas setiap bulannya.

8. POSBINDU PTM

Peyakit Tidak menular merupakan penyebab kematian


terbanyak diindonesia. Selain penyakit menular Mortalitas dan
Morbiditas akibat PTM merupakan beban ganda dalam
pelayanan kesehatan. Posbindu PTM adalah pelayanan terpadu
factor resiko penyakit degeneratif, seperti Diabetes Militus,
hipertensi dan lain sebagainya. Selama tahun 2018, ada 10
Posbindu PTM yang rutin melakukan pemeriksaan serta
skreening PTM terhadap masyarakat, meliputi pemeriksaan
tekanan darah, Pemeriksaan Gula Darah, pemeriksaan Indeks
masa Tubuh dan lain-lain.
Untuk mengetahui kunjungan Posbindu PTM dengan
Hipertensi dan Diabetes militus pada Tahun 2018 di
Puskesmas Kambang dapat dilihat pada grafik berikut :

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 54


Grafik 23
Data Kunjungan POSBINDU PTM berdasarkan Penyakit
diwilayah kerja UPT Puskesmas Kambang Tahun 2018
700

600 570 572


508 504 523
488 487 494 499 494
500 479 477

400

300

200
101 117 97 103
84 79 95 89
100 71 69 60 68

Hipertensi Diabetes Militus

Dari grafik di atas terlihat kunjungan hipertensi


tertinggi Psbindu PTM adalah 572 Orang, dan total
kunjungan keseluruhannya pada tahun 2018 adalah 6.095
orang. Untuk Diabetes Militus kunjungan tertinggi setiap
bulannya adalah 117 orang dengan total kunjungan pada
tahun 2018 adalah 1.033 Orang. Berdasarkan data
kunjungan PTM Posbindu tahun 2018 terdapat 3.390 orang
(55.6%) penderita hipertensi adalah wanita, dan 783 (75,7%
%) penderita Diabetes Militus juga wanita. Berdasarkan data
tersebut dapat kita simpulkan bahwa penderita Hipertensi
dan Diabetes Militus diwilayah kerja Puskesmas Kambang
lebih banyak pada wanita dibandingkan dengan pria.

9. Usaha Kesehatan Kerja

Kegiatan ini dilksanakan pada 2 kelompok UKK yaitu :


UKK nelayan dan UKK Tani, UKK nelayan beranggotakan 58
orang, dan UKK tani beranggotakan 100 orang. Kegiatan ini
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kelompok UKK
tentang kesehatan melalui penyuluhan yang dilaksanakan oleh
tenaga kesehatan ke Kelompok sasaran. Selain itu kegiatan ini
juga menjaring penyakit yang berhubungan dengan resiko kerja
yang di akibatkan oleh pekerjaannya. Pada tahun 2018 untuk
UKK nelayan diberikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD)
seperti Rompi, Kacamata, sepatu boot dan lain-lain yang

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 55


bertujuan untuk melindungi pekerja dari faktor resiko yang
bisa menimbulkan kesakitan, dengan harapan untuk nelayan
yang lain juga memiliki kesadaran untuk menggunakan APD
seperti yang diharapkan. Kepada kelompok UKK tani juga
sudah diberikan motifasi agar menggunakan APD guna
menghindari Penyakit akibat kerja seperti menggunakan
Masker, Jaket, topi dan Sepatu ketika melakukan
penyemprotan, dan lain sebagainya.

10. Program Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)

Program Kesehatan peduli remaja yang dilaksanakan di


Puskesmas Kambang adalah berupa pelayanan dalam dan luar
gedung.

1. Dalam Gedung
Kegiatan dalam gedung adalah berupa konsultasi langsung
dan pelayanan kesehatan kepada remaja dengan
mengutamakan pendekatan kepada remaja.Remaja yang
datang berobat dan konsltasi ke Puskesmas akan
mendapatkan prioritas pelayanan tampa melalui antrian.
2. Luar gedung
Kegiatan luar gedung yaitu dengan melakukan pelayanan
kesehatan dan konseling terhadap sekolah SMP dan SMA,
dan membuat 2 sekolah percontohan yaitu SMP 1
Lengayang dan SMA 1 Lengayang. Selain itu juga
melakukan pembentukan kader yang bertugas sebagai
penyuluh bagi kawan sebayanya.

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 56


Foto : Kader Penyuluh Sebaya

11. Program Pengobatan


Puskesmas Kambang Merupakan Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama yang melakukan pelayanan Rawat Jalan,
Rawat Inap, UGD 24 jam dan PONED. Pada Tahun 2018
Jumlah kunjungan Rawat Jalan dan UGD adalah 51.438,
jumlah kunjungan rawat Inap adalah 4.192, dengan visite
Rate adalah 1,56 (VR=1,56).

a. Rawat Jalan

Puskesmas Kambang adalah puskesmas rawat


jalan yang buka setiap hari kerja senin sampai dengan
Jumat. Adapaun pelayanan rawat jalan yang dilakukan
Puskesmas Kambang adalah : Pelayanan Poli Umum,
pelayanan Ibu dan Anak, pelayanan Kesehatan KB,
Pelayanan Gigi, Laboratorium, Pelayanan Imunisasi,
Konsultasi Gizi, Konsultasi Sanitasi, dan Konsultasi
PKPR.

Grafik 24
Data Kunjungan Rawat Jalan perbulan diwilayah kerja
UPT Puskesmas Kambang Tahun 2018

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 57


6000

5013
5000
4502 4557 4583 4570
4031 4061 4116 4111 4156
4000 3866 3872

3000

2000

1000

Berdasarkan grafik diatas terlihat kunjungan


Pasien paling banyak adalah di Bulan November yaitu
5013. Dengan total keseluruhan kunjungan rawat jalan
adalah 51.438.

b. Rawat Inap

Puskesmas kambang adalah puskesmas dengan


pelayanan Rawat Inap yang memiliki 24 tempat tidur.
Rawat inap Puskesmas kambang pada tahun 2017 hanya
memiliki 12 tempat tidur dan ditambah 12 tempat tidur
pada akhir 2017. Penambahan tempat ini juga sejalan
dengan bertambahnya/ pengembangan ruang rawatan
yang awalnya 4 ruang menjadi 8 ruangan perawatan.
Rawat Inap juga mencakup Pelayan Poned yang
dilakukan oleh tenaga terlatih.

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 58


Grafik 25
Data Kunjungan Rawat Inap perbulan diwilayah kerja
UPT Puskesmas Kambang Tahun 2018
500
460
447 438
450
400 375 378
360 362 354 365
350
300 279
250
209
200
165
150
100
50
0

Dari Grafik di atas terliha bahwa angka kunjungan


rawat inap dan Puskesmas Kambang paling banyak
adalah pada bulan Juli (460).

c. Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional/ KIS

Peserta Jamkesmas adalah setiap orang miskin


dan tidak mampu yang terdaftar dan memiliki kartu
Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).
Sedangkan Jamkesda adalah masyarakat miskin yang
tidak mendapatkan kartu Jamkesmas maka dimasukkan
kedalam Jamkesda. Nama dan jumlah masyarakat
miskin yang diusulkan untuk program jamkesmas
Tahun 2015, ditetapkan melalui Surat Keputusan
Bupati Pesisir Selatan.
Tahun 2018, Jumlah masyarakat yang tercakup
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di UPT Puskesmas
kambang adalah 22.941 peserta (data Desember). Jumlah
kepesertaan ini terdiri dari PBI APBN, PBI daerah,
Mandiri Pekerja Penerima Upah (PPU) yang termasuk
kelompok Askes/PNS, TNI/Polri dan Pensiunan.
Pelayanan yang diberikan di dalam Program JKN/
KIS pada tahun 2018 Kepada masyarakat adalah :

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 59


1. Pelayanan Kesehatan di Puskesmas/ Dalam Gedung.
2. Pelayanan Kesehatan luar Gedung

Pelayanan kesehatan dalam Gedung JKN/ KIS


merupakan pelayanan puskesmas yang juga
dilaksanakan terhadap seluruh masyarakat, yang
meliputi :
a) Konsultasi medis, pemeriksaan fisik dan penyuluhan
kesehatan.
b) Laboratorium sederhana (darah, urine dan feses
rutin)
c) Tindakan medis kecil.
d) Pemeriksaan dan pengobatan gigi termasuk
cabut/tambal.
e) Pemeriksaan ibu hamil/nifas/menyusui bayi dan
balita.
f) Pelayanan KB penanganan efek samping (Alat
kontrasepsi disediakan BKKBN).
g) Pemberian obat

Pelayanan kesehatan Rawat Inap Tingkat Pertama


(RITP) dan Gawat darurat (Emergency) yang dilaksanakan
pada puskesmas perawatan meliputi pelayanan:
a) Akomodasi rawat inap.
b) Konsultasi medis, pemeriksaan fisik dan penyuluhan
kesehatan.
c) Laboratorium sederhana (darah, urine dan feses
rutin)
d) Tidakan medis kecil.
e) Pemberian obat.
f) Persalinan Normal dan dengan penyakit (PONED)
g) Persalinan Normal yang dilakukan di puskesmas non
rawatan/bidan di desa/polindes/di rumah
pasien/praktek bidan swasta.
h) Pelayanan gawat darurat (emergency) kriteria
diagnosa gawat darurat.

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 60


Pelayanan Kesehatan Luar Gedung Pelayanan di
luar gedung yang diselenggarakan oleh Puskesmas dan
jaringannya adalah upaya meningkatkan jangkauan
dan cakupan pelayanan kesehatan dasar sehingga
pelayanan kesehatan dapat menjangkau seluruh
penduduk di wilayah kerjanya.
Pelayanan luar gedung meliputi : Puskesmas
Keliling, Pelayanan Kesehatan USILA, Pelayanan
kesehatan Olahraga, kegiatan Kunjungan Rumah,
Prolanis, Penyuluhan Kesehatan, kunjungan PKPR
kesekolah dan Posbindu PTM dan lainnya. Untuk melihat
kunjungan JKN/ KIS di wilayah kerja UPT Puskesmas
Kambang dapat dilihat pada Grafik berikut :

Grafik 26
Data Kunjungan Peserta JKN/KIS diwilayah kerja
UPT Puskesmas Kambang Tahun 2018
3500

3000 2933
2577 2599 2680
2500 2373 2378
2167
1941
2000 1822
1680
1567 1564
1500

1000

500
119 139 121 112 116 123 138 139 83 128 108 48
0

Rajal Ranap

Dari grafik di atas terlihat bahwa kunjungan BPJS


rawat jalan paling tinggi adalah bulan April yaitu 2.933
kasus dan data rawat inap tertinggi adalah bulan Juli
yaitu 139 Kasus

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 61


BAB V
PENUTUP

1. Kesimpulan
Data dan informasi merupakan sumber daya yang
strategis bagi pimpinan dan organisasi dalam pelaksanaan
menejemen, maka penyediaan data dan Informasi yang
berkualitas sangat diperlukan sebagai masukan dalam proses
pengambilan keputusan. Di bidang Kesehtan, data informasi ini
diperoleh melalui sistim informasi kesehatan. Sistim informasi
yang saat ini ada masih belum dapat memenuhi kebutuhan data
dan informasi secara menyeluruh, sehingga masih ada data
yang belum tersajikan dengan baik.
Untuk tahun 2018 beberapa program Puskesmas belum
mencapai target, seperti : Tingginya angka kematian Bayi, masih
rendahnya indikator Penyehatan Ligkungan, Rendahnya
Capaian penemuan Suspek TB Positif dan Masih Rendahnya
Capaian PHBS.

2. Saran

1. Meningkatkan peran serta masyarakat ataupun lintas


Program dalam upaya pencapaian target indikator kesehatan.
2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam upaya
pecegahan penyakit menular.
3. Meningkatkan kerjasama lintas Program dan Lintas Sektor
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Laporan Tahunan Puskesmas Kambang Tahun 2018 Page 62

Anda mungkin juga menyukai