Anda di halaman 1dari 2

UJIAN TENGAH SEMESTER

MK. KESEHATAN GIGI DAN MULUT MASYARAKAT

NAMA : ANDREAS GUSTINO CHANDRA GUNA


NPM : 18070510
Peminatan : D3 PKIP NONREG BANJARMASIN

1. Prevalensi penduduk yang berperilaku benar waktu menggosok gigi di Provinsi


Kalimantan Selatan 4,97% (rentang: 4,44%-5,56%) (Riskesdas, 2018). Jelaskan maksud
dari data tersebut ?
2. Sebutkan dan jelaskan fungsi dari gigi seri, taring, premolar dan molar ?
3. Sebutkan perbedaan gigi susu dengan gigi tetap, minimal 3 ?
4. Apa yang menyebabkan terjadi nya halitosis,, dan bagaimana cara mengatasi
halitosis tersebut ?
5. Buatkan GAMBAR Penampang gigi molar lengkap dengan struktur (lapisan gigi) ?

Jawab

1. Prevalensi adalah proporsi dari populasi yang memiliki ciri tertentu disaat tertentu.
Jadi data di soal 1 menerangkan bahwa jumlah penduduk di Provinsi Kalimantan
Selatan yang berperilaku benar waktu menggosok gigi adalah 4,97 penduduk dari
100 penduduk yang menggosok gigi.
Rentang adalah jumlah dari kabupaten/kota di Kalimantan Selatan. Yang terendah
4,44% dan yang tertinggi 5,56%. Artinya ada kabupaten/kota yang 4,44% (yang
terendah) dan yang paling tinggi 5,56% di kabupaten/kota lain. Sehingga prevalensi
(se Provinsi) adalah 4,97%.
Atau lebih jelasnya dari 10.000 penduduk di Kalimantan Selatan, ada 497 penduduk
yang berperilaku benar waktu menggosok gigi.

2. - Fungsi gigi seri adalah memotong dan mengerat makanan


- Fungsi gigi taring adalah mengoyak makanan atau benda lainnya. Dikarenakan
ujungnya yang runcing membuat gigi taring dapat mencabik dan menyobek makanan.
- Fungsi gigi premolar (geraham depan) adalah untuk menggilas dan mengunyah
makanan atau benda lainnya. Bentuk permukaan yang berlekuk-lekuk
berfungsi untuk mengiris dan melembutkan makanan.
- Fungsi gigi molar (geraham belakang) adalah untuk melumat, melembutkan
dan mengunyah makanan atau benda-benda lainnya.

3. Perbedaan gigi susu dengan gigi tetap, adalah :

No. Perbedaan Gigi Susu Gigi Tetap


1. Jumlah Gigi 20 buah 32 buah
2. Ukuran Gigi Lebih kecil Lebih besar
3. Akar Gigi Pendek dan Tipis Lebih dalam dan tebal
4. Kekuatan akar gigi Lebih mudah tanggal Sulit tanggal
5. Enamel Enamel lebih tipis Enamel lebih tebal
4. a. Penyebab terjadinya Halitosis atau Bau Mukut, yaitu :
- Makanan yang berbau tajam
- Makanan yang tersisa di gigi atau mulut,
- Gigi palsu yang tidak tepat pemasangan atau posisinya
- Akibat merokok atau minum alcohol
- Kebersihan mulut dan gigi tidak terjaga (contoh: karena jarang sikat gigi)
- Kondisi tubuh/kondisi kesehatan (menderita penyakit tertentu, contoh : sinusitis,
pneumonia, gangguan hati, diabetes, dll)

b. Cara mengatasi halitosis, diantaranya dengan cara :


- Perhatikan pola dan menu makan.
- Bersihkan mulut secara rutin. Jaga kebersihan mulut dengan rajin menggosok
gigi.
- Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi, terutama bagi yang memasang
gigi palsu atau kawat gigi.
- Berhenti merokok dan mengonsumsi alkohol.
- Perbanyak minum dan mengonsumsi makan-makanan yang membutuhkan
banyak kunyahan seperti apel dan wortel.
- Gunakan produk pembersih mulut.
- Mengunyah daun mint atau peterseli.
- Konsultasikan dengan dokter Jika bau mulut disebabkan oleh adanya kondisi
lain. Hal itu dilakukan agar pasien mendapatkan terapi yang tepat.
- Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat-
obatan, termasuk suplemen dan produk herbal.

5. Gambar dan struktur penampang gigi molar (geraham belakang)

Anda mungkin juga menyukai