Anda di halaman 1dari 9

PERENCANAAN KAWASAN SEHAT

KELOMPOK 3
Wa ode asrawati k201801031
annisa paramita k201801002
putra abdul rahim al-haq k201801026
suciati sulaiman k201801049
muh. rezky maulana k201801029
hasriani k201801036
iyan anarma k201801051
ratna k201801012
sofyan k201801010
fitri k201801048
kiki ramdhan k202002027
INDIKATOR KAWASAN SEHAT
DIKOTA SEMARANG

Ada beberapa hal yang termaksud dalam indikator


kawasan sehat dikota semarang yaitu sebagai berikut:
1. Informasi Wisata dan Kesehatan
2. Sarana Pariwisata
3. Objek dan Daya Tarik Wisata
4. Pelayanan Kesehatan
5. Sarana Penunjang
6. Kemasyarakatan
1. Informasi Wisata dan Kesehatan

Indikator pertama dari tatanan kawasan pariwisata


sehat adalah adanya informasi obyek. Gambaran
mengenai adanya informasi obyek wisata bagi
masyarakat menjadi salah satu syarat utama dalam
upaya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan
ke obyek-obyek wisata
2. Sarana Pariwisata

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Semarang


dalam profil kesehatan Kota Semarang tahun 2014.
Persentase hotel sehat pada tahun 2015 sebanyak 93,5%,
meningkat pada tahun 2016 sebanyak 100%. Restoran
dan rumah makan laik sehat berdasarkan data yang ada
sudah mencapai 95,89%, pada tahun 2016 sebanyak
86,62% dan pada tahun 2018 dari sampel hotel yang
diperiksa 100% laik sehat dn no hotel juga 100%. Jumlah
Hotel Berbintang pada tahun 2017 dan 208 sebanyak 63
hotel dan non berbintang sebanyak 52 hotel.
3. Objek dan Daya Tarik Wisata

Jumlah wisatawan yang datang dan menikmati obyek-


obyek wisata yang ada di Kota Semarang dari tahun ke
tahun mengalami kondisi yang fluktuatif. Tingkat
kunjungan wisatawan ke Kota Semarang dari tahun 2014
sampai tahun 2016 kondisinya mengalami kenaikan.
Pada tahun 2014 jumlah wisatawan yang berkunjung ke
Kota Semarang mencapai 4.007.192 wisatawan
4. Pelayanan Kesehatan

• Untuk mendukung pelaksanaan pariwisata yang sehat,


pemerintah melalui Dinas Kesehatan berupaya melaksanakan
pelayanan kesehatan kepada para pengunjung obyek wisata
yang membutuhkan pelayanan kesehatan di pusat-pusat
kesehatan masyarakat yang ada di sekitar obyek wisata.
• Berdasarkan perda Kota Semarang No 3 Tahun 2012 maka
pengunjung mendapatkan asuransi. Sehingga wisatawan
merasa nyaman dan aman di obyek wisata.
5. Sarana Penunjang

Untuk indikator ketersediaan sarana dasar


hampir tidak ada masalah yang berarti. Air
bersih mayoritas tersedia di obyek-obyek wisata
yang ada, tempat pembuangan sampah juga
tersedia, sarana sanitasi seperti kamar kecil juga
sudah tersedia.
6. Kemasyarakatan

Pariwisata di Kota Semarang semakin


berkembang karena aktifnya peran kelompok
masyarakat sadar wisata. Jumlah kelompok
sadar wisata pada tahun 2015 sebanyak 7
meningkat menjadi 9 pada tahun 2018.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai