Anda di halaman 1dari 12

Tugas Kelompok

kesehatan reproduksi remaja

Dosen Pengampuh:

Dr. Ratna Umi Nurlila, S.Si., M.Sc

Disusun Oleh
Kelompok 4
• WA ODE FITRA SARIPATI (M202301012)
• RIRIN PUTRI HANDAYANI (M202301014)
• NUZUL WAHYUNING TIAS (M202301021)
• KADEK AYU KARUNIAWATI (M202301010)
• MUFTIHATURRAHMAH (M202301019)
• MUHAMMAD SUPARDI (M202301001)

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Taufik
dan Hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman dan Harapan kami dan semoga makalaah ini membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca tentang “Kesehatan Reproduksi Remaja” Kritik dan
saran sangat diharapkan sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis miliki sangat
kurang. Oleh karena itu penulis harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Kendari, 02 November 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2

C. Tujuan..............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3

A. Pengertian Kesehatan Reproduksi...................................................................................3

B. Pengertian Remaja..........................................................................................................3

C. Fase – fase kehidupan remaja.........................................................................................4

D. Tanda – tanda perubahan pada remaja............................................................................5

E. Masalah kesehatan yang timbul pada remaja..................................................................5

F. Proses Prncegahan masalah kesehatan reproduksi remaja..............................................7

BAB III PENUTUP..................................................................................................................8

A. Kesimpulan.....................................................................................................................8

B. Saran................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu indikator penting dalam menyukseskan pembangunan kesehatan pada
masyarakat pada suatu negara adalah status kesehatan termasuk kesehatan reproduksi
((Notoatmodjo, 2018). Masalah kesehatan reproduksi bukan hanya sematamata keadaan
terbebas dari suatu penyakit maupun kecacatan dari sistem maupun organ serta fungsinya
dalam suatu proses reproduksi pada manusia akan tetapi kesehatan reproduksi dikatakan baik
juga sehat kondisi dimana seorang individu baik fisiknya, mentalnya serta sosialnya dalam
kondisi utuh dan menyeluruh (RI, 2014). Bahkan International Planned Parenthood
Federation (IPPF) membuat rumusan tentang 12 hak reproduksi salah satu materi didalamnya
adalah hak individu untuk bisa memperoleh pendidikan juga informasi terkait masalah
kesehatan reproduksi.

Masa remaja merupakan salah satu identitas versus kekacauan pada identitas (identity
vs role confusion). Hal ini adalah masa terjadinya transisi atau waktu peralihan dari masa
anak-anak menuju masa kedewasaan seorang individu. Dalam masa ini mereka akan
mengalami banyak perubahan seperti pubertas yankni adanya perubahan baik fisik maupun
fungsi fisiologisnya. Tahapan dimana para remaja akan melalui sama dengan teman
sebayanya yang biasanya ada kecenderungan mempunyai komitmen dalam sebuah kelompok.
Didalam kelompok ini para remaja memiliki hubungan yang cukup erat hingga menimbulkan
rasa solidaritas antara satu demgan yang lain sangat tinggi. Sehingga para remaja akan
cenderung mempunyai rasa kepercayaan yang sangat besar pada para teman sebaya dalam
linkungan mereka (Homburger, E., 2018).

Salah satu sifat paling khas pada remaja adalah rasa keingintahuan yang sangat besar,
suka berpetualang dan menyukai sebuah tantangan juga sangat berani untuk menanggung
segala resiko atas tindakan yang dilakukan tanpa diikuti pemikiran dan pertimbangan yang
cukup matang (Hurlock, 2013). Sifat remaja ini menyebabkan mereka masuk ke dalam
populasi rentan terhadap masalah kesehatan. Organorgan reproduksi yang baru
berkembangpun menyebabkan remaja rentan terhadap masalah kesehatan reproduksi
termasuk salah satu karena keingintahuan yang cukup besar mengenai kesehatn reproduksi
mereka mencoba untuk melakukan seks pra nikah (Santrock, 2012). Permasalahan yang
1
paling utama pada kesehatan reproduksi remaja yang ada di Indonesia salah satunya adalah
minimnya literasi dan informasi tentang masalah kesehatan reproduksi. Data menurut
Jaringan Epidemiologi Nasional terkait kesehatan reproduksi remaja (KRR) secara benar dan
juga bertanggung jawab masih sangatlah minimal dan kurang sekali. Survey kesehatan yang
dilakukan oleh WHO di beberapa negara menunjukkan bahwa dengan adanya informasi yang
benar dan baik, mampu menurunkan masalah-masalah kesehatan reproduksi pada remaja
(Kemenkes RI, 2015). Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, permasalahan seks yang
terjadi di kalangan remaja memperoleh perhatian secara khusus dari semua pihak mengingat
efek serta dampak yang ditimbulkan akibat perilaku seks secara bebas sangatlah serius yang
bisa berpengaruh pada kehidupan mereka di masa mendatang. Oleh karena itu, diperlukan
upaya preventif sedini mungkin pada perilaku-perilaku seks yang menyimpang yang
mengarah pada perilaku seks bebas yang terjadi di kalangan mereka.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kesehatan reproduksi?
2. Apakah yang dimaksud dengan remaja?
3. Apa saja fase – fase kehidupan remaja?
4. Apa saja tanda – tanda perubahan pada remaja?
5. Apa saja masalah kesehatan yang timbul pada remaja?
6. Bagaimana proses pencegahan masalah kesehatan reproduksi remaja?

C. Tujuan
1. Agar dapat memahami kesehatan reproduksi.
2. Agar dapat memahami pengertian remaja.
3. Agar dapat Memahami fase – fase Kehidupan Remaja.
4. Untuk dapat mengetahui tanda – tanda perubahan pada remaja.
5. Untuk mengetahui masalah kesehatan yang timbul pada remaja.
6. Untuk mengetahui proses pencegahan masalah kesehatan reproduksi remaja.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kesehatan Reproduksi


Kesehatan reproduksi menurut WHO (2008) adalah kesejahteraan fisik, mental dan
sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.

Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sehat secara menyeluruh mencakup fisik,
mental dan kehidupan sosial yang berkaitan dengan alat, fungsi serta proses reproduksi yang
pemikiran kesehatan reproduksi bukannya kondisi yang bebas dari penyakit melainkan
bagaimana seseorang dapat memiliki kehidupam seksual yang aman dan memuaskan setelah
menikah.

Setiap orang harus mampu memiliki kehidupan seksual yang memuaskan dan aman
bagi dirinya, juga mampu menurunkan serta memenuhi keinginannya tanpa ada hambatan
apapun dan berapa sering untuk memiliki keturunan. Setiap orang berhak dalam mengatur
jumlah keluarganya, termasuk memperoleh penjelasan yang lengkap tentang cara – cara
kontrasepsi sehingga dapat memilih cara yang tepat dan disukai. Selain itu, hak untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi lainnya, seperti pelayanan antenatal,
persalinan, nifas dan pelayanan bagi anak dan kesehatan remaja juga perlu di jamin.

B. Pengertian Remaja
Usia remaja adalah umur individu yang berada dalam usia 10-19 tahun (Sarwono,
2006) dimana usia remaja terbagi atas 3 kategori, yaitu usia remaja awal (10- 12 tahun), usia
remaja madya (13-15 tahun) dan usia remaja akhir (16-19 tahun).

Sarwono (2006) remaja adalah suatu masa dimana individu berkembang dari saat
pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai
kematangan seksual. Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari
anak-anak menjadi dewasa, serta terjadi peralihan dari ketergatungan sosial ekonomi yang
penuh kepada keadaan yang relatif mandiri.

Menurut Rice (dalam Gunarsa, 2004), masa remaja adalah masa peralihan, ketika
individu tumbuh dari masa anak-anak menjadi individu yang memiliki kematangan. Pada

3
masa tersebut, ada dua hal yang penting menyebabkan remaja melakukan pengendalian diri.
Dua hal tersebut adalah, pertama, hal yang bersifat eksternal, yaitu adanya perubahan
lingkungan. Dan kedua, adalah hal yang bersifat internal, yaitu karakteristik di dalam diri
remaja yang membuat remaja relatif lebih bergejolak dibandingkan dengan masa
perkembangan lainnya (storm and stress period).

Santrock (2011) menyatakan masa remaja adalah suatu periode transisi dalam rentang
kehidupan manusia, yang menjembatani masa kanak-kanak dengan masa UNIVERSITAS
MEDAN AREA 10 dewasa. Remaja adalah perubahan perkembangan antara masa anak dan
masa dewasa yang mengakibatkan perubahan fisik, kognitif dan psikososial. Perubahan
psikologis yang terjadi pada remaja meliputi intelektual, kehidupan emosi dan kehidupan
sosial (Papalia, 2014).

Berdasarkan defenisi-defenisi remaja dari beberapa teori di atas, dapat disimpulkan


bahwa remaja adalah masa dimana seorang individu mengalami perubahan dan
perkembangan, baik dalam segi fisiologis, psikologis dan kognitif. Mulai meninggalkan ciri-
ciri tahapan perkembangan pada masa kanak-kanak dan mengalami perubahan-perubahan
yang baru untuk menghadapi perkembangan pada masa dewasa.

C. Fase – fase kehidupan remaja


1. Remaja Awal (10-12 tahun)
• Lebih dekat dengan teman sebaya
• Ingin bebas
• Mulai berpikir abstrak
• Atensi terhadap kondisi tubuh
2. Remaja Tengah (13-15 tahun)
• Pencarian identitas diri
• Keinginan untuk kencan
• Rasa cinta yang mendalam
• Pengembangan kemampuan abstrak
• Imajinasi terhadap aktivitas seks
3. Remaja Akhir (16-19 tahun)
• Pengungkapan kebebasan diri
• Selektif mencari teman sebaya
• Atensi citra jasmani pada diri

4
• Mampu mewujudkan rasa cinta
• Mampu berpikir abstrak

D. Tanda – tanda perubahan pada remaja


1. Perubahan Fisik
a. Pubertas pada anak perempuan
b. Pubertas pada anak laki-laki
c. Gizi dan pertumbuhan badan
2. Perubahan Psikologi Perkembangan identitas diri dan menghargai diri sendiri
3. Perubahan Perilaku Tekanan sebaya berpengaruh pada pengalaman baru dan mencoba
perilaku baru; perilaku berisiko tinggi.

E. Masalah kesehatan yang timbul pada remaja


1. Masalah yang timbul pada masa kanak - kanak dan berpengaruh di masa remaja
a. Kekurangan gizi selama dalam kandungan, yang berakibat terjadinya:
– gangguan pertumbuhan (yang dapat berlanjut sampai masa remaja)
– anemia
– gangguan akibat defisiensi yodium
– gangguan kesehatan akibat defisiensi vitamin A
b. Siklus yang berulang dari diare dan infeksi saluran pernafasan → berakibat
timbulnya:
– gangguan pertumbuhan pada masa remaja
– risiko tinggi melahirkan bayi dengan berat lahir rendah jika hamil pada remaja
dengan gangguan pertumbuhan
c. Poliomyelitis, yang mengakibatkan:
– Cacat permanen
– Hipoksia perinatal atau infeksi Susunan Saraf Pusat, yang menyebabkan:
• gangguan penglihatan,
• gangguan pendengaran atau
• gangguan bicar
d. Perlakuan salah selama masa kanak-kanak, seperti:
– Kekerasan → psikis, fisik, seksual, penelantaran
– Prostitusi anak
e. Mempengaruhi masa remaja secara fisik, mental dan sosial

5
2. Masalah yang timbul pada masa remaja dan mempengaruhi kesehatan sepanjang
hidupnya
a. Merokok dan NAPZA merupakan ancaman khusus bagi remaja.
b. Alkohol dan NAPZA meningkatkan perilaku berisiko seperti:
– berkendara sambil mabuk
– perilaku seksual tidak aman
– kecelakaan, trauma
c. Status perempuan yang rendah menyebabkan perempuan rentan terhadap:
– kekerasan fisik
– paksaan seksual (karena ekonomi)
– pelecehan seksual
– pelecehan di tempat kerja yang mempengaruhi kesehatan fisik, mental dan sosial
perempuan.
3. Risiko kehamilan remaja
Kehamilan di luar perkawinan:
– Memiliki semua risiko kehamilan remaja
– Salah satu risiko dari penundaan pernikahan
– Kejadiannya meningkat di daerah urban di negara-negara berkembang
– TABU → ABORSI
– Aborsi dirahasiakan → akses ke layanan kesehatan menjadi terbatas
– Kematian maternal pada remaja 3-4 kali lebih besar dibanding pada orang dewasa
4. Risiko penyakit menular seksual
a. Akibat perilaku seksual tidak aman.
b. Risiko terbesar pada remaja putri karena perkembangan secara biologis belum
dewasa.
c. HIV/AIDS merupakan ancaman terbesar.
d. Komplikasi selanjutnya antara lain:
– efek psikososial
– kanker
– kelahiran prematur
5. Risiko aborsi
a. Akibat kurangnya pengetahuan tentang kesehatan seksual & kesehatan reproduksi →
karena:
• malu/tabu
6
• tak ada akses terhadap informasi
b. Komplikasi akibat aborsi tidak aman:
• perdarahan, perlukaan dalam
• tetanus, infeksi, septikemi
• kematian

F. Proses pencegahan masalah kesehatan reproduksi remaja


1. Mencegah kehamilan remaja
– Konseling
– Penundaan Pernikahan
– Kontrasepsi
2. Mencegah PMS
– Perilaku seksual yang “aman”
– ABC
3. Mencegah aborsi & komplikasinya
– Konseling, tentang:
• kontrasepsi,
• akses terhadap layanan kesehatan reproduksi
– Safer abortion

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

8
DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo, S. (2018). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Rineka Cipta.

Homburger, E., & E. (2018). Childhood and society. (R. Coles, Ed.).
http://www.genreindonesia.com/2018/06/21/t eori-perkembanganpsikososial-erik-h-erikso
Kemenkes RI. (2015). Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja (K. K. RI (ed.)). Pusat Data dan
Informasi Kementrian Kesehatan RI. http://www.depkes.go.id/download.php?file=
download/pusdatin/infodatin%2520reproduksi %2520remaja-ed.pdf
Indra. 2023. Pemberdayaan kelompok remaja berbasis budaya santri dalam optimalisasi
peningkatan keterampilan kesehatan reproduksi remaja. Jurnal

Anda mungkin juga menyukai