Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MASALAH KESEHATAN REFRODUKSI YANG

SERING TERJADI DI MASYARAKAT

Dosen Pembimbing :

JENNY KARTIKA,SKM., M.Kes

Disusun Oleh : Kelompok 5

1. Hignilam (PO7124322010)
2. Lira Amelia (PO7124322015)
3. Dila Aprika (PO7124322025)
4. Septia yulandari (PO7124322027)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG

PRODI DIII KEBIDANAN MUARA ENIM

2023-2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami panjatkan
puji syukur kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,hidayah serta daniyah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyesesaikan makalah mengenai masalah kesehatan reproduksi yang sering terjadi
di masyarakat yang diberikan pada saat mata kuliah kesehatan perempuan dan perencanaan keluarga
dengan pokok pembahasan tentang apa saja yang bersangkutan dengan masalah kesehatan reproduksi
yang sering terjadi di masyarakat . Makalah ini telah kami susun semaksimal mungkin dengan arahan yang
telah dosen pembimbing berikan sehingga mempermudah kami untuk menyelesaikan makalah ini.
Terlepas dari semua itu,kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah dikemudian hari. Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

MUARA ENIM, 22 Februari 2024

KELOMPOK 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................................

DAFTAR ISI ..........................................................................................................................................

BAB I .....................................................................................................................................................

PENDAHULUAN ...................................................................................................................................

LATAR BELAKANG ..............................................................................................................................

RUMUSAN MASALAH ..........................................................................................................................

TUJUAN ................................................................................................................................................

BAB II ....................................................................................................................................................

PEMBAHASAN .....................................................................................................................................

Pegertian hipertensi...............................................................................................................................

Penyebab hipertensi bagi ibu hamil .......................................................................................................

Dampak bahaya hipertensi bagi ibu hamil .............................................................................................

Cara mencegah terjadinya hipertensi ....................................................................................................

BAB III ...................................................................................................................................................

PENUTUP .............................................................................................................................................

KESIMPULAN ……………………………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Kesehatan Reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial dan semua hal
yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsinya. Ruang lingkup kesehatan reproduksi secara
nasional, antara lain: kesehatan ibu dan bayi baru lahir (BBL), keluarga berencana (KB), pencegahan dan
penanggulangan penyakit menular seksual termasuk PMS dan HIV/AIDS, kesehatan reproduksi remaja,
pencegahan dan penanggulangan aborsi, kesehatan reproduksi remaja.

Di Indonesia angka kematian ibu dan bayi masih terbilang tinggi dibandingkan dengan Negara
ASEAN lainnya. Sedangkan Angka Kematian Ibu di Kota Semarang Jawa Tengah beberapa tahun terakhir
tergolong tinggi. Dari data yang ada hingga bulan November tahun 2015 angka kematian ibu melahirkan
mencapai 36 kasus, padahal fasilitas kesehatan yang ada di Kota Semarang sudah tergolong lengkap dan
modern.Menurut dokumen Internasional

Conference on Population and Development (ICPD) Kairo 1994, hak-hak reproduksi meliputi : hak
untuk mendapatkan informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi, hak mendapatkan pelayanan dan
pelindungan kesehatan reproduksi, hak atas kebebasan berfikir dan membuat keputusan tentang
kesehatan reproduksi, hak untuk memutuskan jumlah dan jarak kelahiran anak, hak untuk hidup bebas dari
resiko kematian karena kehamilan atau masalah gender, hak mendapat kebebasan dan keamanan dalam
pelayanan kesehatan reproduksi, hak untuk bebas dari segala bentuk penganiayaan, hak atas kerahasiaan
pribadi dalam menjalankan reproduksinya, hak untuk membangun dan merencanakan keluarga, hak dalam
kebebasan berpartisipasi dalam politik yang bernuansa kesehatan reproduksi, hak untuk bebas dari segala
bentuk diskriminasi dan kesehatan reproduksi.

1.2.RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari kesehatan reproduksi ?


2. Gangguan penyakit apa saja yang terjadi pada kesehatan reproduksi ?
3. Faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi ?
4. Dampak dari kesehatan reproduksi yang tidak sehat ?
5. Apa peran bidan dalam mewujudkan kesehatan reproduksi yang baik ?

1.3.TUJUAN

1. Memahami Apa pengertian dari kesehatan reproduksi


2. Mengatahui Gangguan penyakit apa saja yang terjadi pada kesehatan reproduksi
3. Mengetahui Faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi
4. Mengerti Dampak dari kesehatan reproduksi yang tidak sehat
5. Mengetahui Apa peran bidan dalam mewujudkan kesehatan reproduksi yang baik
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Kesehatan Reproduksi

Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera baik fisik dan mental. Kesehatan reproduksi
adalah sekumpulan metode, teknik dan pelayanan yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan
reproduksi melalui pencegahan dan penyelesaian masalah kesehatan reproduksi yang menyangkut
kegiatan seksual, status kehidupan dan hubungan perorangan, bukan semata konsultasi dan perawatan
yang berkaitan dengan reproduksi dan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks (Mukhlisiana
Ahmad, 2020).

Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu keadaan fisik, mental
dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi, serta proses.

Menurut World Health Organization (WHO), remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19
tahun (WHO, 2014). Remaja wanita sudah dapat dikategorikan masuk dalam masa prakonsepsi atau
wanita usia subur (WUS). Menurut Romauli dan Vindari tahun 2009, rentang umur Wanita usia Subur
(WUS) adalah 15-45 tahun. Masa prakonsepsi yaitu masa sebelum konsepsi atau sebelum terjadinya
kehamilan dan masa antara konsepsi yang dapat dimulai dalam jangka waktu dua tahun sebelum
konsepsi. Perawatan kesehatan reproduksi yang dimulai saat masa remaja merupakan salah satu cara
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) (KemenkesRI. 2022).

Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan
proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja, yang tidak hanya bebas penyakit atau bebas dari kecacatan
namun juga sehat secara mental serta sosial kultural (WHO, 2017)

2.2.Gangguan Penyakit Kesehatan Reproduksi

Sistem reproduksi wanita memiliki fungsi yang beragam dan saling berkaitan satu sama lain.
Sistem reproduksi wanita terdiri dari beberapa bagian untuk mendukung proses reproduksi berjalan
dengan lancar dan baik. Secara garis besar, sistem reproduksi wanita terbagi menjadi dua, yaitu eksternal
dan internal.

Pada eksternal, terdapat mons pubis, klitoris, labia mayora dan minora, dan orificium vagina.
Sementara pada internal, ada vagina, ovarium, rahim, serviks, dan tuba falopi. Organ reproduksi wanita
dapat berfungsi baik jika memiliki anatomi atau struktur yang normal dan juga dipengaruhi oleh hormon-
hormon reproduksi demi kelancaran siklus menstruasi.
Jenis Penyakit Reproduksi Wanita

1. Endometriosis

Endometriosis merupakan kondisi yang sering ditemui pada wanita. Endometriosis termasuk
kelainan yang timbul ketika jaringan yang membentuk lapisan endometrium (dinding dalam rahim) tumbuh
di luar rongga rahim. Jaringan ini tumbuh di ovarium, usus, dan pada jaringan yang melapisi panggul.Atas
pengaruh hormonal dalam siklus menstruasi menyebabkan jaringan yang salah tempat tadi menjadi nyeri
atau meradang dan membesar hingga membentuk kista.

Pertumbuhan jaringan dapat menyebabkan masalah kesuburan akibat perlengketan, nyeri haid
yang berat, nyeri saat bersanggama, benjolan perut yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

2. Cystitis

Cystitis merupakan sindrom klinis kompleks yang diidentifikasi oleh peradangan akut atau kronis
akibat infeksi pada lapisan kandung kemih. Wanita rentan mengalami infeksi kandung kemih disebabkan
saluran kencing yang lebih pendek dibandingkan pria.

Gejalanya ditandai oleh sering berkemih (anyang-anyangan), nyeri di akhir berkemih, serta nyeri di
bagian panggul. Ketidaknyamanan pada penyakit ini dapat berkisar dari sensasi terbakar ringan hingga
nyeri yang cukup parah. Tingkat ketidaknyamanannya juga beragam, bisa terus-menerus atau jarang.

3.Mioma Uteri

Mioma uteri merupakan tumor jinak yang terdapat pada lapisan dinding rahim yang terdiri dari otot
dan jaringan fibrosa. Wanita pada usia subur biasanya mengalami kondisi ini. Ukuran pada mioma uteri ini
sangat bervariasi, mulai dari tidak terlihat hingga sebesar buah semangka. Mioma uteri cenderung terjadi
pada wanita berusia 35 tahun dan lebih.

Gejala umum mioma uteri antara lain durasi menstruasi lebih dari seminggu, pendarahan
menstruasi yang berat, nyeri pada bagian panggul, sering buang air kecil, nyeri saat berhubungan seksual
atau saat menstruasi, serta pembengkakan pada perut. Mioma uteri juga dapat menyebabkan gangguan
kesuburan bergantung ukuran dan lokasi mioma pada dinding rahim.

4.Kanker Serviks

Secara singkat, kanker serviks merupakan jenis kanker yang dimulai di leher rahim yang sebagian
besar disebabkan oleh infeksi virus papiloma manusia (human papiloma virus). Leher rahim berbentuk
silinder berlubang yang berfungsi menghubungkan bagian bawah rahim wanita ke vagina.
Kanker serviks biasanya terjadi pada wanita berusia 30 sampai 45 tahun,
terutama yang sudah aktif secara seksual. Kebanyakan wanita tidak menyadari bahwa dirinya mengidap
kanker serviks dikarenakan gejala yang tidak terlalu terlihat.

Gejala pada umumnya dirasakan ketika penyakit sudah menjadi lanjut sehingga penting sekali
dilakukan pemeriksaan lebih awal pada mereka dengan faktor risiko untuk deteksi lebih dini. Gejala yang
biasanya dikeluhkan adalah perdarahan, keputihan yang berbau busuk, nyeri saat buang air kecil, kesulitan
buang air besar, dan nyeri punggung

5.HIV/AIDS

HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh
melawan infeksi dan penyakit. Jika seseorang wanita terkena HIV, ia dapat menularkan kepada
pasangannya, kepada janin yang dikandungnya, dan akan lebih rentan terhadap penyakit infeksi dan
keganasan/kanker.

Penularan virus ini dapat terjadi melalui saat cairan tubuh seseorang yang mengidap HIV ke tubuh
orang lain dengan berbagai cara, seperti melakukan hubungan seks tanpa kondom, penggunaan alat
suntik secara bersama-sama, transfusi darah, kepada janin yang dikandungnya melalui plasenta saat
hamil, persalinan, dan menyusui.

6.Gangguan Menstruasi

Gangguan yang berkaitan dengan siklus menstruasi hampir selalu disebabkan oleh ketidakseimbangan
hormon. Selain itu kondisi ini juga berkaitan dengan pembekuan, kanker, kista ovarium, fibroid rahim,
genetika, dan penyakit menular seksual.

Beberapa gangguan yang sangat umum terkait siklus menstruasi adalah:

1) Tidak adanya menstruasi atau 2 amenore.


2) Sindrom pramenstruasi.
3) Fibroid.
4) Perdarahan menstruasi yang berkepanjangan atau berat.
5) Haid ringan atau tidak ada sama sekali.
6) Gangguan dysphoric pramenstruasi (PMDD

2.3.Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Reproduksi

Kesehatan Reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh bukan hanya
bebas dari penyakit atau kecatatan, dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi,
fungsi serta prosesnya. Baik laki-laki maupun perempuan memerlukan landasan psikis yang memadai agar
perkembangan emosinya berlangsung dengan baik.
Faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi meliputi

1) .Faktor sosial-ekonomi dan demografi (kemiskinan, tingkat pendidikan yang rendah dan
pengetahuan tentang perkembangan seksual dan reproduksi, serta tempat tinggal didaerah
terpencil).
2) .Faktor budaya dan lingkungan (praktek tradisional, kepercayaan banyak anak banyak rejeki).
3) .Faktor psikologis (akibat dari keretakan orang tua, depresi, kehilangan rasa kebebasan).
4) .Faktor biologis (cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi pasca penyakit menular seksual).

2.4. Dampak Kesehatan Reproduksi Yang Tidak Sehat

Menjaga kebersihan vagina adalah hal yang wajib dilakukan wanita. Sebab, sebagai organ
reproduksi wanita, kebersihan dan kesehatan vagina bisa memengaruhi banyak hal terutama kehidupan
seksual.

Sejumlah ahli merekomendasikan wanita untuk rutin membersihkan vagina setiap habis buang air.
Jangan lupa juga untuk mengeringkan organ ini sebelum kembali beraktivitas. Wanita juga disarankan
untuk mengganti pakaian dalam setidaknya dua kali dalam satu hari. Yuk, simak alasan pentingnya
menjaga kebersihan vagina di sini.

1. Keputihan

Keputihan adalah yang wajar dan cukup sering dialami hampir semua wanita. Pada dasarnya,
keputihan adalah cara alami dan proses yang biasa terjadi pada wanita untuk melindungi vagina dari iritasi
dan infeksi.

Namun, pada beberapa kasus, keputihan mungkin terjadi secara tidak normal. Hal ini ditandai
dengan cairan yang keluar sangat kental dan cenderung berbau. Kamu juga harus tahu, keputihan juga
bisa disebabkan karena salah memilih pakaian dalam dan jarang membersihkan vagina dengan benar.

2.Aroma Tidak Sedap

Tidak menjaga kebersihan vagina dengan baik juga bisa menyebabkan munculnya aroma tidak
sedap dari organ tersebut. Bukan hanya membuat risih dan tidak nyaman, aroma tidak sedap dari vagina
juga merupakan tanda bahwa adanya masalah pada area kewanitaan kamu.

Sebenarnya bau busuk pada organ intim bisa disebabkan oleh berbagai hal. Salah satu
penyebabnya adalah penumpukan bakteri atau jamur. Bakteri vaginosis atau trikomoniasis adalah jenis
bakteri yang paling sering ditemukan. Jika ini penyebabnya, kamu akan membutuhkan antibiotik untuk
menghilangkan aroma dan mengobatinya.

3.Gatal

Penumpukan bakteri yang terjadi akibat jarang membersihkan vagina juga bisa menyebabkan rasa
gatal yang tak tertahankan. Rasa gatal yang terjadi biasanya akan seperti kumpulan semut yang sangat
geli dan mengganggu. Jika gatal yang dialami dibarengi dengan keputihan yang tak berhenti, bisa jadi itu
adalah tanda infeksi jamur atau bakteri vaginosis.

4.Infeksi dan Luka

Bukan tidak mungkin kulit di sekitar area kewanitaanmu akan terluka jika kamu jarang
membersihkan vagina. Jadi, penting sekali untuk menjaga kebersihan vagina, terutama pada saat haid.
Sebab, saat proses pengeluaran darah kotor dari tubuh ini, jumlah bakteri di sekitar vagina akan lebih
banyak dibanding biasanya.

5.Radang Vagina

Masalah kesehatan lain yang bisa disebabkan oleh kebersihan vagina yang buruk adalah radang
vagina atau vulvovaginitis. Ini adalah kondisi umum yang memengaruhi wanita dan anak perempuan dari
segala usia. Radang vagina disebabkan terutama oleh bakteri dari feses yang menyebar ke vagina.
Gejalanya, antara lain keputihan yang tidak biasa, gatal dan iritasi.

6.Kanker Vagina

Vagina bisa menjadi pintu masuknya sejumlah bakteri atau virus penyebab penyakit, termasuk
kanker. Kanker vagina merupakan dampak yang paling menakutkan yang bisa terjadi akibat jarang
membersihkan vagina.

Jenis kanker yang satu ini mungkin jarang atau belum pernah kamu dengar sebelumnya. Tidak
seperti kanker leher rahim alias kanker serviks, kanker vagina ini memang cenderung jarang terjadi.
Biasanya penyakit ini banyak menyerang wanita yang telah memasuki usia lebih dari 60 tahun.

Kanker vagina bisa ditularkan melalui hubungan seksual. Nah, bila kamu sering berhubungan
seksual tanpa menggunakan kondom dan tidak membersihkan vagina setelahnya, risiko untuk tertular
kanker vagina bisa meningkat.

2.5.Peran Bidan Dalam Kesehatan Reproduksi

Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksiperempuan dan keluarga berencana


sabagaimana dimaksuddalam pasal 9 huruf c, berwenang untuk:

a. Memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana; dan

b. Memberikan alat kontrasepsi oral dan kondom.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa peran bidan dalammewujudkan hak kesehatan reproduksi
remaja sangat kompleksdan harus benar- benar dilaksanakan, mulai dari menjalankanhak dan
kewajibanya sebagai seorang bidan. Karena peran itudikatakan sudah terlaksana jika sudah menjalankan
hak dankewajiban sesuai dengan kedudukanya. Peran ini dilaksanakanberurutan dari mulai peran bidan
sebagai pengelola, bidansebagai edukator, bidan sebagai fasilitator dan bidan sebagaimotifator. Selain itu
seperti yang disebutkan di atas, peran bidandalam hal kesehatan reproduksi terdapat dalam
peraturanmenteri kesehatan tahun 1464 tahun 2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik bidan yang
semakin memperkuat dilaksankan peran bidan karena peraturan pemerintah dibuatberdasarkan peraturan-
peraturan pemerintah yang berlandaskan hukum.
BAB III

PENUTUP

Dengan demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok pembahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukkan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Kami sebagai penulis banyak berharap agar para pembaca yang budiman baik dosen maupun teman-
teman agar sudi memberikan kritik dan saran yang bertujuan membangun kami sebagai penulis untuk lebih
menyempurnakan makalah ini dan penulisan makalah dikesempatan-kesempatan berikutnya semoga
makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga pada para pembaca yang budiman pada umumnya.
KESIMPULAN
Permasalahan yang ditimbulkan akibat kurangnya pemahaman akan kesehatan reproduksi yang
cukup, masih cukup banyak ditemukan. Terutama di kalangan remaja yang merupakan golongan yang
paling rentan terhadap masalah yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi.Tingkat pengetahuan,
sikap, dan perilaku yang baik serta ditunjang peran serta lingkungan yang memadai dalam memberikan
informasi mengenai kesehatan reproduksi kepada remaja akan membentuk pribadi remaja sebagai
generasi muda penerus bangsa yang sehat jasmani dan rohani serta melindungi remaja dari sikap seksual
yang berbahaya Yang menjadi indikator pengetahuan adalah pemahaman responden terhadap hal yang
berkaitan dengan kesehatan reproduksi, IMS, HIV/AIDS diukur berdasarkan defenisi kesehatan reproduksi,
organ reproduksi, menstruasi, pubertas, masa subur, hasrat/ keinginan seksual, kehamilan, resiko
reproduksi, IMS/ penyakit kelamin, dan HIV/AIDS. Sedangkan yang menjadi indikator perilaku seksual
responden meliputi berpegangan tangan, berpelukan, kissing (berciuman), necking (mencium leher),
petting (meraba bagian tubuh yang sensitif), masturbasi, intercourse (berhubungan intim).
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unika.ac.id/13448/2/13.93.0083%20Widatiar%20Kusuma%20Wardani%20BAB%20I.pdf

https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jmidwifery/article/view/35187/16794

https://rsudashari.pemalangkab.go.id/pelayanan/instalasi-kesehatan-reproduksi.html#:~:text=Faktor
%20yang%20mempengaruhi%20kesehatan%20reproduksi,serta%20tempat%20tinggal%20didaerah
%20terpencil

https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/5-penyakit-yang-sering-menyerang-sistem-
reproduksi-wanita

http://scholar.unand.ac.id/24886/3/BAB%20IV%20dan%20Penutup.pdf

Anda mungkin juga menyukai