Anda di halaman 1dari 25

PERAN LINTAS SEKTORAL INSTANSI PEMERINTAH,

MASYARAKAT, PERILAKU PARIWISATA DAN TENAGA


KESEHATAN DALAM MENGEMBANGKAN KESEHATAN
PARIWISATA
NAMA ANGGOTA :

• COK ISTRI ARISA PUSPA DEWI 15C11538


• NI KADEDK AYU DWI ASTARI 15C11551
• NI MADE DWI PUTRI MULYANI 15C11553
• NI WAYAN ENY SURYANTHI 15C11555
• NI NYOMAN AYU SRI WAHYUNI 15C11591
• I.K.C. WITHA DHARMAJA 15C11596
PENDAHULUAN

Menurut pemerintah no 67 tahun 1996 tentang penyelenggaraan kepariwisataan,


merupakan kegiatan perjalanan sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara
sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.
Menurut undang undang no. 10/2009 tentang kepariwisataan, yang dimaksud
dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh
berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, pemerintah dan
pemerintah daerah.
Provinsi bali adalah salah satu barometer pariwisata indonesia dimana tingkat
kunjungan wisatawannya paling tinggi. Berbagai fasilitas pariwisata untuk menunjang
objek wisata telah tersedia dan sebagian besar penduduknya menggantungkan hidupnya
dari sektor pariwisata. Negara tetangga terdekat kita seperti singapore, thailand,
malaysia telah mengembangkan kesehatan wisata yakni mereka menawarkan fasilitas
kesehatan sekaligus melakukan travelling.
Perkembangan saat ini ada kemungkinan kalau wisatawan yang berkunjung ke
suatu daerah juga ingin melakukan pengobatan sekaligus traveling dengan keluarganya
seperti mengembangkan kedokteran wisata. Peluang mengembangkan kesehatan wisata
cukup besar asalkan kita semua bekerjasama dalam membentuk suatu layanan kesehatan
dan pariwisata yang berkualitas.
 PERMASALAHAN KESEHATAN PARIWISATA

Survei kesehatan wisata menunjukkan bahwa mortalitas tertinggi pada travelers


hampir 50% disebabklan oleh penyakit kardiovaskuler, dan angka morbiditas tertinggi
disebabkan oleh penyakit infeksi (WHO, 2007).
Penyakit zoonosis yang ditularkan oleh hewan kepada manusia melalui gigitan
atau kontak dengan binatang, kontak cairan dan feses, atau konsumsi produk makanan
seperti daging dan susu yang tidak steril. Contoh penyakit zoonosis adalah rabies,
schistosomiasis, leptospirosis, brucellosis.
Penyakit akibat hubungan seksual yang saat ini juga menjadi efek
berkembanganya pariwisata. Banyaknya wisatawan asing yang kontak dengan penduduk
lokal juga mempercepat penyebaran penyakit seksual seperti HIV/AIDS, gonorrhea, sifilis,
hepatitis B dan lainnya.
Penyakit penularan melalui udara diakibatkan oleh kontak dengan droplet seperti
penyakit inpeksi saluran nafas, tuberculosis, measles, khususnya penyakit SARS, flu burung
yang tingkat kematian (mortalitas) dan kesakitannya (morbiditas) tinggi serta menyebar
dengan cepat.
Kurangnya kebersihan makanan dan minuman di daerah wisata. Hal ini bisa
disebabkan karena pengolahan makanan tersebut tidak higieneis mulai dari penjamah
makanan tidak bersih kemudian alat yang digunakan tidak steril, tempat penyimpanan
dan waktu penyimpanan tidak tepat dan dapat juga disebabkan adanya lalat sebagai
vektor yang mencemari makanan tersebut.
Pada kolam renang dan spa, infeksi terjadi jika disinfeksi pada air tidak tepat
dosisnya. Diare, gastrointeristis dan infeksi tenggorokan dapat terjadi akibat kontak
dengan air terkontaminasi. Sebaiknya menggunakan klorin dan disinfektan lainnya secara
tepat untuk menanggulangi bakteri dan virus. Kontak terhadap kuman bisa juga melalui
kontak langsung lewat kulit.
Fasilitas kesehatan yang dimiliki masih belum memenuhi standar internasional
sehingga untuk menawarkan kepada wisatawan layanan kesehatan masih canggung.
Asuransi kesehatan untuk wisatawan yang berkunjung ke indonesia tidak menjadi
kewajiban. Hal ini justru akan menyebabkan mereka tidak mendapatkan jaminan
kesehatan apabila mengalami kecelakaan atau sakit di indonesia. Perlunya
mengembangkan sistem asuransi kesehatan pada wisatawan yang berkunjung ke indonesia
agar mereka merasa terjamin saat berwisata.
 PELUANG PERKEMBANGAN KESEHATAN PARIWISATA

Kebutuhan masyarakat dunia akan kesehatan semakin meningkat bukan saja


kesehatan secara fisik melainkan juga kesehatan secara sosial, ekonomi dan spiritual.
Perkembangan anti aging, spa, rumah sakit internasional misalnya menunjukkan kebutuhan
masyarakat akan perawatan tubuh semakin meningkat. Hal ini menjadi sebuah peluang dalam
mengembangkan layanan kesehatan yang paripurna.
Beberapa negara telah mengembangkan kesehatan pariwisata dimana mereka
menawarkan layanan kesehatan kelas internasional kepada para wisatawan sekaligus
melakukan kunjungan wisata sehingga bisa berobat dan berwisata. Bahkan ada yang
mengembangkan hotel dan rumah sakit.
RUMUSAN MASALAH

Bagaimana Peran lintas sektor instansi pemerintah, masyarakat, pelaku pariwisata,


dan tenaga kesehatan dalam mengembangkan kesehatan pariwisata ??
PEMBAHASAN

Peran Lintas Sektoral Instansi Pemerintah

Peran Lintas Sektoral Istansi Masyarakat

Peran Pelaku Pariwisata Dalam Mengembangkan Kesehatan Pariwisata

Peran Lintas Sektoral instansi Pada Tenaga Kesehatan


Peran Lintas Sektoral
Instansi Pemerintah

Sebagai industri perdagangan jasa, kegiatan pariwisata tidak terlepas dari


peran serta pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pemerintah
bertanggung jawab atas empat hal utama yaitu;
1. Perencanaan (Planning) Daerah Atau Kawasan Pariwisata
2. Pembangunan (Development) Fasilitas Utama Dan Pendukung Pariwisata
3. Pengeluaran Kebijakan (Policy) Pariwisata
4. Pembuatan Dan Penegakan Peraturan (Regulation)
1. Perencanaan pariwisata merupakan industri yang memiliki kriteria-kriteria khusus,
mengakibatkan dampak positif dan negatif. Untuk memenuhi kriteria khusus tersebut,
memaksimalkan dampak positif dan meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan
sehubungan dengan pengembangan pariwisata diperlukan perencanaan pariwisata
yang matang. Kesalahan dalam perencanaan akan mengakibatkan munculnya
berbagai macam permasalahan dan konflik.
2. Pembangunan pariwisata umumnya dilakukan oleh sektor swasta terutama
pembangunan fasilitas dan jasa pariwisata. Namun, pengadaaan infrastruktur umum
seperti jalan, listrik dan air yang berhubungan dengan pengembangan pariwisata
terutama untuk proyek-proyek yang berskala besar yang memerlukan dana yang
sangat besar seperti pembangunan bandar udara, jalan untuk transportasi darat,
proyek penyediaan air bersih, dan proyek pembuangan limbah merupakan tanggung
jawab pemerintah.
3. Kebijakan pariwisata merupakan perencanaan jangka panjang yang mencakup tujuan
pembangunan pariwisata dan cara atau prosedur pencapaian tujuan tersebut yang
dibuat dalam pernyataan-pernyataan formal seperti hukum dan dokumen-dokumen
resmi lainya. Kebijakan-kebijakan yang harus dibuat dalam pariwisata adalah
kebijakan yang berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesempatan
kerja, dan hubungan politik terutama politik luar negeri bagi daerah tujuan wisata
yang mengandalkan wisatawan manca negara. Umumnya kebijakan pariwisata
dimasukkan ke dalam kebijakan ekonomi secara keseluruhan yang kebijakannya
mencakup struktur dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
4. Peraturan pariwisata, peraturan pemerintah memiliki peran yang sangat penting
terutama dalam melindungi wisatawan dan memperkaya atau mempertinggi
pengalaman perjalanannya.
Oleh karena itu, penerapan semua peraturan pemerintah dan undang-undang
yang berlaku mutlak dilaksanakan oleh pemerintah.

Program visit Indonesia year 2008 tentunya bukan sebatas hanya


wacana, melainkan perlu langkah strategis untuk mewujudkannya. Jika
ditinjau dari kondisi kesehatan lingkungan dan makanan kita masih perlu
melakukan perbaikan disana sini. Namun demikian dukungan semua
pihak diperlukan untuk mewujudkannya

Pemerintah telah membuat program visit indonesia year 2008. Program ini
bertujuan memperkenalkan pariwisata indonesia ke dunia internasional sehingga bisa
menarik wisatawan untuk berkunjung ke objek-objek pariwisata yang ada di indonesia.
Peran Lintas Sektoral Istansi
Masyarakat

Walaupun secara sosiologis keberadaan masyarakat indonesia sesungguhnya


sudah menjadi daya tarik tersendiri bagi pariwisata, baik dengan kekayaan adat
istiadatnya, kreasi seni dalam berbagai segi kehidupannya juga lingkungan dan
sejarahnya yang relative cukup kaya dan menjadi kebanggaan dunia. Maka dari itu
menjadi keharusan bagi kita untuk menjalakan sapta pesona untuk menarik minat para
wisatawan. Sapta pesona itu terdiri atas aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan
kenangan.
Aman, merupakan suatu kondisi Tertib, merupakan suatu kondisi
atau keadaan yang memberikan atau keadaan yang mencerminkan
suasana tenang dan rasa suasana tertib dan teratur serta
tenteram bagi wisatawan. disiplin dalam semua kehidupan
masyarakat.

Bersih, merupakan suatu kondisi Sejuk, merupakan suatu kondisi


atau keadaan yang menampilkan atau keadaan lingkungan yang
sifat bersih dan sehat (hygienis). memberikan suasana segar dan
nyaman.

Indah, merupakan suatu kondisi Ramah-tamah, adalah sifat dan


atau keadaan yang mencerminkan perilaku masyarakat yang akrab
penataan yang teratur, tertib dan dalam pergaulan, hormat dan
serasi, sehingga memancarkan sopan dalam berkomunikasi, suka
keindahan. senyum, suka menyapa.

Kenangan, adalah kesan yang dirasakan wisata


saat berwisata baik itu kenganan segi akomodasi,
Kenangan dari segi atraksi budaya, Kenangan dari
segi makanan khas daerah
Peran Pelaku Pariwisata
Dalam Mengembangkan
Kesehatan Pariwisata

Pelaku pariwisata adalah setiap pihak yang berperan dan terlibat dalam kegiatan
pariwisata. Adapun yang menjadi pelaku pariwisata menurut damanik dan weber
(2006:19) adalah :
• Wisatawan
• Industri pariwisata/penyedia jasa
• Pendukung jasa wisata
• Pemerintah
• Masyarakat lokal
• Lembaga swadaya masyarakat
• Sebagai profesi yang berhubungan langsung saat aktivitas wisata dilaksanakan, tenaga
pramuwisata juga memiliki peran yang cukup penting. Tenaga pramuwisata umumnya
disediakan oleh jasa pramuwisata yang sekaligus mengkoordinasikan tenaga pramuwisata
lepas untuk memenuhi kebutuhan wisatawan secara perorangan atau kebutuhan biro
perjalanan wisata.
• Konsultan perjalanan wisata secara teoritis (schiff, 2001) dapat berperan banyak dalam
upaya-upaya pencegahan permasalahan kesehatan pada wisatawan. Pertama adalah
perannya dalam hal pemberian informasi perlu tidaknya sertifikat vaksinasi, yang terkait
aspek legal dalam mengunjungi suatu wilayah. Peran lainnya adalah dalam memberikan
rekomendasi vaksinasi yang diperlukan untuk pencegahan penyaki-tpenyakit tertentu.
Misalnya, saat terjadi wabah rabies di Bali, maka konsultan perjalanan wisata dapat
menyampaikan pentingnya vaksinasi rabies sebelum pajanan (pre-exposure) kepada
wisatawan sebelum berkunjung.
Konsultan perjalanan wisata dan pramuwisata juga dapat dimanfaatkan
dalam pemberian saran-saran terkait situasi kesehatan yang secara umum ada di
suatu wilayah pada waktu-waktu tertentu. Pada saat kasus demam berdarah
meningkat misalnya, konsultan perjalanan wisata dapat memberikan informasi mengenai
upaya pencegahan terkait seperti perlindungan yang diperlukan saat berada atau
beraktivitas di luar ruangan. BPW, juga bisa berperan dengan menyediakan berbagai
media seperti brosur-brosur kemungkinan risiko kesehatan di daerah destinasi wisata,
(provost, 2003) berkoordinasi dengan agen perjalanan wisata dan pramuwisata,
termasuk menyampaikan pentingnya asuransi perjalanan, informasi repatriasi dan kondisi
layanan medis di darerah destinasi wisata.
Peran Lintas Sektoral
instansi Pada Tenaga
Kesehatan

Peran tenaga kesehatan khususnya perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan


kepada wisatawan belum terlihat nyata. Salah satu kemungkinan yang terjadi karena belum
jelasnya pemahaman, batasan dan kemampuan perawat dalam menunjang kesehatan pariwisata.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran perawat dalam memberikan pelayanan
kesehatan pariwisata, serta memahami tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan
kemampuan perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan baik kepada wisatawan,
pelaku wisata maupun masyarakat sebagai tujuan wisata.
Vaksinasi yang diperlukan oleh wisatawan dapat bersifat wajib dan disesuaikan
dengan kondisi daerah yang akan dikunjunginya. Beberapa negara maju telah memiliki
peraturan kesehatan untuk mewajibkan warga negaranya terhadap beberapa vaksin
termasuk indonesia telah melakukan pemberian vaksin seperti TT, DPT, BCG, polio, hepatitis
B dan lainnya. Upaya ini dilakukan sebagai usaha preteksi spesifik terhadap penyakit
tertentu.
Upaya pencegahan penyakit melalui promosi kesehatan yang dilakukan pihak
puskesmas dan rumah sakit. Tenaga kesehatan masyarakat berperan dalam memberikan
edukasi kepada masyarakat dan melaksankan program kesehatan lingkungan di wilayah
kerjanya. Beberapa perilaku berisiko seperti hubungan seks berisiko yang dapat
menularkan penyakit infeksi seksual seperti HIV/AIDS, sifilis, gonore, clamidia dan
sebagainya yang perlu diintervensi untuk perubahan perilakunya.
KESIMPULAN
Kegiatan pariwisata tidak terlepas dari peran serta pemerintah baik pemerintah pusat
maupun pemerintah daerah. Pemerintah bertanggung jawab atas empat hal utama yaitu;
perencanaan (planning) daerah atau kawasan pariwisata, pembangunan (development) fasilitas
utama dan pendukung pariwisata, pengeluaran kebijakan (policy) pariwisata, dan pembuatan dan
penegakan peraturan (regulation). Masyarakat merupakan salah satu pilar utama dalam
pengembangan pariwisata, karena pada dasarnya pilar pariwisata itu terdiri dari pertama
pemerintah, kedua swasta dan ketiga masyarakat. Maka dari itu menjadi keharusan bagi kita untuk
menjalakan sapta pesona untuk menarik minat para wisatawan. Sapta pesona itu terdiri atas aman,
tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan kenangan.
Tenaga kesehatan adalah salah satu bagian yang paling penting dalam pengembangan
kesehatan pariwisata dimana tenaga kesehatan dapat berperan dalam pengembangan media
komunikasi kepada wisatawan yang akan melancong ke daerah pariwisata yang akan di tuju oleh
wisatawan tentang kondisi penyakit endemis yang ada di daerah pariwisata tersebut, memberikan
vaksinasi kepada para wisatawan sebelum melakukan perjalan pariwisata, dan melakukan promosi
kesehatan untuk memberikan edukasi kepada para wisatawan dan masyarakat sekitar daerah
pariwisata.
APAKAH ADA
PERTANYAAN ??

Anda mungkin juga menyukai