Orem
Oleh :
Kelompok I
2016
i
KELOMPOK
Kelas A
Kelas B
Kelas C
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Teori Konsep Model Keperawatan Dorothea E. Orem ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KELOMPOK ........................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan ...............................................................................................................2
1.4. Manfaat Penulisan .............................................................................................................2
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pemilihan model keperawatan yang tepat dengan situasi klien yang spesifik,
memerlukan pengetahuan yang mendalam tentang variable-variable utama yang
mempengaruhi situasi klien. Langkah-langkah yang harus dilakukan perawat dalam
memilih model keperawatan yang tepat untuk kasus spesifik adalah sebagai berikut :
Mengumpulkan informasi awal tentang fokus kesehatan klien, umur, pola hidup
dan aktivitas sehari-hari untuk mengidentifikasi dan memahami keunikan pasien.
Mempertimbangkan model keperawatan yang tepat dengan menganalisa asumsi
yang melandasi, definisi konsep dan hubungan antar konsep.
Dari beberapa model konsep, salah satu diantaranya adalah model self care yang
diperkenalkan oleh Dorothea E. Orem. Orem mengembangkan model konsep
keperawatan ini pada awal tahun 1971 dimana dia mempublikasikannya dengan
judul "Nursing Conceps of Practice Self Care".
1
Model ini pada awalnya berfokus pada individu, kemudian edisi kedua tahun
1980 dikembangkan pada multi person's unit (keluarga, kelompok dan komunitas) dan
pada edisi ketiga sebagai lanjutan dari 3 hubungan konstruksi teori yang meliputi :
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang perawatan diri
sendiri dan dipulikasikan dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun 1971).Tahun 1980
mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama diperluas pada keluarga,
kelompok dan masyarakat.Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang
tiga teori, yaitu ; Theory self care, theory self caredeficit, theory system keperawatan.
2.2.1. Pengertian
Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan-kebutuhan self
care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebtuhan itu sendiri, kecuali bila
tidak mampu.
1. Self Care
Teori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The nepeutic sesuai
dengan kebutuhan. Perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal yang dilakukan
4
oleh seorang perawat yang berlangsung secara continue sesuai dengan keadaan dan
keberadaannya , keadaan kesehatan dan kesempurnaan.
Perawatan diri sendiri merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang dalam
memelihara kesehatannya serta mempertahankan kehidupannya. Terjadi hubungan antar
pembeli self care dengan penerima self care dalam hubungan
terapi. Orem mengemukakan tiga kategori / persyaratan self care yaitu : persyaratan
universal, persyaratan pengembangan dan persyaratan kesehatan.
Teori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang Thenepeutic sesuai
dengan kebutuhan Perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal yang dilakukan oleh
seorang perawat yang berlangsung secara continue sesuai dengan keadaan dan
keberadaannya , keadaan kesehatan dan kesempurnaan.
Perawatan diri sendiri merupakan aktivitas yang praktis dari seseorang dalam
memelihara kesehatannya serta mempertahankan kehidupannya. Terjadi hubungan antar
pembeli self care dengan penerima self care dalam hubungan terapi. Orem
mengemukakan tiga kategori / persyaratan self care yaitu : persyaratan universal,
persyaratan pengembangan dan persyaratan kesehatan.
5
2. Self Care Deficit
Teori ini merupakan inti dari teori perawatan general Orem, yang
menggambarkan kapan keperawatan di perlukan, oleh karena perencanaan
keperawatan pada saat perawatan yang dibutuhkan.
Bila dewasa (pada kasus ketergantungan, orang tua, pengasuh) tidak mampu
atau keterbatasan dalam melakukan self care yang efektif.
3. Nursing system
Teori yang membahas bagaimana kebutuhan "Self Care" pasien dapat dipenuhi
oleh perawat, pasien atau keduanya. Nursing system ditentukan / direncanakan
berdasarkan kebutuhan "Self Care" dan kemampuan pasien untuk menjalani aktifitas
"Self Care".
6
perawat membantu klien dengan menggunakan system dan melalui lima metode
bantuan yang meliputi :
1. Klien : individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus
mempertahankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit atau
trauma atu koping dan efeknya.
2. Sehat : kemampuan individu atau kelompok memenuhi tuntutatn self care yang
berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas struktural fungsi
dan perkembangan.
3. Lingkungan : tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan
self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik.
4. Keperawatan : pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang
dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam
mempertahankan self care yang mencakup integritas struktural, fungsi dan
perkembangan.
7
2.4. Aplikasi Model Keperawatan Dorothea E. Orem
Model konsep Dorothea Orem terfokus pada selfcare dan kebutuhan perawatan
diri klienuntuk mempertahankan kehidupan, kesehatan, perkembangan, dan
kesejahteraan. Ada 3 prinsip dalam keperawatan diri sendiri yaitu:
Perawatan diri yang bersifat holistik, seperti kebutuhan oksigen, air, nutrisi,
eliminasi, aktivitas dan istirahat.
Perawatan mandiri yang harus dilakukan sesuai dengan tumbuh kembang
manusia.
Perawatan mandiri yang harus dilakukan karena adanya masalah kesehatan atau
penyakit.
Masuk kedalam dan memelihara hubungan antara perawat dengan pasien dengan
individu , keluarga, kelompok, sampai pasien dapat melegitimasi rencana
keperawatan.
Menentukan kapan dan bagaimana pasien dapat dibantu melalui keperawatan.
Bertanggung jawab atas permintaan pasien, keinginan dan kebutuhan untuk
kontak dan dibantu perawat.
Menjelaskan,memberikan dan melindungi pasien secara langsung dalam bentuk
keperawatan.
8
1) Teori Self Care
Untuk memahami teori self care sangat penting terlebih dahulu memahami konsep
self care, selfcare agency, basic conditioning factor dan kebutuhan self care therapeutik.
Self care adalah performance atau praktek kegiatan individu untuk berinisiatif dan
membentuk perilaku mereka dalam memelihara kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan.
Jika self care dibentuk dengan efektif maka hal tersebut akan membantu membentuk
integritas struktur dan fungsi manusiadan erat kaitannya dengan perkembangan manusia.
Self care agency adalah kemampuan manusia atau kekuatan untuk melakukan self
care. Kemampuan individu untuk melakukan self care dipengaruhi oleh basic
conditioning factor seperti; umur, jenis kelamin, status perkembangan, status kesehatan,
orientasi social budaya, sistem perawatan kesehatan (diagnostik, penatalaksanaan,
modalitas), sistem keluarga, pola kehidupan, lingkungan serta ketersediaan sumber.
Konsep lain yang berhubungan dengan teori self care adalah self care
requisite. Orem mengidentifikasikan tiga katagori self carerequisite :
9
d. Perubahan kesehatan (Health Deviation) berhubungan dengan akibat
terjadinya perubahan struktur normal dan kerusakan integritas individu
untuk melakukan self care akibat suatu penyakit atau injury.
Merupakan hal utama dari teori general keperawatan menurut Orem. Dalam teori
ini keperawatan diberikan jika seorang dewasa (atau pada kasus ketergantungan) tidak
mampu atau terbatas dalam melakukan self care secara efektif. Keperawatan diberikan
jika kemampuan merawat berkurang atau tidak dapat terpenuhi atau adanya
ketergantungan. Orem mengidentifikasi lima metode yang dapat digunakan dalam
membantu self care:
Nursing system didesain oleh perawat didasarkan pada kebutuhan self care dan
kemampuan pasien melakukan self care. Jika ada self care defisit, self care agency dan
kebutuhan self care therapeutik maka keperawatan akan diberikan. Nursing agency
adalah suatu properti atau atribut yang lengkap diberikan untuk orang-orang yang telah
didik dan dilatih sebagai perawat yang dapat melakukan, mengetahui dan membantu
orang lain untuk menemukan kebutuhan selfcare terapeutik mereka, melalui pelatihan
dan pengembangan self care agency. Orem mengidentifikasi tiga klasifikasi nursing
system yaitu:
Suatu situasi dimana individu tidak dapat melakukan tindakan self care, dan
menerima selfcare secara langsung serta ambulasi harus dikontrol dan pergerakan
10
dimanipulatif atau adanya alasan-alasan medis tertentu. Ada tiga kondisi yang
termasuk dalam kategori ini yaitu: tidak dapat melakukan tindakan self care misalnya
koma, dapat membuat keputusan, observasi atau pilihan tentang self care tetapi tidak
dapat melakukan ambulasi dan pergerakan manipulatif, tidak mampu membuat
keputusan yang tepat tentang self carenya.
Suatu situasi dimana antara perawat dan klien melakukan perawatan atau tindakan
lain dan perawat atau pasien mempunyai peran yang besar untuk mengukur
kemampuan melakukan selfcare.
Pada sistem ini orang dapat membentuk atau dapat belajar membentuk internal
atau externalself care tetapi tidak dapat melakukannya tanpa bantuan. Hal ini juga
dikenal dengan supportive developmental sistem.
11
2.4.2. Proses Keperawatan
Dalam melaksanakan proses keperawatan seorang perawat profesional dituntut
mampu menjalin komunikasi terapeutik dalam setiap tahap proses keperawatan. Berikut
merupakan tahap komunikasi terapeutik:
Tahap Kerja
o Melakukan aplikasi proses keperawatan dengan tepat
o Memberi kesempatan pasien untuk bertanya
o Terminasi
o Melakukan evaluasi tujuan
o Memberikan reinforcement positif
o Merencanakan tindak lanjut dengan pasien
o Melakukan kontrak berikutnya
o Mengakhiri kegiatan dengan baik
o Berpamitan
12
2.4.3. Proses keperawatan menurut Dorothea Orem
1) Tahap Pengkajian
a. Pengkajian data dasar (nama, umur, sex, status kesehatan, status
perkembangan, orientasi sosio-kultural, riwayat diagnostik dan
pengobatan, faktor sistem keluarga), Pola hidup, Faktor lingkungan.
b. Observasi status kesehatan klien Untuk menemukan masalah
keperawatan berdasarkan self-care defisit,maka perawat perlu
melakukan pengkajian kepada klien melalui observasi berdasarkan
klasifikasi tingkat ketergantungan klien yang terdiri dari Minimal Care,
Partial Care, Total Care.
c. Pengembangan teori Orem dengan masalah fisiologis. Secara rinci
pengembangan teori Orem mengenai kebutuhan dasar adalah sebagai
berikut:
13
Aplikasi Self Care: Pengkajian
Pengkajian data dasar (nama, umur, sex, status kesehatan, status
perkembangan, orientasi sosio-kultural, riwayat diagnostik dan
pengobatan, faktor sistem keluarga); Pola hidup; Faktor lingkungan.
Observasi status kesehatan klien Untuk menemukan masalah
keperawatan berdasarkan self-care defisit, maka perawat perlu
melakukan pengkajian kepada klien melalui observasi berdasarkan
klasifikasi tingkat ketergantungan klien yang terdiri dari Minimal Care,
Partial Care, Total Care
2) Tahap Diagnosa
Diagnosa keperawatan sesuai dengan self care defisit yang dialami oleh
klien. Mengacu pada diagnosa keperawatan yang aktual, resiko tinggi dan
kemungkinan. Teori Orem masih lebih berfokus pada masalah fisiologis, namun
diagnosa dapat dikembangkan ke masalah lain sesuai hirarki kebutuhan dasar
yang dikembangkan Maslow.
3) Tahap Intervensi
14
4) Tahap Implementasi
15
latarbelakang kehidupan individu, gaya hidup, dan status kesehatannya;
kebutuhan individu terhadap perawatan diri/self care:
kapasitasindividuuntukmelakukan self care.
Tahap kedua perawat menentukan tingkat ketergantungan individu, dimana
perawat dapat menetapkan apa yang akan dilakukan untuk membantu
individu/klien.
Tahap ketiga melakukan tindakan keperawatan berdasarkan pada
komponen diagnosa.
16
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Model Konseptual Orem adalah suatu model keperawatan yang menekankan pada
kemampuan keluarga untuk merawat dirinya sendiri secara mandiri sehingga tercapai
kemampuan untuk mempertahankan kesehatan dan kesejahteraannya. Menurut Orem
bukanlah suatu proses intuisi tetapi merupakan suatu perilaku yang dapat dipelajari.
Model Konseptual Orem mengembangkan Teori Self Care melalui 3 (tiga) teori
yang berkaitan , yaitu : Self care, Self Care Deficit dan Nursing System. Ketiga teori
ini dihubungkan oleh 6 (enam) konsep sentral yaitu : self care, self care agency, self
care therapeutic demand, self care deficits, nursing agency dan nursing system serta di
lengkapi dengan 1 (satu) konsep perifer yaitu basic conditioning factor ( factor kondisi
dasar).Penerapan Teori Orem dalam proses keperawatan keluarga di lakukan melalui 3
(tiga) langkah yaitu pelaksanaan manajemen kasus, mendesain nursing system dan
perencanaan untuk pemberian perawatan dan pengontrolan.Kekuatan yang paling
utama dari teori Orem ini adalah pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga dilakukan
dengan efektif dan efisien karena terlebih dahulu melihat kemampuan self care yang
dimiliki oleh keluarga tersebut.Sedangkan kelemahannya adalah perlu adanya
pengetahuan dan teknologi keperawatan yang baik dan terstandarisasi guna
pelaksanaan teori ini secara komprehensif dan holistik.
17
3.2. Saran
1. Pemahaman mengenai teori Dorothea Orem merupakan modal awal utnuk
terjun dalam dunia keperawatan
2. Semakin paham akan teori tersebut akan menjadi tolak ukur kinerja
perawat untuk menyeimbankan antara praktik dengan toeri
3. Keelusifan dunia perawat membuat teori ini harus diterapkan untuk
pengkajian yang lebih baik dan dalam
4. Pendokukementasian pada proses keperawatan merupakan hal penting
yang wajib dilakukan untuk menjadi tameng saat ada tanggung gugat
5. Perawat hendaknya menjadi flexible, ramah, dan lebih baik setelah
memahami teori ini.
18
DAFTAR PUSTAKA
Perry, Patricia A. Potter and Anne G. 2010. Fundamental of nursing . Singapore : Elsevier, 2010.
Vol. 7.
Delaune SC,. Ladner PK, Fundamental of nursing, standard and practice, 2nd edition, Thomson,
NY, 2002
George B. Julia , Nursing Theories- The base for professional Nursing Practice , 3rd ed.
Norwalk, Appleton & Lange.
Reed PG, The force of nursing theory guided- practice. Nurs Sci Q. 2006 Jul;19(3):225
Pollard, M. (2007). The theory of self-care deficit: A student paper. UTC School of Nursing.
19