Oleh : Kelompok 8
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur untuk kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
berkat sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Teori
Keperawatan Dorothea Orem ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dosen ….
pada mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Teori Keperawatan Dorothea Orem St. Elisabeth Medan.
Makalah ini di kerjaan dan di susun dengan mengambil dari beberapa sumber bacaan di
internet seperti yang telah kami cantumkan di daftar pustaka. Kami juga menyadari, makalah
yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 8
DAFTAR ISI
COVER………………………………………..………………………………….. i
KATA PENGANTAR……………………………………………………….……ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………..……….iii
BAB I ……………………………………………………………………….....…1
BAB II……………………………………………………………………...…….. 3
BAB III……………………………………………………………….………....10
1.1. Kesimpulan……………………………………………..………...…….11
1.2. Saran……………………………………………………..………….….12
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………...………..13
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai pelayanan profesional, perawat yang dalam aplikasinya wajib dilandasi oleh dasar
keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan itu perawat harus mampu berfikir logis dan kritis
dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-bentuk
pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi pasien maupun
klien, antara lain dengan menggunakan model-model keperawatan dalam proses keperawatan
dan tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Biografi Dorothea Orem dan Teori Keperawatan Menurut Dorothea Orem dan
Keyakinan dan Nilai-Nilai Dorothea Orem
2. Menjelaskan Asumsi Dasar Dorothea Orem danProses Perawatan Menurut Dorothea Orem
3. Menjelaskan Tujuan dan Praktek Keperawatan Dorothea Orem dan Hubungan Teori dengan
Paradigma Keperawatan
4. Bagaimanakah biografi Martha Elizabeth Rogers dan definisi dan konsep utama teori
keperawatan Unitary Human Beings?
5. Bagaimanakah gambar dari teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers dan bagaimana
aplikasi dari teori keperawatan Unitary Human Beings?
1.2 Tujuan
1.Mampu menjelaskan Biografi Dorothea Orem dan Mampu menjelaskan Teori Keperawatan
Menurut Dorothea Orem dan Keyakinan dan Nilai-Nilai Dorothea Orem
2. Mampu menjelaskan Asumsi Dasar Dorothea Orem danProses Perawatan Menurut Dorothea
Orem
3. Mampu menjelaskan Tujuan dan Praktek Keperawatan Dorothea Orem dan Hubungan Teori
dengan Paradigma Keperawatan
4. Mengetahui biografi Martha Elizabeth Rogers dan Menjelaskan definisi dan konsep teori
keperawatan Unitary Human Beings.
5. Mengetahui gambar dari teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers dan Menjelaskan
aplikasi dari teori Unitary Human Beings.
BAB II
PEMBAHASAN
Dorothea Elizabeth Orem lahir pada tahun 1914 di Baltimore, Maryland. Orem adalah
anak terakhir dari dua bersaudara. Dorothea E. Orem memulai karir keperawatannya sejak
terdaftar sebagai siswa di Providence di Washington DC. Lulus Sarjana Muda tahun 1930. Lulus
Master tahun 1939 pendidikan keperawatan. Tahun 1945 bekerja di Universitas Katolik di
Amerika sebagai asisten direktur. Selama perjalanan kariernya ia telah bekerja sebagai staf
perawat, perawat tugas pribadi, pendidik, administrasi keperawatan dan sebagai konsultan
(1970). Tahun 1958-1959 sebagai konsultan di Departemen kesehatan pada bagian pendidikan
kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek pelatihan keperawatan.
Tahun 1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali. Tahun 1965 Orem bergabung
dengan Universitas Katolik di Amerika membentuk model teori keperawatan komunitas.
a. Tahun 1958- 1959 sebagai konsultan di departemen kesehatan pada bagian pendidikan
kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek pelatihan keperawatan.
c. Tahun 1965 bergabung dengan Universita Katolik di Amerika membentuk model teori
keperawatan komunitas.
f. Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universita Katolik Amerika tentang teori
keperawatan.
g. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang perawatan diri sendiri dan
dipublikasikan dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun 1971)
h. Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama diperluas pada
keluarga, kelompok dan masyarakat.
i. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu : Theory self
care, theory self care deficit, theory system keperawatan.
Salah satu model konseptual yang diterapkan oleh perawat adalah teori Self Care
Deficit oleh Dorothea Orem. Fokus utama dari model konseptual ini adalah kemampuan
seseorang untuk merawat dirinya sendiri secara mandiri sehingga tercapai kemampuan untuk
mempertahankan kesehatan dan kesejahteraanya. Teori ini memberikan landasan bagi perawat
pentingnya memandirikan klien sesuai tingkat ketergantungannya bukan menempatkan klien
dalam posisi dependen. Orem menyatakan bahwa self care itu bukan proses intuisi tetapi
merupakan suatu perilaku yang dapat dipelajari.
Pada tahun 1971 Orem mengembangkan konsep keperawatan “self care” yang
dipublikasikan Nursing: Concepts of Practice. Terdapat tiga bentuk teori kemandirian yang
disampaikan Orem dalam capable of self care (mampu merawat diri sendiri) yakni:
a. Wholly Compensatory system Suatu situasi dimana individu tidak dapat melakukan
tindakan self care, dan menerima self care secara langsung serta ambulasi harus
dikontrol dan pergerakan dimanipulatif atau adanya alasan-alasan medis tertentu. Ada
tiga kondisi yang termasuk dalam kategori ini yaitu; tidak dapat melakukan tindakan
self care misalnya koma, dapat membuat keputusan, observasi atau pilihan tentang
self care tetapi tidak dapat melakukan ambulasi dan pergerakan manipulatif, tidak
mampu membuat keputusan yang tepat tentang self carenya.
b. Partly compensatory nursing system Suatu situasi dimana antara perawat dan klien
melakukan perawatan atau tindakan lain dan perawat atau pasien mempunyai peran
yang besar untuk mengukur kemampuan melakukan self care.
c. Supportive educative system Pada sistem ini orang dapat membentuk atau dapat
belajar membentuk internal atau external self care tetapi tidak dapat melakukannya
tanpa bantuan. Hal ini juga dikenal dengan supportivedevelopmental system.
d. Klien dewasa dengan Diabetes Melitus menurut teori self-care Orem dipandang
sebagai individu yang memiliki kemampuan untuk merawat dirinya sendiri untuk
memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan mencapai kesejahteraan.
e. e.Klien dewasa dengan Diabetes Mellitus dapat mencapai sejahtera / kesehatan yang
optimal dengan mengetahui perawatan yang tepat sesuai dengan kondisi dirinya
sendiri. Oleh karena itu, perawat menurut teori self-care berperan sebagai
pendukung/pendidik bagi klien dewasa dengan Diabetes Mellitus terkontrol untuk
tetap mempertahankan kemampuan optimalnya dalam mencapai sejahtera.
f. Kondisi klien yang dapat mempengaruhi self-care dapat berasal dari faktor internal
dan eksternal, factor internal meliputi usia, tinggi badan, berat badan, budaya/suku,
status perkawinan, agama, pendidikan, dan pekerjaan. Adapun factor luar meliputi
dukungan keluarga dan budaya masyarakat dimana klien tinggal.
g. Klien dengan kondisi tersebut membutuhkan perawatan diri yang bersifat kontinum
dan berkelanjutan.
Klien dewasa dengan Diabetes Melitus menurut teori self-care Orem dipandang sebagai
individu yang memiliki kemampuan untuk merawat dirinya sendiri untuk memenuhi kebutuhan
hidup, memelihara kesehatan dan mencapai kesejahteraan.
Klien dewasa dengan Diabetes Mellitus dapat mencapai sejahtera / kesehatan yang
optimal dengan mengetahui perawatan yang tepat sesuai dengan kondisi dirinya sendiri. Oleh
karena itu, perawat menurut teori self-care berperan sebagai pendukung/pendidik bagi klien
dewasa dengan Diabetes Mellitus terkontrol untuk tetap mempertahankan kemampuan
optimalnya dalam mencapai sejahtera.
Kondisi klien yang dapat mempengaruhi self-care dapat berasal dari faktor internal dan
eksternal, factor internal meliputi usia, tinggi badan, berat badan, budaya/suku, status
perkawinan, agama, pendidikan, dan pekerjaan. Adapun factor luar meliputi dukungan keluarga
dan budaya masyarakat dimana klien tinggal.
Klien dengan kondisi tersebut membutuhkan perawatan diri yang bersifat kontinum atau
berkelanjutan. Adanya perawatan diri yang baik akan mencapai kondisi yang sejahtera, klien
membutuhkan 3 kebutuhan selfcare berdasarkan teori Orem yaitu:
1. Universal self care requisites (kebutuhan perawatan diri universal), kebutuhan yang
umumnya dibutuhkan oleh klien selama siklus hidupnya dalam mempertahankan kondisi yang
seimbang/homeostasis yang meliputi kebutuhan udara, air, makanan, eliminasi, istirahat, dan
interaksi sosial serta menghadapi resiko yang mengancam kehidupan. Pada klien DM, kebutuhan
tersebut mengalami perubahan yang dapat diminimalkan dengan melakukan selfcare antara lain
melakukan latihan/olahraga, diet yang sesuai, dan pemantauan kadar glukosa darah.
Menjalani hidup sehat. Misalnya dengan mengomsusmsi makanan sehat, cukup tidur,
olahraga teratur, serta hindari narkoba dan alkohol
Menjaga kebersihan. Kebersihan yang baik penting untuk alasan sosial, medis, dan
psikologis.
Relaksasi
dll
Kelebihan dan Kekurangan Model Konsep Dorothea Orem:
Konsep dan model keperawatan yang di kembangakan oleh orem lebih menekankan pada
kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhanperawatannya sendiri tanpa adanya
ketergantungan pada orang lain
Teori sistem keperawatan di identifikasikan menjadi 3 yaitu : Sistem bantuansecara penuh
(wholly copensatory system)
Sistem bantuan sebagian(partially compensatory system)
Sistem dukungan dan pendidikan(supportive and educative system)
Orem mempunyai pandangan bahwa teori dan konsep dilakukan untuk merefleksikan antara
individu dengan lingkungannya
Menggambarkan apayang mereka lakukan
Menggunakan kreasi dalam berfikir dan lingkungan
Orem menggunakan langkah dalam proses keperawatan dengan menentukandiagnosis dan
perintah
Menentukan mengapa keperawatan dibutuhkan
Menganalisis dan mempresentasikan dengan membuat keputusan
Merancang sistem perawatan dengan merencanakan perawatan sesuai dengan keperawatan
yang dibutuhkan
Orem mengusahakan dalam pengaturan dan pengontrolan perawatan yang akan diberikan
dalam memenuhi keterbatasan perawatan diri sendiri
Mengatasi masalah keterbatasan serta memepertahankan dan menjagakemampuan pasien
dalam perawatan diri
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSAKA
Alligood, M.R. 2014. Nursing theorists and their work 8th ed., USA: Elsevier mosby.
Al-Osimy, M (Ed.). 1994. Nursing in Saudi Arabia, Kin Fahd National Library Cataloging-In-
Publication Data pp. 7784.
Widyawati, Sukma Nolo. 2012. Konsep dasar keperawatan. Jakarta: Prestasi Pustaka
Wirastri, U. 2011. Aplikasi Teori Comfort Kolcaba Dalam Asuhan Keperawatan Pada Anak
Dengan Demam Di Ruang Infeksi Anak RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Universitas Indonesia
Wong, D.L Whalley. 1996. Clinical Manual of Pediatric Nursing. Fouth Edition.Philadelphia:
Mosby Company.
Yani, Achir dan Ibrahim, Kusman. 2018. Pakar Teori Keperawatan dan Karya Mereka: Indonesia
Yanti, Efrida, dkk. 2015. Konsep Kebidanan. Yogyakarta: Deepublish
Arora. 2015. Definisi Teori Keperawatan. Malang oleh Universitas Muhammadiyah Malang
Asmadi. 2005 .Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC
Leininger, M., & MC Farland, M. 2002. Transcultural Nursing: Consept Theories Research and
Practice (editin).USA: Mc-Graw Hill Companies.
Levine, N.D. 1977. Parasitologi Veteriner. GajahMadaUniversity Press. Yogyakarta. 170-298.
Marmi dan margiyati. 2013. Pengantar Psikologi
Kebidanan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Marriner-Tomey &Alligood. 2006. Nursing Theorist and Their Work. Seventh edition. St. Louis:
Mosby-YearBook, Inc.