Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TEORI KEPERAWATAN TERPILIH

Dorothe E Oreom : Unitary Human Beings

Oleh : Kelompok 8

1. Rotua Aprilia Nainggolan ( 032021086 )


2. Gracia Nababan (032021069)
3. Ririn verawaty Sirait (032021084)
4. AsriManik (032021052)
5. Selfiani Laia (032021087)

Dosen pengampu : Ibu Friska Ginting

Prodi Sarjana Keperawatan

STIKes St. Elisabeth Medan

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur untuk kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
berkat sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Teori
Keperawatan Dorothea Orem ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dosen ….
pada mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Teori Keperawatan Dorothea Orem St. Elisabeth Medan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Friska Ginting S.kep.Ns.,M.,kep.


selaku dosen mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan yang telah memberikan tugas ini
sehingga kami dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan mata kuliah yang kami
tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini di kerjaan dan di susun dengan mengambil dari beberapa sumber bacaan di
internet seperti yang telah kami cantumkan di daftar pustaka. Kami juga menyadari, makalah
yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 19 Oktober 2021

Kelompok 8
DAFTAR ISI

COVER………………………………………..………………………………….. i

KATA PENGANTAR……………………………………………………….……ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………..……….iii

BAB I ……………………………………………………………………….....…1

1.1. Latar Belakang Masalah………………………………………..………...1


1.2. Rumusan Masalah………………………………………………….....….1
1.3. Tujuan Pembahasan………………………………………………….…...2

BAB II……………………………………………………………………...…….. 3

1.1. Dorothea Orem …………………………………………………………. 3

BAB III……………………………………………………………….………....10

1.1. Kesimpulan……………………………………………..………...…….11
1.2. Saran……………………………………………………..………….….12

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………...………..13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teori keperawatan  adalah konseptualitas dari beberapa aspek keperawatan untuk


mencapai tujuan menggambarkan, menjelaskan,  memperkirakan, dan/atau pelaksanaan asuhan
keperawatan. (Meleis, 2006)

Misalnya, Teori Rogers yang memiliki tujuan keperawatan yaitumengelolah dan


mempromosikan kesehatan, pencegahan penyakit, pelayanan, serta rehabilitasi penyakit dan
klien yang cacat melalui “Ilmu Kemanusiaan Kepeawatan” (Rogers 1970 & 1990). Teori
keperawatan membuat perawat-perawat melihat situasi klien secara perspektif, sebuah cara untuk
mengolah data, dan sebuah metode untuk menganalisis dan menginterpretasi informasi.

Sebagai pelayanan profesional, perawat yang dalam aplikasinya wajib dilandasi oleh dasar
keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan itu perawat harus mampu berfikir logis dan kritis
dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-bentuk
pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi pasien maupun
klien, antara lain dengan menggunakan model-model keperawatan dalam proses keperawatan
dan tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan.
1.2 Rumusan Masalah

1. Menjelaskan Biografi Dorothea Orem dan Teori Keperawatan Menurut Dorothea Orem dan
Keyakinan dan Nilai-Nilai Dorothea Orem

2. Menjelaskan Asumsi Dasar Dorothea Orem danProses Perawatan Menurut Dorothea Orem

3. Menjelaskan Tujuan dan Praktek Keperawatan Dorothea Orem dan Hubungan Teori dengan
Paradigma Keperawatan

4. Bagaimanakah biografi Martha Elizabeth Rogers dan definisi dan konsep utama teori
keperawatan Unitary Human Beings?

5. Bagaimanakah gambar dari teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers dan bagaimana
aplikasi dari teori keperawatan Unitary Human Beings?

1.2 Tujuan

1.Mampu menjelaskan Biografi Dorothea Orem dan Mampu menjelaskan Teori Keperawatan
Menurut Dorothea Orem dan Keyakinan dan Nilai-Nilai Dorothea Orem

2. Mampu menjelaskan Asumsi Dasar Dorothea Orem danProses Perawatan Menurut Dorothea
Orem

3. Mampu menjelaskan Tujuan dan Praktek Keperawatan Dorothea Orem dan Hubungan Teori
dengan Paradigma Keperawatan

4. Mengetahui biografi Martha Elizabeth Rogers dan Menjelaskan definisi dan konsep teori
keperawatan Unitary Human Beings.

5. Mengetahui gambar dari teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers dan Menjelaskan
aplikasi dari teori Unitary Human Beings.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Dorothea Orem

Biografi Dorothea Orem

Dorothea Elizabeth Orem lahir pada tahun 1914 di Baltimore, Maryland. Orem adalah
anak terakhir dari dua bersaudara. Dorothea E. Orem memulai karir keperawatannya sejak
terdaftar sebagai siswa di Providence di Washington DC. Lulus Sarjana Muda tahun 1930. Lulus
Master tahun 1939 pendidikan keperawatan. Tahun 1945 bekerja di Universitas Katolik di
Amerika sebagai asisten direktur. Selama perjalanan kariernya ia telah bekerja sebagai staf
perawat, perawat tugas pribadi, pendidik, administrasi keperawatan dan sebagai konsultan
(1970). Tahun 1958-1959 sebagai konsultan di Departemen kesehatan pada bagian pendidikan
kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek pelatihan keperawatan.
Tahun 1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali. Tahun 1965 Orem bergabung
dengan Universitas Katolik di Amerika membentuk model teori keperawatan komunitas.

Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan keperawatan, yang


menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan disiplin keperawatan. Tahun 1976 mendapat
gelar Doktor Honoris Causa. Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universitas
Katolik Amerika tentang teori keperawatan. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep
keperawatan tentang perawatan diri sendiri dan dipulikasikan dalam keperawatan (Concept of
Pratice tahun 1971). Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama
diperluas pada keluarga, kelompok dan masyarakat. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua
yang berisi tentang tiga teori, yaitu : Theory self care, theory self care deficit, theory system
keperawatan. Dorothea E. Orem meninggal pada 22 Juni 2007 di kediamannya di Savannah,
USA. Orem meninggal pada umur 93 tahun. Dunia keperawatan telah kehilangan seorang ahli
dan dianggap sebagai orang terpenting serta memiliki wawasan yang sangat luas di bidang
keperawatan. Dalam bidang keperawatan dapat dikatakan bahwa ahli Keperawatan dari Amerika,
Dorothea E Orem, termasuk salah seorang yang terpenting diantara orang yang mengembangkan
pandangan dalam bidang Keperawatan.

Beberapa tahun gemilang dalam kehidupan Dorothea Orem:

a. Tahun 1958- 1959 sebagai konsultan di departemen kesehatan pada bagian pendidikan
kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek pelatihan keperawatan.

b. Tahun1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali.

c. Tahun 1965 bergabung dengan Universita Katolik di Amerika membentuk model teori
keperawatan komunitas.

d. Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan keperawatan yang menghasilkan


kerja sama tentang perawatan dan disiplin keperawatan.

e. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa.

f. Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universita Katolik Amerika tentang teori
keperawatan.
g. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang perawatan diri sendiri dan
dipublikasikan dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun 1971)

h. Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama diperluas pada
keluarga, kelompok dan masyarakat.

i. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu : Theory self
care, theory self care deficit, theory system keperawatan.

Salah satu model konseptual yang diterapkan oleh perawat adalah teori Self Care
Deficit oleh Dorothea Orem. Fokus utama dari model konseptual ini adalah kemampuan
seseorang untuk merawat dirinya sendiri secara mandiri sehingga tercapai kemampuan untuk
mempertahankan kesehatan dan kesejahteraanya. Teori ini memberikan landasan bagi perawat
pentingnya memandirikan klien sesuai tingkat ketergantungannya bukan menempatkan klien
dalam posisi dependen. Orem menyatakan bahwa self care itu bukan proses intuisi tetapi
merupakan suatu perilaku yang dapat dipelajari.

Pada tahun 1971 Orem mengembangkan konsep keperawatan “self care” yang
dipublikasikan Nursing: Concepts of Practice. Terdapat tiga bentuk teori kemandirian yang
disampaikan Orem dalam capable of self care (mampu merawat diri sendiri) yakni:

1. Teori Self Care


Untuk memahami teori self care sangat penting terlebih dahulu memahami
konsep self care, self care agency, basic conditioning factor dan kebutuhan self care
therapeutik. Self care adalah performance atau praktek kegiatan individu untuk
berinisiatif dan membentuk prilaku mereka dalam memelihara kehidupan, kesehatan dan
kesejahteraan. Jika self care dibentuk dengan efektif maka hal tersebut akan membantu
membentuk integritas struktur dan fungsi manusia dan erat kaitannya dengan
perkembangan manusia.
Self care agency adalah kemampuan manusia atau kekuatan untuk melakukan
self care. Kemampuan individu untuk melakukan self care dipengaruhi oleh basic
conditioning factors seperti; umur, jenis kelamin, status perkembangan, status kesehatan,
orientasi sosial budaya, sistem perawatan kesehatan (diagnostik, penata laksanaan
modalitas), sistem keluarga, pola kehidupan, lingkungan serta ketersediaan sumber.
Kebutuhan self care therapeutik (Therapeutic self acre demand) adalah merupakan
totalitas dari tindakan self care yang diinisiatif dan dibentuk untuk memenuhi kebutuhan
self care dengan menggunakan metode yang valid yang berhubungan dengan tindakan
yang akan dilakukan.
Konsep lain yang berhubungan dengan teori self care adalah self care requisite.
Orem mengidentifikasikan tiga katagori self care requisite :
a. Universal meliputi; udara, air makanan dan eliminasi, aktifitas dan istirahat, solitude
dan interaksi sosial, pencegahan kerusakan hidup, kesejahteraan dan peningkatan fungsi
manusia.
b. Developmental, lebih khusus dari universal dihubungkan dengan kondisi yang
meningkatkan proses pengembangan siklus kehidupan seperti; pekerjaan baru, perubahan
struktur tubuh dan kehilangan rambut.
c. Perubahan kesehatan (Health Deviation) berhubungan dengan akibat terjadinya
perubahan struktur normal dan kerusakan integritas individu untuk melakukan self care
akibat suatu penyakit atau injury.

2. Teori Self Care Deficit


Merupakan hal utama dari teori general keperawatan menurut Orem. Dalam teori
ini keperawatan diberikan jika seorang dewasa (atau pada kasus ketergantungan) tidak
mampu atau terbatas dalam melakukan self care secara efektif. Keperawatan diberikan
jika kemampuan merawat berkurang atau tidak dapat terpenuhi atau adanya
ketergantungan. Orem mengidentifikasi lima metode yang dapat digunakan dalam
membantu self care:
a. Tindakan untuk atau lakukan untuk orang lain.
b. Memberikan petunjuk dan pengarahan.
c. Memberikan dukungan fisik dan psychologis.
d. Memberikan dan memelihara lingkungan yang mendukung pengembangan personal.
e. Pendidikan.
Perawat dapat membantu individu dengan menggunakan beberapa atau semua
metode tersebut dalam memenuhi self care. Orem menggambarkan hubungan diantara
konsep yang telah dikemukakannya.

Orem (1991) mengidentifikasikan lima area aktifitas keperawatan yaitu:


1. Masuk kedalam dan memelihara hubungan perawat klien dengan individu, keluarga,
kelompok sampai pasien dapat melegitimasi perencanaan keperawatan.
2. Menentukan jika dan bagaimana pasien dapat dibantu melalui keperawatan.
3. Bertanggungjawab terhadap permintaan pasien, keinginan dan kebutuhan untuk kontak
dan dibantu perawat.
4. Menjelaskan, memberikan dan melindungi klien secara langsung dalam bentuk
keperawatan.
5. Mengkoordinasikan dan mengintegrasi keperawatan dengan kehidupan sehari-hari
klien, atau perawatan kesehatan lain jika dibutuhkan serta pelayanan sosial dan
edukasional yang dibutuhkan atau yang akan diterima.

3. Teory Nursing System


Nursing system didesain oleh perawat didasarkan pada kebutuhan self care dan
kemampuan pasien melakukan self care. Jika ada self care defisit, self care agency dan
kebutuhan self care therapeutik maka keperawatan akan diberikan. Nursing agency
adalah suatu properti atau atribut yang lengkap diberikan untuk orang-orang yang telah
didik dan dilatih sebagai perawat yang dapat melakukan, mengetahui dan membantu
orang lain untuk menemukan kebutuhan self care terapeutik mereka, melalui pelatihan
dan pengembangan self care agency

a. Wholly Compensatory system Suatu situasi dimana individu tidak dapat melakukan
tindakan self care, dan menerima self care secara langsung serta ambulasi harus
dikontrol dan pergerakan dimanipulatif atau adanya alasan-alasan medis tertentu. Ada
tiga kondisi yang termasuk dalam kategori ini yaitu; tidak dapat melakukan tindakan
self care misalnya koma, dapat membuat keputusan, observasi atau pilihan tentang
self care tetapi tidak dapat melakukan ambulasi dan pergerakan manipulatif, tidak
mampu membuat keputusan yang tepat tentang self carenya.
b. Partly compensatory nursing system Suatu situasi dimana antara perawat dan klien
melakukan perawatan atau tindakan lain dan perawat atau pasien mempunyai peran
yang besar untuk mengukur kemampuan melakukan self care.
c. Supportive educative system Pada sistem ini orang dapat membentuk atau dapat
belajar membentuk internal atau external self care tetapi tidak dapat melakukannya
tanpa bantuan. Hal ini juga dikenal dengan supportivedevelopmental system.
d. Klien dewasa dengan Diabetes Melitus menurut teori self-care Orem dipandang
sebagai individu yang memiliki kemampuan untuk merawat dirinya sendiri untuk
memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan mencapai kesejahteraan.
e. e.Klien dewasa dengan Diabetes Mellitus dapat mencapai sejahtera / kesehatan yang
optimal dengan mengetahui perawatan yang tepat sesuai dengan kondisi dirinya
sendiri. Oleh karena itu, perawat menurut teori self-care berperan sebagai
pendukung/pendidik bagi klien dewasa dengan Diabetes Mellitus terkontrol untuk
tetap mempertahankan kemampuan optimalnya dalam mencapai sejahtera.
f. Kondisi klien yang dapat mempengaruhi self-care dapat berasal dari faktor internal
dan eksternal, factor internal meliputi usia, tinggi badan, berat badan, budaya/suku,
status perkawinan, agama, pendidikan, dan pekerjaan. Adapun factor luar meliputi
dukungan keluarga dan budaya masyarakat dimana klien tinggal.
g. Klien dengan kondisi tersebut membutuhkan perawatan diri yang bersifat kontinum
dan berkelanjutan.

APLIKASI TEORI OREM

Klien dewasa dengan Diabetes Melitus menurut teori self-care Orem dipandang sebagai
individu yang memiliki kemampuan untuk merawat dirinya sendiri untuk memenuhi kebutuhan
hidup, memelihara kesehatan dan mencapai kesejahteraan.

Klien dewasa dengan Diabetes Mellitus dapat mencapai sejahtera / kesehatan yang
optimal dengan mengetahui perawatan yang tepat sesuai dengan kondisi dirinya sendiri. Oleh
karena itu, perawat menurut teori self-care berperan sebagai pendukung/pendidik bagi klien
dewasa dengan Diabetes Mellitus terkontrol untuk tetap mempertahankan kemampuan
optimalnya dalam mencapai sejahtera.

Kondisi klien yang dapat mempengaruhi self-care dapat berasal dari faktor internal dan
eksternal, factor internal meliputi usia, tinggi badan, berat badan, budaya/suku, status
perkawinan, agama, pendidikan, dan pekerjaan. Adapun factor luar meliputi dukungan keluarga
dan budaya masyarakat dimana klien tinggal.

Klien dengan kondisi tersebut membutuhkan perawatan diri yang bersifat kontinum atau
berkelanjutan. Adanya perawatan diri yang baik akan mencapai kondisi yang sejahtera, klien
membutuhkan 3 kebutuhan selfcare berdasarkan teori Orem yaitu:

1. Universal self care requisites (kebutuhan perawatan diri universal), kebutuhan yang
umumnya dibutuhkan oleh klien selama siklus hidupnya dalam mempertahankan kondisi yang
seimbang/homeostasis yang meliputi kebutuhan udara, air, makanan, eliminasi, istirahat, dan
interaksi sosial serta menghadapi resiko yang mengancam kehidupan. Pada klien DM, kebutuhan
tersebut mengalami perubahan yang dapat diminimalkan dengan melakukan selfcare antara lain
melakukan latihan/olahraga, diet yang sesuai, dan pemantauan kadar glukosa darah.

2. Development self care requisites (kebutuhan perawatan diri pengembangan), klien


dengan DM mengalami perubahan fungsi perkembangan yang berkaitan dengan fungsi perannya.
Perubahan fisik pada klien dengan DM antara lain, menimbulkan peningkatan dalam berkemih,
rasa haus, selera makan, keletihan, kelemahan, luka pada kulit yang lama penyembuhannya,
infeksi vagina, atau pandangan yang kabur (jika kadar glukosanya tinggi).

3. Health deviation self care requisites (kebutuhan perawatan diri penyimpangan


kesehatan), kebutuhan yang berkaitan dengan adanya penyimpangan kesehatan seperti adanya
sindrom hiperglikemik yang dapat menimbulkan kehilangan cairan dan elektrolit (dehidrasi),
hipotensi, perubahan sensori, kejang-kejang, takikardi, dan hemiparesis. Pada klien dengan DM
terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan yang harus dipenuhi dengan kemampuan yang
dimiliki. Klien DM akan mengalami penurunan pola makan dan adanya komplikasi yang dapat
mengurangi keharmonisan pasangan (missal infeksi vagina dan bagian tubuh lainnya).

Contoh Self Care :

 Menjalani hidup sehat. Misalnya dengan mengomsusmsi makanan sehat, cukup tidur,
olahraga teratur, serta hindari narkoba dan alkohol
 Menjaga kebersihan. Kebersihan yang baik penting untuk alasan sosial, medis, dan
psikologis.
 Relaksasi
 dll
Kelebihan dan Kekurangan Model Konsep Dorothea Orem:

 Konsep dan model keperawatan yang di kembangakan oleh orem lebih menekankan pada
kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhanperawatannya sendiri tanpa adanya
ketergantungan pada orang lain
 Teori sistem keperawatan di identifikasikan menjadi 3 yaitu : Sistem bantuansecara penuh
(wholly copensatory system)
 Sistem bantuan sebagian(partially compensatory system)
 Sistem dukungan dan pendidikan(supportive and educative system)
 Orem mempunyai pandangan bahwa teori dan konsep dilakukan untuk merefleksikan antara
individu dengan lingkungannya
 Menggambarkan apayang mereka lakukan
 Menggunakan kreasi dalam berfikir dan lingkungan
 Orem menggunakan langkah dalam proses keperawatan dengan menentukandiagnosis dan
perintah
 Menentukan mengapa keperawatan dibutuhkan
 Menganalisis dan mempresentasikan dengan membuat keputusan
 Merancang sistem perawatan dengan merencanakan perawatan sesuai dengan keperawatan
yang dibutuhkan
 Orem mengusahakan dalam pengaturan dan pengontrolan perawatan yang akan diberikan
dalam memenuhi keterbatasan perawatan diri sendiri
 Mengatasi masalah keterbatasan serta memepertahankan dan menjagakemampuan pasien
dalam perawatan diri

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dengan mempelajari model konsep atau teori keperawatan sebagaimana disampaikan


dimuka maka dapat disimpulkan bahwa perawat harus memahami apa yang harus dilakukan
secara tepat dan akurat sehingga klien dapat memperoleh haknya secara tepat dan benar. Asuhan
keperawatan dengan pemilihan model konsep atau teori keperawatan yang sesuai dengan
karakteristik klien dapat memberikan asuhan keperawatan yang relevan. Model konsep atau teori
keperawatan self care mempunyai makna bahwa semua manusia mempunyai kebutuhan-
kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk memperolehya sendiri kecuali jika tidak
mampu. Dengan demikian perawat mengakui potensi pasien untuk berpartisipasi merawat
dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan
yang akan diberikan. Untuk dapat menerapkan model konsep atau teori keperawatan ini
diperlukan suatu pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan
sehingga diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap yang therapeutik.

3.2 Saran

Mahasiswa diharapkan lebih menambah pengetahuan tentang sejarah-sejarah keperawatan


agar dapat mengetahui secara Luas tentang Keperawatan sehingga dapat mambantu dalam proses
pembelajaran dan tindakan-tindakan yang akan kita lakukan.

DAFTAR PUSAKA
Alligood, M.R. 2014. Nursing theorists and their work 8th ed., USA: Elsevier mosby.
Al-Osimy, M (Ed.). 1994. Nursing in Saudi Arabia, Kin Fahd National Library Cataloging-In-
Publication Data pp. 7784.
Widyawati, Sukma Nolo. 2012. Konsep dasar keperawatan. Jakarta: Prestasi Pustaka
Wirastri, U. 2011. Aplikasi Teori Comfort Kolcaba Dalam Asuhan Keperawatan Pada Anak
Dengan Demam Di Ruang Infeksi Anak RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Universitas Indonesia
Wong, D.L Whalley. 1996. Clinical Manual of Pediatric Nursing. Fouth Edition.Philadelphia:
Mosby Company.
Yani, Achir dan Ibrahim, Kusman. 2018. Pakar Teori Keperawatan dan Karya Mereka: Indonesia
Yanti, Efrida, dkk. 2015. Konsep Kebidanan. Yogyakarta: Deepublish
Arora. 2015. Definisi Teori Keperawatan. Malang oleh Universitas Muhammadiyah Malang
Asmadi. 2005 .Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC
Leininger, M., & MC Farland, M. 2002. Transcultural Nursing: Consept Theories Research and
Practice (editin).USA: Mc-Graw Hill Companies.
Levine, N.D. 1977. Parasitologi Veteriner. GajahMadaUniversity Press. Yogyakarta. 170-298.
Marmi dan margiyati. 2013. Pengantar Psikologi
Kebidanan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Marriner-Tomey &Alligood. 2006. Nursing Theorist and Their Work. Seventh edition. St. Louis:
Mosby-YearBook, Inc.

Anda mungkin juga menyukai