Kelompok 2 :
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
dengan judul ” Konsep Dan Teori Keperawatan Menurut Dorothea E. Orem”
tanpa halangan apapun. Selama proses penyusunan makalah ini saya banyak
memperoleh dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Pihak-
pihak tersebut adalah sebagai berikut :
1. Risna Yekti Mumpuni, S.Kep., Ns selaku dosen mata kuliah Falsafah dan Teori
Keperawatan yang telah berkenan meluangkan waktu untuk memberikan
arahan dan bimbingan dalam menyusun makalah.
2. Bapak dan Ibu dosen STIKES Maharani Malang yang telah memberikan
berbagai ilmu dan keterampilan kepada kami sebagai bekal masa depan.
3. Orang tua kami yang selalu mendoakan dan mendukung.
4. Teman-teman di STIKES Maharani Malang yang senantiasa mendukung dalam
penyusunan makalah.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Falsafah dan Teori
Keperawatan di STIKES Maharani Malang tahun pelajaran 2017/2018. Saya
menyadari bahwa tiada hal yang sempurna di dunia ini. Untuk itu, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna memperbaiki makalah
ini.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk semua pihak yang membaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Biografi Dorothea E. Orem
2. Menjelaskan teori yang dikemukakan Oleh Dorothea Orem meliputi : Teori Self
Care,Teori Self Care Deficit, Teori Nursing System.
3. Menjelaskan model keperawatan Orem’s secara umum.
4. Menjelaskan perbedaan Teori Orem dan Proses Keperawatan
5. Menjelaskan kekuatan dan kelemahan Teori Orem
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
5. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa
6. Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universitas Katolik
Amerika tentang teori keperawatan
7. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang perawatan diri
sendiri dan dipulikasikan dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun 1971).
8. Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama
diperluas pada keluarga, kelompok dan masyarakat.
9. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu ;
Theory self care, theory self care deficit, theory system keperawatan.
Dalam teori keperawatan bila kita perhatikan, kesemua teori tersebut akan
berorientasi pada satu bidang cakupan dalam keperawatan, misalkan Nightingale
menyoroti masalah lingkungan, Henderson lebih pada pemenuhan kebutuhan dasarnya,
selain itu ada juga teori yang berorientasi pada optimalisasi peran klien dalam proses
penyembuhanya. Semua teori tersebut bersinergi dalam membentuk suatu sistem yang
holistik dengan penjelasan masalah yang detail, sehingga mampu memberikan
konstribusi dalam memberikan arah asuhan.
4
mengemukakan tentang pemenuhan kebutuhan pasien dalam melakukan perawatan
mandiri. Sistem pelayanan keperawatan orem’s di antaranya yaitu :
Model OREM ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam keperawatan di
antaranya dalam pelaksanaan berdasarkan tindakan atas kemampuan. Didasarkan atas
kesengajaan serta dalam pengambilan keputusan di jadikan sebagai bagian dari
kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan manusia menurut MASLOW dalam kebutuhan
masyarakat yaitu bahawa setiap manusia memiliki lima dasar kebutuhan dasar yaitu:
5
3. Cinta dan kasih saying
4. Harga diri
5. Aktualisasi diri.
Teori keperawatan:
Pelayanan manusia yang berpusat kepada kebutuhan manusia untuk mengurus diri
bagaimana mengaturnya secara terus menerus untuk dapat menunjang kesehatan dan
kehidupan, sembuh dari penyakit atau kecelakaan dan menanggulangi akibat-akibatnya
(Orem, 1971).
Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat
diorganisir menajdi simbol-simbol yang nyata sedangkan konsep keperawatan
merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.
Teori itu sendiri merupakan sekelelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang
nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses,peristiwa atau bukti secara
langsung.Teori keperawatan menurut Barnum tahun 1990 merupakan usaha-usaha
untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan .Melalui teori
6
keperawatan dapat dibedakan apakah keperawatan termasuk disiplin ilmu atau aktifitas
lainnya. Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam
keperawatan sehingga model keperawatan ini mengandung arti aplikasi dan struktur
keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk menerapkan cara mereka
bekerja dalam batas kewenangan sebagi seorang perawat .Model konsep keperawatan
ini digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan. Mengingat dalam model
praktek keperawatan mengandung komponen dasar seperti adanya keyakinan dan nilai
yang mendasari sebuah model , adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam
memberikan pelayanan kepada kebutuhan semua pasien serta adanya pengetahuan dan
keterampilan dalam hal ini dibutuhkan perawat dalam mengembangkan tujuannya.
Model konsep dan teori keperawatan dorothea orem (teori orem) Model konsep
menurut dorothea orem yang dikenal dengan model self care memberikan pengertian
jelas bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari suatu pelaksanaan kegiatan
dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar dengan tujuan
mempertahankan kehidupan , kesehatan , kesejahteraan sesuai dengan keadaan sehat
dan sakit , yang ditekankan pada kebutuhan klien tentang keperawatan diri sendiri .
Model self care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam
keperawatan diantaranya dalam pelaksanaan berdasarkan tindakan atas kemampuan.
Self care didasarkan atas kesengajaan serta dalam pengambilan keputusan dijadikan
sebagi pedoman dalam tindakan, setiap manusia menghendaki adanya self care dan
sebagai bagian dari kebutuhan dasar manusia, seorang mempunyai hak dan tanggung
jawab dalam perawatan diri sendiri dan orang lain dalam memelihara kesejahteraan .
self care juga dalam pandangan tentang teori dan konsep keperawatan, orem
mempunyai pandangan bahwa teori dan konsep dilakukan untuk mereflesikan antara
individu dengan lingkungan, menggambarkan apa yang mereka lakukan, menggunakan
kreasi dalam berfikir dan berkomunikasi serta dalam melakukan perbuatan seharusnya
sesuai dengan diri dan lingkungan sehingga dalam prakteknya orem menggunakan
langkah dalam proses keperawatan dengan menggunakan diagnosis dan
perintah,menentukan mengapa keperawatan dibutuhkan, menganalisis dan
menginterprestasikan dengan membuat keputusan,merancang sitem perawatan dengan
7
merencanakan perawatan sesuai dengan sistem perawatan yang
dibutuhkan,mengusahakan dalam pengaturan dan pengontrolan perawatan yanga kan
diberikan dalam memenuhi keterbatasan perawatan diri sendiri , mengatasi masalah
keterbatasan serta mempertahankan dan menjaga kemampuan pasien dalam perawatan
diri .
3. Kesehatan : Suatu keadaan yang dicirikan oleh keutuhan struktur manusia yang
berkembang dan berfungsi secara fisik dan jiwa yang meliputi aspek fisik,
psikologik, interpersonal dan sosial. Kesejahteraan digunakan untuk menjelaskan
tentang kondisi persepsi individu terhadap keberadaannya. Kesejahteraan
merupakan suatu kedaan dicirikan oleh pengalaman yang menyenangkan dan
berbagai bentuk kebahagiaan lain, pengalaman spiritual, gerakan untuk memenuhi
8
ideal diri seseorang dan melalui personalisasi berkesinambungan. Kesejahteraan
berhubungan dengan kesehatan, keberhasilan dalam usaha dan sumber yang
memadai.
9
Sehingga pada dasarnya hal ini di yakini bahwa semua manusia itu mempunyai
kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan
kebutuhan itu sendiri, kecuali bila tidak mampu. Teori self-care berprinsip pada usaha
menolong atau membantu pasien individu yang tidak mampu untuk terlibat dalam
tindakan selt-care yang memerlukan kemandirian dan ambulansi yang terkontrol serta
penatalaksanaan medis untuk menahan diri dari aktivitas- aktivitas, perawat dan klien
melakukan tindakan care baik maupun perawat mempunyai peran yang besar dalam
pelaksanaan tindakan perawatan untuk melakukan tindakan selt-care terapeutik yang
di perlukan berorientasi secara eksternal atau internal tetapi tidak bisa melakukannya
tanpa bantuan. Hasil akhir tindakan keperawatan menurut OREM adalah adanya peran
perawat sebagai pendidik atau konsultan dalam meningkatkan kemampuan klien
sehingga di harapkan kemandirian pasien berangsur-angsur dapat terwujud. Ada 3
prinsip dalam keperawatan diri sendiri yaitu :
10
5. Mengkoordinasi dan mengintegrasi keperawatan dengan kehidupan sehari-hari
pasien atau perawatan kesehatan lain jika dibutuhkan serta pelayanan sosial dan
edukasi yang dibutuhkan atau yang akan diterima.
1. Self Care
Teori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The nepeutic sesuai
dengan kebutuhan perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal yang dilakukan
oleh seorang perawat yang berlangsung secara continue atau bertahap sesuai dengan
keadaan dan keberadaannya , keadaan kesehatan dan kesempurnaan. Perawatan diri
sendiri merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang dalam memelihara
kesehatannya serta mempertahankan kehidupannya. Terjadi hubungan antar pembeli
self care dengan penerima self care dalam hubungan terapi. Orem mengemukakan tiga
kategori / persyaratan self care yaitu: persyaratan universal, persyaratan pengembangan
dan persyaratan kesehatan.
1) Persyaratan Universal self care requisite yaitu keperluan self care universal dan
ada pada setiap manusia dan berkaitan dengan fungsi kemanusiaan dan proses
kehidupan, biasanya mengacu pada kebutuhan dasar manusia. Universal
requisite yang dimaksudkan adalah :
a. Pemeliaharaan kecukupan intake udara
b. Pemeliharaan kecukupan intake cairan
c. Pemeliaharaan kecukupan makanan
d. Pemeliaharaan keseimbangan antara aktifitas dan istirahat
11
e. Mencegah ancaman kehidupan manusia, fungsi kemanusiaan dan
kesejahteraan manusia
f. Persediaan asuhan yang berkaitan dengan proses- proses eliminasi.
g. Meningkatkan fungsi human fungtioning dan perkembangan ke dalam
kelompok sosial sesuai dengan potensi seseorang, keterbatasan seseorang
dan keinginan seseorang untuk menjadi normal.
2) Developmental self care requisite/persyataran pengembangan : terjadi
berhubungn dengan tingkat perkembangn individu dan lingkungan dimana
tempat mereka tinggal yang berkaitan dengan perubahan hidup seseorang atau
tingkat siklus kehidupan.
3) Health deviation self care requisite/persyaratan kesehatan : timbul karena
kesehatan yang tidak sehat dan merupakan kebutuhan-kebutuhan yang menjadi
nyata karena sakit atau ketidakmampuan yang menginginkan perubahan dalam
perilaku self care.
12
3. Nursing system
Teori yang membahas bagaimana kebutuhan "Self Care" pasien dapat dipenuhi
oleh perawat, pasien atau keduanya. Nursing system ditentukan / direncanakan
berdasarkan kebutuhan "Self Care" dan kemampuan pasien untuk menjalani aktifitas
"Self Care".
Orem mengidentifikasikan klasifikasi Nursing System :
a. The Wholly compensatory system
Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang tidak mampu
mengontrol dan memantau lingkungannya dan berespon terhadap
rangsangan.
b. The Partly compensantory system
Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami keterbatasan
gerak karena sakit atau kecelakaan.
c. The supportive - Educative system
Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang memerlukannya untuk
dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri.
4. Metode bantuan :
Perawat membantu klien dengan menggunakan system dan melalui lima metode
bantuan yang meliputi :
1. Acting atau melakukan sesuatu untuk klien
2. Mengajarkan klien
3. Mengarahkan klien
4. Mensupport klien
5. Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh dan berkembang.
13
2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan
self care.
3. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan
asuhan dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care
deficit apapun dihilangkan.
Jika ketiganya ditas tidak tercapai perawat secara langsung dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan self care klien. Tujuan keperawatan pada model Orem's yang
diterapkan kedalam praktek keperawatan keluarga / komunitas adalah :
1. Menolong klien dalam hal ini keluarga berperan untuk keperawatan mandiri
secara terapeutik
2. Menolong klien bergerak kearah tindakan-tindakan asuhan mandiri
3. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang
mengalami gangguan secara kompeten.
Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model orem's yang diterapkan
pada praktek keperawtan keluaga/komunitas adalah :
1. Aspek interpersonal : hubungan didalam kelurga
2. Aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya.
3. Aspek prosedural : melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu
mengantisipasi perubahan yang terjadi
4. Aspek teknis : mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang
dilakukan di rumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.
14
Tahap ini menjelaskan mengapa keperawatan diperlukan. Analisa dan
interprestasi membuat keputusan tentang perawatan dini, juga memberikan
manajemen kasus. “Diagnosa keperawatan penting untuk pemeriksaan dan
pengumpulan data tentang kemampuan pasien dalam perawatan diri dan kebutuhan
akan terapi perawatan diri serta hubungan antara keduanya” (Orem, 1991, hal. 270)
2. Step 2 : Merancang system keperawatan dan merencanakan pelaksanaan
perawatan diri.
Merancang system keperawatan yang efektif dan efisien menghasilkan data
yang valid tentang kondisi pasien. Rancangan ini termasuk peran dari perawat dan
pasien dalam hubungan melakukan self care, mengatur kebutuhan terapi
perawatan diri , melindungi pengembangan kemampuan perawatan diri. ( Orem,
1991)
3. Step 3 : Produksi dan manajemen sistem keperawatan (Planning and Controlling).
Pengaturan system keperawatan dihasilkan ketika berinteraksi dengan pasien
secara terus menerus untuk mencapai kemampuan terapi perawatan diri yang telah
ditentukan dan mengatur kemampuan untuk mengembangkan perawatan diri. Di
tahap ini, tindakan perawat adalah menghasilkan dan mengatur system
keperawatan. (Orem, 1991)
15
lain dari model konsep ini adalah untuk penempatan pasien dalam system mencakup
kapasitas individu untuk gerakan fisik.
16
BAB III
RINGKASAN JURNAL
Identitas Jurnal
Judul Jurnal : Penerapan Model Keperawatan Self Care Orem pada Asuhan
Keperawatan Ibu Hamil yang mengalami Kontraksi Dini
Pembahasan
17
kematian bayi di Indonesia adalah gangguan pernafasan (35,9%) dan berat lahir rendah
(32,4%) (Susanto, 2010)
Gangguan pernafasan dan berat lahir rendah disebabkan oleh persalinan premature dan
juga merupakan penyebab terbesar kematian perinatal dan terjadi hampir 4-10%
kehamilan.Yang menyebabkan persalinan prematur yaitu karena adanya kontraksi
uterus yang terjadi pada usia kehamilan 20-37 minggu, kontraksi terjadi 2-3 kali dalam
satu jam (kontraksi dini) terjadi pada 8-10% persalinan prematur.Keadaan obstetric,
sosiodemografi, dan factor medik merupakan penyebab kontraksi dini karena kelainan
yang multifactorial.
Kontraksi dini yang terjadi pada kehamilan perlu dilakukan penatalaksanaan yang tepat
agar kontraksi berhenti dan tidak terjadi persalinan prematur.
Asuhan keperawatan bagi klien yang mengalami kontraksi dini dapat dilakukan dengan
tujuan untuk menghentikan kontraksi. Model keperawatan yang digunakan dalam
model self care Orem menjadikan individu untuk memprakarsai dirinya dalam
melakukan perawatan secara mandiri dengan tujuan untuk mempertahankan
kesehatannya, memenuhi kebutuhan hidup dan merawat dirinya sendiri juga
kesejahteraannya.
Self care deficit terjadi apabila klien tidak mampu memenuhi therapeutic self care
demand, sehingga klien pada kondisi seperti inilah yang membutuhkan bantuan.
18
Berdasarkan pada tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden berpenidikan SD yaitu sejumlah 4 orang (80%).
19
Dari tabel 3 dapat diketahui bahwa sebagian besar usia responden yang
mengalami kontraksi dini pada usia kehamilan 30-31 minggu yaitu sejumlah
3 orang (60%).
Menurut Orem ada 3 kategori kebutuhan akan self care meliputi universal,
developmental, dan health deviation self care requisites.
Kesimpulan
Teori self care diaplikasikan dengan tujuan agar individu dapat memprakarsai dirinya
dalam melaksanakan perawatan secara mandiri dengan tujuan untuk mempertahankan
kesehatannya. Karena pada dasarnya setiap individu memiliki kemampuan untuk
merawat dirinya sendiri sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup, memelihara
kesehatan dan kesejahteraannya.
Penerapan teori self care pada klien dengan kontraksi dini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan klien dalam merawat dirinya sendiri, memberikan
informasi dan meningkatkan pengetahuan klien tentang pelaksanaan yang diberikan
sehingga klien diharapkan dapat mematuhi terapi yang diberikan.
20
Orem membagi teori keperawatan self care deficit secara garis besar menjadi 3 konsep
teori yang saling berhubungan yaitu self care, teori self care deficit dan teori nursing
systems. Dan mencakup 6 konsep sentral yaitu self care, self care agency, therapeutic
self care demand, self care deficit, nursing agency, nursing systems dan conditioning
factor.
21
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan mempelajari model konsep atau teori keperawatan sebagaimana
disampaikan dimuka maka dapat disimpulkan bahwa perawat harus memahami apa
yang harus dilakukan secara tepat dan akurat sehingga klien dapat memperoleh haknya
secara tepat dan benar. Asuhan keperawatan dengan pemilihan model konsep atau teori
keperawatan yang sesuai dengan karakteristik klien dapat memberikan asuhan
keperawatan yang relevan .
Model konsep atau teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa semua
manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk
memperolehya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian perawat mengakui
potensi pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat
kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan diberikan.
B. Saran
1. Sebagai calon seoran perawat, hendaklah kita bisa mencontoh teori-teori dari
para pencetus teori keperawatan yang telah ada, khususnya teori Teori Dorothea
Orem.
2. Dalam penelitian hendaklah dibuat dan diadakan untuk di terapkan di unit
rumah sakit, di perawatan ambulatri, populasi pasien, untuk masa sekarang &
masa yang akan datang, komputerisasi dalam merekam system perawatan
kesehatan.
22
DAFTAR PUSTAKA
Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Edisi 4. Jakarta : EGC
Marriner Tomey, Ann ., Raile Alligood, Martha . 2002. Nursing Theorist and Their Work.
United State of America : Mosby Elsevier
Goerge, B. Julia. 1995. Nursing Theories The base for Professional Nursing Practice. Fourth
Edition
http://www.sentra-edukasi.com/2011/07/teori -keperawatan -orempada.html#.ShnqxWcTI9Q
Hidayat, A.Aziz Alimul, 2007.konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:Salemba Medika
Aziz Alimul H, 2012. Pengatar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika
H. Zaidin Ali, 2001. Dasar-dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika
23