DI SUSUN
OLEH
KELOMPOK XI
ANGGOTA:
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberi rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah tentang “Model Konsep
Dan Teori Keperawatan Dorothea Orem” ini dapat terselesaikan. Saya
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................1
DAFTAR ISI......................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................5
1.3 TUJUAN..................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................7
2.1 BIOGRAFI DOROTHEA E. OREM.......................................................7
2.2 DEFINISI KEPERAWATAN..................................................................8
2.3 KEYAKINAN DAN NILAI – NILAI......................................................9
2.4 TUJUAN..................................................................................................10
2.5 ASUMSI DASAR....................................................................................11
2.6 KONSEP UTAMA..................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
kondisinya adalah sama, tergantung bagaimana individu memenuhi kebutuhan itu.
Bila kebutuhanya terpenuhi dengan baik maka tidak akan ditemukan masalah,
berbeda dengan orang yang tidak mampu memenuhi kebutuhanya makan akan
mengalami deficiet.
Orem dengan tegas mencoba mengoptimalkan kemampuan alami setiap
klien dalam memenuhi kebutuhanya. Peran perawat dalam teori merupakan
sebagai agen yang mampu membantu klien dalam mengembalikan peranya
sebagai self care agency. Sistem yang di bangun dari tiga teori utama ini mampu
menghasilkan kolaborasi pelayanan keperwatan yang unik, tidak hanya dari
prosesnya, tapi juga dari hasilnya akan mampu membuat klien mengetahui hal-hal
yang berkaitan dengan penyakitnya.
Teori ini mampu memberikan bentuk asuhan yang harus diberikan pada
klien pada keadaan tertentu. antara klien dan perawat harus memiliki pemahaman
tentang pendangan self-care. Proses yang lebih bertumpu pada pelayanan
terapeutik yang mandiri dengan melibatkan setiap individu agar mampu
melakukannya secara mandiri.
1.3 TUJUAN
a. Tujuan Umum
Memberikan pemahaman tentang Theory “Self Care Defisit” oleh
Dorothea E. Orem dalam lingkup pelayanan keperawatan
b. Tujuan Khusus
1. Menjelaskan Riwayat hidup Dorothea E. Orem
5
2. Menjelaskan secara umum tentang “Self Care Defisit”
3. Menjelaskan “Theory Self Care Defisit” dalam lingkup
komponen paradigma keperawatan
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
termasuk salah seorang yang terpenting diantara orang yang mengembangkan
pandangan dalam bidang Keperawatan.
Beberapa tahun gemilang dalam kehidupan Dorothea Orem:
a. Tahun 1958- 1959 sebagai konsultan di departemen kesehatan pada bagian
pendidikan kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek pelatihan
keperawatan.
b. Tahun1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali.
c. Tahun 1965 bergabung dengan Universita Katolik di Amerika membentuk
model teori keperawatan komunitas.
d. Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan keperawatan
yang menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan disiplin
keperawatan.
e. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa.
f. Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universita Katolik
Amerika tentang teori keperawatan.
g. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang
perawatan diri sendiri dan dipublikasikan dalam keperawatan (Concept of
Pratice tahun 1971)
h. Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi
pertama diperluas pada keluarga, kelompok dan masyarakat.
i. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori,
yaitu : Theory self care, theory self care deficit, theory system
keperawatan.
8
penyembuhan dari penyakit, atau cidera, dan mengatasi hendaya yang
ditimbulkannya.
Perawatan diri sendiri dibutuhkan oleh setiap manusia, baik laki-laki
perempuan dan anak-anak. Ketika perawatan diri tidak dapat dipertahankan akan
terjadi kesakitan atau kematian. Keperawatan berupaya mengatur dan
mempertahankan kebutuhan keperawatan diri secara terus menerus bagi mereka
yang secara total tidak mampu melakukannya. Dalam situasi lain, perawat
membantu klien untuk mempertahankan perawatan diri dengan melakukannya
sebagian, tetapi tidak seluruh prosedur, melainkan pengawasan pada orang yang
membantu klien dengan memberikan instuksi dan pengarahamn secara individual
sehingga secara bertahap klien mampu melakukannya sendiri.
Dalam pemahaman konsep keperawatan khususnya dalam pandangan
mengenai pemenuhan kebutuhan dasar, Orem membagi dalam konsep kebutuhan
dasar yang terdiri dari:
a. Air (udara): pemelihraan dalam pengambian udara.
b. Water (air): pemeliaraan pengambilan air
c. Food (makanan): pemeliharaan dalam mengkonsumsi makanan
d. Elimination (eliminasi): pemeliharaan kebutuhan proses eliminasi
e. Rest and Activity (Istirahat dan kegiatan): keseimbangan antara istirahat
dan aktivitas.
f. Solitude and Social Interaction (kesendirian dan interaksi sosial) :
pemeliharaan dalam keseimbangan antara kesendirian dan interaksi sosial
g. Hazard Prevention (pencegahan risiko): kebutuhan akan pencegahan risiko
pada kehidupan manusia dalam keadaan sehat .
h. Promotion of Normality
9
b. Sehat
Kemampuan individu atau kelompoki memenuhi tuntutatn self care yang
berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas structural
fungsi dan perkembangan.
c. Lingkungan
Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan self care
dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik.
d. Keperawatan
Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan untuk
membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam
mempertahankan self care yang mencakup, integritas struktural, fungsi dan
perkembangan
Berdasarkan keyakinan empat konsep utama diatas, Orem’s
mengembangkan konsep modelnya hingga dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan.
2.4 TUJUAN
Tujuan keperawatan pada model Orem"s secara umum adalah :
a. Menurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat
memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.
b. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi
tuntutan self care.
c. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk
memberikan asuhan dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh
karenanya self care deficit apapun dihilangkan.
d. Jika ketiganya ditas tidak tercapai perawat secara langsung dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien.
Tujuan keperawatan pada model Orem's yang diterapkan kedalam praktek
keperawatan keluarga / komunitas adalah :
a. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri
secara terapeutik
b. Menolong klien bergerak kearah tidakan-tidakan asuhan mandiri
10
c. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang
mengalami gangguan secara kompeten.
Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model orem's
yang diterapkan pada praktek keperawtan keluaga/komunitas adalah:
a. Aspek interpersonal :
hubungan didalam kelurga
b. Aspek sosial :
hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya.
c. Aspek prosedural :
melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu mengantisipasi
perubahan yang terjadi
d. Aspek tehnis :
mengajarkan kepada keluarga tentang teknik dasar yang dilakukan di
rumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.
11
2.7 PERNYATAAN – PERNYATAAN TEORITIS
Self-Care Deficit Theory of Nursing yang dikembangkan oleh Dorothea
Orem terdiri dari tiga teori umum yang saling berkaitan, yaitu :
a. The Theory of Self-Care
Untuk memahami tentang teori perawatan diri, perlu dipahami
terlebih dahulu mengenai konsep dasar perawatan diri (self-care),
kemampuan perawatan diri (self-care agency), faktor yang mempengaruhi
perawatan diri (basic conditioning factors), dan terapi kebutuhan
perawatan diri (therapeutic self-care demand).
Perawatan diri (self-care) adalah pelaksanan aktivitas individu
yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dalam mempertahankan
hidup, kesehatan dan kesejahteraan. Jika perawatan diri dapat dilakukan
dengan efektif, maka dapat membantu individu dalam mengembangkan
potensi dirinya. (Orem, 1991)
Kemampuan perawatan diri (self-care agency) adalah kemampuan
individu untuk terlibat dalam proses perawatan diri. Kemampuan ini
berkaitan dengan faktor pengkondisian perawatan diri.
Faktor yang mempengaruhi perawatan diri (basic conditioning
factor) yang terdiri dari faktor usia, jenis kelamin, status kesehatan,
orientasi sosial budaya, sistem perawatan kesehatan, kebiasaan keluarga,
pola hidup, faktor lingkungan dan keadaan ekonomi.
Terapi kebutuhan perawatan diri (therapeutic self-care demand),
yaitu tindakan yang dilakukan sebagai bantuan untuk memenuhi syarat
perawatan diri.
Teori self-care tidak terlepas dari syarat perawatan diri (self-care
requisites), yaitu aspek yang menentukan tingkat pemenuhan perawatan
diri. Self-care requisites terdiri dari tiga kategori;
1. Universal self-care requisites
Aspek universal ini berhubungan dengan proses hidup atau
kebutuhan dasar manusia, yaitu :
Pemeliharaan kebutuhan udara/oksigen,
12
Pemeliharaan kebutuhan air,
Pemeliharaan kebutuhan makanan,
Perawatan proses eliminasi dan ekskresi,
Pemeliharaan keseimbangan aktivitas dan istirahat,
Pemeliharaan keseimbangan privasi dan interaksi sosial,
Pencegahan resiko yang mengancam kehidupan, kesehatan
dan kesejahteraan,
Peningkatan kesehatan dan pengembangan potensi dalam
hubungan social.
2. Developmental self-care requisites
Berbeda dengan universal self-care requisites, developmental self-
care requisites terbentuk oleh adanya:
Perbekalan kondisi yang meningkatkan pengembangan,
Keterlibatan dalam pengembangan diri,
Pengembangan pencegahan dari efek yang mengancam
kehidupan.
Pengembangan aspek perawatan diri berhubungan dengan pola
hidup individu yang dipengaruhi oleh lingkungan tempat
tinggalnya.
3. Health deviation self-care requisites
Perawatan diri berkaitan dengan penyimpangan kesehatan. Timbul
akibat adanya gangguan kesehatan dan penyakit. Hal ini
menyebabkan perubahan kemampuan individu dalam proses
perawatan diri.
13
b. The Theory of Self-Care Deficit
Teori ini merupakan inti dari teori keperawatan Orem. Teori ini
mengambarkan kapan keperawatan dibutuhkan. Keperawatan diperlukan
ketika individu tidak mampu atau mengalami keterbatasan dalam
memenuhi syarat perawatan diri yang efektif. Keperawatan diberikan jika
tingkat kemampuan perawatan diri lebih rendah dibandingkan dengan
kebutuhan perawatan diri atau kemampuan perawatan diri seimbang
dengan kebutuhan namun hubungan deficit dapat terjadi selanjutnya akibat
penurunan kemampuan, peningkatan kualitas dan kuantitas kebutuhan atau
keduanya.
Penjelasan gambar :
Ketika ada kebutuhan untuk merawat diri sendiri dan individu
mampu memenuhi permintaan itu, perawatan diri adalah mungkin.
Jika, di sisi lain, tuntutan lebih besar dari kapasitas individu atau
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan itu, mak akan terjadi
ketidakseimbangan dan hal ini disebut dengan “defisit perawatan
diri”.
Teori self care deficit diterapkan bila anak belum dewasa,
kebutuhan melebihi kemampuan perawatan, kemampuan sebanding
dengan kebutuhan tetapi diprediksi untuk masa yang akan datang,
kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan peningkatan kebutuhan.
Dalam pemenuhan perawatan diri sendiri serta membantu dalam
proses penyelesaian masalah, orem memiliki metode untuk proses tersebut
diantaranya; bertindak atau berbuat untuk orang lain, sebagai pembimbing
orang lain, memberi support baik secara fisik atau psikologis,
15
meningkatkan pengembangan lingkungan untuk pengembangan pribadi
serta mengajarkan atau memberi pendidikan pada orang lain.
Inti dari teori ini menggambarkan manusia sebagai penerima
perawatan yang tidak mampu memenuhi kebutuhan perawatan dirinya dan
memiliki berbagai keterbatasan-keterbatasan dalam mencapai taraf
kesehatannya. Perawatan yang diberikan didasarkan kepada tingkat
ketergantungan; yaitu ketergantungan total atau parsial. Defisit perawatan
diri menjelaskan hubungan antara kemampuan seseorang dalam
bertindak/beraktivitas dengan tuntutan kebutuhan tentang perawatan diri.
Sehingga bila tuntutan lebih besar dari kemampuan, maka ia akan
mengalami penurunan/defisit perawatan diri.
Self care adalah kemampuan individu untuk melakukan perawatan
diri. Perawatan diri dapat mengalami gangguan atau hambatan bila
seseorang jatuh pada kondisi sakit atau kondisi yang melelahkan seperti
stress fisik dan psikologis. Self care deficit terjadi bila agen self care atau
orang yang memberikan perawatan diri baik pada diri sendiri maupun
pada orang lain tidak dapat memenuhi kebutuhan perawatan diri individu
dan lebih memberikan self care theraupetic. Nursing agency
menggunakan kegiatan gabungan berarti bahwa kegiatan perawat perlu
dikoordinasi, dilakukan secara serentak atau berhubungan dengan layanan
asuhan keperawatan yang akan diberikan. Seseorang yang melakukan
kegiatan ini harus mempunyai pengetahuan tentang asuhan keperawatan
yang diberikan sehingga dapat mengambil suatu keputusan yang tepat bagi
klien.
c. The Theory of Nursing System
Nursing system adalah bagian dari pertimbangan praktek
keperawatan yang dilakukan oleh perawat berdasarkan koordinasi untuk
mencapai kebutuhan perawatan diri (self-care demand) pasiennya dan
untuk melindungi dan mengontrol latihan/pengembangan dari kemampuan
perawatan diri pasien (self-care agency).
16
Orem (1991) mengidentifikasi tiga klasifikasi dari sistem
keperawatan berdasarkan kemampuan pasien dalam mencapai syarat
pemenuhan perawatan diri.
1. Wholly Compensatory System
Sistem penyeimbang keperawatan menyeluruh merupakan suatu
tindakan keperawatan dengan memberikan kompensasi penuh kepada
pasien disebabkan karena ketidakmampuan pasien dalam memenuhi
tindakan keperawatan secara mandiri.
Sistem penyeimbang keperawatan menyeluruh dibutuhkan ketika
perawat harus menjadi peringan bagi ketidakmampuan total seorang
pasien dalam hubungan kegiatan merawat yang membutuhkan tindakan
penyembuhan dan manipulasi. Perawat mengambil alih pemenuhan
kebutuhan self caresecara menyeluruh kepada pasien yang tidak
mampu, misal: pada pasien koma atau pasien bayi.
2. Partly Compensatory System
Sistem penyeimbang sebagian yaitu sistem keperawatan dalam
memberikan perawatan diri kepada pasien secara sebagian saja dan
ditujukan pada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal.
Perawat mengambil alih beberapa aktifitas yang tidak dapat dilakukan
oleh pasien dalam memenuhi kebutuhan self care-nya, dijalankan pada
saat perawat dan pasien menjalankan intervensi perawatan atau
tindakan lain yang melibatkan tugas manipulatif atau penyembuhan,
misal: pasien usia lanjut, pasien stroke dengan kelumpuhan.
c. Supportive-Educative
System
Sistem yang mendukung/mendidik yaitu tindakan keperawatan yang
bertujuan untuk memberikan dukungan dan pendidikan agar pasien
mampu melakukan perawatan mandiri. Perawat memberikan
pendidikan kesehatan atau penjelasan untuk memotivasi melakukan self
care, tetapi yang melakukan self care adalah pasien sendiri, misal:
mengajarkan pasien merawat lukannya, mengajarkan bagaimana
menyuntik insulin. Diperlukan pada situasi dimana pasien harus belajar
17
untuk menjalankan ketentuan yang dibutuhkan secara eksternal atau
internal yang ditujukan oleh therapeutic self care, namun tidak dapat
melakukan tanpa bantuan. Metode bantuan diantaranya: tindakan,
panduan, pelajaran, dukungan dan memberikan lingkungan yang
membangun.
18
Proses eliminasi ( ) Parsial < self diri
Istirahat dan ( ) Total care Pengaturan latihan
tidur demand dan
Interaksi sosial Untuk pengembangan
bahaya kategori
perkembangan Menentukan
Pasien action :
Mengenali
kebutuhan self
care dirinya
Meregulasi self
care agency
Menerima
perawatan dan
bantuan dari
perawat
Total
Memenuhi
kebutuhan
terapetik self care
pasien
19
Menkompensasi
ketidakmampuan
paien dalam
pemenuhan
kebutuhan self
care
Memberikan
support dan
melindungi pasien
Pasien action :
Mengenali
kebutuhan self
20
care dirinya
Meregulasi self
care agency
Menerima
perawatan dan
bantuan dari
perawat
Total
Memenuhi
kebutuhan
terapetik self care
pasien
Menkompensasi
ketidakmampuan
paien dalam
pemenuhan
kebutuhan self
care
Memberikan
support dan
melindungi pasien
21
konsep atau Menentukan
gambaran diri kebutuhan self
Penyesuaian care pasien
gaya hidup yang Membantu
dapat keterbatasan self
mendukung care pasien
perubahan status Membantu pasien
kesehatan. sesuai kebutuhan
Pasien action :
Mengenali
kebutuhan self
care dirinya
Meregulasi self
care agency
Menerima
perawatan dan
bantuan dari
perawat
Total
Memenuhi
kebutuhan
terapetik self care
pasien
Menkompensasi
ketidakmampuan
paien dalam
pemenuhan
kebutuhan self
care
Memberikan
support dan
22
melindungi pasien
23
status kesehatan, kebutuhan pasien/individu terhadap self-care dan
integritas/kapasitas pasien/individu melakukan self-care. Dari data-data
dikumpulkan dan dikelompokkan ke dalam area masing-masing, yaitu:
Universal self-care requisites, developmental requisites dan health-
deviation sel-care requisites serta hubungan timbal baliknya. Selain data-
data tersebut penting juga dikumpulkan hal-hal yang berkaitan dengan
pengetahuan, ketrampilan, motivasi dan orientasi pasien.
Pada tahap pertama ini, asuhan keperawatan pada teori orem dapat
disimpulkan bahwa perawat harus mengajukan beberapa pertanyaan dan
menjawab hal-hal yang berkaitan dengan: Apakah kebutuhan perawatan
therapeutic pasien, sekarang, dan masa yang akan datang, apakah pasien
mempunyai self-care demand dan untuk memenuhi therapeutic self-care
demand-nya, apakah sifat dan alasan hal tersebut, apakah pasien perlu
dibantu untuk menahan diri menggunakan self care, apakah untuk
melindungi perkembagan kemampuan self-care dari tujuan terapetik, dan
apakah potensi pasien untuk menggunakan self-care pada periode yang
akan datang.
b. Tahap 2 : Mendisain sistem keperawatan dan perencanaan
Tahap ini merupakan tahap dalam memberikan perawatan pada
pasien dan membuat nursing system yang efisien dan efektif dan
menentukan cara-cara yang benar dalam membantu self care pasien. Tahap
ini termasuk mendisain bagaimana peran pasien dan peran perawat dalam
melakukan self care yang dilakukan dalam memenuhi therapeutic self-
care demand, dan mengatur latihan self-care agency, melindungi dan
membantu self care agency.
Sedangkan perencanaan merupakan kegiatan mengarahkan dan
cara untuk mengimplementasikan sistem keperawatan dan berhubungan
dengan usaha untuk mendapatkan aktifitas tertentu saat perawat dengan
klien berinteraksi.
c. Tahap 3: Memproduksi dan manajemen sistem keperawatan
Di dalam tahap ketiga ini, perawat bekerja untuk menghasilkan dan
mengatur sistem keperawatan. Perawat selama berinteraksi dengan pasien,
24
dapat melakukan perencanaan dan kontrol, dan tahap ini mengatur sistem
keperawatan serta menghasilkan kegiatan yang terencana untuk memenuhi
therapeutic self-care demand dan mengatur latihan dan pengembangan
kemampuan akan self-care. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi:
membatu, menuntun, mengarahkan, menstimulus minat, mendukung,
meregulasi, mengkoordinasi dan memonitor tugas self-care sehingga
sistem perawatan dapat berjalan dengan optimal.
Perbandingan antara proses keperawatan Orem dengan proses keperawatan
dapat dilihat pada tabel berikut:
Proses Keperawatan Proses Keperawatan Orem
1. Pengkajian - Diagnosis dan resep; menentukan mengapa keperawatan
2. diperlukan. menganalisis dan menafsirkan-melakukan
penilaian mengenai perawatan
- Desain dari sistem keperawatan dan rencana untuk
pengiriman perawatan
- Produksi dan pengelolaan sistem keperawatan
25
- Pemilihan kombinasi cara untuk membantu yang lebih
efektif dan efisien dalam menyeimbangkan/ mengatasi
defisit perawatan diri pada pasien
3.Implementasi dan Langkah ke – 3 :
Evaluasi - Perawat membantu pasien atau keluarga dalam hal
perawatan diri untuk mencapai kesehatan dan dijelaskan
dan hasil kesehatan yang terkait. mengumpulkan bukti-
bukti dalam hasil evaluasi terhadap hasil yang dicapai
ditentukan dalam desain sistem keperawatan
- Tindakan diarahkan oleh komponen etiologi diagnosis
keperawatan
- Evaluasi
26
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dengan mempelajari model konsep atau teori keperawatan sebagaimana
disampaikan dimuka maka dapat disimpulkan bahwa perawat harus memahami
apa yang harus dilakukan secara tepat dan akurat sehingga klien dapat
memperoleh haknya secara tepat dan benar. Asuhan keperawatan dengan
pemilihan model konsep atau teori keperawatan yang sesuai dengan karakteristik
klien dapat memberikan asuhan keperawatan yang relevan .
Model konsep atau teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa
semua manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka
mempunyai hak untuk memperolehya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan
demikian perawat mengakui potensi pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya
sendiri pada tingkat kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat
bantuan yang akan diberikan. Untuk dapat menerapkan model konsep atau teori
keperawatan ini diperlukan suatu pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam
terhadap teori keperawatan sehingga diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap
yang therapeutik.
3.2 SARAN
Dengan mengetahui model - model keperawatan yang ada diharapkan
perawat bisa mengetahiu metode mana yang pantas dan harus kita terapkan dalam
keadaan dan situasi tertentu. Jangan sampai salah mengambil metode karena
setiap situasi dan kondisi selalu berubah.
27
DAFTAR PUSTAKA
Alligood, M.R., & Tomey, A.M. 2006. Nursing theory: utilization and
application. Third edition. St. Louis: Mosby Elsevier, Inc.
Alligood, M.R., & Tomey, A.M. (2006). Nursing theory: utilization and
application. Third edition. St. Louis: Mosby Elsevier, Inc.
Hartweg, D.L. 1991. Dorothea Orem: self-care deficit theory. Newbury Park,
California: Sage Publications, Inc.
Orem, Dorothea. 2007. Dorothea Elizabeth Orem Made Nursing Theory.
“Exciting, Realistic, and Usable”. www. Diosav.org. Diunduh 18 Mei
2010
Parker, M.E. 1990. Nursing theories in practice. New York: National League for
Nursing.
Tomey, A,M. 2006. Nursing theorists and their work,6th edition. St, Louis, Missouri;
C.V. Mosby Company
28