OREM
RAHMAT KURNIAWAN S.KEP M.KEP
KELOMPOK :
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karenadengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah penulis dapatmenyelesaikan
makalah “Teori Keperawatan Menurut Dorothea Orem” inisebatas pengetahuan
dan kemampuan yang dimiliki.Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna
dalam rangkamenambah wawasan serta pengetahuan penulis tentang Teori
KeperawatanMenurut Dorothea Orem.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalamtugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang penulisharapkan. Untuk itu,
penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demiperbaikan di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yangsempurna tanpa sarana
yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun
yangmembacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna
bagipenulis maupun orang yang ikut membacanya. Sebelumnya penulis mohon
maafapabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan. Penulis
memohonkritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
DAFTAR ISI
JUDUL .......................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 5
1.3 Tujuan ............................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 6
2.1 Biografi Dorothea Elizabeth Orem ................................................................. 10
2.2 Pengertian ....................................................................................................... 12
2.3 Teori sistem keperawatan Orem ..................................................................... 13
2.4 Keyakinan dan nilai nilai ................................................................................ 17
2.6 Tujuan ............................................................................................................. 18
2.7 Aplikasi model keperawatan Orem ................................................................. 19
2.8 Proses keperawatan ......................................................................................... 20
BAB III PENUTUP ................................................................................................... 24
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 24
3.2 Saran ............................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 25
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
Tujuan Umum :
Dapat memahami dan melaksanakan proses keperawatan dengan baik melalui model
konseptual teori orem yang menitik berat pada self care ( perawatan diri ) seacar
mandiri guna mempertahankan status kesehatan klien serta dapat berkomunikasi
dengan baik pada pasien dalam melaksanakan proses keperawatan.
Tujuan Khusus :
PEMBAHASAN
2.1 TINGKATAN TEORI KEPERAWATAN
A. Grand Theory
Grand theory merupakan teori yang cakupannya luas dan
kompleks,terdiri dari kerangka kerja konseptual global yang
mendefinisikanperspektif praktek keperawatan dan melibatkan
perbedaan cara dalammelihat fenomena keperawatan, memuat konsep
yang menggabungkanteori-teori dengan cakupan lebih kecil. Tujuan
dari grand theory adalahuntuk mengatur beberapa informasi dan
mengidentifikasi konsep ataupoint penting serta
menghubungkannya dengan praktik keperawatan.Manfaat grand
theory adalah sebagai alternatif panduan untuk praktikselain
tradisi/intuisi, kerangka kerja untuk pendidikan
denganmengusulkan fokus dan struktur kurikulum, dan bantuan
untukprofesional keperawatan dengan menyediakan dasar praktek
C. Practice Theory
Practice theory lebih spesifik dan jelas cakupannya dibanding
middle range theory . Practice theory berkembang dari
middle range theory, pengalaman praktik keperawatan dan uji
empiris. Contoh Practice theory yaitu bonding attachment
theory, therapeutic touch, exercise as selfcare, caring for patient with
chronic skin disease, quality of care, dll
2.2 Bioghrafi Dorothea Elizabeth Orem
PENGERTIAN
Perawatan diri adalah inisiatif individu untuk melakukan perawatan diri mereka
sendiri untuk mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan.perawatan
diri adalah kemampuan manusia yang dipengaruhi usia, perkembangan, pengalaman
hidup kesehatan sosial budaya dan lain lain.perawatan diri terapeutik adalah totalitas
tindakan perawatan diri yang akan dilakukan dalam rangka memenuhi syarat
perawatan diri dengan menggunakan metode dan yang tepat "
Syarat perawatan diri yaitu :
· Universal adalah proses kehidupan dan pemeliharaan integritas struktur
manusia dan fungsi Umum.
· Perkembangan adalah kondisi yang berhubungan dengan acara misalnya
menyesuaikan diri dengan pekerjaan baru dan menyesuaikan diri dengan perubahan
tubuh.
· Devisiasi kesehatan Diperlukan dalam kondisi sakit, atau cedera.
Keperawatan diperlukan saat seseorang tidak mampu atau terbatas dalam penyediaan
perawatan diri yang efektif terus menerus. Orem mengidentifikasi 5 metode :
1. Bertindak untuk dan membantuuorang lain.
2. Membimbing orang lain.
3. Mendukung orang lain.
4. Menyediakan lingkungan yang baik.
5. mengarahkan orang lain.
c. Teori sistem keperawatan
Merupakan teori yang menguraikan secara jelas bagaimana kebuthan perawatan diri
pasien terpenuhi oleh perawat atau pasien sendiri yang didasari pada OREM yang
mengemukakan tentang pemenuhan kebutuhan pasien dalam melakukan perawatan
mandiri. Sistem pelayanan termasuk OREMdiantara lain:
• Sistem Suportif dan Edukatif Merupakan sistem bantuan yang diberikan pada
pasien yang membutuhkan dukungan pendidikan dengan harapan pasien
mampu memerlukan perawatan secara mandiri. Contoh persembahan
pendidikan kesehatan pada ibu dan bapak yang memerlukan informasi tentang
pengaturan kelahiran anak dengan menggunakan alat mencegah pembuahan
Model OREM ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam keperawtan
diantara lain dalam pelaksanaan berdasarkan tindakan atas kemampuan.
Di dasarkan atas kesengajaan serta dalam pengambilan keputusan dijadikan
sebagai bagian dari kebutuhan dasar manusia.
Kebutuhanmanusiamenurut MASLOW dalam kebutuhan masyarakat bahawa
setiap manusia memiliki lima dasar kebutuhan dasar yaitu kebutuhan
fisik(makan dan minum), seorang pria dan nyaman, cinta dan kasih sayang,
harga diri dan aktualisasi diri.Perawatan diri(perawatan diri)merupakan
perubahan perilaku laku secara lambat dan terus-terus menerus di dukung atas
pengalaman sosial sebagai hubungan antarpribadi (hubungan antara satu
dengan individu lain), hubungan antar pribadi dimana ketika kita
berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga
pastikan konten (isi pesan) melainkan juga menetukan hubungan. Perawatan
diri ini akan meningkatkan harga diri seseorang dan dapat mempengaruhi
dalam perubahan (konsep diri). Dalam pemahaman konsep termasuk
khususnya dalam pandangan dalam pemenuhan kebutuhan
dasar, OREM membagi dalam kebutuhan dasar yang terdiri dari pemeliharaan
dalam pengambilan udara (oksigenasi) yang mempunyai tiga tahap dalam
proses oksigenasi yaitu, ventilasi (proses keluar dan masukny audara kedalam
pernanan), perfusi dan
difusi.
KONSEP UTAMA
Istilah perawatan diri ditujukan kepada orang-orang yang sakit atau trauma, yang
mengalami gangguan patologi, termasuk ketidakmampuan dan penyandang cacat juga
yang sedang dirawat dan menjalani terapi. Adanya gangguan kesehatan terjadi
sepanjang waktu sehingga mempengaruhi pengalaman mereka dalam menghadapi
kondisi sakit sepanjang hidupnya.
Terapi pemenuhan kebutuhan dasar berisi mengenai suatu program perawatan dengan
tujuan pemenuhan kebutuhan dasar pasien sesuai dengan tanda dan gejala yang
ditampilkan oleh pasien. Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perawat ketika
memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien diantaranya :
• mainan dan pengontrolan jenis atau macam kebutuhan dasar yang dibutuhkan
oleh pasien dan cara pemberian ke pasien
• Meningkatkan kegiatan yang bersifat mendukung pemenuhan kebutuhan dasar
seperti promosi dan pencegahan yang dapat menunjang dan mendukung
pasien untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien sesuai dengan
kemandiriannya
Pemenuhan kebutuhan dasar pasien secara holistik hanya dapat dilakukan pada
perawat yang memiliki kemampuan komprehensif, memahami konsep dasar manusia
dan perkembangan manusia baik secara holistik ( orem, 2001, p. 514)
5. Agen
Pihak atau prarawat yang dapat memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien
adalah perawat dengan keahlian dan keterampilan yang berkompeten dan memiliki
kewenangan untuk memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien secara
holistik.
6. Agen Perawatan Tanggungan
Perawat membantu pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pada dasarnya,
utamanya pada pasien yang dalam perawatan total care. Perawatan yang dilakukan
biasanya kuratif dan rehabilitatif.
8. Lembaga Keperawatan
9. Desain Keperawatan
Merupakan tindakan tindakan praktik penangkapan yang dilakukan pada satu waktu
untuk kordinasi dalam melakukan tindakan kerugian pada klien untuk mengetahui dan
memenuhi komponen kebutuhan perawatan diri klien yang terapeutik dan untuk
melindungi serta mengetahui perkembangan perawatan diri klien
2.8 PROSES KEPERAWATAN
1. TAHAP PENGKAJIAN
• Pengkajian data dasar (nama, umur, jenis kelamin, status kesehatan, status
perkembangan, orientasi sosio-kultural, riwayat penyembuhan dan
pengobatan, faktor sistem keluarga), Pola hidup, Faktor lingkungan.
• Observasi status kesehatan klien Untuk menemukan masalah kelemahan
berdasarkan kekurangan perawatan diri , maka perawat perlu melakukan
pengkajian terhadap klien melalui observasi berdasarkan klasifikasi tingkat
ketergantungan klien yang terdiri dari Minimal Care, Partial Care, Total Care.
• Mengembangkan teori Orem dengan masalah fisiologis. Secara rinci
pengembangan teori Orem mengenai kebutuhan dasar adalah sebagai berikut:
a. Pemenuhan kebutuhan udara/oksigen.
b. Pemeliharaan kebutuhan air/cairan.
c. Pemeliharaan kebutuhan makanan/nutrisi.
d. Perawatan proses eliminasi dan ekskresi.
e. Pemeliharaan keseimbangan aktifitas dan istirahat.
f. Pemeliharaan keseimbangan privasi dan interaksi sosial.
g. Pencegahan resiko yang mengancam kehidupan, kesehatan, dan kesejahteraan.
h. Peningkatan kesehatan dan pengembangan potensi dalam hubungan sosial.
2. TAHAP DIAGNOSIS
Diagnosa termasuk sesuai dengan self care deficit yang dialami oleh klien. Mengacu
pada diagnosis yang aktual, resiko tinggi dan kemungkinan. Teori orem masih lebih
fokus pada masalah fisik, namun diagnosa dapat dikembangkan ke masalah lain
sesuai hirarki kebutuhan dasar yang dikembangkan Maslow.
3. TAHAP INTERVENSI
4. TAHAP IMPLEMENTASI
Merumuskan, memberikan dan mengatur bantuan langsung pada klien dan orang-
orang terdekat dalam bantuan kemitraan. Membimbing dan
mengarahkan.Memberikan dukungan fisik dan psikologis. Memberikan dan
mempertahankan lingkungan yang mendukung perkembangan individu. Pendidikan
berespon terhadap permintaan, keinginan dan kebutuhan klien akan kontak bantuan
pemulihan. Kalaborasi, pelimpahan berwenang. Melibatkan anggota masyarakat dan
lingkungan
5. TAHAP EVALUASI
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui perkembangan pasien atas tindakan yang telah
dilakukan sehingga dapat disimpulkan apakah tujuan asuhan keperawatan tercapai
atau belum. Menilai keefektifan tindakan perawatan dalam meningkatkan kemampuan
perawatan diri, memenuhi kebutuhan perawatan diri, dan menurunkan defisit
perawatan diri.
2.9 CONTOH KASUS
perkusi, dan auskultasi, setelah selesai pemeriksaan. An.Z dipindahkan di ruang rawat
inap bedah khususnya bangsal laki-laki. Perawatan pun dilakukan di ruang tersebut.
Agensi keperawatan di ruang melakukan salah satu konsep terkait dengan teori defisit
1. Bagaimana cara perawat menerapkanpenampilan fisik tersebut pada luka pasien dalam kasus?
2. Apa tujuan pengkajian?
3. Bagaimana cara perawat melakukan pengkajian?
4. Apa tujuan pemeriksaan fisik dengan cara palpasi?
5. Apa tujuan teori defisit perawatan diri keperawatan?
6. Berapa TD normal orang dewasa?
1. Inspeksi, yaitu melihat langsung seluruh tubuh pasien atau hanya bagian tertentu yang
diperlukan untuk melihat kondisi klien.
2. Palpasi, yaitu meraba bagian atau area tubuh tertentu dengan menggunakan jari untuk
mendeteksi nyeri tekan dan kelainan lainnya.
3. Tujuan pengkajian adalah untuk mengumpulkan informasi atau data klien,
mengidentifikasimasalah, kebutuhan kesehatan dan keterlibatan bagi klien.
4. Cara perawat melakukan pengkajian :
• wawancara
• Observasi (pengamatan)
• Pemeriksaan fisik
• Studi foto
• LO
• Untuk mengembalikan kemandirian pasien dalam upaya perawatan dirinya untuk
proses kesembuhan dari sakitnya.
• Tekanan darah normal untuk orang dewasa yaitu 120/80 mmHg
LANGKAH 4 HIPOTESA
Berdasarkan hasil diskusi dan kasus yang ada, kami enggan mengambil kesimpulan bahwa teori
persekutuan yang diminta pada kasus adalah konsep teori penyusunan Dorothea E. Orem. Didalam
teorinya Orem membahas tentang kebutuhan Self care dan kemampuan klien dalam aktivitas yang
menampilkan self care. Dan didalam teorinya menurut Orem peran perawat adalah sebagai konsultan
dalam meningkatkan kemampuan klien sebagai agen perawatan diri dan hal tersebut sesuai dengan
skenario.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pada dasarnya semua teori yang ada merupakan petunjuk praktik dalam
memenuhi kebutuhan dasar manusia. antara teori satu dengan teori lain tidaklah saling
bertentangan, melainkan saling berkaitan. penggunaan teori yang diberikan
memungkinkan pemberian pelayanan yang lebih berkualitas. keterlibatan dalam
menghadapi tangtangan di masa depan harus memiliki sebuah model dan pandangan
sendiri tentang disiplin ilmunya.
Model Konseptual Orem adalah suatu model yang mencakup tekanan pada
kemampuan keluarga untuk merawat dirinya sendiri secara mandiri sehingga tercapai
kemampuan untuk mempertahankan kesehatan dan kesejahteraannya. Model
Konseptual Orem mengembangkan Teori Self Care melalui 3 teori yang berkaitan ,
yaitu : Self care, Self Care Deficit dan Nursing System .
3.2 SARAN
Penerapan teori Orem pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan harus terus
dikembangkan dan ditingkatkan menjadi beberapa teori penerapannya yang sesuai
dengan kondisi pasien. Model teori Orem dapat diaplikasikan pada praktek
komplikasi pada semua unit pelayanan kesehatan baik dirumah sakit, klinik,
puskesmas dan sasaran pasiennya. Pada pemenuhan kebutuhan perawatan diri pasien,
diperlukan adanya sel-care agent yang membantu pasien tidak mampu sehingga
kebutuhan perawatan diri klien tetap terpenuhi meskipun dalam kondisi sakit.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/389150623/Makalah-Lengkap-Model-Direct-Learning
https://id.scribd.com/doc/77116306/Model-Konsep-Dan-Teori-Keperawatan-
Dorothea-Orem
http://rahmaniarjasan.blogspot.com/2017/02/makalah-teori-dorothea-e-
orem.html?m=1
https://www.academia.edu/9007194/Konsep_Keperawatan_Berdasarkan_TEORI_OR
EM
https://id.scribd.com/document/339463184/Teori-Orem
https://kumpulangudangilmublog.wordpress.com/2017/10/05/teori-dan-model-
konsep-keperawatan-orem/