Anda di halaman 1dari 18

TEORI DOROTHEA E.

OREM
RAHMAT KURNIAWAN S.KEP M.KEP

KELOMPOK :

MELY APRILIANI 221030121938


NARSINAH 221030121932
NUR RISMA BINTI JEMADI 221030121945
NOVA NAHRIYAH 221030121932

STIKES WIDYA DHARMA HUSADA


Jl. Suryakencana no.1 kota Tangerang tahun ajaran 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karenadengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah penulis dapatmenyelesaikan
makalah “Teori Keperawatan Menurut Dorothea Orem” inisebatas pengetahuan
dan kemampuan yang dimiliki.Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna
dalam rangkamenambah wawasan serta pengetahuan penulis tentang Teori
KeperawatanMenurut Dorothea Orem.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalamtugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang penulisharapkan. Untuk itu,
penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demiperbaikan di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yangsempurna tanpa sarana
yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun
yangmembacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna
bagipenulis maupun orang yang ikut membacanya. Sebelumnya penulis mohon
maafapabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan. Penulis
memohonkritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
DAFTAR ISI
JUDUL .......................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 5
1.3 Tujuan ............................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 6
2.1 Biografi Dorothea Elizabeth Orem ................................................................. 10
2.2 Pengertian ....................................................................................................... 12
2.3 Teori sistem keperawatan Orem ..................................................................... 13
2.4 Keyakinan dan nilai nilai ................................................................................ 17
2.6 Tujuan ............................................................................................................. 18
2.7 Aplikasi model keperawatan Orem ................................................................. 19
2.8 Proses keperawatan ......................................................................................... 20
BAB III PENUTUP ................................................................................................... 24
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 24
3.2 Saran ............................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 25
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya


harusdilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan
demikianperawat harus mampu berfikir logis, dan kritis dalam menelaah
danmengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-
bentukpengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap
situasiklien, antara lain degan menggunakan model-model keperawatan dalam
proseskeperawatan. Dan tiap model dapat digunakan dalam praktek
keperawatansesuai dengan kebutuhan.Pemilihan model keperawatan yang tepat
dengan situasi klien yangspesifik, memerlukan pengetahuan yang mendalam
tentang variable-variableutama yang mempengaruhi situasi klien. Langkah-
langkah yang harusdilakukan perawat dalam memilih model keperawatan yang
tepat untuk kasusspesifik adalah sebagai berikut : 1. Mengumpulkan informasi
awal tentang fokus kesehatan klien, umur,pola hidup dan2. aktivitas sehari-
hari untuk mengidentifikasi dan memahami keunikanpasien.
Mempertimbangkan model keperawatan yang tepat denganmenganalisa
asumsi yang melandasi, definisi konsep dan hubungan antarkonsep.Dari beberapa
model konsep, salah satu diantaranya adalah model self careyang diperkenalkan
oleh Dorothea E. Orem. Orem mengembangkan modelkonsep keperawatan ini
pada awal tahun 1971 dimana diamempublikasikannya dengan judul "Nursing
Conceps of Practice Self Care".Model ini pada awalnya berfokus pada individu
kemudian edisi kedua tahun1980 dikembangkan pada multi person's unit
(keluarga, kelompok dan komunitas) dan pada edisi ketiga sebagai lanjutan dari
3 hubungan konstruksiteori yang meliputi :
1. Teori self care
2. Teori self care deficit, dan
3. Teori nursing system

1.2 Rumusan masalah

1. Konsep Teori Dorothea Elizabeth Orem?


2. Bagaimana Konsep Model Keperawatan Dorothea Elizabeth Orem?
3. Apa saja Model Konsep Keperawatan Orem?
4. Apa saja teori Keperawatan Orem?
5. Bagaimana Teori System Keperawatan Orem?
6. Apa tujuan dari Keperawatan model Orem?
7. Bagaimana Aplikasi dari Model Keperawatan Orem?

1.3 Tujuan

Tujuan Umum :

Dapat memahami dan melaksanakan proses keperawatan dengan baik melalui model
konseptual teori orem yang menitik berat pada self care ( perawatan diri ) seacar
mandiri guna mempertahankan status kesehatan klien serta dapat berkomunikasi
dengan baik pada pasien dalam melaksanakan proses keperawatan.
Tujuan Khusus :

1. Mengenal siapa Dorothea Orem.


2. Mengenal konsep – konsep kaperawatan Dorothea Orem.
3. Mengetahui model konsep keperawatan dari Dorothea Orem.
4. Mengetahui teori- teori keperawatan dari Dorothea Orem.
5. Mengetahui Teori System Keperawatan Orem.
6. Mengetahui Tujuan Keperawatan Model Orem.
7. Mempelajari dan mengaplikasi dari Model Keperawatan Orem
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 TINGKATAN TEORI KEPERAWATAN
A. Grand Theory
Grand theory merupakan teori yang cakupannya luas dan
kompleks,terdiri dari kerangka kerja konseptual global yang
mendefinisikanperspektif praktek keperawatan dan melibatkan
perbedaan cara dalammelihat fenomena keperawatan, memuat konsep
yang menggabungkanteori-teori dengan cakupan lebih kecil. Tujuan
dari grand theory adalahuntuk mengatur beberapa informasi dan
mengidentifikasi konsep ataupoint penting serta
menghubungkannya dengan praktik keperawatan.Manfaat grand
theory adalah sebagai alternatif panduan untuk praktikselain
tradisi/intuisi, kerangka kerja untuk pendidikan
denganmengusulkan fokus dan struktur kurikulum, dan bantuan
untukprofesional keperawatan dengan menyediakan dasar praktek

B. Middle Range Theory


Middle range theory sebagai teori yang lebih konkret dari grand
theorydan memberikan batasan konsep dan preposisi dengan
relatif lebihkonkret dan spesifik. Middle range theory membantu
praktek denganmemfasilitasi pemahaman tenatng perilaku klien,
saran intervensi danmemberikan penjelasan untuk keefektifan
intervensi.Setiap middle range theory menyebutkan fenomena
yang spesifikdengan lebih kongkrit atau kurang kongkrit
dibanding middle rangetheory lainnya yang menggambarkan apa
itu fenomena, menjelaskan mengapa fenomena terjadi atau
memprediksi bagaimana cara fenomenaterjadi.

C. Practice Theory
Practice theory lebih spesifik dan jelas cakupannya dibanding
middle range theory . Practice theory berkembang dari
middle range theory, pengalaman praktik keperawatan dan uji
empiris. Contoh Practice theory yaitu bonding attachment
theory, therapeutic touch, exercise as selfcare, caring for patient with
chronic skin disease, quality of care, dll
2.2 Bioghrafi Dorothea Elizabeth Orem

Dorothea Elizabeth Orem adalah salah seorang teoritis


keperawatanterkemuka. Di Amerika. Dorothea Orem lahir di Baltimore, Maryland
padatahun 1914. Beliu wafat pada tanggal 22 Juli 2007 di Skidaway.
Selamahidupnya, beliau pernah mengikuti pendidikan Diploma (1903),
kemudianmelanjutkan pendidikannya di Providence School of Nursing di
WashingtonDC dan mendapatkan gelar B.S.NE, kemudian melanjutkan
pendidikannyalagi di Catholic University of America di Washington DC dan
mendapatkangelar M.S.NE. ia memperoleh gelar sarjana keperawatan pada tahun
1939 danMaster keperawatan pada tahun 1945.

Dorothea Orem adalah anggota subkomite kurikulum di


UniversitasKatolik. Ia mengakui kebutuhan untuk melanjutkan
perkembangankonseptualitas keperawatan. Ia pertama kali mempublikasikan
ide- idenyadalam “keperawatan : Konsep praktik” pada tahun 1971, yang kedua
padatahun 1980 dan yang terakhir di tahun 1995. Tahun paling awal
dalamkeperawatan Dorothea Orem dihabiskan dalam praktek di
ProvidenceHospital, Washington, DC (1934- 1936) dan St John’s hospital,
LowellMassachusetts (1936-1937). Setelah menerima gelar tinggi, Orem
berfokusterutama pada pengajaran, penelitian dan administrasi. Dia menjabat
sebagaidirektur Rumah Sakit Providence sekolah keperawatan di Detroit, Michigan
1945-1948, dimana ia juga mengajar ilmu biologi dan keperawatan (1939-1941).

Di universitas Katolik Amerika, Orem menjabat sebagai ASisten Profesor(1959-


1964), Associate professor (1964- 1970) dan Dekan fakultasKeperawatan
(1965-1966). Sebagai konsultan kurikulum, orem bekerjadengan sekolah,
departemen dan divisi keperawatan di universitas- universitasdan perguruan tinggi
termasuk The University of Alberta, George BrownCollege Seni Terapan
dan Teknologi, Universitas Southern Mississippi,Georgetown University,
menjelma Word College, El Paso Komunitas College,Medical College of Virginia
dan Washington Lembaga Teknis. Dia jugamenjabat sebagai konsultan
kurikulum untuk Dinas pendidikan. Pada tahun1971 diterbitkan orem Perawatan:
Konsep Praktek, kerja

Dimana dia menguraikan teori keperawatan, deficit perawatan Diri teori


ilmukeperawatan. Keberhasilan kerja ini dan teori itu menyajikan
didirikannyaorem sebagai seorang ahli teori terkemukan praktek keperawatan
dan pendidikan. Dia juga menjabat sebagai ketua dari Konferensi
pembangunankeperawatan Group, dan pada tahun 1973 di edit kerja kelompok dalam
bukukonsep formalisasi di keperawatan. Dia menulis surat- surat lainnya
danselama 1970-an dan 1980-an berbicara di berbagai konferensi dan
lokakaryadiseluruh dunia.

International Orem Society didirikan untuk mendorong penelitian


danpengembangan lebih lanjut dari teori orem tentang menyusui.
Selamahidupnya, Dorothea orem menerima penghargaan untuk kontribusi ke
bidangkeperawatan, termasuk gelar kehormatan dari Universitas
Georgetownmenjelma Word college, Illnois Wesleyan University, dan
University ofMissouri- Columbia. Dia dilantik menjadi American Academy of
Nursing, danmenerima penghargaan dari Liga Nasional untuk perawatan dan Sigma
ThetaTau Perawatan Honor Society.

PENGERTIAN

Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem's adalah :


"Suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu sendiri
untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan
kesejahteraannya sesuai dengan keadaan, baik sehat maupun sakit ". Pada dasarnya
diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan
mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebtuhan itu sendiri, kecuali bila tidak
mampu.

Teori umum keperawatan Orem dalam tiga bagian yang terkait :

a. Teori Self Care

Perawatan diri adalah inisiatif individu untuk melakukan perawatan diri mereka
sendiri untuk mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan.perawatan
diri adalah kemampuan manusia yang dipengaruhi usia, perkembangan, pengalaman
hidup kesehatan sosial budaya dan lain lain.perawatan diri terapeutik adalah totalitas
tindakan perawatan diri yang akan dilakukan dalam rangka memenuhi syarat
perawatan diri dengan menggunakan metode dan yang tepat "
Syarat perawatan diri yaitu :
· Universal adalah proses kehidupan dan pemeliharaan integritas struktur
manusia dan fungsi Umum.
· Perkembangan adalah kondisi yang berhubungan dengan acara misalnya
menyesuaikan diri dengan pekerjaan baru dan menyesuaikan diri dengan perubahan
tubuh.
· Devisiasi kesehatan Diperlukan dalam kondisi sakit, atau cedera.

b. Teori defisit perawatan diri

Keperawatan diperlukan saat seseorang tidak mampu atau terbatas dalam penyediaan
perawatan diri yang efektif terus menerus. Orem mengidentifikasi 5 metode :
1. Bertindak untuk dan membantuuorang lain.
2. Membimbing orang lain.
3. Mendukung orang lain.
4. Menyediakan lingkungan yang baik.
5. mengarahkan orang lain.
c. Teori sistem keperawatan

Menggambarkan bagaimana kebutuhan perawatan diri pasien akan dipenuhi oleh


perawat, pasien, atau keduanya.klasifikasi dari sistem keperawatan untuk memenuhi
syarat perawatan diri pasien :
1. Sistem yang perawatan yang sepenuhnya
2. Sistem keperawatan sebagian
3. Sistem mendukung dan edukatif

Merupakan teori yang menguraikan secara jelas bagaimana kebuthan perawatan diri
pasien terpenuhi oleh perawat atau pasien sendiri yang didasari pada OREM yang
mengemukakan tentang pemenuhan kebutuhan pasien dalam melakukan perawatan
mandiri. Sistem pelayanan termasuk OREMdiantara lain:

• Sistem bantuan secara penuh


Merupakan suatu tindakan termasuk dengan memberikan bantuan secara
penuh pada pasien dikarenakan ketidakmampuan
Pasien dalam memenuhi tindakan perawatan secara mandiri yang
memerlukan bantuan dalam pergerakan, pengontrolan, danambulasi. Contohnya
persembahan bantuan pada pasien koma(penurunan kesadaran akibat penyakit).

• Sistem bantuh sebagian


Merupakan sistem dalam persembahan perawatan diri sendiri secara sebagian
saja dan ditujukan kepada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal
seperti pada pasien yang posoperasi perut dimana pasien ini mempunyai
kemampuan seperti cuci tangan, gosokgigi, cuci muka akan tetap ibu butuh
bantuan perawat dalam melakukan perawatan luka

• Sistem Suportif dan Edukatif Merupakan sistem bantuan yang diberikan pada
pasien yang membutuhkan dukungan pendidikan dengan harapan pasien
mampu memerlukan perawatan secara mandiri. Contoh persembahan
pendidikan kesehatan pada ibu dan bapak yang memerlukan informasi tentang
pengaturan kelahiran anak dengan menggunakan alat mencegah pembuahan

Model OREM ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam keperawtan
diantara lain dalam pelaksanaan berdasarkan tindakan atas kemampuan.
Di dasarkan atas kesengajaan serta dalam pengambilan keputusan dijadikan
sebagai bagian dari kebutuhan dasar manusia.
Kebutuhanmanusiamenurut MASLOW dalam kebutuhan masyarakat bahawa
setiap manusia memiliki lima dasar kebutuhan dasar yaitu kebutuhan
fisik(makan dan minum), seorang pria dan nyaman, cinta dan kasih sayang,
harga diri dan aktualisasi diri.Perawatan diri(perawatan diri)merupakan
perubahan perilaku laku secara lambat dan terus-terus menerus di dukung atas
pengalaman sosial sebagai hubungan antarpribadi (hubungan antara satu
dengan individu lain), hubungan antar pribadi dimana ketika kita
berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga
pastikan konten (isi pesan) melainkan juga menetukan hubungan. Perawatan
diri ini akan meningkatkan harga diri seseorang dan dapat mempengaruhi
dalam perubahan (konsep diri). Dalam pemahaman konsep termasuk
khususnya dalam pandangan dalam pemenuhan kebutuhan
dasar, OREM membagi dalam kebutuhan dasar yang terdiri dari pemeliharaan
dalam pengambilan udara (oksigenasi) yang mempunyai tiga tahap dalam
proses oksigenasi yaitu, ventilasi (proses keluar dan masukny audara kedalam
pernanan), perfusi dan
difusi.

Keyakinan dan nilai-nilai

keyakinan Orem tentang empat konsep utama isinya adalah :


• Individu/klien
Individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus
mempertahankan perawatan diri untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit
atau trauma atu koping dan efeknya
• Sehat
Kemampuan individu atau kelompok memenuhi kebutuhan perawatan diri
yang berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas fungsi
struktural dan perkembangan.
• Lingkungan
Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan perawatan
diri dan perawat termasuk di dalamnya tetapi tidak spesifik.
• Keperawatan
Pelayanan yang dipilih dengan sengaja atau kegiatan yang dilakukan untuk
membantu individu, keluarga, dan kelompok masyarakat dalam
mempertahankan perawatan diri yang mencakup, integritas struktural, fungsi,
dan perkembangan.

KONSEP UTAMA

1. Persyaratan Perawatan Diri Universal

Tujuan yang dibutuhkan secara universal adalah untuk mencapai perawatan


diri atau kebebasan merawat diri dimana harus memiliki kemampuan untuk
mengenal, memvalidasi dan proses dalam memvalidasi mengenai anatomi dan
fisiologi manusia yang berintegrasi dalam lingkaran kehidupan. Dibawah ini
terdapat 8 teori self care secara umum yaitu :

• Pemeliharaan kecukupan penyiraman udara


• Pemeliharaan kecukupan penyelenggaraan makanan
• Pemeliharaan kecukupan penampungan cairan
• Mempertahankan hubungan perawatan proses eliminasi dan eksresi
• Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
• Pemeliharaan keseimbangan antara kesendirian dan interaksi sosial
• Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan
• Peningkatan promosi fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam
kelompok sosial sesuai dengan potensinya
1. Persyaratan pengembangan perawatan diri

Berhubungan dengan tingkat perkembangn individu dan lingkungan dimana tempat


tinggal mereka yang berhubungan dengan perubahan hidup seseorang atau tingkat
siklus kehidupan. Tiga hal yang berhubungan dengan tingkat perkembangan
perawatan diri adalah:

Kondisi yang mendukung perkembangan perawatan diri


Terlibat dalam pengembangan diri
Mencegah atau mengatasi dampak dari situasi individu dan situasi kehidupan yang
mungkin mempengaruhi perkembangan manusia.

2. Persyaratan perawatan diri penyimpangan kesehatan

Istilah perawatan diri ditujukan kepada orang-orang yang sakit atau trauma, yang
mengalami gangguan patologi, termasuk ketidakmampuan dan penyandang cacat juga
yang sedang dirawat dan menjalani terapi. Adanya gangguan kesehatan terjadi
sepanjang waktu sehingga mempengaruhi pengalaman mereka dalam menghadapi
kondisi sakit sepanjang hidupnya.

3. Permintaan perawatan diri terapeutik

Terapi pemenuhan kebutuhan dasar berisi mengenai suatu program perawatan dengan
tujuan pemenuhan kebutuhan dasar pasien sesuai dengan tanda dan gejala yang
ditampilkan oleh pasien. Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perawat ketika
memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien diantaranya :

• mainan dan pengontrolan jenis atau macam kebutuhan dasar yang dibutuhkan
oleh pasien dan cara pemberian ke pasien
• Meningkatkan kegiatan yang bersifat mendukung pemenuhan kebutuhan dasar
seperti promosi dan pencegahan yang dapat menunjang dan mendukung
pasien untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien sesuai dengan
kemandiriannya

4. Agen Perawatan Diri

Pemenuhan kebutuhan dasar pasien secara holistik hanya dapat dilakukan pada
perawat yang memiliki kemampuan komprehensif, memahami konsep dasar manusia
dan perkembangan manusia baik secara holistik ( orem, 2001, p. 514)

5. Agen

Pihak atau prarawat yang dapat memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien
adalah perawat dengan keahlian dan keterampilan yang berkompeten dan memiliki
kewenangan untuk memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien secara
holistik.
6. Agen Perawatan Tanggungan

Dependent care agency merupakan perawat profesional yang memiliki tanggung


jawab dan tanggung jawab gugat dalam upaya perawatan pemenuhan kebutuhan dasar
pasien termasuk pasien dalam derajat kesehatan yang masih baik atau masih mampu
atau sebagain memenuhi kebutuhan dasar pada pasien. Pemberian kebutuhan dasar
tetap tekanan pada kemandirian pasien sesuai dengan tingkat kemampuannya.
Perawatan yang diberikan bisa bersifat promotif, preventif dan lain-lain.

7. Defisit Perawatan Diri

Perawat membantu pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pada dasarnya,
utamanya pada pasien yang dalam perawatan total care. Perawatan yang dilakukan
biasanya kuratif dan rehabilitatif.

8. Lembaga Keperawatan

Perawat harus mampu meningkatkan dan mengembangkan kemampuannya secara


terus menerus untuk dapat memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien
secara holistik sehingga mereka mampu membuktikan dirinya bahwa mereka adalah
perawat yang berkompeten untuk dapat memberikan pelayanan yang profesional
untuk memenuhi kebutuhan dasar pasie. Beberapa ktrempilan selain psikomotor yang
juga harus dikuasai perawat adala komunikasi terapetik, keterampilan intrapersonal,
pemberdayaan sumberdaya di sekitar lingkungan perawat dan pasien untuk dapat
memberikan pelayanan yang profesional.

9. Desain Keperawatan

Penampilan perawat yang dibutuhkan untuk bisa memberikan asuhan keperawatan


yang bisa memenuhi kebutuhan dasar pasien secara holistik adalah perawata yang
profesioanl, mampu berpikir kritis, memiliki dan menjalankan standar kerja dll.

10. Sistem Keperawatan

Merupakan tindakan tindakan praktik penangkapan yang dilakukan pada satu waktu
untuk kordinasi dalam melakukan tindakan kerugian pada klien untuk mengetahui dan
memenuhi komponen kebutuhan perawatan diri klien yang terapeutik dan untuk
melindungi serta mengetahui perkembangan perawatan diri klien
2.8 PROSES KEPERAWATAN

Dalam melakukan proses spesialisasi seorang perawat profesional dituntut mampu


membangun komunikasi terapeutik dalam setiap tahap proses pembangunan. Berikut
merupakan tahap komunikasi terapeutik:

• Pra Interaksi / Persiapan


1. Mengeksplorasi perasaan dan kesiapan diri perawat.
2. Mengumpulkan data pasien.
3. Merencanakan pertemuan pertama dengan pasien.
• Orientasi
1. Memberikan salam pada pasien.
2. Memperkenalkan diri.
3. Melakukan validasi data.
4. Penjelasan peran perawat dan pasien.
5. menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan.
6. tujuan yang menjelaskan.
7. Melakukan kontrak waktu, topik dan tempat.
8. Mempersiapkan pasien
• Tahap Kerja
1. Melakukan proses penyitaan dengan tepat.
2. Memberi kesempatan pasien untuk bertanya
• Terminasi
1. Mengevaluasi tujuan.
2. Memberikan penguatan positif.
3. Merencanakan tindak lanjut dengan pasien.
4. Melakukan kontrak berikutnya.
5. Mengakhiri kegiatan dengan baik.
6. Berpamitan

Adapun proses penggabungan menurut Dorothea Orem yaitu:

1. TAHAP PENGKAJIAN

• Pengkajian data dasar (nama, umur, jenis kelamin, status kesehatan, status
perkembangan, orientasi sosio-kultural, riwayat penyembuhan dan
pengobatan, faktor sistem keluarga), Pola hidup, Faktor lingkungan.
• Observasi status kesehatan klien Untuk menemukan masalah kelemahan
berdasarkan kekurangan perawatan diri , maka perawat perlu melakukan
pengkajian terhadap klien melalui observasi berdasarkan klasifikasi tingkat
ketergantungan klien yang terdiri dari Minimal Care, Partial Care, Total Care.
• Mengembangkan teori Orem dengan masalah fisiologis. Secara rinci
pengembangan teori Orem mengenai kebutuhan dasar adalah sebagai berikut:
a. Pemenuhan kebutuhan udara/oksigen.
b. Pemeliharaan kebutuhan air/cairan.
c. Pemeliharaan kebutuhan makanan/nutrisi.
d. Perawatan proses eliminasi dan ekskresi.
e. Pemeliharaan keseimbangan aktifitas dan istirahat.
f. Pemeliharaan keseimbangan privasi dan interaksi sosial.
g. Pencegahan resiko yang mengancam kehidupan, kesehatan, dan kesejahteraan.
h. Peningkatan kesehatan dan pengembangan potensi dalam hubungan sosial.

2. TAHAP DIAGNOSIS

Diagnosa termasuk sesuai dengan self care deficit yang dialami oleh klien. Mengacu
pada diagnosis yang aktual, resiko tinggi dan kemungkinan. Teori orem masih lebih
fokus pada masalah fisik, namun diagnosa dapat dikembangkan ke masalah lain
sesuai hirarki kebutuhan dasar yang dikembangkan Maslow.

3. TAHAP INTERVENSI

Dibuat sesuai dengan dignosa keterbatasan, berdasarkan permintaan perawatan diri


dan meningkatkan kemampuan perawatan diri . Membuat sistem keperawatan yaitu
Kompensasi menyeluruh, Kompensasi sebagian, atau suportif-edukatif.Membuat
metode yang sesuai untuk membantu klien.

4. TAHAP IMPLEMENTASI

Merumuskan, memberikan dan mengatur bantuan langsung pada klien dan orang-
orang terdekat dalam bantuan kemitraan. Membimbing dan
mengarahkan.Memberikan dukungan fisik dan psikologis. Memberikan dan
mempertahankan lingkungan yang mendukung perkembangan individu. Pendidikan
berespon terhadap permintaan, keinginan dan kebutuhan klien akan kontak bantuan
pemulihan. Kalaborasi, pelimpahan berwenang. Melibatkan anggota masyarakat dan
lingkungan

5. TAHAP EVALUASI

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui perkembangan pasien atas tindakan yang telah
dilakukan sehingga dapat disimpulkan apakah tujuan asuhan keperawatan tercapai
atau belum. Menilai keefektifan tindakan perawatan dalam meningkatkan kemampuan
perawatan diri, memenuhi kebutuhan perawatan diri, dan menurunkan defisit
perawatan diri.
2.9 CONTOH KASUS

An.Z umur 20 tahun dengan Td 120/90 mmHg, RR 18 x /menit, suhu 36 C. Masuk ke


ruang UGD dengan keluhan nyeri di daerah lukanya. Pada saat dilakukan pengkajian,
An.Z menjelaskan proses terjadinya luka di daerah kaki bagian dekstra di karenakan
tabrakan, setelah itu perawat melakukan pemeriksaan fisik terkait, inspeksi, palpasi,

perkusi, dan auskultasi, setelah selesai pemeriksaan. An.Z dipindahkan di ruang rawat
inap bedah khususnya bangsal laki-laki. Perawatan pun dilakukan di ruang tersebut.
Agensi keperawatan di ruang melakukan salah satu konsep terkait dengan teori defisit

perawatan diri keperawatan.

LANGKAH 1 KLARIFIKASI ISTILAH

1. Dekstra à Bagian tubuh sebelah kanan.


2. Inspeksi àPemeriksaan dengan menggunakan indra penglihatan untuk mendeteksi bagian
tubuh normal atau tidak.
3. Palpasi àPemeriksaan fisik dengan cara perabaan.
4. Agensi Keperawatan à Orang yang dididik sebagai perawat untuk mencapai kebutuhan
kemandirian individu.
5. Perkusi àPemeriksaan yang dilakukan dengan cara ketokan menggunakan jari atau tangan
pada permukaan tubuh.
6. Auskultasi àPemeriksaan yang dilakukan dengan cara mendengar menggunakan stetoskop.
7. Frekuensi pernafasan dalam satuan waktu per menit.
8. Suhu à Besaran yang menyatakan suhu suatu benda.
9. Self Care Deficit Theory of Nursing à Teori yang menggambarkan kapan perawatan itu
dibutuhkan.

LANGKAH 2 IDENTIFIKASI MASALAH

1. Bagaimana cara perawat menerapkanpenampilan fisik tersebut pada luka pasien dalam kasus?
2. Apa tujuan pengkajian?
3. Bagaimana cara perawat melakukan pengkajian?
4. Apa tujuan pemeriksaan fisik dengan cara palpasi?
5. Apa tujuan teori defisit perawatan diri keperawatan?
6. Berapa TD normal orang dewasa?

LANGKAH 3 ANALISIS MASALAH

Cara melakukan pemeriksaan fisiK:

1. Inspeksi, yaitu melihat langsung seluruh tubuh pasien atau hanya bagian tertentu yang
diperlukan untuk melihat kondisi klien.
2. Palpasi, yaitu meraba bagian atau area tubuh tertentu dengan menggunakan jari untuk
mendeteksi nyeri tekan dan kelainan lainnya.
3. Tujuan pengkajian adalah untuk mengumpulkan informasi atau data klien,
mengidentifikasimasalah, kebutuhan kesehatan dan keterlibatan bagi klien.
4. Cara perawat melakukan pengkajian :
• wawancara
• Observasi (pengamatan)
• Pemeriksaan fisik
• Studi foto
• LO
• Untuk mengembalikan kemandirian pasien dalam upaya perawatan dirinya untuk
proses kesembuhan dari sakitnya.
• Tekanan darah normal untuk orang dewasa yaitu 120/80 mmHg

LANGKAH 4 HIPOTESA

Berdasarkan hasil diskusi dan kasus yang ada, kami enggan mengambil kesimpulan bahwa teori
persekutuan yang diminta pada kasus adalah konsep teori penyusunan Dorothea E. Orem. Didalam
teorinya Orem membahas tentang kebutuhan Self care dan kemampuan klien dalam aktivitas yang
menampilkan self care. Dan didalam teorinya menurut Orem peran perawat adalah sebagai konsultan
dalam meningkatkan kemampuan klien sebagai agen perawatan diri dan hal tersebut sesuai dengan
skenario.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pada dasarnya semua teori yang ada merupakan petunjuk praktik dalam
memenuhi kebutuhan dasar manusia. antara teori satu dengan teori lain tidaklah saling
bertentangan, melainkan saling berkaitan. penggunaan teori yang diberikan
memungkinkan pemberian pelayanan yang lebih berkualitas. keterlibatan dalam
menghadapi tangtangan di masa depan harus memiliki sebuah model dan pandangan
sendiri tentang disiplin ilmunya.

Model Konseptual Orem adalah suatu model yang mencakup tekanan pada
kemampuan keluarga untuk merawat dirinya sendiri secara mandiri sehingga tercapai
kemampuan untuk mempertahankan kesehatan dan kesejahteraannya. Model
Konseptual Orem mengembangkan Teori Self Care melalui 3 teori yang berkaitan ,
yaitu : Self care, Self Care Deficit dan Nursing System .

3.2 SARAN

Penerapan teori Orem pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan harus terus
dikembangkan dan ditingkatkan menjadi beberapa teori penerapannya yang sesuai
dengan kondisi pasien. Model teori Orem dapat diaplikasikan pada praktek
komplikasi pada semua unit pelayanan kesehatan baik dirumah sakit, klinik,
puskesmas dan sasaran pasiennya. Pada pemenuhan kebutuhan perawatan diri pasien,
diperlukan adanya sel-care agent yang membantu pasien tidak mampu sehingga
kebutuhan perawatan diri klien tetap terpenuhi meskipun dalam kondisi sakit.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/389150623/Makalah-Lengkap-Model-Direct-Learning

https://id.scribd.com/doc/77116306/Model-Konsep-Dan-Teori-Keperawatan-
Dorothea-Orem

http://rahmaniarjasan.blogspot.com/2017/02/makalah-teori-dorothea-e-
orem.html?m=1

https://www.academia.edu/9007194/Konsep_Keperawatan_Berdasarkan_TEORI_OR
EM

https://id.scribd.com/document/339463184/Teori-Orem

https://kumpulangudangilmublog.wordpress.com/2017/10/05/teori-dan-model-
konsep-keperawatan-orem/

Anda mungkin juga menyukai