Anda di halaman 1dari 11

MODEL KONSEP DAN TEORI

KEPERAWATAN DOROTHEA E OREM

NAMA KELOMPOK :
1.Fabila Dwi Cahayani ( 2301044 )
2.Fika Nur Lyllahi ( 2301015 )
3.Cici Dwi Kurniasari ( 2301012 )
4.Khoirun Nisya ( 2301004 )
5.Mahmud Jauhari ( 2301020 )
Kata pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan
makalah "Teori Keperawatan Menurut Dorothea Orem" ini sebatas pengetahuan
dan kemampuan yang dimiliki.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka wawasan serta
pengetahuan penulis tentang Teori Keperawatan Menurut Dorothea Orem. Penulis
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-
kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan. Untuk itu, penulis berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis maupun
orang yang ikut membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan. Penulis memohon kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Mataram, 16 November 2021


BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam


aplikasinya harus dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan
yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir
logis, dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi
fenomena respon manusia. Banyak bentuk-bentuk
pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan
pada setiap situasi klien, antara lain degan menggunakan
model-model keperawatan dalam proses keperawatan. Dan
tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan
sesuai dengan kebutuhan.
Langkah-langkah yang harus dilakukan perawat
dalam memilih model keperawatan yang tepat
untuk kasus spesifik adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan informasi awal tentang fokus


kesehatan klien, umur, pola hidup dan

2. aktivitas sehari-hari untuk mengidentifikasi dan


memahami keunikan pasien. Mempertimbangkan
model keperawatan yang tepat dengan
menganalisa asumsi yang melandasi, definisi
konsep dan hubungan antar konsep.
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Dorothea E. Orem

Dorothea Orem adalah salah seorang teoritis keperawatan terkemuka


di Amerika. Dorothe Orem lahir di Baltimore, Maryland di tahun 1914.
la memperoleh gelar sarjana keperawatan pada tahun 1939 dan Master
Keperawatan pada tahun 1945. Selama karir profesionalnya, dia
bekerja sebagai seorang staf keperawatan, perawat pribadi, perawat
pendidik dan administrasi, serta perawat konsultan, la menerima gelar
Doktor pada tahun 1976. Dorothea Orem adalah anggota subkomite
kurikulum di Universitas Katolik. Ia mengakui kebutuhan untuk
melanjutkan perkembangan konseptualisasi keperawatan, la

pertama kali mempubilkasikan ide-idenya dalam "Keperawatan:


Konsep praktik", pada tahun 1971, yang kedua pada tahun 1980 dan
yang terakhir di tahun 1995 .
2.2 Model Teon Keperawatan Orem

Model konsep menurut Dorothea E. Orem yang dikenal dengan model Self Care
memberikan pengertian jelas bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari
suatu pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan
dasar dengan tujuan mempertahankan kehidupan,kesehatan kesejahteraan sesuai
dengan keadaan sehat dan sakit

Model self Care perawatan Diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam
keperawatan diantaranya dalam pelaksanaan berdasarkan tindakan atas
kemampuan. Self care didasarkan atas kesengajaan serta dalam pengambilan
keputusan dijadikan sebagai pedoman dalam tindakan setiap manusia menghendaki
adanya Self care dan sebagai bagian dari kebutuhan dasar manusia, seseorang
mempunyai hak dan tanggung jawab dalam perawatan diri sendiri dan orang lain
dalam memelihara kesejahteraan,self care juga merupakan perubahan tingkah laku
secara lambat dan terus menerus didukung atas pengalaman sosial sebagai
hubungan interpersonal, self care akan meningkatkan harga diri seseorang dan
dapat mempengaruhi dalam perubahan konsep diri.
2.3 Teori Keperawatan

Pandangan teori Orem dalam tata


pelayanan keperawatan ditunjukan
kepada kebutuhan individu dalam
melakukan tindakan keperawatan
mandiri serta mengatur dalam
kebutuhannya. Dalam konsep praktek
keperawatan Orem mengembangkan
tiga bentuk teori self care
diantaranya: 23.1 Perawatan Diri
Sendiri (Self Care)
2.4 Paradigma Keperawatan

Keperawatan adalah suatu seni, pelayanan


bantuan dan teknologi Tujuan dan
keperawatan adalah membuat pasien dan
keluarganya mampu melakukan perawatan
sendiri, diantaranya mempertahankan
kesehatan, mencapai kondisi normal
ketika terjadi kecelakaan atau bahaya,
serta mengontrol, menstabilisasi dan
meminimalisasi efek dari penyakit kondisi
yang kronis atau kondisi ketidakmampuan.
2.5 Karakteristik Keperawatan

Teori keperawatan selain digunakan untuk


menyusun suatu model yang berhubungan dengan
konsep keperawatan juga memiliki karakteristik
diantaranya: pertama,teori keperawatan
menggidentifikasi menjabarkan konsep khusus yang
berhubungan dengan hal-hal nyata dalam
keperawatan sehingga teori keperawatan
didasarkan pada kenyataan kenyataan yang ada di
alam kedua,teori keperawatan juga digunakan
berdasarkan alasan-alasan yang sesuai dengan
kenyataan yang ada.
2.6 Asuhan Keperawatan

Menurut orem asuhan keperawatan


dilakukan dengan keyakinan bahwa
setiap orang mempunyai kemampuan
untuk merawat diri sendiri sehingga
membantu individu memenuhi
kebutuhan hidup.memelihara kesehatan
dan kesejahteraannya. Oleh karena itu
teori ini dikenal dengan self care
(perawatan diri)/defisit teori
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan Model konsep Menurut Dorothea E. Orem setiap


individu dituntut untuk mampu melakukan perawatan diri (self care)
secara Mandiri untuk memenuhi kebutuhan dasar agar dapat
menunjang kesehatan dan kehidupan, sembuh dari penyakit atau
kecelakaan dan menanggulangi akibat-akibatnya, tetapi
pelaksanaaan perawatan diri berdasarkan tingkat kemampuan setiap
individu seperti faktor usia atau perkembangan, contohnya bayi dan
lansia termasuk kelompok individu yang tidak dapat melakukan
perawatan diri sendiri sedangkan dewasa yang masih memiliki
kemampuan dapat melakukan perawatan secara mandiri.

3.2 Saran

Mahasiswa diharapkan lebih menambah pengetahuan tentang


sejarah-sejarah keperawatan agar dapat mengetahui secara Luas
tentang Keperawatan sehingga dapat mambantu dalam proses

Anda mungkin juga menyukai