Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TEORI KEPERAWATAN DOROTHEA OREM

D
I
S
U
S
U
N
OLEH : KLP IV

EFER MANUHURY
ELISA AWALIA RAMADANI
LENORA DIANA RAHANBINAN
PATTA NUR MILDANIATI
DEWI ASTUTY
PUPUT. S

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GUNUNG SARI (STIKES GS)


PRODI S1 KEPERAWATAN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Alhamdulilah, segala puji bagi Allah S.W.T. Tuhan Yang Maha Esa, pada akhirnya makalah atau paper
yang penulis susun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan dengan
judul tugas “Teori Keperawatan Dorothea Orem” telah dapat terselesaikan.

Makalah atau paper ini disusun dengan mengambil sumber bacaan dari akses internet seperti yang
tercantum dalam daftar pustaka. Penulis menyadari bahwa paper ini jauh dari kata sempurna karena
kesempurnaan itu hanyalah milik Allah S.W.T. harapan penulis semoga isi dari paper ini bisa bermanfaat
baik bagi penulis maupun pembaca. Aamiin Ya Rabbal’alamin

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................................ii

DAFTAR ISI .....................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang................................................................................................................................1

Rumusan Masalah .........................................................................................................................1

Tujuan Penulisan ...........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

Biografi Dorothea Orem ................................................................................................................3

Teori Keperawatan Dorothea Orem ..............................................................................................3

Keyakinan dan Nilai-Nilai Dorothea Orem .....................................................................................5

Asumsi Dasar Dorothea Orem .......................................................................................................6

Proses Keperawatan Dorothea Orem ............................................................................................6

Tujuan dan Praktek Keperawatan Dorothea Orem ........................................................................6

Hubungan Teori dengan Paradigma Keperawatan ........................................................................7

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ....................................................................................................................................9

Saran .............................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh dasar keilmuan
keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir logis, dan kritis dalam
mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-bentuk pengetahuan dan ketrampilan
berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi klien, antara lain dengan menggunakan model-model
keperawatan dalam proses keperawatan dan tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan
sesuai dengan kebutuhan.

Model konsep menurut Dorothea Orem yang dikenal dengan Model Self Care (perawatan diri)
memberikan pengertian jelas bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari suatu pelaksanaan
kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar dengan tujuan mempertahankan
kehidupan, kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan keadaan sehat dan sakit, yang ditekankan pada
kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri.

Model Self Care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam keperawatan di
antaranya dalam pelaksanaan berdasarkan tindakan atas kemampuan. Self Care didasarkan atas
kesengajaan serta dalam pengambilan keputusan dijadikan sebagai pedoman dalam tindakan, setiap
manusia menghendaki adanya Self Care (perawatan diri) dan sebagai bagian dari kebutuhan dasar
manusia. Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow dalam Teori Hierarki kebutuhan
masyarakat bahwa setiap manusia memiliki lima dasar kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis
(makan, minum), keamanan, cinta, harga diri dan aktualisasi diri. Seseorang mempunyai hak dan
tanggung jawab dalam perawatan diri sendiri dan orang lain dalam memelihara kesejahteraan.

Self Care (perawatan diri) merupakan perubahan tingkah laku secara lambat dan terus menerus
didukung atas pengalaman sosial sebagai hubungan interpersonal (hubungan antara satu individu
dengan individu lain).

1. Hubungan interpersonal dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan
isi pesan, tetapi juga menentukan sekedar hubungan interpesonal. Jadi ketika kita
berkomunikasi kita tidak hanya menentukan conten (isi pesan) melainkan juga menentukan
relationship (hubungan).

Rumusan Masalah

1. Menjelaskan Biografi Dorothea Orem


2. Menjelaskan Teori Keperawatan Menurut Dorothea Orem
3. Menjelaskan Keyakinan dan Nilai-Nilai Dorothea Orem

1
.
4. Menjelaskan Asumsi Dasar Dorothea Orem
5. Menjelaskan Proses Perawatan Menurut Dorothea Orem
6. Menjelaskan Tujuan dan Praktek Keperawatan Dorothea Orem
7. Menjelaskan Hubungan Teori dengan Paradigma Keperawatan

Tujuan Penulisan

1. Mengetahui Biografi Dorothea Orem


2. Mengetahui Teori Keperawatan Menurut Dorothea Orem
3. Mengetahui Keyakinan dan Nilai-Nilai Dorothea Orem
4. Mengetahui Asumsi Dasar Dorothea Orem
5. Mengetahui Proses Perawatan Menurut Dorothea Orem
6. Mengetahui Tujuan dan Praktek Keperawatan Dorothea Orem
7. Mengetahui Hubungan Teori dengan Paradigma Keperawatan

2
BAB II

PEMBAHASAN

Biografi Dorothea Orem


Dorothea Orem adalah salah satu teoritis keperawatan terkemuka di Amerika, Dorothea Orem
lahir di Baltimore, Maryland pada tahun 1914, Ia memperoleh gelar sarjana keperawatan pada tahun
1939 dan master keperawatan pada tahun 1945, selama kariernya dia berkerja sebagai staf
keperawatan, perawat pribadi, perawat pendidik, perawat administrasi, dan perawat konsultan (1970).
Ia menerima gelar Doktor pada tahun 1976, Dorothea Orem adalah anggota subkomite kurikulum di
Universitas katolik.

Dia mengukur kebutuhan untuk melanjutkan perkembangan konseptualisasi keperawatan, ia


pertama kali mempublikasikan ide-idenya dalam keperawatan tentang perawatan diri sendiri dan
dipublikasikan dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun 1971). Selanjutnya Orem mengembangkan
konsep keperawatan tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu ;
Theory self care, theory self care deficit, theory system nursing.

Teori Keperawatan Dorothea Orem


Teori keperawatan menurut Dorothea Orem adalah bagaimana individu memenuhi kebutuhan
dan menolong perawatan dirinya sendiri, maka muncul teori dari Dorothea Orem tentang Self Care
Deficit of Nursing. Dari teori ini dapat dijabarkan ke dalam tiga teori yaitu :

1. Teori Self Care

Teori Self Care adalah tindakan yang matang dan mementingkan orang lain yang mempunyai potensi
untuk berkembang, serta mengembangkan kemampuan yang dimiliki agar dapat menggunakan secara
tepat, nyata dan valid untuk mempertahankan fungsi dan berkembang dengan stabil dalam perubahan
lingkungan, self care digunakan untuk mengontrol baik faktor external dan internal yang mempengaruhi
aktifitas seseorang untuk menjalankan fungsinya dan berperan untuk mencapai kesejahteraannya.

Teori self care meliputi :

 Self Care merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksananakan oleh individu itu
sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan, kesehatan serta kesejahteraan.

 Self Care Agency merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan perawatan diri
sendiri,
yang dapat dipengaruhi oeh usia, perkembangan, sosiokultural, kesehatan dan lain-lain.

3
Theurapetic Self Care Demand tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri yang
merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk perawatan diri sendiri dengan
menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang tepat.

Self Care Requisite merupakan kebutuhan self care yaitu suatu tindakan yang ditujukan pada
penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan berhubungan dengan proses
kehidupan manusia serta dalam upaya mepertahankan fungsi tubuh. Self Care Requisite terdiri dari
beberapa jenis, yaitu: Universal Self Care Requisite (kebutuhan universal manusia yang merupakan
kebutuhan dasar), Developmental Self Care Requisite (kebutuhan yang berhubungan perkembangan
indvidu) dan Health Deviation Requisite (kebutuhan yang timbul sebagai hasil dari kondisi pasien).

Perawatan diri sendiri merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang dalam memelihara
kesehatannya serta mempertahankan kehidupannya.

Terjadi hubungan antar pembeli self care dengan penerima self care dalam hubungan terapi. Penekanan
teori self care secara umum :

 Pemeliharaan pemasukkan udara.

 Pemeliharaan pemasukkan air.


 Pemeliharaan pemasukkan makanan.
 Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan ekskresi.
 Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat.
 Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi sosial.
 Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan manusia.
 Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok sosial sesuai dengan
potensi.

2. Teori Self Care Defisit

Self Care Defisit merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum di mana segala
perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan. Keperawatan dibutuhkan
seseorang pada saat tidak mampu atau terbatas untuk melakukan self carenya secara terus
menerus. Inti dari teori ini menggambarkan manusia sebagai penerima perawatan yang tidak
mampu memenuhi kebutuhan keperawatan dirinya dan memiliki berbagai keterbatasan-
keterbatasan dalam mencapai taraf kesehatannya, perawatan yang diberikan didasarkan kepada
tingkat ketergantungan, yaitu ketergantungan total atau parsial. Defisit perawatan diri menjelaskan
hubungan antar kemampuan seseorang dalam bertindak atau beraktivitas dengan tuntutan
kebutuhan tentang perawatan diri, sehingga bila tuntutan lebih besar dari kemampuan, maka ia
akan menggalami penurunan defisit perawat diri

4
3. Teori Nursing System

Sistem keperawatan ketika perawat menentukan, mendesain, dan menyediakan perawatan yang
mengatur individu dan mencapai pemenuhan kebutuhan perawatan diri.

Orem memberikan identifikasi dalam sistem pelayanan keperawatan diantaranya :

1. Sistem Bantuan Secara Penuh (Wholly Copensatory System)

Merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh pada pasien
dikarenakan ketidakmampuan pasien dalam memenuhi tindakan perawatan secara mandiri yang
memerlukan bantuan dalam pergerakan, pngontrolan, dan ambulansi serta adanya manipulasi gerakan.
Contoh: pemberian bantuan pada pasien koma.

2. Sistem Bantuan Sebagian (Partially Compensatory System)

Merupakan sistem dalam pemberian perawatan diri sendiri secara sebagian saja dan ditujukan
kepada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal. Contoh: perawatan pada pasien post operasi
abdomen di mana pasien tidak memiliki kemampuan untuk melakukan perawatan luka.

3. Sistem Supportif dan Edukatif

Merupakan sistem bantuan yang diberikan pada pasien yang membutuhkan dukungan pendidikan
dengan harapan pasien mampu memerlukan perawatan secara mandiri. Sistem ini dilakukan agar pasien
mampu melakukan tindakan keperawatan setelah dilakukan pembelajaran. Contoh: pemberian sistem
ini dapat dilakukan pada pasien yang memerlukan informasi pada pengaturan kelahiran.

Keyakinan dan Nilai-Nilai Dorothea Orem

Keyakinan Dorothea Orem tentang empat konsep utama keperawatan adalah :

 Klien Individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus mempertahankan self
care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit atau trauma atau coping dan efeknya.
 Sehat Kemampuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan self care yang berperan untuk
mempertahankan dan meningkatkan integritas struktural fungsi dan perkembangan.
 Lingkungan Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan
 keperluan self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik.
 Keperawatan Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan untuk
membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam mempertahankan self care yang
mencakup integritas struktural, fungsi dan perkembangan berdasarkan keyakinan empat konsep

5
utama diatas, Dorothea Orem mengembangkan konsep modelnya hingga dapat diaplikasikan
dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.

Asumsi Dasar Dorothea Orem

(Orem 2001) mengidentifikasi beberapa hal mendasar dari teori keperawatan terkait kebutuhan dasar
manusia :

 Kebutuhan dasar manusia bersifat berkelanjutan, dimana pemenuhannya dipengaruhi dari


faktor dari dalam pasien atau pun dari lingkungan.
 Human agency, pasien yang memiliki tingkatan ketergantungan dalam pemenuhan kebutuhan
dasarnya.
 Pengalaman dan pengetahuan perawat diperlukan untuk bisa memberikan pelayanan
pemenuhan kebutuhan dasar pasien secara profesional.

Proses Keperawatan Dorothea Orem

Orem (1991) menjelaskan tiga tahap proses keperawatan yaitu :

Step 1 : Diagnosa dan resep keperawatan

Tahap ini menjelaskan mengapa keperawatan diperlukan. Analisa dan interprestasi membuat keputusan
tentang perawatan dini, juga memberikan manajemen kasus.

“Diagnosa keperawatan penting untuk pemeriksaan dan pengumpulan data tentang kemampuan pasien
dalam perawatan diri dan kebutuhan. Akan terapi perawatan diri serta hubungan antara keduanya”
(Orem, 1991, hal. 270)

Step 2 : Merancang sistem keperawatan dan merencanakan pelaksanaan perawatan diri

Merancang sistem keperawatan yang efektif dan efisien menghasilkan data yang valid tentang kondisi
pasien. Rancangan ini termasuk peran dari perawat dan pasien dalam hubungan melakukan self care,
mengatur kebutuhan terapi perawatan diri, melindungi pengembangan kemampuan perawatan diri.
( Orem, 1991)

Step 3 : Produksi dan manajemen sistem keperawatan (Planning and Controlling)

Pengaturan sistem keperawatan dihasilkan ketika berinteraksi dengan pasien secara terus menerus
untuk mencapai kemampuan terapi perawatan diri yang telah ditentukan dan mengatur kemampuan
untuk mengembangkan perawatan diri. Di tahap ini, tindakan perawat adalah menghasilkan dan
mengatur sistem keperawatan. (Orem, 1991)

Tujuan keperawatan pada model Dorothea Orem secara umum adalah :

6
1. Menurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat memenuhinya, ini berarti
menghilangkan self care defisit.
2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan self care.
3. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan asuhan dependen
jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care defisit apapun dihilangkan.
4. Jika ketiganya diatas tidak tercapai perawat secara langsung dapat memenuhi kebutuhan-
kebutuhan self care klien.

Praktek Keperawatan Dorothea Orem

Tujuan keperawatan pada model Dorothea Orem yang diterapkan kedalam praktek keperawatan
keluarga atau komunitas adalah :

1. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara terapeutik.
2. Menolong klien bergerak kearah tindakan- tindakan asuhan mandiri.
3. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang mengalami gangguan
secara kompeten.

Dengan demikian asuhan keperawatan pada model Dorothea Orem yang diterapkan pada praktek
keperawatan kelurga atau komunitas adalah:

 aspek interpersonal : hubungan didalam keluarga.


 aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya.
 aspek prosedural : melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu mengantisipasi
perubahan yang terjadi.
 aspek teknis : mengajarkan kepada keluarga tentang teknis dasar yang dilakukan di rumah,
misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.

Hubungan Teori dengan Paradigma Keperawatan

Konsep Manusia

Pengertian Manusia

Manusia adalah suatu kesatuan yang dipandang sebagai berfungsi secara biologis simbolik dan sosial
serta berinisiasi dan melakukan kegiatan asuhan atau perawatan mandiri untuk mempertahankan
kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan.

Konsep Sehat dan Sakit

Pengertian Sehat

Sehat dimana individu mampu memenuhi kebutuhan perawatan dirinya sendiri. Sehat bukan berarti
sehat fisiknya saja namun sehat jiwanya sehat meliputi aspek fisik, psikologis, interpersonal dan sosial.

7
Pengertian Sakit

Sakit merupakan pergeseran status individu dari self care agency menjadi pasien atau penerima asuhan.
Disini perawat perlu mengkaji keluhan, masalah yang dialami pasien.

Masyarakat dan lingkungan

Lingkungan sekitar individu yang membentuk sistem terintegrasi dan interaktif.

Macam-macam lingkungan :

Lingkungan fisik merupakan segala bentuk lingkungan secara fisik yang dapat mempengaruhi
perubahan status kesehatan seseorang, seperti daerah yang terjangkit wabah dan pemukiman kumuh.
Disini perawat melakukan pengkajian tentang lingkungan daerah tinggal pasien. Caranya bisa melalui
wawancara terhadap pasien sendiri atau pun melalui keluarganya.

Lingkungan Psikologis merupakan keadaan yang mempengaruhi terganggunya psikologis


seseorang. Disini perawat mengkaji tentang kondisi lingkungan tempat tinggal pasien seperti lingkungan
yang kurang nyaman yang menimbulkan kecemasan dan ketakutan. Misalnya pada pasien yang
mengalami masalah kejiwaan yang di akibatkan oleh lingkungan keluarga yang kurang nyaman dan
sering terjadi pertengkaran yang menimbulkan kecemasan dan ketakutan pasien.

Lingkungan Sosial merupakan lingkungan masyarakat dimana individu tumbuh dan berkembang
serta mempengaruhi status kesehatan seseoramg. Disini perawat perlu mengkaji lingkungan pasien
seperti lingkungan pemabuk, lingkungan PSK, dan lain-lainnya. Misalnya pada pasien penderita PMS
(Penyakit menular Seksual) yang ternyata tinggal dilingkungan PSK.

Lingkungan Budaya merupakan lingkungan yang memiliki adat istiadat dan tradisi yang berbeda-
beda dengan daerah yang lain. Misalnya pasien yang berasal dari daerah Bali yang menderita ginjal yang
karena kebudayaan minum Toah yang berlebihan.

Lingkungan Spiritual hal ini mempengaruhi tindak lanjut dalam proses keperawatan karena
berkaitan dengan kepercayaan yang dianut oleh pasien sehingga perawat mengkaji untuk menghargai
privasi pasien dalam melakukan tindakan keperawatan selanjutnya.

konsep Keperawatan

Menurutnya teori keperawatan adalah pelayanan manusia yang berpusat kepada kebutuhan
manusia untuk mengurus diri bagaimana mengaturnya secara terus menerus untuk dapat menunjang
kesehatan dan kehidupan, sembuh dari penyakit atau kecelakaan dan menanggulangi akibat-akibatnya
(Orem, 1971).

8
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Teori keperawatan menurut Dorothea Orem yaitu salah satunya seorang individu atau komunitas harus
mampu merawat dirinya ketika mereka mengalami sakit. Teori ini sangat bagus untuk di jadikan
pedoman bagi perawat, agar klien tidak selalu bergantung pada perawat.

Saran

Seorang pasien harus juga mampu menjadi perawat bagi dirinya sendiri ketika telah mendapat edukasi
dari seorang perawat untuk merawat dirinya.

DAFTAR PUSTAKA

https://dheje07.wordpress.com/2017/03/17/teori-keperawatan-keluarga-menurut-dorothea-e-orem.

https://habilhabibi48.wordpress.com/2015/02/26/teori-keperawata-dorothea-e-orem.

https://nengriza9.wordpress.com/2012/12/21/teori-keperawatan-dorothy-orem.

https://serpihanasa.wordpress.com/2014/10/20/makalah-self-care-dorothea-orem.

https://agustinadityadarmayanti.blogspot.com/2011/01/konsep-dan-teori-keperawatan-menurut.

https://nursingscience-2008.blogspot.com/2015/01/mengenal-dorothea-e-orem-melalui-teori.

Anda mungkin juga menyukai