Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TENTANG TEORI DOROTHEA E. OREM

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 5

1. ARFAH
2. EFA FORIA PRASTI DINA HIDAYAT
3. KHAIRUL AZMY
4. IKA CHANDRA ULA

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JENJANG S1
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi allah SWT yang telah memberikan limpahan anugrah serta rahmat dan
karunia-Nya sehingga proses dalam pembuatan makalah ini berjalan dengan lancar dan selesai
tepat pada waktunya.
Makalah ini merupakan hasil kerja sama teman-teman dari kelompok Lima yang telah
meluangkan waktu dan kesediannya untuk menyelesaikan makalah ini. Atas saran dari masing-
masing anggota kelompok Lima, makalah yang merupakan tugas dari mata kuliah ini, Segala
puji bagi Allah SWT yang telah memberikan limpahan anugerah serta rahmat dan terselesaikan.
Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan
tangan terbuka penulis membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan
kritik yang konstruktif agar penulis dapat memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga makalah mengenai “DOROTHEA OREM”
ini dapat bermanfaat dan juga memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Mataram, 13 oktober 2018


Penyusun

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii


DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 2
2.1 Biografi Dorethea E. orem …………………………………………..
2.2 Teori Dorothea E. Orem ...........................……..…………………..
2.3 Teori keperawatan Dorethea E. orem .................................................
2.4 Konsep Mayor dan Minor..........................….………………………. 3
2.5 Kekuatan dan Kelemahan teori Dorethea E. orem .............................
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 3
3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Teori keperawatan dedefinisikan beberapa aspek realitas keperawatan yang bertujuan
untuk menggambarkan fenomena, menjelaskan hubungan-hubungan antar fenomena,
memprediksi risiko-risiko dan menetapkan asuhan keperawatan. Di dunia keperawatan
banyak fenomena dan masalah yang terjadi yang sulit untuk dijelaskan dan diselesaikan.
Namun, keperawatan memiliki teori-teori keperawatan yang bisa digunakan untuk
menjelaskannya dan memberi solusi yang tepat untuk menyelesaikannya.
Para ahli teori keperawatan mengemukakan berbagi lingkup keperawatan. Teori-teori
tersebut terus dikembangkan sehingga akan lebih meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan
keperawatan. Salah satu ahli teori yang cukup terkenal dan teorinya banyak digunakan dalam
tatanan pekayanan keperawatan adalah dorothea orem. Dalam teori self care-nya ia
menganggap bahwa perawatan diri merupakan suatu kegiatan membentuk kemandirian
individu yang akan meningkatkan taraf kesehatannya. Sehingga bila mengalami defisit, ia
membutuhkan bantuan dari perawat untuk memperoleh kemandiriannya kembali.
Teori ini merupakan suatu pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk
meningkatkan kemampuan klien dalam merawat dirinya sendiri dan bukan menempatkan
klien pada posisi bergantung karena self care merepakan perilaku yang dapat dipelajari. Teori
dorothea orem merupakan teori yang cukup menarik untuk dikaji dan dibahas karena
termaksud teori yang cukup banyak digunakan dalam aplikasi praktik keperawatan dan
penulis tertarik untuk menekaah teori ini, dimana ia hanya berfokus pada lingkup praktik
keperawatan.
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana biografi Dorothea E. Orem ?
2. Siapa Dorothea E. Orem ?
3. Bagaimana teori keperawatan menurut Dorothea E. Orem ?
4. Apa saja konsep Mayor dan Minor dalam teori Dorothea E. Orem ?
5. Apa saja kekuatan dan kelemahan teori Dorothea E. Orem ?

1.3 Tujuan penulisan


1. Agar dapat mengetahui biografi Dorothea E. Orem
2. Agar dapat mengenal Dorothea E. Orem
3. Untuk mengetahui teori keperawatan Dorothea E. Orem
4. Agar dapet mengetahui konsep Mayor dan Minor
5. Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan teori Dorothea E. Orem
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 BIOGRAFI DOROTHEA OREM

Dorothea E. Orem adalah salah seorang teoritis keperawatan terkemuka di Amerika.


Dorothea E. Orem lahir di Baltimore, Maryland di tahin 1914. Ia memperoleh gelar
sarjana keperawatan pada tahun 1939 dan master keperawatan pada tahun 1945. Selama
karir profesionalnya, dia bekerja sebagai seorang staf keperawatan,prawat pribadi,prawat
pendidik dan administrasi ,serta prawat konsultan. Ia menerima gelar dokter pada tahun
1979. Dorothea Orem adalah anggota subkomite kurikulum di Universitas katolik. Ia
mengakui kebutuhan untuk melanjutkan perkembangan konsep tualisasi keperawatan . Ia
pertama kali mempublikasikan ide-idenya dalam “Keperawatan : Konsep praktik”, pada
tahun 1971,yang kedua pada tahun 1980 dan yang terakhir di tahun 1995.

2.2 TEORI DOROTHEA OREM

Dorethea orem (191) mengembangkan definisi keperawatan yang menekankan pada


Kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri. Orem menggambarkan filosofi tentang
keperawatan dengan cara sebagai berikut:

Keperawatan memiliki perhatian tertentu pada kebutuhan manusia terhadap tindakan


keperawatan dirinya sendiri dan kondisi serta menatalaksanakannya secara terus menerus dalam
upaya mempertahankan kehidupan dan kesehatan, penyembuhan dari penyakit atau cedera dan
mengatasi adanya yang ditimbulkannya. Perawatan diri sendiri dibutuhkan oleh setia manusia,
baik laki-laki, perempuan maupun anak-anak. Ketika perawatan diri tidak dapat dipertahankan,
akan terjadi kesakitan atau kematian. Keperawatan kadang-kadang berupaya mengatur dan
mempertahankan kebutuhan perawatan dirinya secara terus menerus bagi mereka yang secara
total tidak mampu melakukannya. Dalam situasi lain, perawat membantu klien untuk
mempertahankan kebutuhan perawatan diri dengan melakukannya sebagian tetapi tidak seluruh
prosedur, melalui pengawasan pada orang yang membantu klien dan dengan memberikan
instruksi dan pengarahan secara individual sehingga secara bertahap klien mampu melakukannya
sendiri.

Jadi tujuan dari teori orem adalah membantu klien melakukan perawatan diri sendiri.
Menurut orem, asuhan keperawatan diperlukan ketika klien tidak mampu memenuhi kebutuhan
biologis, psikologis perkembangan dan sosial. Perawat menilai mengapa klien tidak mampu
memeuhi kebutuhan tersebut, apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan klien
dalam memenuhi kebutuhannya dan menilai seberapa jauh klien mampu memenuhinnya sendiri.
Tujuan dari keperawatan adalah untuk meningkatkan kemampuan klien memenuhi kebutuhannya
secara mandiri (hartweg, 1995)

2.2 TEORI KEPERAWATAN DOROTHEA E. OREM

Pandanga Teori Orem dalam tatanan pelayanan keperwatan ditujukan kepada kebutuhan
individu dalam melakukan tindakan keperawatan mandiri serta mengatur dalam kebutuhannya.
Dalam konsep praktek keperawatan Orem mengiembangkan tiga bentuk teori self care di
antaranya :

1. Perawatan Diri Sendiri (self care )


Dalm teori self care,Orem mengemukakan bahwa self care meliputi: pertama,self
care itu sendiri, yang merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta di laksanakan
oleh individu itu sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan, kesehatan
serta kesejahteraan;kedua,self care agency merupakan suatu kemampuan individu dalam
melakukan perawatan diri sendiri , yang dapat di pengaruhi oleh usia,perkembangan
,sosialkultural, kesehatan dan lain lain; ketiga, adanya tuntutan atau permintaan dalam
perawatan diri sendiri yang merupakan tindakan mandiri yang di lakukan dalam waktu
tertentu untuk perawatan diri sendiri dengan mengggunakan metode dan alat dalam
tindakan yang tepat;keempat, kebutuhan self care merupakan suatu tindakan yang di
tujukan pada penyediaan dan perwatan diri sendiri yang bersifat universal dan
berhubungan dengan proses kehidupam manusia serta dalam upaya mempertahankan
fungsi tubuh ,self care yang bersifat universal itu adalah aktivitas sehari hari (ADL)
dengan mengelompokan ke dalam kebutuhan dasar manusianya. Sifat dari self care
selanjutnya adalah untuk perkembangan kepercayaan diri serta di tujukan pada
penyimpangan kesehatan yang memiliki ciri perawatan yang di berikan dalam kondisi
sakit atau dalam proses penyembuhan.

2. Self Care Defisit

Merupakan bagian penting dalam perawatan seacara umum di mana segala perencanaan
keperawatan diberikan pada saat perwatan dibutuhkan yang dapat diterapkan pada anak yang
belum dewasa, atau kebutahan yang melebihi kemampuan serta adanya perkiraan penurunan
kemampuan dalam perwatan dan tuntutan dalam peningkatan self care,baik secara kualitas
maupun kuantintas.Dalam pemenuhan perwatan diri serta membantu dalam proses penyelesaian
masalah,Orem memiliki metode untuk proses tersebut diantaranya bertindak atau berbuat untuk
orang lain,sebagai pembimbing orang lain,memberi support,meningkatkan pengembangan
lingkungan untuk pengembangan pribadi serta mengajarkan atau mendidik pada orang lain.

Dalam praktek keperawat Orem melakukan Identifikasi kegiatan praktek dengan


melibatkan pasien dengan keluarga dalam pemecha masalah , menentukan kapan dan bagaimana
pasien memerlukan bantuan keperwatan, bertanggung jawab terhadap

3. Teori nursing sistem

Teori sistem keperawatan merupakan teori yang menguraikan secara jelas bagaimana
kebutuhan perawatan diri pasien terpenuhi oleh perawat atau pasien sendiri. Dalam pandangan
sistem ini, orem memberikan identifikasi dalam sistem pelayanan keperawatan diantaranya:

A. Sistem bantuan penuh (wholly copensatory sistem) merupakan suatu tindakan


keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh pada pasien dikarenakan
ketidak mampuan pasien dalam memenuhi tindakan perawatan secara mandiri yang
memerlukan bantuan dalam pergerakan, pengontrolan, dan ambulansi serta adanya
manipulasi gerakan.
B. Sistem bantuan sebagian (partially compensatory sistem)
merupakan sistem dalam pemberian perawatan diri sendiri secara sebagian saja dan
ditunjukan kepada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal. Contoh: perawatan
pada pasien post operasi abdomen di mana pasien tidak memiliki kemampuan untuk
melakukan perawatan luka.
C. Sistem supportif dan edukatif,
Merupakan sistem bantuan yang diberikan pada pasien yang membutuhkan dukungan
pendidikan dengan harapan pasien pasien mampu memerlukan perawatan secara mandiri.
Sistem ini dilakukan agar pasien mampu melakukan tindakan keperawatan setelah
dilakukan pembelajaran.
Contoh: pemberian sistem ini dapat dilakukan pada pasien yang memerlukan informasi
pada pengaturan kelahiran.

2.4 KONSEP MAYOR DAN MINOR

1. Konsep Mayor
1) semua orang harus mandiri dan bertanggung jawab untuk perawatan mereka endiri
dan orang lain dalam keluarga yang membutuhkan perawatan mereka.
2) orang adalah indivudu yang berbeda
3) keperawatan adalah bentuk tindakan interaksi antara dua orang atau lebih
4) syarat keperawatan ini secara universal merupakan komponen penting dari perawatan
untuk pencegahan primer dan kesehatan yang buruk
5) pengetahuan seseorang dari masalah kesehatan potensial di anjurkan untuk melakuka
perawatan diri
6) perawatan diri dan perawatn dependen adalah perilaku yang dipelajari dalam kontek
sosio budaya

2. Konsep Minor

1) self care itu sendiri, yang merupakan aktivitas dan inisiatif dari indivudu serta
dilaksanakan oleh indivudu itu sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan
kehidupan,serta kesejahteraan
2) self care agency merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan perawatan
diri , yang dapat di pengaruhi oleh usia,perkembangan, sosiokultular,kesehatan,dll
3) self care merupakan suatu tindakan yang di tunjukan pada penyediaan dan perawatan
diri sendiri yang bersifat universal dan berhubungan dengan proses kehidupan
manusia serta dalam upaya mempertahankan fungsi tubuh.
4) self care yang bersiat universal itu adalah aktivitas sehari-hari dengan
mengelompokan dalam kebutuhan dasar manusia.
5) Sifat dari salf care selanjutnya adalah untuk perkembangan kepercayaan diri serta di
tunjukan pada penyimpangan kesehatan yang memiliki ciri keperawatan yang di
berikan dalam kondisi sakit atau dalam proses penyembuhan.
6) Universal self care requisite : keperluan self care universal dan ada pada setiap
manusia dan berkaitan dengan fungsi kmanusiaan dan proses kehidupan, biasanya
mengacu pada kebutuhan dasar manusia.

2.5 KEKUATAN DAN KELEMAHAN TEORI OREM

1. Kekuatan umum yang di miliki teori ini adalah aplikasinya untuk pelaksanaan praktek
keperawatan sebagai pekerja kelinik baru. Konsep self care, nursing system,dan self
care deficit mudah di pahami oleh mahasiswa keperawatan dan dapet dikembangkan
dengan ilmu pengetahuan dan penelitian.
2. Kelemahan dari model orem adalah ia berpendapat bahwa kesehatan bersifat
statis,namun dalam kenyataan kesehatan itu bersifat dinamis dan selalu berubah.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan model konsep menurut Dorothea E. Orem setiap individu di tuntut untuk
mampu melakukan prawatan diri (self care) secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan dasar
agar dapat menunjang kesehatan dan kehidupan, sembuh dari penyakit atau kecelakaan dan
menanggulangi akibat-akibatnya,tetapi pelaksanaan perawatan diri berdasarkan tingkat
kemampuan setiap individu seperti faktor usia atau perkembangan .

.
DAFTAR PUSTAKA

Potter dan Perry. Buku Ajar Fundamental Keperawatan , Konsep, Konsep, Proses,
dan Praktik. Edisi Ke-4. Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran (EGC)

Hidayat, A .Aziz Alimul. 2007. Penghantar Konsep Dasar Keperawatan ,


Edisi Ke-2 . Jakarta: Selemba Medika

Anda mungkin juga menyukai