Anda di halaman 1dari 6

Nah dalam materi ini kita akan mempelajari tentang cara berpikir kritis dalam keperawatan

Perlu diketahui oleh sebagaian mahasiswa keperawatan bahwa berpikir secara kritis akan sangat
berpengaruh dalam bidang social karena perlu adanya edukasi yang memumpuni agar mahasiswa
keperawatan lebih berpikir kritis dalam menanggapi hal-hal yang terjadi disekitar.

Contoh yang beredar saat ini yaitu adanya isu pemberitaan yang tak sesuai dengan fakta yang
terjadi. seperti jahe atau daun pepaya bisa menjadi penangkal covid-19 padahal nyatanya setelah
ditelusuri dan dilakukan pengamatan tak seperti itu alias pemberitaan yang diberitakan ialah
hoax yang terkadang tak sesuai dengan informasi aslinya. jadi disini mahasiswa keperawatan
diwajibkan agar lebih memahami cara berpikir kritis supaya lebih mengetahui asal muasal
pemberitaan tersebut sesuai dengan informasi yang berbasis data empiris.

Beberapa hal yang terjadi saat ini kita diajarkan agar menjadi mahasiswa yang berpikir kritis jadi
berpikir kritis

“Berpikir kritis adalah proses aktif dan terampil dalam mengaplikasikan,menghubungkan,


menciptakan atau mengevaluasi informasi yang dikumpulkan”. Menurut Abraham, 2004

Sedangkan menurut Scriven, 2006

“Berpikir kritis adalah proses intelektual mengolah informasi yang didapat dari observasi,
pengalaman, relfkesi, penalaran atau komunikasi sebagai panduan keyakinandan Tindakan”

Sebagai generasi yang perlu pemahaman lebih kita diarahkan untuk lebih cermat dan teliti dalam
menilai sebuah informasi yang beredar. Mahasiswa harus dapat memberikan pendapat dalam
opini yang di berikan oleh public dan menentukan pokok permasalahan yang ada.

Mahasiswa perawat ataupun perawat perlu menguasai keterampilan dalam berpikir kritis ini.

Walaupun belum terbiasa dalam pola berpikir kritis disebabkannya oleh kebiasaan pengajaran di
masa terdahulu seperti sistem banking dimana pembelajaran yang menerapkan belajar pasif yaitu
guru sebagai ladang informasi dan sedangkan siswa diposisikan sebagai gelas kososng yang
dimana siswa diminta harus bisa menerima apa saja yang diajarkan oleh gurunya tanpa bisa
mengkritisi pendapat tersebut.

Padahal perlu diketahui berpikir kritis sangat penting dalam membuat tingkat percaya diri dalam
memberikan ide-ide yang benar dan valid. Perlu diketahui bahwa berpikir kritis adalah
kemampuan dasar sebagai seorang perawat, sebagai seorang perawat professional perlu
mengetahui data pengasuhan keperawatan yang di ambil itu sudah valid.
Selain itu berpikir kritis juga penting untuk membantu perawat dalam menegambil keputusan
klinik, mencari literatur yang tepat agar dapat menyelesainkan masalah klien atau yang biasa
disebut evidence based nursing, dan untuk melakukan penelitian.

Jadi sebagai berikut latar belakang dari berpikir kritis Berpikir kritis adalah sebuah proses
pemikiran seseorang mengelola cara berpikirnya lebih dalam, bukan cara berpikir keras, tetapi
bagaimana kemampuan berpikir kritisnya diolah lebih terperinci pemikirannya, sesuatu hal yang
dibuat menjadi konkret.
Perawat yang selalu berpikir kritis atau kreatif akan selalu melihat dan memecahkan masalah
dengan sudut pandang yang berbeda dan mempertimbangkan dengan mendalam setiap masalah
yang akan diambil demi kebaikan pasien dan diri sendiri agar tidak terjadi kejadian yang tidak
diharapkan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien.

Sebagai seorang perawat kita tentu sering dihadapkan pada situasi yang menuntut kita untuk
berpikir kritis dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien atau pemberian asuhan
keperawatan kepada pasien.

Berpikir kritis dalam keperawatan merupakan komponen dasar dalam mempertanggungjawabkan


profesi dan kualitas perawatan. Pemikir kritis keperawatan menunjukkan kebiasaan mereka
dalam berpikir, kepercayaan diri, kreativitas, fleksibiltas, pemeriksaan penyebab (anamnesa),
integritas intelektual, intuisi, pola pikir terbuka, pemeliharaan dan refleksi.

Adapun penerapan dalam pembelajaran pemikiran kritis di keperawatan sebagai berikut:

1.Feeling Model (model perasaan)


Model ini menekankan pada rasa, kesan, dan atau fakta yang ditemukan. Pemikir kritis mencoba
mengedepankan perasaan dalam melakukan pengamatan, kepekaan dalam melakukan aktifitas
keperawatan, dan perhatian. Misalnya terhadap aktifitas dalam pemeriksaan tanda vital, p[erawat
merasakan gejala, petunjuk, dan perhatian kepada pernyataan serta pikiran klien.

2.Vision Model (model pengelihatan)


Model ini digunakan untuk membangkitkan pola pikir, mengorganiosasi dan menerjemahkan
perasaan untuk merumuskan hipotesis, analisis, dugaan, dan ide tentang permasalahan perawatan
kesehatan klien. Berfikir kritis ini digunakan untuk mencari prinsip-prinsip pengertian dan peran
sebagai pedoman yang tepat untuk merespon ekspresi.
3.Examine Model (model memeriksa)
Model ini digunakan untuk merefleksi ide, pengertian, dan visi. Perawat menguji ide dengan
bantuan kriteriayang relevan. Model ini digunakan untuk mencari peran yang tepat untuk
analisis, mencari, menguji, melihat, konfirmasi, kolaborasi, menjelaskan, dan menentukan
sesuatu yang berkaitan dengan ide.

Sebagai seorang perawat memiliki tahapan perencanaan keperawatan yang berfokus pada
- Penentuan prioritas langsung
- Menetapkan hasil yang diharapkan
- Mengidentifikasi intervensi
- Merekam rencana perawatan secara individual.
Perawat harus menunjukkan pemikiran secara klinis dan basis pengetahuan ilmiah untuk
menentukan prioritas apa yang perlu di lakukan segera.
Pada tahap implementasi perawat diharapkan dapat melakukan Tindakan secara hati-hati Dalam
berpikir kritis. Perawat menggunakan pengalamannya Dalam mempertimbangkan status klien
saat ini, sebelum melakukan Tindakan apa yang harus dilakukan.
Perawat harus memeriksa apakah klien ounya masalah Dalam keperawatan yang baru sehingga
renacana keperawatan bisa di modifikasi.
Dan pada tahan terakhir yaitu evaluasi perawat harus menggunakan aspek berpikir kritis untuk
menentukan keefektifan intervensi keperawatn yang digunakan Dalam mencapai hasil yang
diharapkan.
Aktivitas intervensi dapat dinilai apabila suatu kegiatan dilakukan pengkajian secara terus
menerus agar kita memiliki data terbaru dari klien dan dari data terbaru itulah kita dapat
menggunakan pemikiran kritis kita untuk memodifikasi rencana keperawatan.

Kita dapat melihat karakter berpikir secara kristis


Berpikir kritis itu tidaklah sama dengan menghapal tidak hanya mengumpulkan informasi yang
ada tapi pemikiran kritis juga harus mengumpulkan kesimpulan yang ada tapi bentuk dari itu
bukan mengkritik atau mengecam yang sikapnya negatif .
Berpikir kritis adalah proses berpikir Netral, positif, solutif, objektif, tidsk bias oleh kondisi
emosi atau pengalaman personal atau karena perasaan suka atau tidak suka. Dan pada intinya
berpikir kritis berfokus pada kebenaran atau fakta.
Ciri dari orang yang berpikir kritis ialah :
- Pencari kebenaran
- Terbuka (open minded)
- Analitik
- Sistematik
- Percaya diri
- Memiliki rasa ingin tau
- Dewasa
- Melihat masalah dari banyak perspektifnya
Adapun keterampilan inti Dalam berpikir kritis
agar kita dapat menerapkan berpikir kritis sebagai berikut
- Interprentasi yaitu mampu menyampaikan kepada orang lain
- Analisis yaitu mampu menghubungkan informasi menjadi sebuah arti yang benar dan
bisa dipahami.
- Evaluasi yaitu mampu menilai membuat pernyataan, pengalaman personal, keputusan
atau argumen untuk mengukur valilitasnya.
- Inferensi atau mampu menarik kesimpulan dari informasi- informasi yang ada.
- Explaination yaitu menejelaskan tidak hanya menyatakan Kembali informasi tapi lebih
membuat pernayataan menjadi lebih jelas dan lebih mudah untuk dipahami.
- Self-regualation yaitu memiliki daya tilik diri sebagai wearness terhadap kemampuan
Dalam berpikir dan elemen mana yang digunakan Dalam mengambil keputusan.
Nah dari penyampaian pada video ini dapat diketahui bahwa proses Berpikir Kritis yang
diterapkan perawat dalam memberikan Asuhan Keperawatan merupakan suatu jalan logika atau
berpikir bagi perawat diantaranya adalah proses berpikir secara rasional, logis dan beralasan,
proses berpikir reflektif, berpikir otonomi, kreatif, dan proses memutuskan konklusi dan
tindakan. Dalam penerapan dari proses berpikir kritis dapat dilihat di tahap pengkajian informasi,
mengidentifikasi masalah dan penarikan keputusan. Maka setiap tindakan Asuhan Keperawatan
yang diberi oleh perawat akan tepat jika perawat mengaplikasikan proses berpikir kritis dalam
menjalankan tugasnya.

Anda mungkin juga menyukai