Anda di halaman 1dari 3

RESUME DAYA KASIH KRISTUS DALAM ASUHAN

KEPERAWATAN DAN KONSEP BERPIKIR KRITIS

A. Latarbelakang

Berpikir merupakan suatu proses yang berjalan secara berkesinambungan mencakup


interaksi dari suatu rangkaian pikiran dan persepsi. Sedangkan berpikir kritis merupakan
konsep dasar yang terdiri dari konsep berpikir yang berhubungan dengan proses belajar dan
kritis itu sendiri berbagai sudut pandang selain itu juga membahas tentang komponen berpikir
kritis dalamkeperawatan yang di dalamnya dipelajari karakteristik, sikap dan standar berpikir
kritis, analisis, pertanyaan kritis, pengambilan keputusan dan kreatifitas dalam berpikir kritis.
Pengambilan keputusan klinis yang tepat dan akurat merupakan salah satu kompetensi
perawat yang harus dimiliki, terlebih pada situasi dan kondisi yang kritis (Potter & Perry,
2009). Praktek klinik merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan teori
yang didapat dikelas untuk menunjang pemberian asuhan keperawatan dan memberikan
pengalaman pribadi dan interpersonal (Brunero & Parbury, 2010,
Reid, 2010)
Untuk menerapkan pola berfikir kritis bagi perawat karena tidak semua
Perawat/Mahasiswa Keperawatan menerapkan pola berfikir kritis dan meningkatkan perilaku
berfikir kritis. Dan agar mahasiswa mendapatkan solusi dan mulai berfikir kritis dengan cepat
dan tepat.

B. Daya Kasih Kristus


Daya kasih kristus merupakan sikap seseorang yang memliki kasih yang tulus
dalamnpelayanan. Kasih adalah perasaan yang dimiliki oleh setiap manusia, perasaan ini
akan timbul apabila manusia tersebut mempunyai rasa memiliki dan menyayangi. Makna
kasih yang sesungguhnya itu bagaimana kita memberi yang terbaik buat orang lain, baik itu
membahagiakan, tidak merebut kebahagiaan orang lain dan membuka pintu hati untuk sebuah
kasih. Kasih adalah suatu perasaan, tetapi kasih ini beda dengan CINTA, kasih lebih bersifat
rasa kepedulian seorang insan tanpa ingin meminta imbalan atas apa yang telah dilakukan
untuk yang dikasihinya. Oleh sebab itu dalam pelayanan keperawatan daya kasih kristus
sangatlah perlu. Selain itu juga dengan kita menggunakan daya kasih kristus dapat membantu
proses dari kesembuhan pasien yang kita rawat.

C. Pendekatan Teori Model Keperawatan Pada Anak


Teori keperawatan Maternal Role Attainment (MRA) yang dapat digunakan sebagai
kerangka konseptual. Teori keperawatan MRA merupakan salah satu dari teori middle range
yang dikembangkan oleh Ramona T. Mercer, yang berfokus pada ibu dalam mengembangkan
perannya sebagai seorang ibu agar lebih percaya diri dalam melakukan perawatan anak-
anaknya, melalui upaya pemberian pendidikan kesehatan oleh perawat (Mercer, 2006).
Maternal Role Attainment adalah proses yang mengikuti 4 (empat) tahap penguasaan peran,
yang mana tahapan-tahapan tersebut telah diadaptasi dari penelitian Thorthon dan Nardi yaitu
:
1. Antisipatory Tahapan antisipatori dimulai selama kehamilan mencakup data sosial,
psikologi, penyesuaian selama hamil, harapan ibu terhadap peran, belajar untuk
berperan, hubungan dengan janin dalam uterus dan mulai memainkan peran.
2. Formal Tahapan ini dimuai dari kelahiran bayi yang mencakup proses pembelajaran
dan pengambilan peran menjadi ibu. Peran perilaku menjadi petunjuk formal, harapan
konsesual yang lain dalam sistem sosial ibu
3. Informal Tahap dimulainya perkembangan ibu dengan jalan atau cara khusus yang
berhubungan dengan peran yang tidak terbawa dari sistem sosial. Wanita membuat
peran barunya dalam keberadaan kehidupannya yang berdasarkan pengalaman masa
lalu dan tujuan ke depan
4. Personal Personal atau identitas peran yang terjadi adalah internalisasi wanita
terhadap perannya. Perngalaman wanita yang dirasakan harmonis, percaya diri,
kemampuan dalam menampilkan perannya dan peran ibu tercapai

D. Konsep Berpikir Kritis Dalam Keperawatan


Berpikir kritis merupakan suatu tehnik berpikir yang melatih kemampuan
dalam
mengevaluasikan atau melakukan penilaian secara cermat tentang tepat tidaknya atau
layak tidaknya suatu gagasan. Berpikir kritis merupakan suatu proses berpikir
(kognitif) yang mencakup penilaian analisa secara rasional tentang semua informasi,
masukan, pendapat, dan ide yang ada, kemudian merumuskan kesimpulan

Karakteristik berpikir kritis adalah :

1. Konseptualisasi
Konseptualisasi artinya proses intelektual membentuk suatu konsep. Sedangkan
konsep adalah fenomena atau pandangan mental tentang realitas, pikiran-pikiran
tentang kejadian, objek, atribut, dan sejenisnya. Dengan demikian konseptualisasi
merupakan pikiran abstrak yang digeneralisasi secara otomatis menjadi simbol-simbol
dan disimpan dalam otak.
2. Rasional dan beralasan.
Artinya argumen yang diberikan selalu berdasarkan analisis dan mempunyai dasar
kuat dari fakta fenomena nyata.
3. Reflektif
Artinya bahwa seorang pemikir kritis tidak menggunakan asumsi atau persepsi dalam
berpikir atau mengambil keputusan tetapi akan menyediakan waktu untuk
mengumpulkan data dan menganalisisnya berdasarkan disiplin ilmu, fakta dan
kejadian.
4. Bagian dari suatu sikap.
Yaitu pemahaman dari suatu sikap yang harus diambil pemikir kritis akan selalu
menguji apakah sesuatu yang dihadapi itu lebih baik atau lebih buruk dibanding yang
lain.
5. Kemandirian berpikir
Seorang pemikir kritis selalu berpikir dalam dirinya tidak pasif menerima pemikiran
dan keyakinan orang lain menganalisis semua isu, memutuskan secara benar dan
dapat dipercaya.
6. Berpikir adil dan terbuka
Yaitu mencoba untuk berubah dari pemikiran yang salah dan kurang menguntungkan
menjadi benar dan lebih baik.
7. Pengambilan keputusan berdasarkan keyakinan.
Berpikir kritis digunakan untuk mengevaluasi suatu argumentasi dan kesimpulan,
mencipta suatu pemikiran baru dan alternatif solusi tindakan yang akan diambil.
Fungsi Berpikir Kritis dalam Keperawatan
Berikut ini merupakan fungsi atau manfaat berpikir kritis dalam keperawatan adalah
sebagai berikut :
1. Penggunaan proses berpikir kritis dalam aktifitas keperawatan sehari-hari.
2. Membedakan sejumlah penggunaan dan isu-isu dalam keperawatan.
3. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah keperawatan.
4. Menganalisis pengertian hubungan dari masing-masing indikasi, penyebab dan tujuan,
serta tingkat hubungan.
5. Menganalisis argumen dan isu-isu dalam kesimpulan dan tindakan yang dilakukan.
6. Menguji asumsi-asumsi yang berkembang dalam keperawatan.
7. Melaporkan data dan petunjuk-petunjuk yang akurat dalam keperawatan.
8. Membuat dan mengecek dasar analisis dan validasi data keperawatan.
9. Merumuskan dan menjelaskan keyakinan tentang aktifitas keperawatan.
10. Memberikan alasan-alasan yang relevan terhadap keyakinan dan kesimpulan yang
dilakukan.
11. Merumuskan dan menjelaskan nilai-nilai keputusan dalam keperawatan.
12. Mencari alasan-alasan kriteria, prinsip-prinsip dan aktifitas nilai-nilai keputusan.
13. Mengevaluasi penampilan kinerja perawat dan kesimpulan asuhan keperawatan.

PEMBAHASAN

Daya kasih kristus sangatlah perlu dalam perawatan anak. Yang dimana dengan disini
kita diajarkan untuk lebih berkatih bersikap sabar dalam menghadapi sifat anak yang
beragam. Anticipatory guidancejuga merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh perawat
dalam membimbing orang tua tentang tahapan perkembangan anak sehingga orang tua sadar
akan apa yang terjadi dan mengetahui apa yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
sesuai dengan tahapan usia anak
Berpikir kritis adalah suatu proses berpikir sistematik yang penting bagi berpikir kritis
adalah berpikir dengan tujuan dan mengarah ke sasaran yang membantu individu membuat
 penilaian berdasarkan kata bukan pikiran.
Berpikir kritis dalam keperawatan adalah komersial untuk keperawatan profesional
karena cara berpikir ini terdiri atas pendekatan holistik untuk pemecahan masalah.
Konsep berpikir kritis merupakan elemen penting dalam pemberian asuhan
keperawatan yang berkualitas. Kegiatan pembelajaran ini merangsang konsep berpikir kritis
merupakan aspek penting dan dasar dalam pendidikan keperawatan karena proses ini
menggabungkan transformasi pengetahuan kedalam keahlian memahami,
mengaplikasikan,menganalisa,mensintesis, dan mengevaluasi informasi yang diperoleh dari
seorang klien sebagai pedoman dalam memformulasikan suatu keputusan untuk memberikan
asuhan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai