PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Apa itu berfikir kritis dan bagaimana konsep berpikir kritis dalam
keperawatan?
2. Bagaimana Proses Berpikir Kritis?
3. Tipe berpikir apa saja yang membentuk berpikir kritis dalam
keperawatan?
4. Bagaimana penerapan konsep berpikir kritis pada tahap
pengkajian dalam asuhan keperawatan?
ISI
2. Habits (H)
3. Inquiry (I)
Pengumpulan Data
Langkah 1 Pengkajian Validasi Data
Identivikasi
Pola/Masalah
Langkah 2 Diagnosa
Langkah 3 Pencanaan
Langkah 5 Evaluasi
a. Siapa
Pasien adalah sumber data utama dan orang yang dekat dengannya
merupakan sumber data tambahan yang meliputi anggota keluarga,
teman, rekan, tetangga, dan selanjutnya tenaga kesehatan lain juga
merupakan sumber data dan alat untuk memvalidasi data.
b. Apa
Tipe data apa yang tersedia untuk perawat? Ada dua cara untuk
mengklasifikasikan tipe data. Cara yang pertama adalah membedakan
antara data mentah dan data inferensi. Cara yang kedua adalah
membedakan membagi data mentah kedalam kategori subjektif dan
objektif.
c. Di mana
d. Kapan
e. Bagaimana
Interaksi
Observasi
Pengukuran
f. Kenapa
a. Studi kasus
Ny. Poski memiliki 3 orang anak yang berkunjung secara teratur dan
mendukungnya untuk kembali kerumah setelah kekuatannya meningkat
dan asupan nutrisinya stabil. Ia adalah seorang wanita menyenangkan
yang kooperatif dan menyetujui rencana perawatan saat ini untuk
kesembuhannya. Anak lelakinya menggambarkan Ny. Poski sebagai
orang yang sangat mudah bersosialisasi; ia menikmati berbagai
aktivitas dan interaksi dengan orang lain. Namun, perawat telah
mengobservasi bahwa Ny. Poski sedikit berinteraksi dengan pasien lain
dan menghabiskan banyak waktu sendirian didalam kamarnya. Ketika
ditanyai tentang perubahan yang jelas nyata dalam pola sosialisasinya
ini, ia mengatakan bahwa ia hanya tidak ingin mengganggu orang lain
dengan meminta mereka mengulangi perkataan yang tidak dapat
didengarnya. Ny. Poski mengalami kesulitan mendengar. Ia mengakui
bahwa pendengarannya memburuk sejak ia terkena flu dan ia merasa
harus memeriksakan telinganya. Namun, ia beranggapan bahwa ia
harus menunggu sampai tiba dirumah untuk membuat perjanjian
dengan dokter spesialis telinga.
b. PENGKAJIAN
Analisis Data
TB 163 cm dengan BB 43 kg
Keseimbangan buruk
Pendengaran memburuk
Sulit mendengar
Kekuatan menurun
Stamina menurun
Interaksi sedikit
Klaster
Sedikit berinteraksi
Sulit mendengar
Sulit mendengar
Keluarga mendukung
Kesimpulan
Selain mencatat klaster data yang mendukung kesimpulannya, ia
membuat bagan kesimpulan sebagai berikut.
1. Kekuatan (pasien):
Riwayat sosialisasi terdahulu
Partisipasi dalam terapi fisik
Asuhan makanan meningkat
Keluarga mendukunng
Tanda-tanda vital STABIL
Kulit utuh
Mampu mengontrol eliminasi
Tertarik dalam bidang seni
Keterampilan komunikasi efektif
Sadar dan terorientsi secara mental
(Ken menyadari bahwa banyak kekuatan Ny. Poski dapat
dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam diagnosis sejahtera,
tetapi ia memutuskan untuk membicarakan hal itu dengan
pembingbingnya sebelum ia membuat Diagnosis Sejahtera.
3.1 Kesimpulan