Anda di halaman 1dari 16

BERPIKIR

KRITIS
OLEH:
USWATUN KHASANAH
ARNUM AYUNINGSIH
WIDYA ASTUTI
1 Pengertian Berpikir Kritis
Berpikir kritis adalah proses mental untuk menganalisis atau mengevaluasi
informasi. Informasi tersebut didapatkan dari hasil pengamatan, pengalaman,
akal sehat, atau komunikasi. Berpikir bukan merupakan sebuah proses statis;
berpikir dapat berubah setiap hari- hari atau bahkan setiap jam. Karna berpikir
sangat dinamis (berubah secara konstan) dan karena semua tindakan
keperawatan memerlukan pemikiran, maka penting untuk memahami secara
umum. Penting juga untuk memahami gaya dan pola unik seseorang serta
mengidentifikasi tentang apa yang membantu seseorang untuk dapat berpikir
lebih baik.
Dalam keperawatan, berpikir kritis adalah suatu
kemampuan bagaimana perawat mampu berpikir dengan
sistematis dan menerapkan standar intelektual untuk
menganalisis proses berpikir. Berpikir kritis dalam
keperawatan adalah suatu komponen penting dalam
mempertanggung jawabkan profesionalisme dan kualitas
pelayanan asuhan keperawatan.
●Berfikir Kritis dalam Tahap Pengkajian dan
Diagnosis
Berpikir kritis pada tahap pengkajian adalah
proses pemahaman tentang informasi apa yang
dikumpulkan, metode pengumpulan data yang akan
dilakukan, berpikir tentang kesesuaian informasi,
dan membuat suatu kesimpulan tentang respons
klien terhadap kondisi sakitnya.
●Berpikir Kritis dalam Tahap Perencanaan
Berpikir dalam perencanaan brarti menggunakan pengetahuan
untuk mengembangkan hasil untuk diharapkan. Selain itu juga
memerlukan keterampilan guna mensintesis ilmu yang dimiliki untuk
memilih tindakan yang tepat. Perencanaan asuhan keperawatan biasanya
ditulis berisikan di mana dan bagaimana menolong klien berdasarkan
responsnya terhadap kondisi penyakit. Bekerja dengan klien untuk
memecahkan masalah yang dihadapinya adalah hal yang paling prioritas,
begitu juga mengembangkan tujuan perawatan dan bekerja sama dalam
pencapaian tujuannya.
●Berpikir Kritis dalam Tahap Implementasi
Berfikir kristis pada tahap implementasi tindakan keperawatan
adalah keterampilan dalam menguji hipotesis, karena tindakan
keperawatn adalah tindakan nyata yang menentukan tingkat
keberhasilan untuk mencapai tujuan. Bekerja melalui aktivitas khusus,
yaitu asuhan keperawatan untuk membantu mencapai tujuan dalam
perencanaan keperawatan, akan selalu menggunakan pikiran tentang apa
yang harus dilakukan, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana
intervensi keperawatan itu dilakukan.
●Berpikir Kritis dalam Tahap Evaluasi
Berpikir kritis dalam tahap evaluasi adalah mengkaji
efektivitas tindakan di mana perawat harus dapat mengambil
keputusan tentang pemenuhan kebutuhan dasar klien, dan
memutuskan apakah tindakan keperawatan perlu diulang. Berpikir
dan kumpulkan informasi tentang respons klien setelah beberapa
tindakan keperawatan dilakukan. Bekerja sama dengan klien
dalam rangka evaluasi tindakan keperawatan adalah sangat
penting. Berpikir kritis dalam tahap evaluasi ini dapat dilakukan
dengan menggunakan model konsep total recall.
Cara Berpikir Kritis Yang Baik
Mengenali Masalah ( Defining and dlarifying problem)
1. Mengidentifikasi isu-isu atau permasalahan pokok.
2. Membandingkan kesamaan dan perbedaan-
perbedaan.
3. Memilih informasi yang relevan.
4. Merumuskan /memformulasikan masalah.
Menilai informasi yang relevan
1. Menyeleksi fakta, opini, hasil nalar/judgment.
2. Mengecek konsistensi.
3. Mengidentifikasi asumsi.
4. Mengenali kemungkinan faktor stereotip.
5. Mengenali kemungkinan emosi, propaganda, salah
penafsiran kalimat.
6. Mengenali kemungkinan perbedaan informasi
orientasi nilai dan ideologi.
Pemecahan Masalah / Penarikan kesimpulan
1. Mengenali data-data yang diperlukan dan cukup
tidaknya data.
2. Meramalkan konsekuensi yang mungkin terjadi
dari keputusan/pemecahan masalah/kesimpulan
yang diambil.
Dalam berpikir kritis terdapat beberapa model, yaitu:
1. Ingatan Total (T)
Berarti mengingat atau mempelajari beberapa fakta atau
tempat dan bagaimana cara untuk menemukannya ketika
dibutuhkan. Fakta-fakta ini disimpan dalam ingatan atau pikiran,
baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Memori
merupakan suatu proses yang kompleks. Beberapa orang dapat
mengingat banyak fakta-fakta yang tampaknya asing tanpa
berupaya keras, sementara orang lain harus berupaya keras.
2. Kebiasan (H)
Kebiasaan adalah pendekatan berpikir yang sering kali
diulang sehingga menjadi sifat alami kedua. Kebiasaan
menghasilkan cara-cara yang dapat diterima dalam melakukan
segala hal. Kebiasaan memungkinkan seseorang melakukan suatu
tindakan tanpa harus memikirkan sebuah metode dari setiap kali ia
akan bertindak. Ada kebiasaan lain yang asal pemikirannya tidak
jelas, ini adalah proses intuitif. Intuisi sering dijelaskan sebagai
sebuah reaksi dari dalam diri. Polanyi (1964) menjelaskan
fenomena serupa, yang disebut pengetahuan yang diam, yaitu
langkah penemuan pengetahuan itu tidak dapat diidentifikasikan.
3. Penyelidikan (I)
Penyelidikan adalah memeriksa isu secara sangat mendetail dan
mempertanyakan isu yang mungkin segera tampak dengan jelas. Apabila
anda menggunakan tingkat pertanyaan ini dalam situasi sosial, anda akan
disebut terlalu memaksa. Penyelidikan termasuk menggali dan
mempertanyakan segala hal terutama asumsi pribadi seseorang dalam
situasi tertentu. Penyelidikan berarti tidak menilai sesuatu berdasarkan
bentuk luarnya, mencari faktor-faktor yang kurang jelas, meragukan
semua pesan pertama, dan memeriksa segala sesuatu, walaupun hal
tersebut tampak tidak bermakna.
4. Ide baru dan Kreativitas (N)
Ide baru dan Kreativitas merupakan model berpikir
yang sangat khusus bagi anda. Ide baru dan Kreativitas
sangat penting dalam keperawatan karena merupakan
akar dari asuhan yang diindividualisasi atau asuhan yang
sesuai dengan spesifikasi klien. Banyak hal yang
dipelajari perawat yang harus digabungkan, disesuaikan,
dan dikerjakan ulang untuk menyesuaikan dengan setiap
situasi klien yang unik.
5. Mengetahui Bagaimana Anda Berpikir (K)
Bagaimana anda berpikir adalah model T.H.I.N.K. yang terakhir,
tetapi bukan tidak penting, berarti berpikir tentang pemikiran seseorang.
Berpikir tentang pemikiran disebut metakognisi sebuah kata yang terdiri
dari kata awalan, meta, yang berarti diantara atau ditengah-tengah dari,
dan kognisi, yang berarti proses mengetahui. Apabila anda berada
ditengah-tengah proses mencari tahu, Anda akan mengetahui bagaimana
Anda berpikir. Mengetahui bagaimana anda berpikir tidak sesederhana
seperti yang terdengar. Sebagian besar kita hanya berpikir, kita tidak
menghabiskan banyak waktu untuk merenungkan bagaimana kita berpikir.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai