0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang berpikir kritis dalam keperawatan, meliputi pengertian berpikir kritis, latar belakang berpikir kritis dalam keperawatan, karakteristik berpikir kritis, cara berpikir kritis yang baik, dan model-model berpikir kritis seperti ingatan total dan kebiasaan.
Dokumen tersebut membahas tentang berpikir kritis dalam keperawatan, meliputi pengertian berpikir kritis, latar belakang berpikir kritis dalam keperawatan, karakteristik berpikir kritis, cara berpikir kritis yang baik, dan model-model berpikir kritis seperti ingatan total dan kebiasaan.
Dokumen tersebut membahas tentang berpikir kritis dalam keperawatan, meliputi pengertian berpikir kritis, latar belakang berpikir kritis dalam keperawatan, karakteristik berpikir kritis, cara berpikir kritis yang baik, dan model-model berpikir kritis seperti ingatan total dan kebiasaan.
Berpikir kritis adalah proses mental untuk menganalisis atau mengevaluasi informasi. Informasi tersebut didapatkan dari hasil pengamatan, pengalaman, akal sehat, atau komunikasi. Berpikir bukan merupakan sebuah proses statis; berpikir dapat berubah setiap hari hari atau bahkan setiap jam. Karna berpikir sangat dinamis (berubah secara konstan) dan karena semua tindakan keperawatan memerlukan pemikiran, maka penting untuk memahami secara umum. Penting juga untuk memahami gaya dan pola unik seseorang serta mengidentifikasi tentang apa yang membantu seseorang untuk dapat berpikir lebih baik. Dalam 10 menit sebelum anda mulai membaca teks ini, anda mungkin telah berpikir, “apakah saya harus membaca sekarang atau menonton TV?” “apakah saya harus berbaring di tempat tidur atau duduk dikursi?” “apakah saya harus menggunakan stabilo atau saya hanya membaca saja?” anda memikirkan jawabannya untuk setiap pertanyaan tersebut. Bagaimana anda memikirkan jawaban tersebut? Apakah anda mengingat perkataan guru anda bahwa konsentrasi akan meningkat jika anda duduk dekat meja? Apakah anda berbaring di atas tempat tidur karena anda selalu berbaring di atas tempat tidur ketika sedang belajar? Apakah anda mempertimbangkan semua pilihan dan berpikir mengenai keuntungan dan kerugiannya sebelum memutuskan model belajar yang anda gunakan? Setiap pilihan ini atau kombinasinya memerlukan model berpikir yang berbeda. Anda mungkin bergantung pada kebiasaan masalalu atau situasi belajar dilihat sebagai suatu masalah yang harus diselesaikan. Mungkin anda memutuskan untuk melakukan suatu hal baru atau berbeda, seperti membaca sembari mengayuh sepeda statis dan mendengarkan musik. Semua tindakan yang anda lakukan memerlukan pemikiran, tetapi tidak semua pemikiran sama. Jika anda seperti sebagian besar masyarakat, anda tidak menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan tentang cara berpikir yang berbeda. Anda bahkan mungkin tidak berpikir bahwa memikirkan cara berpikir adalah hal penting. Kami percaya bahwa itu penting. Semakin baik anda memahami cara berpikir anda, semakin mudah untuk mengembangkan dan memelihara cara berpikir anda dalam keperawatan. Dalam keperawatan, berpikir kritis adalah suatu kemampuan bagaimana perawat mampu berpikir dengan sistematis dan menerapkan standar intelektual untuk menganalisis proses berpikir. Berpikir kritis dalam keperawatan adalah suatu komponen penting dalam mempertanggung jawabkan profesionalisme dan kualitas pelayanan asuhan keperawatan.
2.2. Latar Belakang Berpikir Kritis dalam Keperawatan
Saat perawat bertemu clien, perawat akan selalu menggunakan pemikiran. Misalnya, menggunakan pemikiran untuk mengumpulkan data dan membuat kesimpulan. Setelah membu at kesimpulan perawat akan menerapkan prblemsolving dengan melakukan sesuatu pemecahan masalah guna memenuhi kebutuhan dasar klein. Penerapan berpikik kritis dalam proses keperawatan diintregrasikan dalam tahap-tahap proses keperawatan dan digunakan untuk pengkajian rumusan diaknusis perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi keperawatan.
●Berfikir Kritis dalam Tahap Pengkajian dan Diagnosis
Berpikir kritis pada tahap pengkajian adalah proses pemahaman tentang informasi apa yang dikumpulkan, metode pengumpulan data yang akan dilakukan, berpikir tentang kesesuaian informasi, dan membuat suatu kesimpulan tentang respons klien terhadap kondisi sakitnya. Perumusan masalah keperawatan merupakan kesimpulan dari hasil pengkajian dan mengandung dua kategori mendasar, yaitu kekuatan dan perhatian terhadap masalah kesehatan klien. Perhatian terhadap masalah meliputi kemampuan perawat untuk mengatasi masalah secara mandiri, an perlunya keterlibatan profesi lain dan bekerja sama secara interdisiplin, serta perlu/tidaknya perawatan klien yang harus dirujuk ke tenaga kesehatan lain. Dengan demikian, berpikir kritis pada tahap pengkajian meliputi kegiatan mengumpulkan data dan validasi. Perumusan diagnosis keperawatan merupakan tahap pengambilan keputusan yang paling kritis, karena harus menentukan masalah dan argumentasi secara rasional. Oleh karena itu, perlu dilatih sehingga lebih tajam dalam mengidentifikasi masalah. ●Berpikir Kritis dalam Tahap Perencanaan Berpikir dalam perencanaan brarti menggunakan pengetahuan untuk mengembangkan hasil untuk diharapkan. Selain itu juga memerlukan keterampilan guna mensintesis ilmu yang dimiliki untuk memilih tindakan yang tepat. Perencanaan asuhan keperawatan biasanya ditulis berisikan di mana dan bagaimana menolong klien berdasarkan responsnya terhadap kondisi penyakit. Bekerja dengan klien untuk memecahkan masalah yang dihadapinya adalah hal yang paling prioritas, begitu juga mengembangkan tujuan perawatan dan bekerja sama dalam pencapaian tujuannya. ●Berpikir Kritis dalam Tahap Implementasi Berfikir kristis pada tahap implementasi tindakan keperawatan adalah keterampilan dalam menguji hipotesis, karena tindakan keperawatn adalah tindakan nyata yang menentukan tingkat keberhasilan untuk mencapai tujuan. Bekerja melalui aktivitas khusus, yaitu asuhan keperawatan untuk membantu mencapai tujuan dalam perencanaan keperawatan, akan selalu menggunakan pikiran tentang apa yang harus dilakukan, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana intervensi keperawatan itu dilakukan. ●Berpikir Kritis dalam Tahap Evaluasi Berpikir kritis dalam tahap evaluasi adalah mengkaji efektivitas tindakan di mana perawat harus dapat mengambil keputusan tentang pemenuhan kebutuhan dasar klien, dan memutuskan apakah tindakan keperawatan perlu diulang. Berpikir dan kumpulkan informasi tentang respons klien setelah beberapa tindakan keperawatan dilakukan. Bekerja sama dengan klien dalam rangka evaluasi tindakan keperawatan adalah sangat penting. Berpikir kritis dalam tahap evaluasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan model konsep total recall.
2.3. Karakteristik Berpikir Kritis dalam Keperawatan
Berikut ini adalah karakteristik dari proses berpikir kritis dan penjabarannya. 1. Konseptualisasi Konseptualisasi artinya proses intelektual membentuk suatu konsep. Dan konseptualisasi merupakan pemikiran abstrak yang digeneralisasi secara otomatis menjadi simbol-simbol dan disimpan di dalam otak. 2. Rasional dan Beralasan (reasonable) Artinya argumen yang diberikan selalu berdasarkan analisis dan mempunyai dasar kuat dari fakta atau fenomena nyata. 3. Reflektif Artinya bahwa seorang pemikir kritis tidak menggunakan asumsi atau persepsi dalam berpikir atau mengambil keputusan, tetapi akan menyediakan waktu untuk mengumpulkan data dan menganalisisnya berdasarkan disiplin ilmu, fakta, dan kejadian. 4. Bagian dari suatu sikap Yaitu bagian dari suatu sikap yang harus diambil. Pemikir kritis akan selalu menguji apakah sesuatu yang dihadapi itu lebih baik atau lebih buruk dibanding yang lain, dengan menjawab pertanyaan mengapa bisa begitu dan bagaimana seharusnya. 5. Kemandirian Berpikir Seorang pemikir kritis selalu berpikir dalam dirinya, tidak pasif menerima pemikiran dan keyakinan orang lain, menganalisis semua isu, memutuskan secara benar, dan dapat dipercaya. 6. Berpikir Kritis Adalah Berpikir Kreatif Maksudnya yaitu selalu menggunakan ketrampilan intelektualnya untuk mencipta berdasarkan suatu pemikiran yang baru dan dihasilkan dari sintesis beberapa konsep. 7. Berpikir Adil dan Terbuka Yaitu mencoba untuk berubah, dari pemikiran yang salah dan kurang menguntungkan menjadi benar dan lebih baik. Perubahan dilakukan dengan penuh kesabaran dan kemauan, kemudian hasilnya disosialisasikan beserta argumentasi mengapa memilih dan memutuskan seperti itu.
8. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Keyakinan
Berpikir kritis digunakan untuk mengevaluasi suatu argumentasi dan kesimpulan, mencipta sesuatu pemikiran baru dan alternatif solusi tindakan yang akan diambil.
2.4. Cara Berpikir Kritis Yang Baik
a. Mengenali Masalah ( Defining and dlarifying problem) 1. Mengidentifikasi isu-isu atau permasalahan pokok. 2. Membandingkan kesamaan dan perbedaan-perbedaan. 3. Memilih informasi yang relevan. 4. Merumuskan /memformulasikan masalah. b. Menilai informasi yang relevan 1. Menyeleksi fakta, opini, hasil nalar/judgment. 2. Mengecek konsistensi. 3. Mengidentifikasi asumsi. 4. Mengenali kemungkinan faktor stereotip. 5. Mengenali kemungkinan emosi, propaganda, salah penafsiran kalimat. 6. Mengenali kemungkinan perbedaan informasi orientasi nilai dan ideologi. c. Pemecahan Masalah / Penarikan kesimpulan 1. Mengenali data-data yang diperlukan dan cukup tidaknya data. 2. Meramalkan konsekuensi yang mungkin terjadi dari keputusan/pemecahan masalah/kesimpulan yang diambil.
2.5. Model dari Berpikir Kritis
Dalam berpikir kritis terdapat beberapa model, yaitu: 1. Ingatan Total (T) Berarti mengingat atau mempelajari beberapa fakta atau tempat dan bagaimana cara untuk menemukannya ketika dibutuhkan. Fakta-fakta ini disimpan dalam ingatan atau pikiran, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Memori merupakan suatu proses yang kompleks. Beberapa orang dapat mengingat banyak fakta-fakta yang tampaknya asing tanpa berupaya keras, sementara orang lain harus berupaya keras. 2. Kebiasan (H) Kebiasaan adalah pendekatan berpikir yang sering kali diulang sehingga menjadi sifat alami kedua. Kebiasaan menghasilkan cara-cara yang dapat diterima dalam melakukan segala hal. Kebiasaan memungkinkan seseorang melakukan suatu tindakan tanpa harus memikirkan sebuah metode dari setiap kali ia akan bertindak. Ada kebiasaan lain yang asal pemikirannya tidak jelas, ini adalah proses intuitif. Intuisi sering dijelaskan sebagai sebuah “reaksi dari dalam diri”. Polanyi (1964) menjelaskan fenomena serupa, yang disebut “pengetahuan yang diam”, yaitu langkah penemuan pengetahuan itu tidak dapat diidentifikasikan. 3. Penyelidikan (I) Penyelidikan adalah memeriksa isu secara sangat mendetail dan mempertanyakan isu yang mungkin segera tampak dengan jelas. Apabila anda menggunakan tingkat pertanyaan ini dalam situasi sosial, anda akan disebut “terlalu memaksa”. Penyelidikan termasuk menggali dan mempertanyakan segala hal terutama asumsi pribadi seseorang dalam situasi tertentu. Penyelidikan berarti tidak menilai sesuatu berdasarkan bentuk luarnya, mencari faktor-faktor yang kurang jelas, meragukan semua pesan pertama, dan memeriksa segala sesuatu, walaupun hal tersebut tampak tidak bermakna. 4. Ide baru dan Kreativitas (N) Ide baru dan Kreativitas merupakan model berpikir yang sangat khusus bagi anda. Ide baru dan Kreativitas sangat penting dalam keperawatan karena merupakan akar dari asuhan yang diindividualisasi atau asuhan yang sesuai dengan spesifikasi klien. Banyak hal yang dipelajari perawat yang harus digabungkan, disesuaikan, dan dikerjakan ulang untuk menyesuaikan dengan setiap situasi klien yang unik. 5. Mengetahui Bagaimana Anda Berpikir (K) Mengetahui bagaimana anda berpikir adalah model T.H.I.N.K. yang terakhir, tetapi bukan tidak penting, berarti berpikir tentang pemikiran seseorang. Berpikir tentang pemikiran disebut “metakognisi” sebuah kata yang terdiri dari kata awalan, “meta”, yang berarti “diantara atau ditengah-tengah dari”, dan “kognisi”, yang berarti “proses mengetahui”. Apabila anda berada ditengah-tengah proses mencari tahu, Anda akan mengetahui bagaimana Anda berpikir. Mengetahui bagaimana anda berpikir tidak sesederhana seperti yang terdengar. Sebagian besar kita “hanya berpikir”, kita tidak menghabiskan banyak waktu untuk merenungkan bagaimana kita berpikir
2.6 fungsi Berpikir Krits
Berikut ini merupakan fungsi atau manfaat berpikir kritis dalam keperawatan adalah sebagai berikut: 1. Penggunaan proses berpikir kritis dalam aktifitas keperawatan sehari-hari 2. Membedakan sejumlah penggunaan dan isu- isu dalam keperawatan 3. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah keperawatan 4. Menganalisis pengertian hubungan dari masing-masing idikasi, penyebab dan tujuan, serta tingkat hubungan. 5. Menganalisis argumen dan isu-isu dalam kesimpulan dan tindakan yang dilakukan. 6. Menguji asumsi-asumsi yang berkembang dalam keperawatan. 7. Melaporkan data dan petunjuk-petunjuk yang akurat dalam keperawatan. 8. Membuat dan mengecek dasar analisis dan faliidasi data keperawatan. 9. Merumuskan dan menjelaskan keyakinan tentang aktifitas keperawatan 10. Memberikan alasan-alasan yang relevan terhadap keyakinan dan kesimpulan yang dilakukan. 11. Merumuskan dan menjelaskan nilai-nilai keputusan dalam keperawatan 12. Mencari alasan-alasan kriteria, prinsip-prinsip dan akktifitas nilai-nilai keputusan. 13. Mengefaluasi penampilan kinerja perawat dan kesimpulan asuhan keperawatan.
2.7 Elemen Berpikir Kritis
Berbagai elemen yang digunakan dalam penelitian dan komponen, pemecahan masalah, keperawatan serta kriteria yang digunakan dengan komponen keterampilan dan sikap berpikir kritis. Elemen berpikir kritis antara lain: 1. Menentukan tujuan 2. Menyususn pertanyaan atau membuat kerangka masalah 3. Menujukan bukti 4. Menganalisis konsep 5. Asumsi Perspektif yang digunakan selanjutnya keterlibatan dan kesesuaian Kriteria elemen terdiri dari kejelasan, ketepatan, ketelitan dan keterkaitan.
Pengambilan keputusan dalam 4 langkah: Strategi dan langkah operasional untuk pengambilan keputusan dan pilihan yang efektif dalam konteks yang tidak pasti
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu
Intelijen: Pengantar psikologi kecerdasan: apa itu kecerdasan, bagaimana cara kerjanya, bagaimana kecerdasan berkembang, dan bagaimana kecerdasan dapat memengaruhi kehidupan kita
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita