PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Kami menulis makalah ini bertujuan untuk membahas lebih dalam tentang berpikir
kritis. Serta kita dapat mengetahui pentingnya berpikir kritis terutama bagi seorang
perawat, sehingga dapat menangani pasien dengan cepat dan tetap.
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.1 Berfikir Kritis Dalam Keperawatan
Berfikir kritis adalah suatu proses dimana seseorang atau individu dituntut untuk
menginterpretasikan dan mengevaluasi informasi untuk membuat sebuah penilaian
atau keputusan berdasarkan kemampuan, menerapkan ilmu pengetahuan dan
pengalaman. (Pery & Potter,2005). Menurut Bandman dan Bandman (1988), berpikir
kritis adalah pengujian secara rasional terhadap ide-ide, kesimpulan, pendapat,
prinsip, pemikiran, masalah, kepercayaan dan tindakan. Menurut Strader (1992),
bepikir kritis adalah suatu proses pengujian yang menitikberatkan pendapat tentang
kejadian atau fakta yang mutakhir dan menginterprestasikannya serta mengevaluasi
pandapat-pandapat tersebut untuk mendapatkan suatu kesimpulan tentang adanya
perspektif pandangan baru.
Untuk mendapatkan suatu hasil berpikir yang kritis, seseorang harus melakukan
suatu kegiatan (proses) berpikir yang mempunyai tujuan (purposeful thinking), bukan
“asal” berpikir yang tidak diketahui apa yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut.
Artinya, walau dalam kehidupan sehari-hari seseorang sering melakukan proses
berpikir yang terjadi secara “otomatis”
4
10. Memberikan alasan-alasan yang relevan terhadap keyakinan dan kesimpulan yang
dilakukan.
11. Merumuskan dan menjelaskan nilai-nilai keputusan dalam keperawatan.
12. Mencari alasan-alasan kriteria, prinsip-prinsip dan aktifitas nilai-nilai keputusan
13. Mengevaluasi penampilan kinerja perawat dan kesimpulan asuhan keperawatan.
1. Interpretasi
Lakukan pengumpulan data secara sistematis.cari pola data lalu buat
katagori(contoh : Diaknosis keperawatan ).klarifiksi semua data yang belum jelas.
2. Analisis
Berfikir lah terbuka dalam melihat data imfomasi Klien.jangan membuat asumsi
yang ceroboh. Apakah data tidak sesuai dengan yang anda ketahui?
3. Kesimpulan
Lihat arti dari data yang anda punya dan apakah signifikan? Apakah terdapat
hubungan antar data?apakah data tersebut dapat membantu anda untuk mengetahui
adanya masalah klien?
4. Evaluasi
Lihatlah situasi secara objektif. Gunakan kriteria (contoh : hasil yang diharapkan
karakteristik nyeri, tujuan pembelajaran) untuk menentukan hasil atau tindakan
keperawatan . Evaluasi pada tindakan yang sudah anda lakukan sendiri.
5. Penjelasan
Jelaskan panemuan dan kesimpulan yang anda buat. Gunakan semua
pengetahuan dan pengalaman anda untuk menentukan cara yang tepet dalam
merawat klein.
6. Pengontrolan diri
Lihat kejadian yang telah anda alami. Temukan cara bagaimana anda dapat
memperbaiki performa anda.Apa yang membuat anda merasa telah secses?
5
Belajar bagaimana memperkenalkan diri kepada klien,berbicara secara
meyakinkan saat memulai terapi atau prosudur.dengan membuat klien mengira
ada tidak dapat melakukan perawatan yang aman.selalu mempersiapkan segala
sesuatu sebelum melakukan tindakan keperawatan.dorong klien untuk bertanya.
2. Berpikir independen
Baca literatur tetag keperawatan terutama jika terdapat berbagai pedapat
mengenai satu subjek yang sama.berbicaralah dengan perawat lain dan berbagi
ide mengenai tindakan keperawatan.
3. Tanggung jawab Dan Otoritas
Mintalah batuan jika anda tidak yakin bagaimana melakukan ketrampilan
keperawatan selalu merujuk pada aturan dan prosudur manual untuk mengulang
langkah langkah suatu keterampilan.laporka semua masalah secepat
mungkin,ikuti semua standar praktikum keperawatan yang anda miliki.
4. Mau mengambil resiko
jika pengetahu yang anda punya membuat anda bertanya megenai perith dari
klinik anda,maka lakukanlah.bersedia untuk merekomendasikan pendekata
alternatif dalam perawtan,jika teman anda hanya mendapatkan sedikit
keberhasilan dalam merawat kliennya.
5. Disiplin
Selalu sistematis dalam setiap hal yang anda lakuka.gunakan criteria
berdasarka ilmu dan bukti yang dikenal untuk aktivitas seperti pengkajian dan
evaluasi.luangkan waktu untuk menjadi lebih sistematis dan gunakan waktu anda
yang seefektif mungkin.
6. Persisten
Hati hati dengan jawaban mudah,jika teman kerja anda memberikan informasi
yang tidak lengkap tentang klien,maka perjelslah informasi tersebut dan bicaralah
dengan klie secara langsung.jika msalah yang sama terus berlangsung di divisi
keperawatan,maka ajaklah teman kerja anda,lihatlah polanya dan carilah
penyelesaiannya bersama.
7. Kreatif
Lihatlah pendekatan berbeda lainnya jika tindakan yang anda berikan tudak
berhasil pada klien.sebagai contoh,klien yang sedang mengalami rasa nyeri
6
muingkin memerlukan posisi yang berbeda atau teknik distraksi.jika mungkin ,
libatkanlah anggota keluarga klien dalam beradaptasi terhadap pendekatan
keperawatan yang anda lakukan agar dapat dilakukn dirumah.
8. Rasa ingin tahu
Selalu bertanya mengapa.sebuah tanda klinis atau gejala sering merupakan
indikasi dari berbagai masalah. Eksplorasi dan belajar lagi segala hal mengenai
klien agar dapat membuat keputusan klinis yang tepat.
9. Intregitas
saat dimana pendapat anda bertentangan dengan pendapat lain,lihat kembali
posisi anda dan putuskan bagaimana cara terbaik yang dapat memuskan semua
orang.jangan melanggar standart keperawatan dan kejujuran dalam memberikan
perawtan pada klien
10. Rendah hati
situasi dimana anda memerlukan informasi lebih untuk membuat suatu
keputusan . jika anda merupakan orang baru di suatu divisi, maka mintlah untuk
di orientasikan pada area divisi tersebut. Meintalah perawat yang telah bekerja
didivisi tersebut untuk membimbing anda secara teratur.
BAB III
PENUTUP
7
3.1 Kesimpulan
Berpikir kritis adalah suatu proses berpikir sistematik yang penting bagi berpikir kritis
adalah berpikir dengan tujuan dan mengarah ke sasaran yang membantu individu
membuat penilaian berdasarkan kata bukan pikiran.
Berpikir kritis dalam keperawatan adalah komersial untuk keperawatan profesional
karena cara berpikir ini terdiri atas pendekatan holistik untuk pemecahan masalah.
3.2 Saran
Untuk memahami secara keseluruhan berpikir kritis dalam keperawatan kita harus
mengembangkan pikiran secara rasional dan cermat, agar dalam berpikir kita dapat
mengidentifikasi dan merumuskan masalah keperawatan. Serta menganalisis pengertian
hubungan dari masing-masing indikasi, penyebab, tujuan, dan tingkat hubungan dalam
keperawatan.
Sehingga saat berpikir kritis dalam keperawatan pasien akan merasa lebih nyaman
dan tidak merasa terganggu dengan tindakan perawat.