PENDAHULUAN
Proses berpikir ini dilakukan sepanjang waktu sejalan dengan keterlibatan kita dalam
pengalaman barudan menerapkan pengetahuan yang kita miliki, kita menjadi lebih mampu
untuk membentuk asumsi, ide-ide dan membuat kesimpulan yang 8alid, semua proses
tersebut tidak terlepas dari sebuah proses berpikirdan belajar.Keterampilan kognitif yang
digunakan dalam berpikir kualitas tinggi memerlukan disiplin intelektual,e8aluasi diri,
berpikir ulang, oposisi, tantangan dan dukungan.erpikir kritis adalah proses perkembangan
kompleks yang berdasarkan pada pikiran rasional dan cermatmenjadi pemikir kritis adalah
denominator umum untuk pengetahuan yang menjadi contoh dalam pemikiran yang disiplin
dan mandiri
Menurut Paul dan Elder (2005),berfikir kritis merupakan cara bagi seseorang untuk
meningkatkan kualitas dari hasil pemikira menggunakan teknik sistematis cara berfikir dan
menghasilkan daya piker intelektual dalam ide-ide yang digagas.
Seseorang yang berfikir secara kritis dapat menjawab permasalahan-permasalahan
yang penting dengan baik Dia akan berfikir secara jelas dan tepat.Selain itu dapat
menggunakan ide yang abstrak untuk bisa membbuat model penyelesaian masalah secara
efektif.
1
1.2 Rumusan masalah
Bagaimanakah contoh kasus berpikir kritis dalam masa nifas
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tentang Critical Thinking dalam
Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Berdasarkan pengertian-pengertian keterampilan berfikir kritis di atas dapat dikatakan
bahwa keterampilan berpikir kritis merupakan keterampilan berpikir yang melibatkan proses
kognitif dan mengajak siswa untuk berpikir reflektif terhadap permasalahan.
Singkatnya, tiga kunci utama untuk dapat berfikir kritis: RED (Recognize
assumptions, Evaluate arguments dan Draw conclusions) = mengenali masalah, menilai
beberapa pendapat, dan menarik kesimpulan. Dalam menyimpulkan hasil pemikiran kritis,
diperlukan upaya gigih untuk memeriksa setiap keyakinan atau pemahaman akan
pengetahuan berdasarkan dukungan bukti ilmiah (evidence based) yang mendukung
kecenderungan pengambilan kesimpulan tersebut.
Berfikir meliputi proses yang tidak statis , berubah setiap saat. Berfikir kritis dalam
kebidanan adalah komponen dasar dalam pertanggunggugatan professional dan kualitas
asuhan kebidanan. Berpikir kritis merupakan jaminan yang terbaik bagi bidan mencapai
sukses dalam berbagai aktivitas dan merupakan suatu penerapan profesionalisme serta
pengetahuan teknis atau keterampilan teknis dalam memberikan asuhan kebidanan.
Proses berpikir kritis meliputi memahami, mengevaluasi, mempertanyakan maupun
menjawab, membangun pertanyaan yang merupakan pemicu proses berkelanjutan untuk
mencari jawaban dengan kemungkinan ada jawaban atau tidak terdapat jawaban.
Bidan setiap hari mengambil keputusan. Bidan menggunakan keterampilan berpikirin
kritis dalam berbagai cara:
a. Bidan menggunakan pengetahuan dari berbagai subjek dari lingkungannya.
b. Bidan menangani perubahan yang berasal dari stressor lingkungan.
c. Bidan penting membuat keputusan.
Beberapa tahun yang lalu ditemukan bahwa berpikir kritis dalam kebidanan
diperlukan untuk mengeksplorasi. Berpikir kritis dalam kebidanan adalah komponen dasar
dalam pertanggunggugatan professional dan kualitas asuhan kebidanan. Pemikir kritis dalam
kebidanan menunjukkan kebiasaan perasaan : percaya diri, kontekstual perspektif, kreatifitas,
fleksibilitas, ingin tahu, intuisi, keterbukaan, tekun, refleksi.
4
2.3 Manfaat Berfikir Kritis Dalam Kebidanan
Berikut ini merupakan manfaat berpikir kritis dalam kebidanan adlah sebagai berikut:
1) Penggunaan proses berpikir kritis dalam aktivitas kebidanan sehari-hari
2) Membedakan sejumlah penggunaan dan isu-isu dalam kebidanan
3) Mengidentifikasi dan merumuskan masalah kebidanan
4) Menganalisis pengertian hubungan dari masing-masing indikasi, penyebab dan
tujuan, serta tingkat hubungan
5) Menganalisis argumen dan isu-isu dalam kesimpulan dan tindakan yang
dilakukan
6) Menguji asumsi-asumsi yang berkembang dalam kebidanan
7) Melaporkan data dan petunjuk-petunjuk yang akurat dalam kebidanan
8) Membuat dan mengecek dasar analisis dan validasi data kebidanan
9) Merumuskan dan menjelaskan keyakinan tentang aktivitas kebidanan
10) Memberikan alasan-alasan yang relevan terhadap keyakinan dan kesimpulan
yang dilakukan
11) Merumuskan dan menjelaskan nilai-nilai keputusan dalam kebidanan
12) Mencari alasan-alasan kriteria, prinsip-prinsip aktivitas nilai-nilai keputusan
13) Mengevaluasi penampilan kinerja bidan dan kesimpulan asuhan kebidanan
2. Vision model
Model ini digunakan untuk membangkitkan pola pikir, mengorganisasi dan
menerjemahkan perasaan untuk merumuskan hipotesis, analisis, dugaan, dan ide
tentang permasalahan bidanan kesehatan klien. Berpikir kritis ini digunakan
5
untuk mencari prinsip-prinsip pengertian dan peran sebagai pedoman yang tepa
untuk merespon ekspresi.
3. Examine model
Model ini digunakan untuk merefleksi ide, pengertian, dan visi. Bidan menguji
ide dengan bantuan criteria yang relevan. Model ini digunakan untuk mencari
peran yang tepat untuk analisis, mencari, menguji, menlihat, konfrimasi,
kolaborasi, menjelaskan, dan menentukan, sesuatu yang berkaitan dengan ide.
6
BAB III
PENERAPAN CRITICAL THINKING DALAM KASUS MASA NIFAS
Kasus
Ny. M umur 28 tahun , melahirkan normal 4 hari yang lalu datang ke BPM mengeluh
payudara terasa berat , payudara bengkak dan mengkilap , agak keras , menggigil dan sedikit
nyeri jika disentuh .Pemberian ASI diajari oleh mertuanya . Hasil pemeriksaan;TD :110/70
mmHg, suhu : 39 ºC , RR : 20x/I . HR : 82x/I , tampak putting susu tegang , payudara keras
dan bengkak.
Soal :
1. Pada kasus ny.M, Apakah diagnosa yang paling mungkin pada kasus diatas dan apa
penyebabnya ?
2. Bagaimana sikap bidan dalam menghadapi kasus pada ny.M ?
3. Jelaskan penanganan yang dilakukan pada kasus ny.M sesuai dengan prosedur dan
kewenangan bidan !
4. Pada no.3, Tindakan yang dilakukan pada kasus ny.M dapat menyebabkan komplikasi,
untuk memperkecil komplikasi maka tindakan yang dilakukan adalah ...
Jawab :
1. Pada kasus diatas jika kita melihat tanda dan gejala yang dirasakan oleh Ny.M diagnose
yang tepat pada kasus diatas adalah ibu postpartum dengan mastitis.
a. Penyebab mastitis pada kasus diatas adalah :Kurangnya pengetahuan ibu tentang
bagaimana menyusui bayi dengan benar
b. Bayi tidak mau menyusu sehingga ASI tidak diberikan secara adekuat yang
akan menyebabkan mastitis jika tidak segera ditangani.
c. Lecet pada puting susu yang menyebabkan kuman staphylococcus aureus masuk
menyebabkan infeksi mastitis
d. Personal higiene ibu kurang, terutama pada puting susu
e. Bendungan air susu yang tidak adekuat di tangani sehingga menyebabkan mastitis
f. Bra yang terlalu ketat mengakibatkan segmental engorgement, jika tidak disusui
dengan adekuat, maka bias terjadi mastitis
g. Ibu yang dietnya buruk, kurang istirahat, dan anemia akan mudah terkena infeksi
h. Ibu jarang menyusui sementara produksi ASI banyak
i. Bayi menyusu dominan hanya dengan satu payudara ibu saja
7
j. Menurunnya waktu pemberian ASI misalnya pada malam hari ketika tidur atau ketika
ibu sedang bekerja
Mastitis merupakan pengalaman yang sangat nyeri dan membuat frustrasi, dan
membuat banyak wanita merasa sangat sakit. Selain dengan penanganan yang efektif dan
pengendalian nyeri, wanita membutuhkan dukungan emosional. Ibu harus diyakinkan
kembali tentang nilai menyusui; yang aman untuk diteruskan; bahwa ASI dari payudara
yang terkena tidak akan membahayakan bayinya; dan bahwa payudaranya akan pulih baik
bentuk maupun fungsinya.
Dengan membantu ibu memperbaiki kenyutan bayi pada payudara, mendorong untuk
sering menyusui, sesering dan selama bayi menghendaki, tanpa pembatasan, bila perlu
peras ASI dengan tangan atau dengan pompa atau botol panas, sampai menyusui dapat
dimulai lagi.
3. Penanganan yang dilakukan pada kasus ny.M sesuai prosedur dan kewenangan bidan yaitu
Perawatan puting susu atau perawatan payudara
Susukan bayi setiap saat tanpa jadwal
8
Pembersihan puting susu sebelum dan sesudah menyusui untuk menghilangkan kerak
dan susu yang sudah kering
Teknik menyusui yang benar, bayi harus menyusu sampai ke kalang payudara.
Bra yang cukup meyangga tetapi tidak ketat
Perhatian yang cermat saat mencuci tangan dan perawatan payudara
Kompres hangat pada area yang terkena
Masase area saat menyusui untuk memfasilitasi aliran air susu
Peningkatan asupan cairan
Istirahat
Membatu ibu menentukan prioritas untuk mengurangi stress dan keletihan dalam
kehidupannya
Suportif, pemeliharaan perawatan ibu
Menyusui secara bergantian payudara kiri dan kanan
Untuk mencegah pembengkakan dan penyumbatan saluran, kosongkan payudara
dengan cara memompanya
Rajin mengganti bh / bra setiap kali mandi atau bila basah oleh keringat dan ASI, BH
tidak boleh terlalu sempit dan menekan payudara.
Jika ibu melahirkan bayi lalu bayi tersebut meninggal, sebaiknya dilakukan bebat
tekan pada payudara dengan menggunakan kain atau stagen dan ingat untuk minta
obat penghenti ASI pada dokter atau bidan.
1. Komplikasi yang dapat terjadi pada kasus ny.M no.3 adalah abses payudara ,
pengumpulan nanah di payudara dan sepsisAbses payudara. Untuk memperkecil
komplikasi maka tindakan yang dilakukan adalah periksa kembali tanda vital ibu,
Perbaikan pemahaman penatalaksanaan menyusui seperti Menyusui sidini mungkin
setelah melahirkan,Menyusui dengan posisi yang benar,Memberikan ASI On Demand
dan memberikan ASI eklusif,Makan dengan gizi yang seimbang
9
1. Gangguan rasa 1. Nyeri 1. Ajarkan teknik 1.Teknik relaksasi akan
nyaman nyeri berkurang/hilang relasksasi sangat membantu
berhubungan mengurangi rasa nyeri
dengan proses 2. Ibu dapat menyusui 2. Kompres hangat pada
infeksi mastitis bayinya dengan area nyeri 2.Kompres hangat akan
nyaman membantu melancarkan
peredaran darah pada area
3. Ibu dapat 3. Kolaborasi nyeri
beraktifitas dengan pemberian obat 3.Pemberian obat analgetik
normal analgetik bekerja mengurangi rasa
nyeri
10
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berfikir kritis di atas dapat dikatakan bahwa keterampilan berpikir kritis merupakan
keterampilan berpikir yang melibatkan proses kognitif dan mengajak siswa untuk berpikir
reflektif terhadap permasalahan. Seseorang yang berfikir secara kritis dapat menjawab
permasalahan-permasalahan yang penting dengan baik Dia akan berfikir secara jelas dan
tepat.Selain itu dapat menggunakan ide yang abstrak untuk bisa membbuat model
penyelesaian masalah secara efektif.
Proses berpikir kritis merupakan kerangka dasar bidan dalam memberikan asuhaan
kebidanan, dalam bingkai manajemen kebidanan. Sehingga, apabila bidan memberikan
asuhan kebidanan kepada klien dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen kebidanan
dengan sistematis dan terpola, maka bidan tersebut telah menerapkan proses berpikir kritis.
3.2 Saran
Tenaga kesehatan khususnya bidan diharapkan dapat mengetahui dan mengerti serta
dapat memberikan penatalaksanaan yang baik pada Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas serta
mengerti tentang Berfikir Kritis dalam memberikan pelayanan Asuhan Kebidanan pada Masa
Nifas
11
DAFTAR PUSTAKA
12