PENDAHULUAN
Berpikir kritis adalah mode berpikir – mengenai hal, substansi atau masalah apa
saja di mana si pemikir meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara
terampil struktur-struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar-
standar intelektual padanya. (Paul 1993)
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif sangat diperlukan mengingat bahwa dewasa ini
ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat dan memungkinkan siapa
saja bisa memperolah informasi secara cepat dan mudah dengan melimpah dari
berbagai sumber dan tempat manapun di dunia. Hal ini mengakibatkan cepatnya
perubahan tatanan hidup serta perubahan global dalam kehidupan. Jika tidak dibekali
dengan kemampuan berpikir kritis dan kreatif maka tidak akan mampu mengolah
menilai dan megambil informasi yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan
tersebut. Oleh karena itu kemampuan berpikir kritis dan kreatif adalah merupakan
kemampuan yang penting dalam kehidupan. Strategi pengajaran berpikir kritis pada
program sarjana kedokteran yang dilakukan di Melaka Manipal Medical College India
adalah dengan memberikan penilaian menggunakan
pertanyaan yang memerlukan ketrampilan berpikir pada level yang lebih tinggi dan
belajar ilmu dasar menggunakan kasus klinik untuk mata kuliah yang
1
sudah terintegrasi menggunakan blok yang berbasis pada sistem organ. Setelah kuliah
pendahuluan, mahasiswa diberikan kasus klinik serta sejumlah pertanyaan yang harus
dijawab beserta alasan sebagai penugasan. Jawaban didiskusikan pada pertemuan
berikutnya untuk meluruskan a danya kesalahan konsep dan memperjelas materi yang
belum dipahami oleh mahasiswa. Hasilnya menunjukkan bahwa mahasiswa pada
program tersebut menunjukkan prestasi yang lebih baik dalam mengerjakan soal-
soal hapalan maupun soal yang menuntut jawaban
yang memerlukan telaah yang lebih dalam. Mahasiswa juga termotivasi untuk
belajar (Abraham RR., et al., 2004)
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian berpikir kritis
2. Mengetahui ciri-ciri dari berfikir kritis
3. Mengetahui manfaat berpikir kritis
4. Mengetahui indikator dari berfikir kritis
5. Mengetahui tahapan dari berfikir kritis
6. Mengetahui saja model berpikir kritis dalam keperawatan
2
7. Mengetahui contoh kasus yang menerapkan berpikir kritis
8. Mengetahui pembahasan mengenai kasus tersebut
9. Mengetahui penerapan berfikir kritis dalam keperawatan
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
beragam namun secara umum berpikir kritis merupakan suatu proses berpikir kognitif
dengan menggabungkan kemampuan intelektual dan kemampuan berpikir untuk
mempelajari berbagai disiplin ilmu dalam kehidupan, sehingga bentuk ketrampilan
berpikir yang dibutuhkan pun akan berbeda untuk masing–masing disiplin ilmu.
Berpikir berpikir kritis merupakan konsep dasar yang terdiri dari konsep berpikir yang
berhubungan dengan proses belajar dan krisis itu sendiri sebagai sudut pandang selain
itu juga membahas tentang komponen berpikir kritis dalam keperawatan yang
didalamnya dipelajari krakteristik, sikap dan standar berpikir kritis, analisis,
pertanyaan kritis, pengambilan keputusan dan kreatifitas dalam berpikir kritis. Untuk
lebih mengoptimalkan dalam proses berpikir kritis setidaknya paham atau tahu dari
komponen berpikir kritis itu sendiri, dan komponen berpikir kritis meliputi
pengetahuan dasar, pengalaman, kompetensi, sikap dalam berpikir kritis, standar/
krakteristik berpikir kritis. Keterampilan kongnitif yang digunakan dalam berpikir
kualitas tinggi memerlukan disiplin intelektual, evaluasi diri, berpikir ulang, oposisi,
tantangan dan dukungan. Berpikir kritis adalah proses perkembangan kompleks, yang
berdasarkan pada pikiran rasional dan cermat menjadi pemikir kritis adalah
denominatur umum untuk pengetahuan yang menjadi contoh dalam pemikiran yang
disiplin dan mandiri.
5
4. Mampu mengidentifikasi perbedaan-perbedaan atau kesenjangan-
kesenjangan informasi
7. Mampu menarik kesimpulan generalisasi dari data yang telah tersedia dengan
data yang diperoleh dari lapangan
8. Mampu menarik kesimpulan dari data yang telah ada dan terseleksi.
Dari penjelasan di atas terkait ciri-ciri kemampuan berpikir kritis, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa ciri-ciri berpikir kritis meliputi :
6
mendukung pendapatnya, dan mampu memberikan ide-ide atau gagasan yang
baik.
7
2.4 Indikator berfikir kritis
d). Memberikan penjelasan lanjut, yang terdiri atas mengidentifikasi istilah-istilah dan
definisi pertimbangan dan juga dimensi, serta mengidentifikasi asumsi.
8
e). Mengatur strategi dan teknik, yang terdiri atas menentukan tindakan dan
berinteraksi dengan orang lain.
9
2.5.2 Keterampilan Mensintesis
10
2.5.5 Keterampilan Mengevaluasi atau Menilai
Total recall adalah mengingat fakta-fakta dimana dan mengapa serta menemukan
suatu yang diperlukan dan fakta dalam keperawatan yang diperoleh dari berbagai
sumber termasuk klien dan keluarganya.
11
2.6.2 Habits/Kebiasaan
Pola piker yang berulang-ulang akan menjadi suatu kebiasaan yang baru yang
secara spontan dapat dilakukan.
2.6.3 Inquiry/Penyelidikan
Adalah pengetahuan kita tentang bagaimana kita berpikir .Model ini dapat
membantu perawat bekerja secara kolaborasi dengan profesi kesehatan lain.
2.7.1 Kasus
- Kasus 1
Ny. Susi, 60 th, seorang pedagang kain, mengalami kecelakaan mobil sehingga
kaki kanannya harus diamputasi. Ia sangat pendiam, dan menolak untuk
menggunakan kaki palsu untuk belajar jalan. Kulit di daerah punggung bawah
tampak kemerahan dan mulai mengelupas. Anda menyimpulkan bahwa klien
mengalami : Kerusakan Integritas kulit b.d < mobilisasi.
Pikirkan apa yang akan anda rasakan saat membuat rencana kep klien?
12
- Kasus 2
Tn. Roni, 26 th, perawat, ditabrak oleh truk saat mengganti ban mobilnya shg
kaki kanannya hrs diamputasi. Bayinya yg berumur 9 bln yg berada dimobil saat
kecelakaan juga hrs dirawat di RS. Ia berusaha menggunakan kaki palsu tp hal
itu menyakitkan ujung pangkal pahanya. Ia menolak u/ turun dari tempat tidur
2 hari terakhir yg mengakibatkan terbentuknya dua luka di punggung. Anda
menyimpulkan bahwa klien mengalami : Kerusakan Integritas kulit b.d <
mobilisasi.
Pikirkan apa yang akan anda rasakan saat membuat rencana kep klien?
Perasaan saya saat melakukan atau membuat perencanaan kepada klien adalah
menganggap klien seperti keluarganya sendiri agar nantinya rencana
keperawatan yang saya rancang lebih maksimal dan rencana keperawatan saya
adalah
13
- Menjaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
khususnya pada bagian punggung bawah pasien yang
mengelupas tadi.
- Menganjurkan pada pasien agar mengubah posisinya setiap 2
jam sekali. Hal ini dimaksudkan agar pasien idak terus-terusan
menggunakan posisi telentang yang lama-kelamaan juga bisa
memperburuk keadaan punggugnya yang sudah terkelupas
- Melihat aktifitas pasien guna menghindari terjadinya gesekan
pada luka punggung, benturan dan lain sebagainya yang dapat
memperburuk keadaan luka punggung pasien
- Memperhatikan status nutrisi pasien agar nantinya proses
penyembuhan semakin efektif
- Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat agar
menghindari infeksi bakteri
- Membersihkan, memantau dan meningkatkan proses
penyembuhan pada luka
- Memperhatikan tanda dan gejala infeksi yang mungkin terdapat
pada luka
14
- Menganjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang logger
agar tidak memburuknya luka yang terdapat dipunggung pasien
- Menjaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
khususnya pada bagian luka dipunggung
- Menganjurkan pasien mengubah posisi tidurnya setiap dua jam
sekali, hal ini dimaksudan agar pasien tidak terus-terusan dalam
posisi terlentang yang mengakibatkan luka pada bagian
punggung.
- Perhatikan aktifitas pasein yang dapat memperburuk keadaan
luka dipunggung
- Perhatiakn status nutrisi pasien agar mempercepat lukanya.
- Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat agar
menghindari infeksi bakteri
- Membersihkan, memantau dan meningkatkan proses
penyembuhan pada luka
- Memperhatikan tanda-taanda dan gejala infeksi yang mungkin
terdapat pada luka.
2.9.1 pengkajian
Tahap pengambilan keputusan ang paling kritis, menetukan masalah dan dengan
argument yaitu secara rasional.
15
2.9.3 perencanaan keperawatan
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berpikir kritis adalah mode berpikir – mengenai hal, substansi atau masalah apa
saja di mana si pemikir meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara
terampil struktur-struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar-
standar intelektual padanya. Tahapan berfikir kritis ialah :
- Keterampilan Menganalisis
- Keterampilan Mensintesis
- Keterampilan Mengenal dan Memecahkan Masalah
- Keterampilan Menyimpulkan
- Keterampilan Mengevaluasi atau Menilai
Penerapan dalam berfikir kritis dalam keperawatan dimulai dari pengkajian yang isinya
seperti mengumpulkan data dan lain sebagainya, kemudian merumuskan diagnose
keperawatan, perencanaan keperawatan, melaksanakan keperawatan dan yang terakhir
mengevaluasi keperawatan.
3.1 Saran
Bagi pembaca diharapkan untuk lebih teliti dalam berfikir kritis sebagai
tenaga kesehatan, perawat sedapat mungkin harus selalu berfikir kritis dalam
penanganan pasien tentunya tetap beracuan pada peran perawat itu sendiri. Untuk
memahami secara keseluruhan berfikir kritis dalam keperawatan kita harus
mengembangkan fikiran secara rasional dan crmat, agar dalam berfikir kita dapat
mengidentifikasi dan merumuskn masalah keperawatan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Deswani. 2015. Proses Keperawatan dan berfikir Kritis. Jakarta : Salemba Medika
18