PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk Mengetahui definisi Berfikir Kritis
1.3.2 Untuk Mengetahui Indikator Berfikir Kritis
1.3.3 Untuk Mengetahui Langkah-langkah Berfikir Kritis
BAB 2
PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
Peranan kita sebagai guru untuk mengembangkan berpikir kritis dalam diri
siswa adalah sebagai pendorong, fasilitator, dan motivator. Berpikir kritis dapat
dipelajari dan ditingkatkan bahkan pada usia dewasa. Agar proses berpikir kritis
terjadi dalam pembelajaran diperlukan adanya perencanaan yang spesifik pada
materi, konstruk, dan kondisi. Materi dalam kurikulum hendaknya disusun secara
sistematis agar dapat dengan mudah diasimilasi. Konstruk bertujuan agar siswa
dapat membangun struktur kognitifnya. Kondisi dimaksudkan agar siswa belajar
sesuai dengan urutan untuk mengembangkan struktur kognitifnya dan
menggunakannya dalam memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat.
3.2 Saran
Mengingat pentingnya melatihkan berpikir kritis selama pembelajaran,
selayaknya kita memberikan perhatian pada keterampilan tersebut selama
pembelajaran karena siswa atau mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir
yang baik, maka baik pula kemampuannya dalam menyusun strategi dan taktik
agar dapat meraih kesuksesan dalam persaingan global di masa depan.
REFERENSI
Filsaime, DK. 2008. Menguak Rahasia Berpikir Kritis & Kreatif. Jakarta: Prestasi
Pustaka.
Hashemi, SA, Naderi, E, Shariatmadari, A, Naraghi, MS, and Mehrabi, M. 2010.
Science Production In Iranian Educational System By The Use Of Critical
Thinking. International Journal of Instruction January 2010. Vol.3, No.1
Jenicek, M. 2006. A Physician’s Self-Paced Guide to Critical Thinking. Chicago:
AMA Press,