Anda di halaman 1dari 4

Pentingnnya berpikir kritis bagi mahasiswa kesehatan

Berpikir kritis dapat diartikan sebagai proses dan kemampuan yang digunakan untuk
memahami konsep, menerapkan, mensistesis, dan mengevaluasi informasi yang diperoleh
atau informasi yang dihasilkan.Tidak semua informasi yang diperolehdapat dijadikan
pengetahuan yang diyakini kebenarannya untuk dijadikan panduan dalam tindakan, dan tidak
selalu informasi yang dihasilkan merupakan informasi yang benar. Berpikir kritis merupakan
keterampilan berpikir tingkat tinggidan telah diketahui berperan dalam perkembangan
moral,perkembangan sosial, perkembangan mental, perkembangan kognitif, dan
perkembangan sains. (Siti Zubaidah, 2010)

Terdapat berbagai pengertian berpikir kritis. Beyer (1995) menawarkan definisi yang
paling sederhana: “Berpikir kritis berarti membuat penilaian-penilaian yang masuk
akal”.Filsaime (2008) mengutip beberapa definisi berpikir kritis dari beberapa ahli berikut.
Scriven dan Paul (1996) dan Angelo (1995) memandang berpikir kritis sebagai prosesdisiplin
cerdas dari konseptualisasi, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi aktif dan
berketerampilan yang dikumpulkan dari, atau dihasilkan oleh, observasi, pengalaman,
refleksi, penalaran, atau komunikasi sebagai sebuah penuntun menuju kepercayaandan aksi.
Selain itu, berpikir kritis juga telah didefinisikan sebagai “berpikir yang memiliki maksud,
masuk akal, dan berorientasi tujuan” dan “kecakapan untuk menganalisis sesuatu informasi
dan ide-ide secara hati-hati dan logis dari berbagai macam perspektif” (Silverman dan Smith,
2002).(Siti Zubaidah, 2010).

Seseorang yang berpikir kritis memiliki ciri-ciri : (1) mampu berpikir secara rasional
dalam menyikapi suatu permasalahan; (2) mampu membuat keputusan yang tepat dalam
menyelesaikan masalah; (3) dapat melakukan analisis, mengorganisasi, dan menggali
informasi berdasarkan fakta yang ada; (4) mampu
menarik kesimpulan dalam menyelesaikan masalah dan dapat menyusun argumen dengan
benar dan sistematik.(Eny Sulistiani dan Masrukan, 2016)

Langkah-langkah berpikir kritis

1 .Mengenali masalah (defining and clarifying problem)


a.Mengidentifikasi isu-isu atau permasalahan pokok.
b.Membandingkan kesamaan dan perbedaan-perbedaan.
c.Memilih informasi yang relevan.
d.Merumuskan/memformulasi masalah.
2. Menilai informasi yang relevan
a.Menyeleksi fakta, opini, hasil nalar/judgment.
b.Mengecek konsistensi.
c.Mengidentifikasi asumsi.
d.Mengenali kemungkinan faktor stereotip.
e.Mengenali kemungkinan bias, emosi, propaganda, salah penafsiran kalimat
(semanticslanting).
f.Mengenali kemungkinan perbedaan orientasi nilai dan ideologi.
3 .Pemecahan Masalah/ Penarikan kesimpulan
a.Mengenali data-data yang diperlukan dan cukup tidaknya data.
b.Meramalkan konsekuensi yang mungkin terjadi dari keputusan/pemecahan
masalah/kesimpulan yang diambil.(Siti Zubaidah, 2010)

Sekarang ini pembelajaran di sekolah terutama SMA atau sederajatnya sudah


mengunakan metode diskusi dengan berpikir kritis dalam pembelajarannya. Jadi siswa harus
mampu memecahkan masalah dengan kemampuan berpikirnya sendiri dan harus
merumuskan alasan dan mempertimbangkan fakta,keadaan, konsep, metode, dan kriteria.
Dalam dunia perkuliahan mungkin bisa dikatakan wajib setiap mahasiswanya mempunyai
kekmampuan berpikir kritis karena berpikir kritis itu sangat penting. karena dalam
pembelajaran kuliah mahasiswa dituntut aktif untuk belajar mandiri dengan mengidentifikasi
masalah dan mampu memcahkan masalah dengan kemampuan berpikirnya dengan disertai
alasan yang logis.

Menurut saya berpikir kritis bagi mahasiswa kesehatan itu memang sangat penting.
Karena berpikir kritis memiliki manfaat dalam jangka panjang salah satunya yaitu
mendukung mahasiswa dalam mengatur keterampilan belajar dan kreatifitas mereka. Selain
itu berpikir kritis juga memberdayakan individu untuk berkontribusi secara kreatif pada
profesi yang mereka pilih. Terlebih lagi dalam bidang kesehatan sangat diperlukan
kemampuan berpikir kritis untuk mewujudkan kepuasan klien.

Mengapa mahasiswa kesehata sangat penting dalam hal berpikir kritis? Karena
nantinya mahasiswa kesehatan akan terjun ke duania kerja dan akan bertemu langsung
dengan klien dengan berbagai problem. Tenaga kesehatan harus berpikir kritis dlam
memcahkan masalah tersebut untuk pengambilan keputusan. Dalam memecahkan problem
tersebut tenaga kesehatan harus mengidentifikasi isu-isu atau permasalahan pokok, memilih
informasi yang relevan, lalu merumuskan masalah, berpikir kritis, lalu melakukan
pengambilan keputusan. Dengan pengambilan keputusan yang cepat klien akan cepat
mendapatkan penanganan medis.
Simpulan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis adalah berpikir
rasional tentang sesuatu, kemudian mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang
sesuatu tersebut yang meliputi metode-metode pemeriksaan atau penalaran yang akan
digunakan untuk mengambil suatu keputusan atau melakukan suatu tindakan. Langkah-
langkah berpikir kritis yang pertama yaitu mengenali masalah dengan mengidentifikasi isu-
isu, membandingkan kesamaan dan perbedaan, memilih informasi yang relevan, merumuskan
masalah, berpikir kritis, dan memecahkan masalah/ menarik kesimpulan dengan pengambilan
keputusan.

Jadi sebagai mahasiswa kesehatan harus bisa berpikir kritis, karena nantinya akan
terjun ke dunia kerja dan akan menghadapi problem klien secara langsung. Dan sebagai
tenaga kesehatan harus bisa berpikir kritis agar dapat cepat mengambil keputusan untuk
memberi penanganan kepada klien/ melakukan tindakan pada klien.
Daftar pustaka

Zubaidah,Siti. 2010. Berpikir Kritis: Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi yang Dapat
Dikembangkan melalui Pembelajaran Sains.Malang: Universitas Negeri Malang

Sulistiani,Eny. Masrukan.2016. Pentingnya Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Matematika


untuk Menghadapi Tantangan MEA.(hlm. 605-612). Semarang: Universitas Negeri Semarang

NAMA : TSALIS RAHMAT HIDAYAT

NIM : 010118A141

PRODI : S1 KEPERAWATAN (B)

Anda mungkin juga menyukai