Anda di halaman 1dari 2

“Berpikir kritis sebagai bentuk keterampilan yang bermanfaat bagi mahasiswa/warga

akademik”
1. Identifikasi konsep apa yang anda bahas dalam tugas ini? cari pendapat ahli, teori,
definisi dan sejenisnya
- Ennis (Robert H. Ennis: 2011) “critical thinking is reasonable and reflective thinking
focused on deciding what to believe or do”, berpikir kritis adalah suatu proses
berpikir reflektif yang berfokus pada memutuskan apa yang diyakini atau dilakukan.
- Redecker (2011), berpikir kritis mencakup kemampuan mengakses, menganalisis,
mensintesis informasi yang dapat dibelajarkan, dilatihkan dan dikuasai.
- Lai (Emily R. Lai: 2011) “critical thinking includes the component skills of analyzing
arguments, making inferences using inductive or deductive reasoning, judging or
evaluating, and making decisions or solving problems”, yang artinya berpikir kritis
meliputi komponen keterampilan-keterampilan menganalisis argumen, membuat
kesimpulan menggunakan penalaran yang bersifat induktif atau deduktif, penilaian
atau evaluasi, dan membuat keputusan atau memecahkan masalah.
- Bailin (2002), “defines critical thinking as thinking of a particular quality essentially
good thinking that meets specified criteria or standards of adequacy and accuracy”,
mendefinisikan berpikir kritis sebagai pemikiran dari kualitas tertentu yang pada
dasarnya merupakan pemikiran yang baik yang memenuhi kriteria atau standar
kecukupan dan akurasi.
- Menurut Wilingham, “seeing both sides of an issue, being open to new evidence that
disconfirms your ideas, reasoning dispassionately, demanding that claims be backed
by evidence, deducing and inferring conclusions from available facts, solving
problems, and so forth”, artinya, orang yang berpikir kritis melihat kedua sisi dari
sebuah masalah, bersikap terbuka terhadap peristiwa baru yang meragukan pikiran,
penalaran yang tidak menggunakan emosi, meminta klaim yang didukung bukti,
menarik kesimpulan dari fakta yang ada, memecahkan masalah, dan seterusnya.
- Menurut Ratna dkk (2017), seseorang dikatakan mampu berpikir kritis bila seseorang
itu mampu berpikir logis, reflektif, sistematis dan produktif yang dilakukannya dalam
membuat pertimbangan dan mengambil keputusan.
2. Rumuskan apa tujuan/purpose-nya?
Tujuan berfikir kritis adalah mempertahankan objektifitas. Saat berpikir kritis, makan
akan terjadi suatu rangkaian pengambilan keputusan dengan menimbang dari berbagai
sisi sebuah pendapat serta mengevaluasi sisi positif dan negative dari pendaoat-pendapat
tersebut. Sehingga, kemampuan berpikir kritis memerlukan: keaktifan mencari sisi positif
dan negative dari sebuah pendapat serta pengujian pernyataan dari klaim yang dibuat dari
sumber yang mendukung.
3. Berikan argument (informasi) : (data/bukti/contoh kasus/hasil riset/pengalaman, dll!
Ketrampilan berfikir kritis merupakan sebuah hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap
orang. Mengingat begitu banyak tantangan yang harus di hadapi di era saat ini, dengan
begitu pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Utamanya mahasiswa
atau warga akademik lainnya, karena anggapan masyrakat yang menempatkan insan di
Perguruan Tinggi yang terpelajar dan memiliki kemampuan berpikir kritis yang tinggi.
Namun kenyataan di lapangan belum sepenuhnya mengatakan bahwa setiap mahasiswa
atau warga akademik memiliki kemampuan berfikir kritis yang tinggi. Hal ini dapat
dilihat pada hasil penelitian Anugraheni (2020), mengenai “Analisis Kesulitan
Mahasiswa Dalam Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Pemecahan
Masalah”. Tidak semua mahasiswa memiliki kemampuan berpikir kritis yang baik dalam
menyelesaikan suatu masalah. Dalam penelitian ini disebutkan bahwa, hasil analisis
menunjukkan 32,81 % mahasiswa belum mampu mendefinisikan permasalahan
matematika yang diberikan, 53,13% kesulitan menentukan informasi yang cocok
untuk memecahkan permasalahan matematika, 64,06% kesulitan dalam menentukan
dan menjabarkan hipotesis yang cocok dengan permasalahan, 14,06% kesulitan dalam
menentuka keputusan dari kesimpulan serta menelaahnya.
4. Apa kesimpulan/inverensi anda?
Masih banyak mahasiswa yang kesulitan berfikir kritis untuk menyelesaikan suatu
masalah yang diberikan. Dari analisis data dapat dilihat yang menyebabkan kesulitan
tersebut seperti mahasiswa tidak siap atau tidak terbiasa berpikir kritis dalam
menyelesaikan masalah, daya kreatifitas yang rendah untuk mencari alternative
penyelesaian yang tepat, dan kurang teliti serta berkonsentasi dalam menyelesaikan suatu
masalah.
5. Apa impliklasi dari inverensi di atas?
Mahasiswa harus dibiasakan untuk berfikir kritis, misalnya dengan pemberian tugas yang
lebih menggali kemampuan berfikir kritis mahasiwa. Dengan pembiasaan ini bertujuan
mahasiswa akan terbiasa berfikir kritis dalam setiap memecahkan masalah yang dihadapi,
sehingga semakin berkembang kemampuannya dan segala sebab kesulitan yang
menghambat kemampuan berfikir kritis perlahan dapat diselesaikan.

Anda mungkin juga menyukai