Anda di halaman 1dari 5

MAHASISWA KRITIS

Nama : Revalina Yulianti


NIM : 221810301014
Kelompok : 10-KADMIUM
Pendamping : Kak Safira

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2022
PENDAHULUAN

Berpikir kritis saat ini menjadi salah satu tujuan penting dari pendidikan. Di
berbagai negara, berpikir kritis telah menjadi salah satu kompetensi, tujuan dan sasaran
yang ingin dicapai dalam pendidikan. Berpikir kritis merupakan kemampuan yang
sangat esensial untuk kehidupan dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan.
Para pendidik telah lama menyadari pentingnya kemampuan berpikir kritis sebagai
salah satu output dari proses pembelajaran. berpikir kritis menjadi salah satu dari
beberapa kemampuan yang dibutuhkan untuk menyiapkan mahasiswa pada jenjang
pendidikan dan dunia kerja. Common Core State Standards menyatakan bahwa berpikir
kritis sebagai lintas disiplin ilmu yang sangat penting untuk siswa dan pekerja (Lai,
2011). Keterampilan berpikir kritis juga dinyatakan sebagai salah satu modal dasar atau
modal intelektual yang sangat penting bagi setiap orang dan merupakan bagian yang
fundamental dari kematangan manusia (Liliasari, 2001).

Kemampuan berpikir kritis dapat digunakan mahasiswa dalam mencermati


berbagai pendapat orang lain yang sama atau berbeda. Berdasarkan pengetahuan tentang
pendapat-pendapat yang bertentangan itu, seseorang dapat menilai dan memutuskan
mana pendapat yang lebih condong kepada kebenaran ilmiah. Hal ini dapat dilakukan
dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dengan jelas, dan menjadi tidak
pernah ragu dalam pengambilan keputusan.

Hatcher dan Spencer (2005) mengatakan bahwa berpikir kritis adalah


kemampuan dan kebutuhan yang penting karena dibutuhkan dalam dunia kerja, dan
dapat membantu seseorang menjawab pertanyaan mental dan spiritual, serta dapat
digunakan untuk menilai orang, kebijakan, institusi dan juga dapat menghindarkan dari
masalah sosial (Duron dkk., 2006). Menurut Bart (2010) pentingnya berpikir kritis
antara lain: 1) kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu kemampuan abad 21, 2)
berpikir kritis merupakan salah satu tujuan utama dalam pendidikan 3) berpikir kritis
merupakan hasil utama dari pembelajaran.

Mengoptimalkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa terhadap materi


pelajaran, penggunaan bahasa, menggunakan struktur logika berpikir logis, menguji
kebenaran ilmu pengetahuan, dan pengalaman dari berbagai aspek akan memberikan
dampak kepada mereka untuk menjadi mahasiswa yang mandiri. Kemandirian
intelektual ini penting dimiliki, ditambah lagi keberanian, kesopanan, dan keimanan,
yang akan membawa para mahasiswa menjadi orang dewasa yang bermoral dan
bertanggung jawab di tengah kehidupan bermasyarakat. Pengembangan kemampuan
berpikir kritis mencakup 4 hal, yakni kemampuan menganalisis, membelajarkan siswa
bagaimana memahami pernyataan, mengikuti dan menciptakan argumen
logis,meminimalisir jalur yang salah dan fokus pada jalur yang benar. Dalam konteks
itu berpikir dapat dibedakan dalam dua jenis yakni berpikir kritis dan berpikir kreatif.
PEMBAHASAN

Terdapat berbagai pengertian mengenai berpikir kritis. Kata kritis berasal dari
bahasa Yunani yaitu kritikos dan kriterion. Kata kritikos berarti “pertimbangan‟
sedangkan kriterion mengandung makna “ukuran baku‟ atau “standar‟. Secara
etimologi, kata ‟kritis‟ mengandung makna “pertimbangan yang didasarkan pada suatu
ukuran baku atau standar‟. Dengan demikian secara etimologi berpikir kritis
mengandung makna suatu kegiatan mental yang dilakukan seseorang untuk dapat
memberi pertimbangan dengan menggunakan ukuran atau standar tertentu.

Dalam konteks pembelajaran, pengembangan kemampuan berpikir ditujukan


untuk beberapa hal, diantaranya adalah mendapat latihan berpikir secara kritis dan
kreatif untuk membuat keputusan dan menyelesaikan masalah dengan bijak, misalnya
luwes, reflektif, ingin tahu, mampu mengambil resiko, tidak putus asa, mau bekerja
sama dan lain lain.Mengaplikasikan pengetahuan, pengalaman, dan kemahiran berpikir
secara lebih praktik baik di dalam atau di luar sekolah.Menghasilkan ide atau ciptaan
yang kreatif dan inovatif.Mengatasi cara – cara berpikir yang terburu-buru dan
sempit.Meningkatkan aspek kognitif dan afektif perkembangan intelek mereka dan
bersikap terbuka dalam menerima dan member pendapat, membuat pertimbangan
berdasarkan alasan dan bukti, serta berani member pandangan dan kritik.
Pengembangan kemampuan berpikir mencakup 4 hal, yakni kemampuan
menganalisis,membelajarkan mahasiswa bagaimana memahami pernyataan,mengikuti
dan menciptakan argumen logis,meminimalisir jalur yang salah dan fokus pada jalur
yang benar. Dalam konteks itu berpikir dapat dibedakan dalam dua jenis yakni berpikir
kritis dan berpikir kreatif.

Garnison dkk (2001) membagi empat keterampilan berpikir kritis, yaitu: (1)
trigger event (cepat tanggap terhadap peristiwa), merupakan mengidentifikasi atau
mengenali suatu isu, masalah, dilema dari pengalaman seseorang, yang disampaikan
guru atau siswa lain.Exploration (eksplorasi), memikirkan ide personal dan sosial dalam
rangka membuat persiapan keputusan.Integration (integrasi), yaitu mengkonstruksi
maksud atau arti dari gagasan, dan mengintegrasikan informasi relevan yang telah
diberikan pada tahap sebelumnya.Resolution (mengusulkan), yaitu mengusulkan solusi
secara hipotetis, atau menerapkan solusi secara langsung kepada isu, dilema, atau
masalah serta menguji gagasan dan hipotesis.

Tujuan berpikir kritis yaitu untuk menilai suatu pemikiran , menaksir nilai
bahkan mengevaluasi pelaksanaan atau praktek dari suatu pemikiran dan nilai tersebut.
Kadang juga berpikir kritis menghasilkan ide – ide baru sehinga berpikir kritis erat
hubunganya dengan berpikir kreatif. Karena ketika mahasiswa menghadapi suatu hal
atau masalah, dalam menelaah, menganalisa atau mengkritisi hal tersebut maka
diperlukan usaha berpikir kreatif untuk menentukan solusi yang tepat.

Pada tingkat mahasiswa sebagai pembentukan berpikir kritis bisa dilakukan


dengan menulis essai. Karena dengan menulis essai, mahasiswa akan diminta untuk
memberikan pandangannya terhadap sebuah persoalan. Ketika mereka memahami
sebuah persolan dengan baik dan mampu menelaahnya maka mereka sudah memberikan
sebuah idea atau gagasan terhadap sebuah permasalahan atau isu yang sedang dibahas.
Tingkat mahasiswa adalah level dimana mereka sudah memiliki kedewasaan dalam
berpikir dan mampu menyerap dengan baik berbagai isu atau topik permasalahan yang
ada di sekitar mereka. Ketika diangkat sebuah permasalahan, tidak semua mahasiswa
yang akan memiliki kemauan untuk menganalisis atau menanggapinya. Artinya mereka
cenderung memiliki kemalasan berpikir atau bisa menjadi mahasiswa yang pasif.
Melalui kegiatan menulis essai maka mereka bisa mengeluarkan ide/gagasan bahkan
solusi terhadap permasalahan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai