Anda di halaman 1dari 2

Nama : Jordan Tugan Hutagaol

NIM : 122111133107
Prodi : Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas : Ilmu Budaya

RESUME STADIUM GENERAL

Mata Kuliah Logika dan Pemikiran Kritis

Berpikir kritis (critical thinking) adalah sebuah skill atau kemampuan untuk berpikir
secara jernih dan rasional sehingga dapat membuat keputusan yang masuk akal berdasarkan
informasi yang diperoleh dan diproses. Berpikir kritis dapat diartikan juga sebagai alat untuk
menganalisis, merekonstruksi dan menganalisis secara logis, objektif, rasional, jelas dan
independen. Karakteristik yang harus ada dalam seseorang untuk berpikir kritis yaitu memiliki
rasa ingin tahu, kreativitas, tekun dan objektif. Dengan berpikir kritis dapat menangani masalah
sehingga mencoba menemukan informasi yang relevan, mengajukan pertanyaan yang
bermakna, mempertimbangkan pandangan alternatif, menggunakan logika dan alasan,
menghindari asumsi dan mempertimbangkan semua peluang. Berpikir kritis memiliki beberapa
tujuan untuk pengembangan diri serta dampak positif yang sangat kompleks. Diantaranya
mencapai pemahaman yang mendalam terhadap sesuatu yang menjadi tujuan kita, memperoleh
ide-ide segar dan inovasi baru, serta membantu pengambilan keputusan yang tepat dan terarah.

Selain itu, berpikir kritis memiliki berbagai manfaat untuk kita. Pertama, berpikir kritis
adalah asset yang berharga. Semua profesi memerlukan modal pemikiran kritis yang rasional.
Kedua, tidak mudah tertipu terutama di era perangkat sistem informasi saat ini. Saat ini kita
hidup di dunia nyata dan juga dunia maya. Hal yang benar dan yang tipuan sulit dibedakan.
Jika kita tidak mampu berpikir kritis maka kita akan menjadi mangsa bagi para penipu. Ketiga,
mudah beradaptasi dengan lingkungan baru. Dengan berpikir kritis maka seseorang akan
memiliki karakter yang reflektif dan analisis sehingga memiliki inisiatif untuk melakukan
sesuatu tanpa diperintah. Keempat, meningkatkan kreativitas dalam menghadapi berbagai hal.
Berpikir kritis membuat seseorang akan mempertimbangkan sudut pandang alternatif dan tidak
fanatik terhadap sudut pandangnya sendiri ataupun dengan mudah mengikuti pandangan orang
lain. Kelima, meningkatkan keterampilan berbahasa dan presentasi. Berpikir kritis berarti
berpikir secara jernih dan sistematis. Pola berpikir ini dapat meningkatkan kemampuan untuk
memahami struktur logika teks saat mempelajari dan menganalisanya. Sehingga hal tersebut
dapat meningkatkan kemampuan untuk mengekspresikan ide.
Nama : Jordan Tugan Hutagaol
NIM : 122111133107
Prodi : Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas : Ilmu Budaya

Berpikir kritis memiliki langkah-langkah untuk memperoleh sebuah simpulan atau


keputusan yang matang. Pertama, identifikasi permasalahan dengan tepat. Kedua, kumpulkan
data, pendapat serta argumen yang mendukung. Ketiga, analisa dan evaluasi data yang
terkumpul. Keempat, identifikasi data dengan asumsi. Kelima, tentukan hal-hal yang
signifikan. Terakhir, buat keputusan untuk mencari kesimpulan.

Oleh karena itu, kemampuan berpikir kritis tidak datang seketika. Kemampuan berpikir
kritis lahir melalui proses yang panjang, yaitu proses melatih diri terus-menerus. Hal-hal yang
efektif untuk melatih kemampuan berpikir kritis dapat dilakukan dengan tidak lelah untuk
mengamati suatu hal secara langsung, selalu bertanya serta menumbuhkan rasa ingin tahu yang
tinggi, sabar menjadi pendengar yang aktif, dan selalu mengevaluasi fakta/data.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis merupakan kemampuan dan
bekal yang wajib dimiliki mahasiswa sebagai tokoh pemikir yang akan terjun langsung ke
masyarakat. Berpikir kritis akan menjadi modal nyata bagi mahasiswa untuk menghadapi
segala tantangan dunia masa depan dengan rasional. Jadi, berpikir kritis bagi mahasiswa
merupakan pondasi untuk meningkatkan kualitas serta esensi dari makna mahasiswa itu
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai