PENDAHULUAN
A. Latar belakang
oleh orang. Disamping itu, proses berpikir memang dilakukan oleh semua
operasional. Banyak orang yang salah dalam mendefinisikan apa arti dari
akan membuat kita terarah dengan cara berpikir kita yang logis dan
berdasarkan fakta-fakta.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
matematis siswa.
2
BAB II
PEMBAHASAN
oleh setiap orang. Akan tetapi istilah berpikir sangat sulit untuk
dan memori. Dalam proses berpikir termuat juga kegiatan meragukan dan
Kata “kritis” muncul dari bahasa Yunani yang berarti “hakim” dan
penilaian, entah buruk atau bagus. Namun, hal ini memperlemah nilai
tentang proses berpikir merupakan bagian dari berpikir dengan baik. Pada
1
Edward de Bono, Revolusi Berpikir, (Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2007), hlm. 204.
3
awal abad yang lalu, dalam tulisannya, John Dewey mengatakan bahwa
sekolah harus mengajarkan cara berpikir yang benar pada anak. Vincent
sebagai “sebuah proses aktif, teratur, dan penuh makna yang kita gunakan
2
Elanie B. Johnson,Contextual Teaching & Learning Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar
Mengasyikan dan Bermakna, (Bandung : MLC, 2006), hlm. 187.
4
seseorang dalam menggunakan bukti dan logika pada proses berpikir
tersebut.3
lain.
dalam benak kita saat ini. Setidaknya ada tiga alasan mengenai perlunya
3
Euis Istianah, “Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematik dengan
Pendekatan Model Eliciting Activities (MEAs) pada Siswa SMA”, Jurnal Ilmiah Program Studi
Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 2, No.1, Februari 2013, hlm. 46.
5
sehingga dituntut mampu berpikir kritis, dalam memandang permasalahan
sehat dan adil, serta mampu menciptkan nuansa kerjasama yang baik
dengan orang lain. Selain dari ketiga alasan tersebut, kemmpuan berpikir
akan kita terima atau apa yang akan kita lakukan dengan alasan yang
logis.
membuat keputusan.
6
d. Mencari dan menghimpun informasi yang dapat dipercaya untuk
4
Maulana, Konsep Dasar Matematika dan Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis-Kreatif,
(Sumedang: UPI Sumedang Press,2017), hlm. 5.
7
E. Indikator Kertrampilan Berpikir Kritis
yaitu:
hasil observasi.
mempertimbangkan hasilya.
8
F. Berpikir Kritis Dalam Matematis
berikut :
a. Situasi yang tidak familiar. Dalam hal ini, peserta didik tidak dapat
pertimbangan (reflektif).
9
Maulana mengisyaratkan bahwa kemampuan berpikir kritis yang
sebagai berikut :
tersebut.
masalah.
10
yang tersaji dan menentukan kebenaran hasil generalisasi beserta
alasannya.
terwujud.
5
Maulana,..., hlm 10-12
11
Tahap di dalam metode ini yaitu:
2. Pertanyaan Metakognitif.
pembelajaran berlangsung.
3. Latihan (Practiving)
metakognitif mereka.
difficulties)
12
5. Penguasaan Materi (Obtaining mastery)
6. Melakukan verifikasi
dengan melihat hasil tes yang mereka ikuti, guru membuat patokan
b. Pendekatan Inquiry/Discovery
yang akan ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan
6
Mega Achdisty Noordyana, “Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa
melalui Pendekatan Metacognitive Instruction”, Jurnal Mosharafa, Volume 5, Nomor 2, Mei
2016, hlm. 121-123.
13
a. Perumusan masalah untuk dipecahkan siswa,
hipotesis,
menjawab permasalahan/hipotesis,
7
Deti Ahmatika, “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dengan Pendekatan
Inquiry/Discovery”, Jurnal Euclid, vol.3, No.1, p.398.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
untuk kehidupan, pekerjaan, dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan
materi yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan. Ini juga berarti mampu menarik
dan pertentangan dalam sekelompok data. Berpikir kritis adalah analitis dan
reflektif.
15
DAFTAR PUSTAKA
16