PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berpikir kritis dalam keperawatan merupakan komponen dasar dalam
mempertanggung jawabkan profesi dan kualitas perawatan. Pemikir kritis
keperawatan menunjukkan kebiasaan mereka dalam berpikir, kepercayaan diri,
kreativitas, fleksibiltas, pemeriksaan penyebab (anamnesa), integritas
intelektual, intuisi, pola pikir terbuka, pemeliharaan dan refleksi.
1
BAB II PEMBAHASAN
Definisi Berfikir Kritis
Pengertian :
Berfikir kritis adalah Proses kognitif/mental yg mencakup penilaian dan analisis rasional
terhadap info/ide serta merumuskan kesimpulan dan keputusan (brunner dan Suddrath,
1997)
Berpikir kritis adalah proses untuk mengaplikasikan, menghubungkan, menciptakan, atau
mengevaluasi informasi yang dikumpulkan secara aktif dan trampil (Abraham,2004)
Berpikir kritis merupakan proses yang penuh makna untuk mengarahkan dirinya sendiri
dalam membuat suatu keputusan. Proses tersebut memberikan berbagai alasan sebagai
pertimbangan dalam menentukan bukti, konteks, konseptualisasi, metode dan kriteria
yang sesuai (American Philosophical Association, 1990)
Berfikir kritis adalah cara berfikir yang reflektif, beralasan yang difokuskan pada
keputusan apa yang dilakukan atau diyakini (Jennicek,2006)
2
Tujuan berfikir kritis
Mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi Penerapan profesionalisme Pengetahuan
tehnis dan keterampilan tehnis dlm memberikan asuhan keperawatan Freely berfikir kritis
diperlukan u/ mengembangkan kemampuan : Analisa, kritis, ide advokasi.Freely berfikir kritis
menggunakan kemampuan deduktif dan induktif. Pengambilan keputusan berdasarkan fakta
3
1. Sikap cenderung untuk mempertimbangkan masalah dan subjek yang datak dalam
jangkauan pengalaman seseorang dengan cara yang bijaksana
2. Pengetahuan tentang metode penyelidikan dan penalaran logis
3. Beberapa keterampilan dalam menerapkan metode tersebut.
Grup Diskusi
Berbeda dengan berdebat, dengan berdiskusi tidak ada pihak yang menang atau kalah. Tujuannya
adalah mencapai solusi untuk kepentingan bersama dan hasilnya disepakati secara mufakat.
Metode berpikir yang dilakukan secara berkelompok sehingga menghasilkan hasil yang lebih
cepat dan baik untuk semua orang. Biasanya ada sesi tanya jawab yang bertujuan untuk
menambah informasi dan penanganan yang lebih luas. Biasanya ada satu pemimpin grup yang
memastikan jalannya diskusi tidak melenceng dari tema diskusi.
4
Persuasi
Metode ketiga yang sering digunakan adalah metode dalam bentuk persuasi. Metode persuasi
menggunakan komunikasi yang bertujuan untuk mempengaruhi orang lain. Mempengaruhi
perbuatan, keyakinan, nilai atau prinsip orang lain memang membutuhkan pola pikir kritis. Iklan
adalah salah satu hasil dari metode persuasi.
Propaganda
Metode yang hampir mirip dengan persuasi namun digunakan untuk kepentingan yang lebih luas
dengan menggunakan berbagai media massa hingga para pendengar mau berubah dan bergerak
secara massa mengikuti pemikiran dari si propaganda.
5
2. Memahami pentingnya prioritas dan urutannya dalam pemecahan masalah
3. Mengumpulkan dan menyusun informasi terkait (relevan) Kenali asumsi dan nilai yang
tidak dinyatakan
4. Memahami dan menggunakan bahasa dengan akurasi, kejelasan, dan ketajaman
5. Menafsirkan data, menilai bukti dan mengevaluasi argumen
6. Mengenali keberadaan (atau tidak adanya) hubungan logis antara proposisi
7. Menarik kesimpulan dan generalisasi yang dibenarkan Uji kesimpulan dan generalisasi di
mana seseorang tiba
8. Merekonstruksi pola keyakinan seseorang berdasarkan pengalaman yang lebih luas
9. Memberikan penilaian yang akurat tentang hal-hal dan kualitas tertentu dalam kehidupan
sehari-hari
a. Pembentukan pengertian
Pengertian dibentuk melalui empat tingkat, yaitu :
1. Menganalisis ciri-ciri dari sejumlah objek yang sejenis.
2. Membanding-bandingkan ciri-ciri tersebut untuk ditemukan ciri-ciri mana yang sama,
mana
yang tidak sama, mana yang selalu ada, mana yang hakiki dan mana yang tidak hakiki.
3. Mengabstraksikan, yaitu menyisihkan, membuang ciri-cirinya yang tidak hakiki,
menangkap ciri-ciri yang hakiki.
b. Pembentukan pendapat
Membentuk pendapat adalah meletakkan hubungan antara dua buah pengertian atau lebih.
6
1. Pendapat afirmatif atau positif, yaitu pendapat yang mengiyakan yang secara tegas
menyatakan keadaan sesuatu.
2. Pendapat negatif, yaitu pendapat yang menidakkan yang secara tegas menerangkan
tentang
c. Penarikan kesimpulan
Keputusan adalah hasil perbuatan akal untuk membentuk pendapat baru berdasarkan
pendapat-pendapat yang telah ada. Keputusan dibedakan menjadi
Macam-macam berpikir :
1. Berpikir Deduktif
Deduktif merupakan proses berpikir yang berlotak dari proporsisi yang sudah ada, menuju
proporsisi baru yang berbentuk suatu kesimpulan. Dilihat dari prosesnya, berpikir deduktif
7
umum
dari berbagai kejadian yang ada di sekitarnya.
3. Berpikir Evaluatif
Berpikir evaluatif adalah berpikir kritis, menilai baik buruknya, tepat atau tidaknya suatu
gagasan.
Belajar
Belajar dapat diartikan sebagai perubahan perilaku yang relatif tetap sebagai hasil adanya
pengalaman yang bisa mempengaruhi tingkah laku organisme itu.
Prinsip Belajar
Prinsip belajar dapat diartikan sebagai aturan dan sistem belajar.
Prinsip belajar terdiri atas :
Maka belajar sungguh-sungguh akan diulang agar memperoleh hasil yang lebih baik.
8
Prinsip ini menyatakan bahwa melalui proses belajar individu akan memperoleh tingkah
laku baru apabila ia telah siap belajar kesiapan tersebut berkenaan dengan kematangan fisik
dan kesiapan biologis. Kesiapan fisik belajar akan efektif apabila individu telah mampu
mengkoordinasikan anggota tubuhnya untuk melakukan berbagai kegiatan. Misalnya, individu
akan dapat belajar menulis apabila ia mampu mengkoordinasikan mata, tangan, dan
perhatiannya.
9
teru-menerus dijejali bahan baru secara terus-menerus sementara bahan lama tidak pernah
diulang kembali sehingga terlupakan.
7) Prinsip Gabungan
Prinsip ini sebagai perluasan dari prinsip efek kepuasan dan prinsip pengulangan. Prinsip
ini menunjukkan perlunya ada keterkaitan bahan yang dipelajari dengan situasi belajar yang
akan mempermudah berubahnya tingkah laku. Ini berarti bahwa hasil belajar yang
memberikan kepuasan dan latihan yang erat kaitannya dengan kehidupan individu yang
belajar akan
meningkatkan hasil belajar
10
Dimulai dari tongkatan pertama yaitu pemikiran kritis dasar, kemudian berlanjut ke tahap
pemikiran kritis kompleks dan komitemen.
Tujuan Tujuan dari penulisan kajian ini adalah agar perawat dapat menerapkan proses
berpikir kritis dalam aktivitas keperawatan seharihari, bersikap rasional dan dapat mengambil
keputusan dengan tepat. Kemudian tujuan selanjutnya adalah perawat dapat meningkatkan
kemampuannya dalam berpikir kritis secara bertahap dari pemikiran kritis dasar kemudian
ditingkatkan lagi menjadi pemikiran kritis kompleks selanjutnya tingkat akhir yaitu komitmen.
11
Fungsi Berpikir Kritis dalam keperawatan adalah memberikan analisa kasus dan
merumuskan masalah keperawatan dengan akurat dan tepat,Pemanfaatan proses berfikir kritis
dalam aktivitas keperawatan sehari-hari. Mencari alasan yang relevan terhadap nilai keputusan
dan menemukan alasan yang logis atas dasar keputusan yang diambil.
Tingkatan Berpikir Kritis dalam keperawatan adalah perawat sebagai seorang mitra harus
menerapkan berpikir kritis dalam setiap aktivitas keperawatan dan asuhan keperawatan.Yang
dimana sebelum menerapkannya, perawat harus memulai berpikir kritis dengan memupuk rasa
percaya dirinya terlebih dahulu karena percaya diri adalah awal keberanian seseorang untuk
mengungkapkan opininya.Setelah perawat berhasil menerapkan berpikir kritis dalam
keperawatan di tingkat dasar atau awal, selanjutnya yang harus dilakukan perawat adalah
meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya secara perlahan dan bertahap dari tingkat I ke
tingkat II dan terakhir tingkat III.
12
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan di atas dapat disimpulkan
sebagai berikut bahwa berfikir kritik mempunyai banyak pengertian
mulai dari Berfikir kritis adalah cara berfikir yang reflektif, beralasan
yang difokuskan pada keputusan apa yang dilakukan atau diyakini dan
sebagainya. Berpikir adalah proses yang dinamis yang dapat
dilukiskan menurut proses atau jalannya. Didalamnya kita dapat
mempelajari tentang definisi berfikir kritis, berfikir dan belajar,
sampai tingkatan pemikiran kritis dalam keperawatan
SARAN
Dengan adanya makalah ini, mahasiswa dapat mengetahui tentang
definisi berfikir kritis,berfikir dan belajar sampai tingkatan pemikiran kritis
dalam keperawatan.
13
14