FARMAKOLOGI
TENTANG :
CARA PEMBERIAN OBAT
Dosen Pembimbing :
Ns. Devfi Herlina, S.Kep, M.Kep
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT,Karena berkat rahmat dan hidayahnya kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktunya. sejalan hal tersebut maka kami dari
kelompok 6(enam) Menyusun makalah ini yang berjuduL “CARA PEMBERIAN OBAT”.
makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Farmakologi dan Sudah barang
tentu lah dalam pembuatan makalah ini terdapat sedikit kekurangan dan kekeliruan di
dalamnya maka dari itu kami dari kelompok 6 meminta maaf sebesar-besarnya. Tidak lupa
pula kami mengharapkan kritik dan saran untuk memperbaiki makalah kami ini dikarenakan
banyak kekurangan dalam mengerjakan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bisa
bermanfaat baik bagi kami sendiri maupun bagi para pembaca.
Terima kasih
[ II ]
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu tugas terpenting seorang perawat adalah memberi obat yang aman
dan akurat kepada klien. Obat merupakan alat utama terapi untuk mengobati klien
yang memiliki masalah.Obat bekerja menghasilkan efek terapeutik yang bermanfaat.
Walaupun obat menguntungkanklien dalam banyak hal, beberapa obat dapat
menimbulkan efek samping yang serius atau berpotensi menimbulkan efek yang
berbahaya bila kita memberikan obat tersebut tidak sesuaidengan anjuran yang
sebenarnya.
Seorang perawat juga memiliki tanggung jawab dalam memahami kerja obat
dan efeksamping yang ditimbulkan oleh obat yang telah diberikan, memberikan obat
dengan tepat,memantau respon klien, dan membantu klien untuk menggunakannya
dengan benar dan berdasarkan pengetahuan.
B. Rumusan Masalah
Apakah definisi pemberian obat ?
Bagaimana cara-cara pemberian obat ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan umum :
Untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Farmakologi
Diharapkan mahasiswa memahami tentang cara pemberian obat yang tepat
sesuai dengan obat dan rute pemberian yang benar.
Tujuan khusus :
Menjelaskan definisi pemberian obat
Menjelaskan cara-cara pemberian obat
[1]
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi obat
Obat adalah zat yang digunakan dalam diaknosis terapi, penyembuhan,
penurunan, atau pencegahan penyakit. Sediaan atau paduan bahan bahan yg
siap untuk digunakan mempengaruhi atau menyelidiki sisstem fisiologis atau
keadaan patologis dalam rangka diagnosis, pencegahan, penyembuhan,
pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi.
Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau
binatang sebagai perawatan, pengobatan, atau bahkn pen'egahan terhadap
berbagai gangguan yang terjadi didalam tubuh. Dalam pelaksanaannya ,tenaga
medis memiliki tanggung jawab dalam keamanan obat dan pemberian se'ara
langsung ke pasien. Hal ini semata-mata untuk memenuhi kebutuhan pasien.
[2]
[3]
Prosedur kerja :
[4]
[5]
[6]
[7]
b) Injeksi Intravena
Secara tidak langsung merupakan cara memberikan obat dengan
menambahkan atau memasukkan obat kedalam wadah cairan intra
vena.
Pemberian obat intra vena secara tidak langsung bertujuan untuk
meminimalkan efeksamping dan mempertahankan kadar terapeutik
dalam darah.
Hal-hal yang perlu di perhatikan :
Injeksi intra vena secara tidak langsung hanya dengan memasukkan
cairan obat ke dalam botol infuse yang telah di pasang sebelumnya
dengan hati-hati.
Jenis spuit dan jarum yang digunakan.
Infeksi yang mungkin terjadi selama injeksi.
Obat yang baik dan benar.
Pasien yang akan di berikan injeksi tidak langsung adalah pasien
yang tepat dan benar.
Dosis yang diberikan harus tepat.
Cara atau rute pemberian obat melalui injeksi.
[8]
Kontra indikasi
Tidak steril, obat yang tidak dapat larut dalam air, atau
menimbulkan endapan dengan protein atau butiran darah.
Alat dan bahan :
Spuit dan jarum sesuai ukuran
Obat dalam tempatnya.
Wadah cairan (kantung/botol).
Kapas alkohol dalam tempatnya.
Prosedur kerja :
Cuci tangan.
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
Periksa identitas pasien dan ambil obat dan masukkan ke dalam
spuit.
Cari tempat penyuntikan obat pada daerah kantung. Alangkah
baiknya penyuntikan padakantung infuse ini dilakukan pada bagian
atas kantung/botol infuse.
Lakukan desinfeksi dengan kapas al'ohol pada kantung/botol dan
kunci aliran infuse.
Lakukan penyuntikan dengan memasukkan jarum spuit hingga
menembus bagian tengahdan masukkan obat secara perlahan-
lahan ke dalam kantong/botol infuse/cairan.
Setelah selesai, tarik spuit dan campur larutan dengan
membalikkan kantung cairan dengan perlahan-lahan dari satu
ujung ke ujung yang lain.
Ganti wadah atau botol infuse dengan cairan yang sudah di
injeksikan obat di dalamnya.Kemudian gantungkan pada tiang
infuse.
Periksa keCepatan infuse.
[9]
Cuci tangan.
Catat reaksi pemberian, tanggal, waktu dan dosis pemberian.
[ 10 ]
[ 11 ]
c) Injeksi Subcutan
Merupakan cara memberikan obat melalui suntikan di bawah kulit
yang dapatdilakukan pada daerah lengan bagian atas sebelah luar
atau sepertiga bagian dairi bahu, paha sebelah luar, daerah dada dan
sekitar umbilicus (abdomen).
Tujuan pemberian obat melalui jaringan sub kutan ini pada umumnya
dilakukan dengan program pemberian insulin yang digunakan untuk
mengontrol kadar gula darah. Pemberian insulin terdapat 2 tipe
larutan yaitu jernih dan keruh karena adanya penambahan protein
sehingga memperlambat absorbs obat atau juga termasuk tipe
lambat.
Hal-hal yang peril diperhatikan :
Tempat injeksi
Jenis spuit dan jarum suntik yang akan digunakan
Infeksi nyang mungkin terjadi selama injeksi
Kondisi atau penyakit klien
Apakah pasien yang akan di injeksi adalah pasien yang tepat
Obat yang akan diberikan harus benar
Dosis yang akan diberikan harus benar
Cara atau rute pemberian yang benar
Waktu yang tepat dan benar
[ 12 ]
[ 13 ]
d) Injeksi Intracutan
Merupakan cara memberikan atau memasukkan obat ke dalam
jaringan kulit. Intra kutan biasanya di gunakan untuk mengetahui
sensivitas tubuh terhadap obat yang disuntikkan.
Pemberian obat intra kutan bertujuan untuk melakukan skintest atau
tes terhadapreaksi alergi jenis obat yang akan digunakan. Pemberian
obat melalui jaringanintra kutan ini dilakukan di bawah dermis atau
epidermis, secara umum dilakukan pada daerah lengan tangan bagian
ventral.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Tempat injeksi
Jenis spuit dan jarum yang digunakan
Infeksi yang mungkin terjadi selama infeksi
Kondisi atau penyakit klien
Pasien yang benar
Obat yang benar
Dosis yang benar
Cara atau rute pemberian obat yang benar
Waktu yang benar
[ 14 ]
[ 15 ]
[ 16 ]
[ 17 ]
Pegang bola kapas atau tisu bersih pada tangan non dominan di
atas tulang pipi pasien tepat di bawah kelopak mata bawah
Dengan tisu atau kapas di bawah kelopak mata bawah, perlahan
tekan bagian bawah dengan ibu jari atau jari telunjuk di atas tulang
orbita
Minta pasien untuk melihat pada langit-langit
Teteskan obat tetes mata, dengan cara :
[ 18 ]
[ 19 ]
[ 20 ]
Prosedur kerja
Periksa program obat dari dokter, meliputi nama klien, nama obat,
konsentrasi larutan, jumlah tetesan, dan waktu pemberian obat
Merujuk pada catatan medis untuk menentukan sinus mana yang
boleh diobati
Cuci tangan
Periksa identifikasi klien dengan membaca gelang identifikasi dan
menanyakan nama klien
Kenakan sarung tangan. Inspeksi kondisi hidung dan sinus. Palpalasi
adanya nyeri tekan pada sinus.
Jelaskan prosedur tentang pengaturan posisi dan sensasi yang akan
timbul, misalnya rasa terbakar atau tersengat pada mukosa atau
sensasi tersedak Ketika obat menetes ke dalam tenggorok
Atur suplai dan obat di sisi tempat tidur
Instruksikan klien untuk menghembuskan udara, kecuali
dikontraindikasikan (mis. Risiko peningkatan tekanan intrakranial
atau hidung berdarah)
Memberi obat tetes hidung:
[ 21 ]
[ 22 ]
[ 23 ]
Prosedur kerja :
Supositoria :
[ 24 ]
Cuci tangan.
Catat obat yang telah diberikan pada catatan obat.
5. Pemberian obat secara Inhalasi
Merupakan masuknya obat lewat saluran pernapasan, tractus
respiratorius. Saluran pernapasan terdiri atas tiga bagian besar, yaitu:
bagian nasofaring (teratas), bagian trakeo-bronkial, dan bagian alveoli.
Portal entri ini akan memudahkan obat masuk ke peredaran darah karena
tipisnya dinding paru-paru (selapis sel alveoli) yang berhadapan dengan
dinding kapiler darah yang juga hanya terdiri atas selapis sel.
Faktor yang mempermudah masuknya obat ke dalam darah dan
mempercepat absorpsi untuk berbagai wujud obat, yakni, gas, dan/atau
partikulat. Inhalasi memberikan pengiriman obat yang cepat melewati
permukaan luas dari saluran nafas dan epitel paru-paru, yang menghasilkan
efek hamper sama dengan efek yang dihasilkan oleh pemberian obat secara
intravena. Rute ini efektif dan menyenangkan penderita-penderita dengan
keluhan pernafasan seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronis
karena obat diberikan langsun ke tempat kerja dan efek samping sistemis
minimal.
[ 25 ]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Obat dapat diberikan dengan berbagai cara disesuaikan dengan kondisi pasien,
diantaranya pemberian obat secara Peroral, Sublingual, Bukal, Parenteral/injeksi, topical,
dan secara Inhalasi. Dalam pemberian obat ada hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu
indikasi dan kontra indikasi pemberian obat. Sebab ada jenis-jenis obat tertentu yang
tidak bereaksi jika diberikan dengan cara yang salah.
Pemberian obat yang aman dan akurat merupakan salah satu obat terpenting perawat.
Obat adalah alat utama terapi yang digunakan dokter untuk mengobati klien yang
memiliki masalah kesehatan. Walaupun obat menguntungkan klien dalam banyak hal,
beberapa obat yang menimbulkan efek yang berbahaya yang bila tidak samping yang
ditimbulkan, memberikan obat dengan tepat, memantau respon dan membantu klien
menggunakannya dengar benar dan berdasarkan pengetahuan. Selain mengetahui kerja
suatu obat tertentu, perawat juga harus memahami masalah kesehatan klien saat ini dan
sebelumnya untuk menentukan apakah obat tertentu aman untuk diberikan.
Pertimbangan perawatan penting dalam pemberian obat tepat dan aman.
B. Saran
Setiap obat merupakan racun yang yang dapat memberikan efek samping yang tidak baik
jikakita salah menggunakannya. Hal ini tentunya dapat menimbulkan kerugian bahkan
akibatnya bisa fatal. Oleh karena itu, kita sebagai perawat kiranya harus melaksanakan
tugas kita dengansebaik-baiknya tanpa menimbulkan masalah-masalah yang dapat
merugikan diri kita sendirimaupun orang lain.
[ 26 ]
DAFTAR PUSTAKA
Priharjio, Robert. 1995. Tekhnik Dasar Pemberian Obat Bagi Perawat, Jakarta: EGC
Hidayat, AAA. Auliyah, Musriful. 2005. Buku Saku pratikum: Kebutuhan Dasar Manusia.
Jakarta: EGC
Potter, Patricia A. 2005. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik Edisi 1.
Jakarta: EGC
Attwood, D. 2008. Physical Pharmacy. London: Pharmaceutical Press.
Gunawan, Gan Sulistia. 2009. Farmakologi dan Terapi edisi 5. Jakarta: Departemen
Joyce, L.K and Hayes, E.R. 1996. Farmakologi, Pendekatan Proses Keperawatan. Alih Bahasa:
Katzung, B.G. Farmakologi Dasar dan Klinik, Edisi ke tiga. Jakarta: Penerbit EGC
[ III ]