Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH FARMAKOLOGI

TENTANG PROSEDUR PEMBERIAN OBAT ORAL DENGAN


MENERAPKAN PASIEN SAFETY

Dosen Pengampu : Pramono Giri Kriswoyo, SPd. MPH.

Disusun Oleh:
Wulan Anggreani Sastro Eka Putri (P1337420723004)
Rena Yunita Rosiferyanti (P1337420723005)
Rika Septiani (P1337420723012)
Kinanthi Dhea Syahputri (P1337420723013)
Syahla Nafi Wudd (P1337420723014)
Kartika Nabila (P1337420723019)
Dewi Khilmawati Wiranata Kusuma (P1337420723050)

DOROTHY E. JOHNSON 1
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN MAGELANG
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Farmakologi ini dengan dengan benar waktu.
Makalah Farmakologi disusun guna memenuhi tugas dari Bapak Pramono Giri Kriswoyo, SPd.
MPH pada Prodi D.IV Keperawatan Magelang di Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.
Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
tentang Prosedur Pemberian Obat Oral dengan Menerapkan Pasien Safety.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Pramono Giri Kriswoyo,
SPd. MPH selaku Dosen Pengampu mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Magelang, 14 Maret 2024

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Daftar Isi
MAKALAH FARMAKOLOGI....................................................................................................1
TENTANG PROSEDUR PEMBERIAN OBAT ORAL............................................................1
KATA PENGANTAR....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................4
C. Tujuan....................................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
A. Pemberian Obat Oral............................................................................................................5
BAB III............................................................................................................................................9
PENUTUP.......................................................................................................................................9
A. Kesimpulan............................................................................................................................9
B. Saran.......................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................10

3
A. Latar Belakang BAB I
PENDAHULUAN
Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai
perawatan atau pengobatan bahkan pencegahan terhadap berbagai gangguan yang terjadi di
dalam tubuh. Beberapa faktor yang mempengaruhi reaksi pengobatan diantaranya absorpsi obat,
distribusi obat dalam tubuh, metabolism obat, dan ekskresi. Obat memiliki dua efek yakni efek
terapeutik dan efek samping. Efek terapeutik obat memiliki kesesuaian terhadap efek yang
diharapkan sesuai dengan kandungan obatnya seperti paliatif (berefek untuk mengurangi gejala),
kuratif (memiliki efek pengobatan), suportif (menaikkan fungsi atau respon tubuh), subtitutif
(sebagai pengganti), efek kemoterapi (berefek untuk mematikan atau menghambat), restorative
( berefek pada memulihkan fungsi tubuh yang sehat). Efek samping merupakan dampak yang
tidak diharapkan, tidak bisa diramal, dan bahkan kemungkinan dapat membahayakan seperti
adanya alergi, penyakit iatrogenic, kegagalan dalam pengobatan, dan lain-lain.
Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor yang menentukan
pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum pasien, kecepatan respon yang
diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat, serta tempat kerja yang diinginkan. Obat dapat diberikan
peroral, sublingual, parenteral, topikal, rektal, inhalasi.
Obat oral adalah rute pemberian yang paling umum dan paling banyak dipakai, karena
ekonomis, paling nyaman dan aman. Obat dapat juga diabsorpsi melalui rongga mulut
(sublingual atau bukal) seperti tablet ISDN. Pemberian obat secara oral yaitu obat yang cara
pemberiannya melalui mulut. Untuk cara pemberian obat ini relatif aman, praktis dan ekonomis.
Kelemahan dari pemberian obat secara oral adalah efek yang timbul biasanya lambat, tidak
efektif jika pengguna sering muntah-muntah, diare, tidak sabar, tidak kooperatif, kurang disukai
jika rasanya pahit.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud tentang pemberian obat melalui oral yang meliputi definisi,
keuntungan dan kelemahan, tujuan pemberian obat oral, indikasi, kontraindikasinya, dan
prosedur pemberian obat oral itu?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang pemberian obat melalui oral yang meliputi definisi,
keuntungan dan kelemahan, tujuan pemberian obat oral, indikasi, kontraindikasinya, dan
prosedur pemberian obat oral.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pemberian Obat Oral

a. Definisi
Pemberian obat per oral adalah memberikan obat yang dimasukkan melalui mulut.
Memberikan obat oral adalah suatu tindakan untuk membantu proses penyembuhan
dengan cara memberikan obat-obatan melalui mulut sesuai dengan program
pengobatan dari dokter.
Pemberian obat per oral merupakan cara yang paling banyak dipakai karena ini
merupakan cara yang paling mudah, murah, aman, dan nyaman bagi pasien. Berbagai
bentuk obat dapat di berikan secara oral baik dalam bentuk tablet, sirup, kapsul atau
puyer. Untuk membantu absorbsi , maka pemberian obat per oral dapat di sertai
dengan pemberian setengah gelas air atau cairan yang lain.

b. Keuntungan dan Kelemahan


 Keuntungan Pemberian Obat Rute Oral diantaranya cocok dan nyaman bagi klien,
Ekonomis, Dapat menimbulkan efek local atau sistemik, dan Jarang membuat klien
cemas.
 Kelemahan dari pemberian obat per oral adalah pada aksinya yang lambat sehingga
cara ini tidak dapat di pakai pada keadaan gawat. Obat yang di berikan per oral
biasanya membutuhkan waktu 30 sampai dengan 45 menit sebelum di absorbsi dan
efek puncaknya di capai setelah 1 sampai dengan 1 ½ jam. Rasa dan bau obat yang
tida enak sering mengganggu pasien. Cara per oral tidak dapat di pakai pada pasien
yang mengalami mual-mual, muntah, semi koma, pasien yang akan menjalani
pangisapan cairan lambung serta pada pasien yang mempunyai gangguan menelan.
Beberapa jenis obat dapat mengakibatkan iritasi lambung dan menyebabkan muntah
(mislanya garam besi dan Salisilat). Untuk mencegah hal ini, obat di persiapkan
dalam bentuk kapsul yang diharapkan tetap utuh dalam suasana asam di lambung,
tetapi menjadi hancur pada suasana netral atau basa di usus. Dalam memberikan obat
jenis ini, bungkus kapsul tidak boleh di buka, obat tidak boleh dikunyah dan pasien di
beritahu untuk tidak minum antasaid atau susu sekurang-kurangnya satu jam setelah
minum obat. Apabila obat dikemas dalam bentuk sirup, maka pemberian harus di
lakukan dengan cara yang paling nyaman khususnya untuk obat yang pahit atau
5
rasanya tidak enak.

6
Pasien dapat di beri minuman dingin (es) sebelum minum sirup tersebut. Sesudah
minum sirup pasien dapat di beri minum, pencuci mulut atau kembang gula.

c. Tujuan Pemberian
1. Untuk memudahkan dalam pemberian
2. Proses reabsorbsi lebih lambat sehingga bila timbul efek samping dari obat
tersebut dapat segera diatasi
3. Menghindari pemberian obat yang menyebabkan nyeri
4. Menghindari pemberian obat yang menyebabkan kerusakan kulit dan jaringan
5. Pasien mendapatkan pengobatan sesuai program pengobatan dokter.
6. Memperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam pemberian
obat.

d. Indikasi dan
Kontraindikasi Indikasi :
1. Pada pasien yang tidak membutuhkan absorbsi obat secara cepat.
2. Pada pasien yang tidak mengalami gangguan
pencernaan. Kontraindikasi :
1. Pasien dengan gangguan pada sistem pencernaan, seperti kanker orall, gangguan
menelan, dsb.

e. Metode (prosedur) Pemberian Obat Oral


1) Persiapan Alat
a. Baki berisi obat
b. Kartu atau buku berisi rencana pengobatan
c. Pemotong obat (bila diperlukan)
d. Martil dan lumpang penggerus (bila diperlukan)
e. Gelas pengukur (bila diperlukan)
f. Gelas dan air minum
g. Sedotan
h. Sendok
i. Pipet
j. Spuit sesuai ukuran untuk mulut anak-anak
2) Prosedur Kerja
1. Siapkan peralatan dan cuci tangan.
2. Kaji kemampuan klien untuk dapat minum obat per oral (menelan,
mual, muntah, adanya program tahanmakan atau minum, akan dilakukan
pengisapan lambung dll)
3. Periksa kembali perintah pengobatan (nama klien, nama dan dosis obat,
waktu dan cara pemberian)periksa tanggal kedaluarsa obat, bila ada
kerugian pada perintah pengobatan laporkan pada perawat/bidan yang
berwenang atau dokter yang meminta.

7
4. Ambil obat sesuai yang diperlukan (baca perintah pengobatan dan
ambil obat yang diperlukan)
5. Siapkan obat-obatan yang akan diberikan. Siapkan jumlah obat yang
sesuai dengan dosis yang diperlukan tanpa mengkontaminasi obat (gunakan
teknik aseptik untuk menjaga kebersihan obat).

1) Tablet atau Kapsul


a) Tuangkan tablet atau kapsul ke dalam mangkuk disposibel tanpa
menyentuh obat.
b) Gunakan alat pemotong tablet bila diperlukan untuk membagi obat
sesuai dengan dosis yang diperlukan.
c) Jika klien mengalami kesulitan menelan, gerus obat menjadi bubuk
dengan menggunakan martil dan lumpang penggerus, kemudian
campurkan dengan menggunakan air. Cek dengan bagian farmasi
sebelum menggerus obat, karena beberapa obat tidak boleh digerus
sebab dapat mempengaruhi daya kerjanya.
2) Obat dalam bentuk cair
a) Kocok /putar obat/dibolak balik agar bercampur dengan rata
sebelum dituangkan, buang obat yang telah berubah warna atau
menjadi lebih keruh.
b) Buka penutup botol dan letakkan menghadap keatas. Untuk
menghindari kontaminasi pada tutup botol bagian dalam.
c) Pegang botol obat sehingga sisa labelnya berada pada telapak
tangan, dan tuangkan obat kearah menjauhi label. Mencegah obat
menjadi rusak akibat tumpahan cairan obat, sehingga label tidak bisa
dibaca dengan tepat.
d) Tuang obat sejumlah yang diperlukan ke dalam mangkuk obat
berskala.
e) Sebelum menutup botol tutup usap bagian tutup botol dengan
menggunakan kertas tissue. Mencegah tutup botol sulit dibuka
kembali akibat cairan obat yang mengering pada tutup botol.
f) Bila jumlah obat yang diberikan hanya sedikit, kurang dari 5 ml
maka gunakan spuit steril untuk mengambilnya dari botol.
g) Berikan obat pada waktu dan cara yang benar.

Yang perlu diperhatikan :


1) Identifikasi klien dengan tepat.
2) Menjelaskan mengenai tujuan dan daya kerja obat dengan bahasa
yang mudah dimengerti oleh klien.
3) Atur pada posisi duduk, jika tidak memungkinkan berikan posisi
lateral. Posisi ini membantu mempermudah untuk menelan dan
mencegah aspirasi.

8
4) Beri klien air yang cukup untuk menelan obat, bila sulit menelan
anjurkan klien meletakkan obat di lidah bagian belakang, kemudian
anjurkan minum. Posisi ini membantu untuk menelan dan mencegah
aspirasi.
5) Catat obat yang telah diberikan meliputi nama dan dosis obat,
setiap keluhan, dan tanda tangan pelaksana. Jika obat tidak dapat
masuk atau dimuntahkan, catat secara jelas alasannya.
6) Kembalikan peralatan yang dipakai dengan tepat dan benar, buang
alat-alat disposibel kemudian cuci tangan.
7) Lakukan evaluasi mengenai efek obat pada klien.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemberian obat oral adalah suatu tindakan untuk membantu proses penyembuhan dengan
cara memberikan obat-obatan melalui mulut sesuai dengan program pengobatan dari dokter.
Tujuan dari pengobatan via oral antara lain mencegah, mengobati dan mengurangi rasa
sakit sesuai dengan efek terapi dari jenis obat, dan menghindari pemberian obat yang
menyebabkan kerusakan kulit dan jaringan.
Sedangkan hal yang harus diperhatikan meliputi indikasi, kontraindikasi, penggunaan
prinsip 6 benar, jenis obat, serta memastikan bahwa pasien benar-benar meminum obat tersebut.
B. Saran
Demikian penjelasan dari makalah ini untuk memperjelas dalam pemahaman tentang
Prosedur Pemberian Obat Oral dengan Menerapkan Pasien Safety. Penulis sadar bahwa masih
banyak kekurangan yang penulis miliki dari makalah yang penulis susun. Oleh karena itu, mohon
untuk memberikan sarannya agar penulis bisa membuat makalah yang lebih baik. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pemahaman kita semua.

10
DAFTAR PUSTAKA
Potter,Perry. 2016. Guide to Basic Skill and Prosedur Dasar, Edisi III, Alih bahasa
Ester Monica, Penerbit buku kedokteran EGC.

Uliyah, Musrfatul. 2019.Ktrampilan Dasar Praktik Klinik. Jakarta : salemba medika.

Kuncoro, T. (2017). Hubungan antara pengetahuan, sikap dan kualitas kehidupan


kerja dengan kinerja perawat dalam penerapan system keselamatan pasien di Rumah
Sakit XY. Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat.

11

Anda mungkin juga menyukai