Disusun Oleh:
(P1337420723005)
DOROTHY E. JOHNSON 1
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Psikologi yang berjudul
“Biopsikologi dan Proses Sensoris-Motorik” dengan tepat waktu. Salawat dan salam senantiasa
tercurah kepada junjugan kita Nabi Agung Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan
pengikutnya yang senantiasa bertasbih sepanjang masa.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang selalu setia membantu dalam mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah.
Makalah ini berisikan informasi mengenai Psikologi Kesehatan dalam Keperawatan. Diharapkan
Makalah ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat bagi banyak pihak.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Aamiin.
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
Psikologi dari aspek biologi. Manusia pada dasarnya memiliki sifat-sifat fisik dari orang tuanya,
atau juga nenek dan kakeknya secara genetik. Ciri-ciri ini muncul melalui aspek tinggi badan,
warna kulit warna mata, keadaan rambut lurus atau kerinting, ketebalan bibir dan sebagainya.
Demikian pula ahli biopsikologi melihat bahawa sifat dan tingkah laku manusia juga mengalami
pewarisan. Sebagai contoh sifat pendiam, dominan atau pasif adalah ciri-ciri sifat alamiah
manusia dan tidak dipelajari melalui pengalaman.dan Reseptor sensoris motorik berupa sel-sel
khusus atau proses sel yang memberikan informasi tentang kondisi didalam dan Biopsikologi
merupakan pendekatan diluar tubuh kepada susunan saraf pusat. Indera peraba pada kulit
adalah indera yang digunakan untuk merasakan sensitivitas.
Dari latar belakang yang telah diuraikan, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
3
7. Bagaimana struktur otak dan fungsi perilaku?
1.3 Tujuan
8. Untuk mengetahui bagaimana interaksi antara sistem saraf dan sistem endokrin.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Proses sensoris merupakan roses masuknya rangsangan melalui alat indera ke otak kemudian
kembali melalui saraf motorik dan berakhir dengan perbuatan. Proses sensoris disebut juga
proses pengamatan, yaitu proses mengenal benda-benda disekitar menggunakan alat indera.
Proses sensoris terjadi ketika stimulus atau rangsangan mengenai indera yang mengakibatkan
otak menghasilkan sebuah kesadaran serta pemikiran. Dalam proses sensoris atau pengamatan
ini terdapat proses awal dan akhir. Proses awal dari pengamatan disebut juga dengan perhatian
(attention), sedangkan proses akhir dari pengamatan disebut juga dengan persepsi, tanpa adanya
proses ini akan mengakibatkan perbedaan perilaku individu karena persepsi yang berbeda.
Secara psikologis alat indera merupakan alat penerima rangsang yang akan diproses oleh
organ-organ tubuh lain yang menuju ke otak, setelah ditemukan situasi yang berarti bagi
seseorang. Ada 3 proses pengamatan yaitu: proses fisik saat stimulus mengenai alat indera,
proses fisiologis ketika stimulus diteruskan oleh saraf sensoris ke otak, dan proses psikologis yaitu
proses dalam otak sehingga individu menyadari sesuatu yang diterima oleh alat indera.
Sistem sensoris merupakan alat indera pada manusia untuk membantu proses sensoris atau
pengamatan. Manusia pada umumnya memiliki berbagai jenis indera yang terdiri dari
penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan pengecapan.
1. Penglihatan
Sistem visual manusia terdiri dari mata, mata merupakan alat indra yang berfungsi untuk
melihat suatu objek. Mata memiliki bagian-bagian yang dapat menerima rangsangan cahaya.
Mata akan merekam rangsangan cahaya kemudian mengubahnya menjadi impuls-impuls listrik
yang diterjemahkan di otak. Jika terjadi kerusakan pada salah satu proses tersebut, akan
mengakibatkan terjadinya perbedaan sensoris. Bentuk pengamatan melalui indera penglihatan
yaitu dengan pengamatan warna, pengamatan bentuk, dan pengamatan ruang.
2. Pendengaran
5
berkomunikasi dan mendengarkan musik. Telinga memiliki fungsi yaitu untuk mendeteksi dan
mengenali bunyi. Bunyi berperan sebagai impuls yang merangsang telinga. Saraf pendengaran
berupa nervus vestibulocochlearis akan meneruskan impuls ini ke otak. Suara dapat
mempengaruhi perasaan dan perilaku seseorang, seperti ketika mendengarkan lagu .
3. Perabaan
Seringkali sentuhan dianggap sebagai sensasi tunggal, sentuhan dapat berespons terhadap
tekanan, terhadap temperatur, dan terhadap nyeri. Kulit adalah indera untuk stimulus mekanik
(raba dan tekanan), panas, dingin dan nyeri. Menurut hasil penelitian tiap rasa mempunyai
tempat yang berbeda-beda pada kulit kita. Rasa panas, dingin, nyeri, tidak terdapat satu pada
kulit kita.
4. Penciuman
Penciuman merupakan indera yang paling penting. Hidung adalah indra pembau yang
terdapat pada mukosa, yang hanya bisa merangsang gas. Saraf yang dapat menerima rangsangan
pembau yaitu:
yang busuk.
dan ether.
Bau dapat mempengaruhi perilaku manusia, misalnya pasien dekat perawat yang bau badan akan
menimbulkan keinginan untuk menjauh dari perawat tersebut.
5. Pengecapan
Stimulus untuk pengecapan adalah substansi yang larut dalam saliva, yaitu cairan yang mirip
seperti air garam. Lidah adalah indra pengecap yang memiliki beberapa bagian dengan fungsi
yang berbeda-beda. Secara umum, lidah dapat mengecap empat rasa utama yaitu manis, asam,
pahit, dan asin. Permukaan lidah memiliki fungsi masing-masing untuk merasakan, sebagai
berikut:
6
2.3 Faktor yang Mempengaruhi Proses Sensoris
Proses sensoris akan berjalan dengan baik apabila dapat memenuhi faktor-faktor berikut:
1. Keadan indra yang sehat dan sempurna akan mempengaruhi kesempurnaan proses sensoris
2. Perhatian yang tertuju pada objek akan memudahkan persepsi, jika perhatian pada objek
kurang akan mengganggu konsentrasi sehingga proses sensoris tidak sempurna
Genetika perilaku merupakan bidang studi ilmiah yang secara khusus menyelidiki pengaruh
genetika terhadap karakter individu khususnya perilaku dalam suatu lingkungan. Ada 2 faktor
penting yang mempengaruhi perilaku individu yaitu gen dan lingkungan, kedua faktor tersebut
sering dinamakan bawaan dan bentukan. Gen secara tidak langsung dapat mempengaruhi
seluruh perilaku manusia dan juga mempengaruhi perbedaan psikologis individu di antara
manusia karena gen sangat mempengaruhi sifat-sifat fisik pada manusia. Pengaruh gen terhadap
perilaku manusia dapat diketahui dengan cara mengamati apakah individu yang memperlihatkan
sifat tersebut besar kemungkinannya memiliki gen tersebut.
Neural dapat didefinisikan sebagai ilmu saraf yang menggambarkan hubungan antar perilaku
dengan fungsi otak dan juga proses berpikir manusia. Neurobehaviour terkait dengan fungsi
luhur Fungsi luhur yang dimakasud adalah fungsi Bahasa, persepsi, memori, emosi,dan kognitif.
Neuroplastisitas berkaitan menggambarkan terjadinya perubahan fungsional seperti memori,
adiksi, timbulnya suatu kebiasaan tertentu. Perilaku juga disebabkan karena lingkungan sekitar
yang mempengaruhi seorang individu dengan memberikan aturan yang tidak diketahui
sebelumnya sehingga dapat merubah pola pikir individu akan suatu hal yang membentuk pola
pikir perilakunya.
7
2.6 Neuropsikologi
Neuropsikologi adalah bidang psikologi klinis dan eksperimental yang berupaya mempelajari
hubungan antara struktur dan fungsi otak dengan proses dan perilaku psikologis. Perilaku
manusia dalam pendekatan neuropsiologis dimaknai sebagai suatu sistem, yaitu ada sistem
kognitif, sistem emosi, dan sistem eksekutif. Sistem kognitif meliputi mekanisme informasi,
termasuk fungsi reseptif, fungsi memori-belajar-berpikir, dan fungsi ekspresif. Sistem emosi
meliputi emosi dan suasana hati, motivasi, dan variabel kepribadian. Sistem eksekutif meliputi
bagaimana seseorang berperilaku, apakah ia dapat menolong dirinya sendiri, apakah tindakannya
memiliki tujuan, dan sebagainya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa neuropsikologis sangatlah
penting untuk membantu memahami bagaimana otak memproses informasi dan menganalisis
respons perilaku, membantu dalam mendiagnosis dan mengobati gangguan neuropsikologis,
serta meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan manusia secara keseluruhan.
Otak adalah salah satu organ yang paling kompleks dalam tubuh manusia. Organ ini tersusun
dari sejumlah jaringan pendukung dan miliaran sel saraf yang saling terhubung. Otak dilindungi
oleh lapisan pembungkus yang disebut selaput otak (meninges) dan tulang tengkorak, serta
terhubung ke saraf tulang belakang. Bersama saraf tulang belakang, otak berperan sebagai pusat
kendali tubuh dan menyusun sistem saraf pusat, Sistem saraf inilah yang kemudian bekerja sama
dengan sistem saraf tepi untuk memberi kemampuan manusia dan perilaku dalam melakukan
berbagai aktivitas, seperti berjalan, berbicara, bernapas, hingga makan dan minum. Maka,
perilaku seseorang dikendalikan oleh pikiran yang berasal dari otak. Bepikir merupakan proses
yang unik karena melibatkan penghayatan, perasaan, pengindraan, ingatan atau memori yang
menghasilkan perilaku seseorang.
8
Berikut contoh Gambar Struktur Otak
Sistem saraf bersama sistem endokrin mengkoordinasikan seluruh sistem di dalam tubuh.
Sistem saraf dan sistem endokrin ini merupakan suatu sistem yang saling berhubungan sehingga
dinamakan sistem neuroendokrin. Hormon bekerja atas perintah dari sistem sarafdan sistem
yang mengatur kerjasama antara saraf dan hormon terdapat pada daerah hipotalamus. Daerah
hipotalamus sering disebut daerah kendali saraf endokrin. Kedua sistem ini memiliki persamaan
yaitu:
Menerima dan mengirim sinyal atau pesan untuk mempengaruhi sel lain.
tubuh manusia.
Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi. Psikologi yang dimaksud
adalah studi ilmiah tentang perilaku manusia dari kegiatan yang kasat mata maupun proses-
proses internal yang mendasarinya seperti belajar, ingatan, motivasi, persepsi, dan emosi. Pada
dasarnya manusia mewarisi sifat-sifat fisik dan non fisik dari orang tuanya, atau juga nenek dan
kakeknya secara genetik. Para ahli biopsikologi banyak mengaitkan antara genetika, sifat dan
tingkah laku manusia, mereka menjelaskan hal ini melalui empat kategori yaitu fisiologis,
9
ontogeni, evolusi, dan fungsional.
Stres dan Imunitas adalah salah satu aspek penting dari hubungan ini adalah dampak stres
terhadap sistem kekebalan tubuh. Stres, baik itu stres psikologis atau fisik, dapat menghasilkan
respons biologis yang dapat mempengaruhi produksi dan fungsi sel-sel imun.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari
aspek biologi. Proses sensoris disebut juga pengamatan, yaitu gejala mengenal benda-benda
disekitar dengan mempergunakan alat indera. Jadi, seluruh pikiran manusia dipengaruhi oleh
otak. Dari pikiran tersebut akan menghasilkan sebuah perbuatan berupa perilaku manusia. Dalam
pendekatan biopsikologi ini, semua perilaku manusia merupakan hasil kerja sama antara sel-sel
saraf dalam menerima rangsang atau stimulus dari sistem sensoris yang berupa alat indra
manusia. Sistem sensoris akan meneruskan rangsang tersebut ke sistem motorik yang akan
menghasilkan sebuah perilaku.
3.2 Saran
Demikian penjelasan dari makalah ini untuk memperjelas dalam pemahaman Biopsikologi
dan Proses Sensoris-Motorik. Saya sadar bahwa masih banyak kekurangan yang saya miliki dari
makalah yang saya susun. Oleh karena itu, mohon untuk memberikan sarannya agar saya bisa
membuat makalah yang lebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
pemahaman kita semua.
11
DAFTAR PUSTAKA
Jaarvis, M. (2021). Psikologi Biologi Pengaruh Genetika pada Perilaku: Seri Teori
Indonesia.
Mustayah, K. L. (2022). Bahan Ajar Psikologi untuk Keperawatan. Jawa Tengah: Penerbit
NEM.
Saleh, A. A. (2018). Pengantar Psikologi. Sulawesi Selatan: Penerbit Aksara Timur. Timotius, K. H.
(2018). Otak dan Perilaku. Yogyakarta: Penerbit Andi.
12