BIOPSIKOLOGI
Disusun Oleh:
Dwi Wulandari
P1337420722068
2
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
atas kesehatan dan akal pikiran yang diberikan kepada saya sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Walaupun
ada beberapa halangan yang menganggu proses pembuatan makalah ini,
namun saya dapat mengatasinya dan tentunya atas campur tangan Tuhan Yang
Masa Esa.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN............................................................................................................. 4
A. Latar Belakang....................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................. 5
C. Tujuan.................................................................................................................... 5
BAB II............................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN................................................................................................................ 6
A. Pengertian Biopsikologi......................................................................................... 8
B. Mekanisme otak terkait pergerakan........................................................................ 8
C. Jenis Sistem Syaraf.............................................................................................. 10
D. Tahap Perkembangan Biopsikologi Manusia....................................................... 11
E. Definisi Perilaku Dalam Ilmu Biopsikologi......................................................... 13
F. Perkembangan Biopsikologi................................................................................. 14
G. Proses Sensorik Motorik...................................................................................... 15
H. Gangguan Mental Yang Tercermin Pada Perilaku............................................... 16
I. Gangguan Dan Kelainan Pada Sistem Syaraf....................................................... 16
BAB III............................................................................................................................ 18
PENUTUP....................................................................................................................... 18
A. Kesimpulan.......................................................................................................... 18
B. Saran.................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 20
4
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
5
untuk merasakan sensitivitas temperatur, nyeri, sentuhan,tekanan, getaran, dan
propriosepsi. Indera peraba di kulit memiliki reseptor yang tersebar di seluruh
tubuh dan terdiri dari struktur yang sederhana.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Biopsikologi
Biopsikologi adalah pendekatan psikologi dari aspek biologi.
Manusia pada dasarnya mewarisi sifat-sifat fisik dari orang tuanya, atau
juga nenek dan kakeknya secara genetik. Biopsikologi dapat dikatakan juga
sebagai gabungan dari ilmu aplikasi atau terapan biologi (ilmu hayati)
dengan psikologi (ilmu tentang perilaku manusia).
Dengan kata lain, biopsikologi adalah pendekatan psikologi dari
sudut pandang biologis. Dalam bukunya Hebb mengembangkan teori
komprehensif pertama tentang bagaimana fenomena kompleks (persepsi,
emosi, pikiran dan ingatan), mungkin di produksi oleh aktivitas otak.
B. Mekanisme Otak Terkait Pergerakan
Sebagian besar pembahasan didalam biopsikologi terpusat pada
fungsi otak. Menunjukan ilustrasi otak dari dari sisi atas (ahli antomi akan
menyebutnya dengan sisi dorsal) dan sisi bawah (sisi ventral). Pada tingkat
mikroskopis, akan mengetahui bahwa otak terdiri dari dua tipe sel yaitu
1. Tipe sel Neuron
2. Anatomi Neuron
4
Neuron adalah unit fungsional system saraf yang terdiri dari badan
sel dan perpanjangan sitoplasma
motorik→efektor/otot.
5
pembuat keputusan dalam segala sesuatu yang dilakukan tubuh. Sistem
saraf dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Otak
Otak manusia terdiri dari dua belahan yaitu otak kiri dan otak kanan.
Otak kiri berfungsi untuk mengendalikan bagian tubuh sebelah kanan, dan
sebaliknya otak kanan berfungsi mengendalikan tubuh `bagian kiri. Otak
akan dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu:
6
otot bagian kiri dan kanan.jembatan varol juga menghubungkan otak besar
dan otak kecil.
Sistem saraf tepi akan bekerjasama dengan sistem saraf pusat untuk
mengendalikan seluruh aktivitas dalam tubuh. Fungsi dari sistem saraf tepi
adalah menerima rangsangan dan mengantarkan semua respons yang sudah
diolah oleh sistem saraf pusat. Sistem saraf tepi terbagi menjadi dua
komponen, yaitu:
2) Sistem parasimpatik
8
6.Neuroethology, mempelajari kaitan antara sistem saraf dan perilaku
yang muncul dalam lingkungan alami hewan dan dalam lingkungan
laboratorium yang dikontrol ketat.
1. Masa kanak-kanak
Pada usia ini,di satu sisi orang tua masih dibutuhkan, tetapi di sisi
lain diri sendiri akan mulai tumbuh mengikuti kehendaknya. Sedangkan
masa negativistik kedua muncul pada usia 5-6 tahun saat dimana anak
memulai untuk mengenal lingkungan yang lebih luas. Pada masa ini akan
ditandai dengan sikap anak tantrum dimana anak akan berperilaku
mengamuk, menangis, menjerit, menyerang, dan bisa juga untuk menyakiti
dirinya sendiri apabila keinginannya tidak dipenuhi. Kanak-kanak juga
penting untuk melakukan kontak sosial dengan lingkungannya, seperti di
sekolah yang semakin lama akan menghilangkan rasa malunya.
2. Masa remaja
9
tapi di sisi lain ia harus bertingkah laku seperti orang dewasa. Hal inilah
yang akan sering menimbulkan perilaku yang aneh, canggung, dan jika
tidak bisa mengkontrol akan menjadi kenakalan. Remaja akan
mengupayakan untuk mencari identitas dirinya dengan membantah
orangtua, karena ia merasa mempunyai pendapat, cita-cita, serta nilainya
sendiri yang berbeda dengan orang tuanya. Maka dari itu, masa remaja juga
disebut dengan masa negativistik ketiga.
Untuk menghadapi remaja, para orang tua harus bijak dan sedikit
demi sedikit harus melepas kontrolnya agar anak benar-benar mandiri saat
dewasa nanti. Apabila orang tua tetap mempertahankan kontrolnya, maka
anak tersebut akan terus menerus bergantung kepada orang tuanya dan
tidak akan menjadi dewasa sepenuhnya dalam hal kepribadian. Stolz
membagi perkembangan pada masa remaja menjadi empat tingkat, yaitu:
a) Masa pra puber, yang berlangsung selama satu atau dua tahun
sebelum masa remaja sesungguhnya.
3. Masa dewasa
4. Masa tua
1. Fisiologis
2. Ontegoni
Ontogeni berasal dari bahasa Yunani yang berarti menjadi atau asal
muasal. Ontogeni menggambarkan perkembangan sebuah struktur ataupun
perilaku. Penjelasan tersebut dilihat dengan adanya pengaruh gen, nutrisi,
pengalaman, dan interaksi secara keseluruhan untuk membentuk suatu
perilaku.
3. Evolusi
4. Fungsional
11
Pikiran adalah hasil dari pola perangsangan berbagai bagian system
saraf pada saat yang bersamaan, melibatkan korteks serebri, thalamus,
system limbik,dan bagian atas formasio retikularis batang otak. Daerah
sistem limbik, talamus,dan formasio retikularis yang terangsang di duga
menentukan sifat-sifat umum dari pikiran, sehingga menimbulkan beberapa
sifat seperti rasa senang, rasa tak senang, rasa sakit, rasa tak enak, model
sensasi yang sederhana, lokalisasi dari sebagian besar daerah tubuh, dan
sifat-sifat umum lainnya.
G. Perkembangan Biopsikologi
1. faktor keturunan
2. Faktor lingkungan
12
Faktor Yang Mempengaruhi Tinggi Rendahnya Mutu Hasil
perkembangan:
1) Faktor Internal, yaitu faktor yang ada dalam diri manusia itu
sendiri yang meliputi pembawaan dan potensi psikologi tertentu yang turut
mengembangkan dirinya sendiri.
2).Faktor Eksternal, yaitu hal - hal yang datang atau ada di luar diri
manusia yang meliputi lingkungan (khususnya pendidikan) dan
pengalaman berinteraksi dengan lingkungannya.
a) Proses Sensorik
1. Keadaan indera yang sempurna dan sehat yang dapat mempengaruhi proses
sensoris.
b. Proses Motorik
1.Ilusi, terjadi sebab kesalahan presepsi hingga terjadi kesalahan , hal ini
dikarenakan : Keadaan fisik, terdapat rangsangan yang keliru. Kebiasaan
mempercayai objek yang serupa, misalnya batang pohon pisang yang mirip
mayat. Harapan-harapan tertentu jadi menimbulkan prasangka. Tidak ada
analisis terhadap kesan yang diterima dan adanya kesan secara
keseluruhan.
2. Osilasi (ayunan) terjadi sebab pengamatan yang mudah beralih
kemudian menyebabkan kesan selalu berubah.
3. Halusinasi, terjadi pada individu yang memiliki kesan tentang sesuatu
sebagai kesalahan pengamatan tanpa obyek pengindraan dan tak disertai
stimulus yang adekuat.
14
J. Gangguan dan Kelainan pada Sistem Syaraf
1. Nyeri saraf
Nyeri saraf dapat terjadi karena adanya gangguan saraf sensorik
maupun motorik. Gejala nyeri saraf sering disertai dengan gejala lain
seperti kehilangan rasa. Urat saraf terjepit dan penyakit urat saraf gangguan
metabolik (seperti diabetic neuropaty pada penderita penyakit kencing
manis atau diabetes mellitus). Gangguan motorik karena nyeri saraf dari
yang ringan (seperti kram) sampai gangguan berat (sepertikelumpuhan).
2. Hidrocephalus
Tanda hidrocephalus berupa pembengkakan kepala karena kelebihan
cairan yang ada di sekitar otak. Akibatnya, dapat menyebabkan gangguan
metabolisme dan gangguan organ tubuh.
3. Meningitis
Merupakan salah satu bentuk infeksi yang menyerang pada selaput,
yang mana fungsinya menutupi otak dan sumsum tulang belakang.
Penderita akan merasakan demam cukup tinggi serta sakit kepala. Selain
itu, leher mereka juga akan terasa kaku. Penyebab dari penyakit ini adalah
virus atau bakteri. Jika penderita terserang meningitis karena virus, maka
akan sedikit aman. Sebab viras ini mampu dibersihkan dengan sendirinya
sampai beberapa hari kemudian.
4. Alzheimer
Penderita penyakit ini akan di tandai dengan melemahnya daya ingat,
apalagi yang baru saja terjadi. Karena penyakit ini menyerang memori
yang baru saja ia simpan. Tingkat parah dari penderita alzheimer adalah ia
akan mengalami gangguan otak dalam melakukan perencanaan, penalaran,
persepsi, sampai dengan berbahasa. Mereka juga akan mengalami
disorientasi dan perubahan perilaku.
15
Misalnya menjadi lebih agresif, penuntut, dan sangat mudah curiga
terhadap orang lain. Sampai pada tahapan yang kronis, penderita akan
mengalami halusinasi, yakni kesalahan dalam mempersepsi sesuatu.
Selanjutnya kemampuan berbicara dan berbahasa akan semakin melemah.
Sampai akhirnya tak bisa mengerjakan aktivitas tanpa bantuan orang lain.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Biopsikologi adalah ilmu yang mempelajari mekanisme perilaku
dan pengalaman dari sisi fisiologi, evolusi, dan perkembangan. Faktor
biopsikologi dan sensorik-motorik mempengaruhi perilsku manusia yang
disebabkan adanya stimulus. Manusia pada dasarnya mewarisi sifat-sifat
fisik dari orang tuanya, atau juga nenek dankakeknya secara genetik. Ciri-
ciri ini nampak melalui aspek tinggi badan ,warna kulit, warnamata ,
keadaan rambut lurus atau kerinting, ketebalan bibir dan sebagainya.
Demikian pula ahli biopsikologi melihat bahawa sifat dan tingkah
lakumanusia juga mengalami pewarisan daripada induk asal. Sebagai
contoh sifat pendiam, talkactive, dominan atau pasif adalah ciri-ciri sifat
alamiah manusia dantidak dipelajari melalui pengalaman.
Sistem syaraf memiliki 2 jenis yaitu, sistem syaraf pusat dan sistem
syaraf tepi. saraf pusat (SSP) yaitu otak (ensefalon) dan medula spinalis,
yang merupakan pusat integrasi dan kontrol seluruh aktifitas tubuh. Terdiri
dari otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan Sistem Syaraf Tepi
tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari dan ke SSP.
B. Saran
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, saya butuh saran pembaca sekalian agar dapat
memperbaiki letak kesalahan dan kekurangan dalam menyusun makalah
demi tercapainya kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya.
17
DAFTAR PUSTAKA
Donsu, Jelita Doni Tine, 2017. Psikologi Keperawatan. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press.
Widiastuti, I. A. (2021). Psikologi Dalam Keperawatan. Modul I Bahan Ajar, 46- 55.
18