Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PSIKOLOGI

BIOPSIKOLOGI

Dosen Pengampu : Suyanta, Ns. MA.

Disusun Oleh:

Dwi Wulandari

P1337420722068

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG JURUSAN

KEPERAWATAN PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


MAGELANG TAHUN 2022/2023

2
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
atas kesehatan dan akal pikiran yang diberikan kepada saya sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Walaupun
ada beberapa halangan yang menganggu proses pembuatan makalah ini,
namun saya dapat mengatasinya dan tentunya atas campur tangan Tuhan Yang
Masa Esa.

Tidak lupa, penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak


Suyanta, Ns. MA. selaku dosen pengampu mata kuliah Psikologi yang telah
membimbing saya dalam penyusunan makalah ini.

Ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada semua pihak yang


telah bersedia membantu penyelesaian makalah ini serta kepada semua pemba
ca dapat mengambil ilmu dari makalah ini. Makalah ini tidak terlepas dari 
berbagai kelemahan manusiawi. Kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan demi penyempurnaan bersama di masa mendatang.

Magelang, 22 September 2022

Penyusun

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN............................................................................................................. 4
A. Latar Belakang....................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................. 5
C. Tujuan.................................................................................................................... 5
BAB II............................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN................................................................................................................ 6
A. Pengertian Biopsikologi......................................................................................... 8
B. Mekanisme otak terkait pergerakan........................................................................ 8
C. Jenis Sistem Syaraf.............................................................................................. 10
D. Tahap Perkembangan Biopsikologi Manusia....................................................... 11
E. Definisi Perilaku Dalam Ilmu Biopsikologi......................................................... 13
F. Perkembangan Biopsikologi................................................................................. 14
G. Proses Sensorik Motorik...................................................................................... 15
H. Gangguan Mental Yang Tercermin Pada Perilaku............................................... 16
I. Gangguan Dan Kelainan Pada Sistem Syaraf....................................................... 16
BAB III............................................................................................................................ 18
PENUTUP....................................................................................................................... 18
A. Kesimpulan.......................................................................................................... 18
B. Saran.................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 20

4
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Psikologi memiliki pengertian sebagai studi tentang perilaku manusia


(psychology is the study of human behavior). Ilmu psikologi yang sedang
berkembang saat ini hakikatnya psikologi dapat diterapkan di segala bidang
dan segi kehidupan. Maka dari itu, cabang-cabang psikologi dapat
digolongkan berdasarkan kekhususan bidang studinya baik itu ilmu dasar
ataupun yang bersifat terapan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa biopsikologi merupakan studi


ilmiah tentang biologi perilaku (biopsychology is the scientific study of the
biology behavior). Dalam kata lain, biopsikologi merupakan studi tentang
berbagai aspek biologi yang dapat mempengaruhi perilaku manusia.
Biopsikologi juga merupakan studi yang mempelajari tentang mekanisme
perilaku dan pengalaman fisiologis, evolusi, dan perkembangan. Biopsikologi
menghubungkan antara biologi dengan masalah-masalah psikologi khususnya
pada manusia. Karena manusia sebagai makhluk yang memiliki karakter yang
unik diantara makhluk hidup lainnya. Keunikan itulah yang membuat manusia
berbeda dari yang lainnya.

Pada dasarnya, manusia dapat mewarisi sifat fisik dari orangtuanya


ataubahkan kakek neneknya kepada anak-anaknya secara genetik. Ciri tersebut
dapat terlihat dari tinggi badan, warna mata, warna kulit, rambut keriting atau
lurus, dan lain sebagainya.Seperti cerewet, pendiam, dominan, pasif, aktif
yang merupakan ciri alamiah dari manusia dan tidak dapat dipelajari dari
pengalaman.

Sebagai contoh sifat pendiam,talkactive dominan atau pasif adalah


ciri-ciri sifat alamiah manusia dan tidak dipelajari melalui pengalaman.
Reseptor sensoris motorik berupa sel-sel khusus atau proses sel yang
memberikan informasi tentang kondisi didalam dan diluar tubuh kepada
susunan saraf pusat. Indera peraba pada kulit adalah indera yang digunakan

5
untuk merasakan sensitivitas temperatur, nyeri, sentuhan,tekanan, getaran, dan
propriosepsi. Indera peraba di kulit memiliki reseptor yang tersebar di seluruh
tubuh dan terdiri dari struktur yang sederhana.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari biopsikologi?


2. Bagaimana mekanisme otak terkait pergerakan?
3. Apa saja jenis sistem syaraf?
4. Bagaimana tahap perkembangan biopsikologi manusia?
5. Apa definisi dari perilaku dalam ilmu biopsikologi?
6. Bagaimana perkembangan biopsikologi pada saat ini?
7. Bagaimana sistem proses sensorik dan motorik?
8. Apa saja gangguan mental yang tercermin pada perilaku?
9. Apa saja gangguan dan kelainan pada sistem syaraf?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengertian dari biopsikologi.

2. Untuk mengetahui mekanisme otak terkait pergerakan.

3. Untuk mengetahui jenis sistem syaraf

4. Untuk mengetahui tahap perkembangan biopsikologi manusia

5. Untuk mengetahui pengertian dari perilaku dalam ilmu biopsikologi

6. Untuk mengetahui perkembangan biopsikologi pada saat ini

7. Untuk mengetahui sistem proses sensorik dan motorik

8. Untuk mengetahui gangguan mental yang tercermin pada perilaku

9. Untuk mengetahui gangguan dan kelainan pada sistem syaraf

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Biopsikologi
Biopsikologi adalah pendekatan psikologi dari aspek biologi.
Manusia pada dasarnya mewarisi sifat-sifat fisik dari orang tuanya, atau
juga nenek dan kakeknya secara genetik. Biopsikologi dapat dikatakan juga
sebagai gabungan dari ilmu aplikasi atau terapan biologi (ilmu hayati)
dengan psikologi (ilmu tentang perilaku manusia).
Dengan kata lain, biopsikologi adalah pendekatan psikologi dari
sudut pandang biologis. Dalam bukunya Hebb mengembangkan teori
komprehensif pertama tentang bagaimana fenomena kompleks (persepsi,
emosi, pikiran dan ingatan), mungkin di produksi oleh aktivitas otak.
B. Mekanisme Otak Terkait Pergerakan
Sebagian besar pembahasan didalam biopsikologi terpusat pada
fungsi otak. Menunjukan ilustrasi otak dari dari sisi atas (ahli antomi akan
menyebutnya dengan sisi dorsal) dan sisi bawah (sisi ventral). Pada tingkat
mikroskopis, akan mengetahui bahwa otak terdiri dari dua tipe sel yaitu
1. Tipe sel Neuron

Neuron merupakan jaringan dalam otak yang fungsi dan perannya


adalah meneruskan stimulus atau informasi antar-neuron dan
meneruskannya pula ke otot-otot penggerak serta kelenjar. Sel saraf atau
neuron berfungsi untuk menerima, meneruskan, dan memproses stimulus,
memicu aktivitas sel tertentu, dan pelepasan neurotransmiter dan molekul
informasi lainnya.

Sel saraf menerima sensasi atau stimulus melalui reseptor, yang


terletak di tubuh baik eksternal (reseptor somatik) maupun internal
(reseptor viseral). Reseptor mengubah stimulus menjadi impuls listrik yang
menjalar di sepanjang saraf sampai ke otak dan medulla spinalis yang
kemudian akan mengintepretasi dan mengintegrasi stimulus, sehingga
respons terhadap informasi bisa terjadi. Impuls dari otak dan medula
spinalis memperoleh respons yang sesuai dari otot dan kelenjar tubuh, yang
disebut efektor.

2. Anatomi Neuron

4
Neuron adalah unit fungsional system saraf yang terdiri dari badan
sel dan perpanjangan sitoplasma

3. Neuron diklasifikasi secara fungsional berdasarkan arah transmisi


impulsnya.

Impuls saraf merupakan rangsangan yang diterima oleh reseptor dari


lingkungan luar, yang kemudian akan dibawa oleh neuron atau serangkaian
elektrik yang menjalari serabut saraf. Impuls akan menyebabkan terjadinya
gerakan, dimana gerakan tersebut akan dibedakan menjadi dua yaitu gerak
sadar dan gerak refleks. Gerak sadar merupakan gerakan yang terjadi
karena disengaja atau disadari, sedangkan gerak refleks merupakan gerakan
yang tidak disengaja atau tidak disadari. Berikut merupakan mekanisme
terjadinya gerakan:

- Gerak sadar: impuls→reseptor/indra→saraf sensoris→otak→saraf

motorik→efektor/otot.

- Gerak refleks: impuls→reseptor/indra→saraf sensoris→sumsum

tulang belakang→saraf motorik→efektor/otot.

C. Jenis Sistem Saraf

Sistem saraf berfungsi sebagai peninjau bagi tubuh dan pengumpulan


informasi tentang dunia di luar maupun di dalam tubuh. Selain itu juga
memiliki funsgi sebagai pusat komunikasi, pusat pemetaan strategi, dan

5
pembuat keputusan dalam segala sesuatu yang dilakukan tubuh. Sistem
saraf dibedakan menjadi dua, yaitu:

A. Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat merupakan bagian dari sistem saraf yang


mengoordinasikan semua fungsi saraf.. Sistem saraf pusat memiliki fungsi
untuk menerima rangsangan dari luar tubuh dan dari dalam tubuh. Sistem
saraf pusat juga berperan sebagai pusat integrasi dan komunikasi. Sistem
saraf pusat terdiri dari:

1) Otak

Otak manusia terdiri dari dua belahan yaitu otak kiri dan otak kanan.
Otak kiri berfungsi untuk mengendalikan bagian tubuh sebelah kanan, dan
sebaliknya otak kanan berfungsi mengendalikan tubuh `bagian kiri. Otak
akan dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu:

a) Otak besar (cerebrum)

Otak besar merupakan bagian terbesar otak dengan permukaan yang


berlipat-lipat. Cerebrum terdiri dari 2 belahan yang dipisahkan oleh fisura
longitudinal. Kedua hemisfer dihubungkan dengan sejumlah serabut saraf
yang disebut korpus kalosum. Melalui serabut itulah impuls akan
diteruskan dari satu hemisfer ke hemisfer lainnya. Otak besar terdiri atas
beberapa bagian, yaitu:

- Otak depan (lobus frontalis), yang merupakan pengendali gerakan


otot.

- Otak belakang (lobus oksipitalis), yang merupakan pusat


penglihatan.

- Otak samping (lobus temporalis), yang merupakan pusat


pendengaran.

b) Otak kecil (cerebellum)

Otak kecil terletak di depan sumsum lanjutan (medula oblongata).


Otak kecil berfungsi sebagai pusat keseimbangan antara gerak dan
koordinasi gerak otot serta posisi tubuh. Di bagian bawah cerebellum
terdapat jembatan varol yang berfungsi untuk menghantarkan impuls pada

6
otot bagian kiri dan kanan.jembatan varol juga menghubungkan otak besar
dan otak kecil.

c) Batang otak (trunkus serebri)

Di dalam batang otak terdiri dari sumsum lanjtuan (medula


oblongata) yang menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang
yang dinamakan pons. Fungsi dari batang otak adalah untuk mengatur
gerakan yang tidak disadari seperti mengatur denyut jantung, pelebaran dan
penyempitan pembuluh darah, gerkana menelan, bersin, bersendawa, batuk,
bahkan sampai muntah.

2) Sumsum tulang belakang (medula spinalis)

Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang


belakang. Memiliki fungsi sebagai penghubung impuls dari dan ke otak
dan memberikan kemungkinan gerak refleks. Sumsum tulang belakang
terbagi mejadi dua lapisan yaitu bagian luar yang tampak berwarna putih
dan bagian dalam yang berbentuk seperti kupu-kupu berwarna kelabu.

3) Sistem saraf tepi

Sistem saraf tepi akan bekerjasama dengan sistem saraf pusat untuk
mengendalikan seluruh aktivitas dalam tubuh. Fungsi dari sistem saraf tepi
adalah menerima rangsangan dan mengantarkan semua respons yang sudah
diolah oleh sistem saraf pusat. Sistem saraf tepi terbagi menjadi dua
komponen, yaitu:

a. Sistem saraf somatik (sistem saraf sadar)

Merupakan sistem saraf yang rangsangannya disampaikan ke pusat


reseptor yaitu ke pusat motoris pada serebrum. Berfungsi untuk
mengendalikan seluruh bagian tubuh. Sistem saraf somatik terdiri dari
serabut saraf perifer yang bertugas untuk mengambil informasi sensorik
dari organ perifer dan akan dibawa ke sistem saraf pusat. Selain itu, saraf
somatik juga terdiri dari serabut saraf motorik yang menjulur keluar dari
otak yang fungsinya untuk membawa pesan untuk menggerakkan tubuh.

b. Sistem saraf otonom (sistem saraf tidak sadar)

Merupakan saraf yang rangsangannya tidak disampaikan ke


otak.Sistem saraf otonom akan mengontrol organ-organ pada bagian dalam.
Berdasarkan sifat kerjanya, saraf otonom dibedakan menjadi dua yaitu:
7
1) Sistem simpatik

Berfungsi untuk membuat respons perlawanan dari dalam tubuh ketika


terjadi ancaman dalam waktu yang cepat. Seperti contohnya apabila dalam
keadaan takut maka detak jantung akan dipercepat, memproduksi kelenjar
keringat, dan meningkatkan pernapasan.

2) Sistem parasimpatik

Memiliki fungsi untuk bertanggungjawab dalam menjaga fungsi


tubuh agar tetap berjalan normal setelah munculnya ancaman. Contohnya
setelah tidak dalam keadaan takut, sistem parasimpatik akan
memperlambat detak jantung, dan memperlambat pernapasan.

a. Neuron sensori (Eferen), menghantarkan inpuls listrik dari reseptor


pada kulit, organ indra, atau seuatu organ internal ke SSP.

b. Neuron motoric menyampaikan inpuls dari SSP ke Efektor.

c. Interneuron (neuron yang berhubungan), ditemukan seluruhnya


dalam SSP. Neuron ini menghubungkan neuron sensorik dan motoric atau
menyampaikan informasi ke interneuron lain.

Biopsikologi memiliki perkembangan yang cepat dan memiliki kaitan


yang erat dengan disiplin ilmu yang lain, diantaranya:

1.Biological Psychiatry, membahas tentang biologi yamg berkaitan


dengan penyimpangan psikiatris dan perlakuan (treatment) terhadap
penyimpangan tersebut melalui manipulasi otak.

2.Developmental Neurobiology, membahas tentang perubahan sistem


saraf sejalan dengan kemasakan dan usia; neurobiology biasa juga disebut
dengan neuroscience.

3.Neuroanatomy, mempelajari tentang struktur atau anatomi sistem


saraf.

4.Neurochemistry, mempelajari proses-proses kimiawi yang muncul


akibat aktivitas saraf, terutama proses yang mendasari transmisi sinyal
melalui sel-sel saraf.

5.Neuroendocrinology, mempelajari interaksi antara sistem saraf


dengan kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon-hormon yang
diproduksinya.

8
6.Neuroethology, mempelajari kaitan antara sistem saraf dan perilaku
yang muncul dalam lingkungan alami hewan dan dalam lingkungan
laboratorium yang dikontrol ketat.

7.Neuropathology, mempelajari penyimpangan sistem saraf.

8.Neuropharmacology, mempelajari efek obat-obatan pada sistem


saraf, terutama yang mempengaruhi transmisi sel saraf.

9.Neurophysiology, mempelajari respon sistem saraf, terutama yang


terlibat dalam transmisi sinyal elektronik melalui sel-sel saraf dan antara
sel-sel saraf.

D. TAHAP PERKEMBANGAN BIOPSIKOLOGI MANUSIA

1. Masa kanak-kanak

Masa kehidupan manusia berawal sejak manusia dilahirkan ke dunia.


Pada mas ini, manusia dalam keadaan yang tidak berdaya dan harus
menggantungkan hidupnya kepada orang lain, terutama kepada ibunya.
Peran orang tua terhadap perkembangan kepribadian anak sangatlah
penting. Pengaruh orang tua dan lingkungan tidak akan berhenti di masa
kanak-kanak saja, melainkan akan berlangsung secara terus-menerus
bahkan sampai seumur hidupnya. Masa negativistik anak akan dimulai
ketika anak akan melihat kemampuan tertentu yang dimilikinya saat
menginjak usia 2 atau 3 bulan, dan dari sinilah sikap terhadap orang lain
juga akan berubah.

Pada usia ini,di satu sisi orang tua masih dibutuhkan, tetapi di sisi
lain diri sendiri akan mulai tumbuh mengikuti kehendaknya. Sedangkan
masa negativistik kedua muncul pada usia 5-6 tahun saat dimana anak
memulai untuk mengenal lingkungan yang lebih luas. Pada masa ini akan
ditandai dengan sikap anak tantrum dimana anak akan berperilaku
mengamuk, menangis, menjerit, menyerang, dan bisa juga untuk menyakiti
dirinya sendiri apabila keinginannya tidak dipenuhi. Kanak-kanak juga
penting untuk melakukan kontak sosial dengan lingkungannya, seperti di
sekolah yang semakin lama akan menghilangkan rasa malunya.

2. Masa remaja

Masa remaja merupakan masa transisi dimana seseorang akan


dihadapkan di situasi yang membingungkan, satu sisi dia masih anak-anak

9
tapi di sisi lain ia harus bertingkah laku seperti orang dewasa. Hal inilah
yang akan sering menimbulkan perilaku yang aneh, canggung, dan jika
tidak bisa mengkontrol akan menjadi kenakalan. Remaja akan
mengupayakan untuk mencari identitas dirinya dengan membantah
orangtua, karena ia merasa mempunyai pendapat, cita-cita, serta nilainya
sendiri yang berbeda dengan orang tuanya. Maka dari itu, masa remaja juga
disebut dengan masa negativistik ketiga.

Masalah lain yang biasanya mengganggu remaja yaitu ditandai


dengan kematangannya secara seksual. Perubahan sekundur untuk
beberapa bagian tubuh pun akan terjadi. Timbunya masalah pada
kematangan fungsi seksual juga akan timbul dorongan dan keinginan
pemuasan seksual. Namun budaya di negeri ini tidak mengizinkan untuk
melakukan hubungan seksual di luar perkawinan.

Untuk menghadapi remaja, para orang tua harus bijak dan sedikit
demi sedikit harus melepas kontrolnya agar anak benar-benar mandiri saat
dewasa nanti. Apabila orang tua tetap mempertahankan kontrolnya, maka
anak tersebut akan terus menerus bergantung kepada orang tuanya dan
tidak akan menjadi dewasa sepenuhnya dalam hal kepribadian. Stolz
membagi perkembangan pada masa remaja menjadi empat tingkat, yaitu:

a) Masa pra puber, yang berlangsung selama satu atau dua tahun
sebelum masa remaja sesungguhnya.

b) Masa puber atau masa remaja, yang berlangsung sekitar 2,5


sampai 3,5tahun. Pada masa ini akan terjadi perubahan yang sangat cepat.

c) Masa post puber, dimana pertumbuhan cepat yang sudah berlalu


meskipun masih ada perubahan di beberapa bagian badan.

d) Masa akhir puber, pada masa ini melanjutkan perkembangan


hingga mencapai tanda-tanda dewasa.

3. Masa dewasa

Memasuki masa dewasa, pada umumnya kaum laki-laki harus


mempersiapkan diri agar dapat hidupdan menghidupi keluarganya. Mereka
harus mulai bekerja untuk mencari nafkah dan membina karier. Sedangkan
kaum perempuan harus mempersiapkan diri untuk berumah tangga dengan
tuntutan untuk berperan sebagai istri dan ibu. Pada masa ini juga terdapat
perbedaan tingkah laku antara laki-laki dan perempuan yang tidak semat
10
disebabkan oleh faktor biologis melainkan banyak ditentukan oleh faktor
kebudayaan. Sesuai dengan kondisi kebudayaan dan lingkungannya
terhadap beberapa orang baik laki-laki maupun perempuan, ada beberapa
gejala khusus saat memasuki usia 40 tahun. Pada usia ini sering disebut
dengan usia setengah baya yang mana pada sebagian orang merupakan
krisis.

4. Masa tua

Masalah utama pada masa tua adalah kesendirian dan kesepian.


Mereka sudah bisa melewati kesibukannya untuk bekerja yang menjadi
pegangan hidup dan dapat memberi rasa aman serta rasa harga diri. Pada
masa ini juga terjadi kemunduran fungsi otak sehingga akan
mengakibatkan sering lupa, daya konsentrasi berkurang, yang biasanya
disebut kemunduran senile.

E. DEFINISI PERILAKU DALAM ILMU BIOPSIKOLOGI

1. Fisiologis

Yang mengaitkan antara perilaku dengan aktivitas otak dan organ


tubuh lainnya. Aktivitas tersebutlah yang berkaitan erat dengan
sistem tubuh.

2. Ontegoni

Ontogeni berasal dari bahasa Yunani yang berarti menjadi atau asal
muasal. Ontogeni menggambarkan perkembangan sebuah struktur ataupun
perilaku. Penjelasan tersebut dilihat dengan adanya pengaruh gen, nutrisi,
pengalaman, dan interaksi secara keseluruhan untuk membentuk suatu
perilaku.

3. Evolusi

Evolusi akan berkaitan dengan sejarah suatu struktur atau perilaku


pada manusia.

4. Fungsional

Membahas tentang struktur sistem saraf, dimana struktur sistem saraf


tersebut terbagi menjadi dua yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.

F. Hubungan Antara Otak dan Pikiran

11
Pikiran adalah hasil dari pola perangsangan berbagai bagian system
saraf pada saat yang bersamaan, melibatkan korteks serebri, thalamus,
system limbik,dan bagian atas formasio retikularis batang otak. Daerah
sistem limbik, talamus,dan formasio retikularis yang terangsang di duga
menentukan sifat-sifat umum dari pikiran, sehingga menimbulkan beberapa
sifat seperti rasa senang, rasa tak senang, rasa sakit, rasa tak enak, model
sensasi yang sederhana, lokalisasi dari sebagian besar daerah tubuh, dan
sifat-sifat umum lainnya.

Proses pengamatan atau penyerapan melalui 3 proses:

a.Proses Fisik, stimulus mengenai alat indra.

b.Proses fisiologis, stimulus diteruskan oleh saraf sensoris ke otak.

c.Proses psikologis, proses dalam otak sehingga individu menyadari


apa yang diterima oleh indra.

G. Perkembangan Biopsikologi

Perkembangan adalah proses perubahan yang bersifat


kualitatif,mengacu pada mutu fungsi organ - organ jasmaniah, sebagai
contoh : otot,tulang, dan sistem saraf pada bayi pada taraf permulaan suatu
perkembangan harus tumbuh pada saat tertentu sebelum bayi dapat duduk
atau berjalan

a. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan

Faktor - faktor yang mempengaruhi perkembangan adalah:

1. faktor keturunan

Sifat keturunan tidak berubah sepanjang hidup dan menentukan ciri


khas seperti : bentuk fisik, moral, dan ras.

2. Faktor lingkungan

lingkungan yang mempengaruhi perkembangan seseorang


yaitu :keluarga, kepercayaan atau agama, iklim, kebudayaan,
sekolah,kelompok masyarakat, dan pemberian gizi. Selain faktor - faktor
tersebut, perhatian khusus adalah salah satu faktor yang mempengaruhi
proses pematangan kognitif, proses belajar (proses latihan), dan
pembawaan atau bakat

12
Faktor Yang Mempengaruhi Tinggi Rendahnya Mutu Hasil
perkembangan:

1) Faktor Internal, yaitu faktor yang ada dalam diri manusia itu
sendiri yang meliputi pembawaan dan potensi psikologi tertentu yang turut
mengembangkan dirinya sendiri.

2).Faktor Eksternal, yaitu hal - hal yang datang atau ada di luar diri
manusia yang meliputi lingkungan (khususnya pendidikan) dan
pengalaman berinteraksi dengan lingkungannya.

H. Proses Sensorik Motorik

a) Proses Sensorik

Proses sensorik juga bisa diartikan sebagai proses masuknya rangsangan


melalui alat indra ke otak kemudian kembali melalui saraf motoris dan
berakhir dengan perbuatan. Awal proses sensoris adalah pengamatan.
Pengamatan dilakukan untuk mengenal benda-benda disekitar dengan
menggunakan alat indra. Pengamatan terjadi bila terdapat perhatian
terhadap rangsangan serta stimulus yang mengenai alat indra. Kemudian,
saraf sensoris meneruskan rangsangan ke otak serta individu menyadari
apabila terdapat rangsangan. Dari pernyataan tersebut, pengamatan melalui
tiga proses, yakni fisik (stimulus mengenai indra), fisiologis (stimulus
diteruskan saraf sensoris ke otak), serta psikologis (interpretasi terhadap
stimulus yang diterima oleh otak). Faktor-faktor yang mempengaruhi
berlangsungnya proses sensoris :

1. Keadaan indera yang sempurna dan sehat yang dapat mempengaruhi proses
sensoris.

2. Perhatian yang tertuju pada objeknya memudahkan presepsi dan jika


perhatian kurang, maka mengganggu kosentrasi sehingga tidak
sempurnanya proses sensoris.

3. Rangsangan yang lemah atau sangat kuat dapat mengganggu proses


sensoris.

4. Pusat saraf dan saraf dalam keadaan sehat

b. Proses Motorik

Proses motorik merupakan sebuah peristiwa laten yang meliputi


13
keseluruhan proses-proses pengendalian dan pengaturan fungsi-fungsi
organ pada tubuh, secara psikis maupun fisiologis yang menyebabkan
terjadinya gerakan. Proses motorik terjadi atas kerja saraf, otak, dan otot.
Gerakan motorik berupa gerakan involunteer (gerak tidak dikendalikan
oleh kehendak), gerak volunteer (gerak yang dikendalikan kehendak), serta
gerak reflek.gerak reflek timbul akibat adanya stimulus reseptor dalam
tendon, jaringan kulit, otot, mata, telinga, selaput lender, maupun telinga.

Menulis, merangkai, berjinjit, melukis, merupakan gerak motorik, gerak


reflek, gerakan terprogram serta gerak motorik halus. Gerakan motorik
kasar contohnya merangkak, memukul, berjalan, dan mengayunkan tangan.
Peristiwa yang dimaati pada proses motorik adalah penerimaan
informasi, pemberian makna terhadap informasi, pengolahan informasi,
proses pengambilan keputusan, serta dorongan melakukan berbagai bentuk
aksi motorik. Motrik berfungsi sebagai motor penggerak yang terdapat di
dalam tubuh manusia. Gerak dan motorik tidaklah sama, namun saling
berhubungan. Perbedaanya, motorik dapat dilihat dan dirasakan, gerak
dapat dilihat dan diamati. Persamaanya, setiap proses yang terjadi pada
tubuh manusia menghasilkan gerak.

Tiga komponen utama yang berperan pada proses Gerakan adalah

1. Analisator merupakan tempat penerima rasngsangan seperti akustik


(pendengaran), mata (optik), taktil (alat perasa atau kulit) serta semua
yang berhubungan dengan stimulus.
2. Kinestik merupaka lat penerima rangsangan yang berbentuk otot dan
saraf yang ada pada tubuh manusia.
3. Vestibular merupakan perasaan gerak yang terletak dalam telinga

I. Gangguan Mental yang tercermin pada perilaku:

1.Ilusi, terjadi sebab kesalahan presepsi hingga terjadi kesalahan , hal ini
dikarenakan : Keadaan fisik, terdapat rangsangan yang keliru. Kebiasaan
mempercayai objek yang serupa, misalnya batang pohon pisang yang mirip
mayat. Harapan-harapan tertentu jadi menimbulkan prasangka. Tidak ada
analisis terhadap kesan yang diterima dan adanya kesan secara
keseluruhan.
2. Osilasi (ayunan) terjadi sebab pengamatan yang mudah beralih
kemudian menyebabkan kesan selalu berubah.
3. Halusinasi, terjadi pada individu yang memiliki kesan tentang sesuatu
sebagai kesalahan pengamatan tanpa obyek pengindraan dan tak disertai
stimulus yang adekuat.

14
J. Gangguan dan Kelainan pada Sistem Syaraf

1. Nyeri saraf
Nyeri saraf dapat terjadi karena adanya gangguan saraf sensorik
maupun motorik. Gejala nyeri saraf sering disertai dengan gejala lain
seperti kehilangan rasa. Urat saraf terjepit dan penyakit urat saraf gangguan
metabolik (seperti diabetic neuropaty pada penderita penyakit kencing
manis atau diabetes mellitus). Gangguan motorik karena nyeri saraf dari
yang ringan (seperti kram) sampai gangguan berat (sepertikelumpuhan).

2. Hidrocephalus
Tanda hidrocephalus berupa pembengkakan kepala karena kelebihan
cairan yang ada di sekitar otak. Akibatnya, dapat menyebabkan gangguan
metabolisme dan gangguan organ tubuh.

3. Meningitis
Merupakan salah satu bentuk infeksi yang menyerang pada selaput,
yang mana fungsinya menutupi otak dan sumsum tulang belakang.
Penderita akan merasakan demam cukup tinggi serta sakit kepala. Selain
itu, leher mereka juga akan terasa kaku. Penyebab dari penyakit ini adalah
virus atau bakteri. Jika penderita terserang meningitis karena virus, maka
akan sedikit aman. Sebab viras ini mampu dibersihkan dengan sendirinya
sampai beberapa hari kemudian.

Sedangkan jika mengalami meningitis yang di sebabkan karena bakteri,


jatuhnya akan lebih serius. Karena mampu menyebabkan kerusakan otak,
bahkan parahnya sampai terjadi kematian. Pasien yang terkena meningitis
bakteri sangat memerlukan perawatan medis darurat yang intensif. Satu
satunya yang dapat medis lakukan untuk membantu mengurangi penyakit
ini adalah dengan diberikannya antibiotik yang berguna untuk membunuh
bakteri.

4. Alzheimer
Penderita penyakit ini akan di tandai dengan melemahnya daya ingat,
apalagi yang baru saja terjadi. Karena penyakit ini menyerang memori
yang baru saja ia simpan. Tingkat parah dari penderita alzheimer adalah ia
akan mengalami gangguan otak dalam melakukan perencanaan, penalaran,
persepsi, sampai dengan berbahasa. Mereka juga akan mengalami
disorientasi dan perubahan perilaku.
15
Misalnya menjadi lebih agresif, penuntut, dan sangat mudah curiga
terhadap orang lain. Sampai pada tahapan yang kronis, penderita akan
mengalami halusinasi, yakni kesalahan dalam mempersepsi sesuatu.
Selanjutnya kemampuan berbicara dan berbahasa akan semakin melemah.
Sampai akhirnya tak bisa mengerjakan aktivitas tanpa bantuan orang lain.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Biopsikologi adalah ilmu yang mempelajari mekanisme perilaku
dan pengalaman dari sisi fisiologi, evolusi, dan perkembangan. Faktor
biopsikologi dan sensorik-motorik mempengaruhi perilsku manusia yang
disebabkan adanya stimulus. Manusia pada dasarnya mewarisi sifat-sifat
fisik dari orang tuanya, atau juga nenek dankakeknya secara genetik. Ciri-
ciri ini nampak melalui aspek tinggi badan ,warna kulit, warnamata ,
keadaan rambut lurus atau kerinting, ketebalan bibir dan sebagainya.
Demikian pula ahli biopsikologi melihat bahawa sifat dan tingkah
lakumanusia juga mengalami pewarisan daripada induk asal. Sebagai
contoh sifat pendiam, talkactive, dominan atau pasif adalah ciri-ciri sifat
alamiah manusia dantidak dipelajari melalui pengalaman.

Sistem syaraf memiliki 2 jenis yaitu, sistem syaraf pusat dan sistem
syaraf tepi. saraf pusat (SSP) yaitu otak (ensefalon) dan medula spinalis,
yang merupakan pusat integrasi dan kontrol seluruh aktifitas tubuh. Terdiri
dari otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan Sistem Syaraf Tepi
tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari dan ke SSP.
B. Saran
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, saya butuh saran pembaca sekalian agar dapat
memperbaiki letak kesalahan dan kekurangan dalam menyusun makalah
demi tercapainya kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Donsu, Jelita Doni Tine, 2017. Psikologi Keperawatan. Yogyakarta: Pustaka Baru

Edition. Page 491-519


Hartono, D. (2016). Psikologi. Jakarta Selatan: Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.

Marieb, Elaine, N. Human Anatomy & Physiology. Edisi 7. Pearson International

Press.

Titis Nurina, A. A. (2017). Identifikasi Gangguan Perseptual Motorik Pada Siswa TK


Aisyiyah Kota Sukabumi. Motion, 158-166.

Widiastuti, I. A. (2021). Psikologi Dalam Keperawatan. Modul I Bahan Ajar, 46- 55.

18

Anda mungkin juga menyukai