Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KONSEP BIO-PSIKOLOGI DAN PROSES SENSORI MOTORIK

Dosen Mata Kuliah :

Disusun Oleh :
Ghina Rozadi (P07220322046)

Rahmi Adelia Putri (P07220322056)

Nabila Octariza (P07220322036)

Fitrah Ramadhani (P07220322053)

Yohana Rapa (P07220322052)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


PJJ (Pendidikan Jarak Jauh)
POLITEKNIK KESEHATAN
KALIMANTAN TIMUR
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya sampaikan kepada Allah SWT karena dengan izin-Nya lah kami
dapat menyelesai kan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah
Psikologi , dengan judul: “KONSEP BIO-PSIKOLOGI DAN PROSES SENSORI
MOTORIK”
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberi kan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesai kan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dikarena
kan terbatas nya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharap kan segala bentuk semoga makalah ini dapat memberi kan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Samarinda, 05 Agustus 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................... i


Daftar isi..................................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan ................................................................................................... 1
1.1 Latar belakang............................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ......................................................................................... 1
. 1.3 Tujuan masalah ............................................................................................. 1
BAB II Pembahasan............................................................................................... 2
2.2.1 Pengertian .................................................................................................... 2
2.2 Tahap perkembangan....................................................................................
2.3 Pengertian sensori motorik...........................................................................
2.4 Faktor yang memengaruhi sensori motorik..................................................
2.5 Gangguan mental karena faktor sensoris......................................................
2.6 Proses motorik..............................................................................................
2.7 Hubungan sensorik dengan perilaku.............................................................
BAB III Penutup ........................................................................................................
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................
3.2 Saran .............................................................................................................
Daftar pustaka ...........................................................................................................

3
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Psikologi dari aspek biologi. Manusia pada dasarnya mewarisi sifat-sifat fisik dari
orang tuanya, atau juga nenek dan kakeknya secara genetik. Ciri-ciri ini nampak
melalui aspek tinggi badan, warna kulit warna mata, keadaan rambut lurus atau
kerinting, ketebalan bibir dan sebagainya. Demikian pula ahli biopsikologi melihat
bahawa sifat dan tingkah laku manusia juga mengalami pewarisan daripada induk
asal. Sebagai contoh sifat pendiam, talkactive, dominan atau pasif adalah ciri-ciri sifat
alamiah manusia dan tidak dipelajari melalui pengalaman.dan Reseptor sensoris
motorik berupa sel-sel khusus atau proses sel yang memberikan informasi tentang
kondisi didalam dan Biopsikologi merupakan pendekatan diluar tubuh kepada susunan
saraf pusat. Indera peraba pada kulit adalah indera yang digunakan untuk merasakan
sensitivitas temperatur, nyeri, sentuhan, tekanan, getaran, dan propriosepsi. Indera
peraba di kulit memiliki reseptor yang tersebar di seluruh tubuh dan terdiri dari
struktur yang sederhana.

1.2 Rumusan masalah


1. Apakah pengertian dari Bio-Psikologi?
2. Apa saja macam – macam presepsi
3. Proses terjadinya presepsi
4. Faktor apa saja yang mempengaruhi presepsi dan motivasi

1.3 Tujuan masalah


1. Agar mahasiswa memahami apa yang di maksud dengan Bio-Psikologi
2. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja macam – maca presepsi dan proses
terjadinya presepsi
3. Mahasiswa dapat menjelaskan bagaimana faktor yang mempengaruhi presepsi dan
motivasi

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bio-Psikologi pada Sensori Motorik
Biopsikologi merupakan pendekatan di luar tubuh kepada susunan saraf pusat.
dan biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi. Manusia
pada dasarnya mewarisi sifat-sifat fisik dari orang tuanya, atau juga nenek dan
kakeknya secara genetik. Demikian pula ahli biopsikologi melihat bahwa sifat dan
tingkah laku manusia juga mengalami pewarisan daripada induk asal.
Secara umum proses sensorik dapat diartikan sebagai proses masuknya
rangsang melalui alat indera ke otak (serebral) kemudian kembali melalui saraf
motoris dan berakhir dengan perbuatan.
Proses sensorik disebut juga pengamatan, yaitu gejala mengenal benda-benda
disekitar dengan mempergunakan alat indera. Pengamatan dengan anggapan atau
respon memiliki perbedaan. Pengamatan terjadi pada saat stimulus atau
rangsangan mengenai indera dan menghasilkan kesadaran dan pikiran. Respon
yaitu proses terjadinya kesan dari pikiran setelah stimulus tidak ada.

2.2 Tahap perkembangan Bio-Psikologi


Perkembangan Biopsikologi menguraikan perkembangan aktivitas psiko
manusia sejak kecil sampai dewasa.
1. Perkembangan
Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang sistematis, progresif
dan berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya
atau dapat diartikan pula sebagai perubahan – perubahan yang dialami
individu menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya.
A. Fase bayi
Masa bayi di mulai sejak berakhirnya fase orok sampai akhir kedia tahun
kehidupan manusia. Pada masa ini bayi mempunyai ciri ciri perkembngan
fisik, intelegensi, emosi, bahasa, bermain, pengertian, kepibadian moral dan
kesadaran beragama.

5
a. Perkembangan Fisik
1. Pada usia pertama pertumbuhan fisik sangat cepat sedangkan setahun
kedua mulai mengendur.
2. Perkembangan bayi pria dan wanita sama.
3. Perkembangan otak tampak dengan bertambah besarnya ukuran tengkorak
kepala.
4. Organ keindraan berlangsung sangat cepat pada masa bayi dan sanggup
berfungsi.
5. Fungsi fungsi fisiologis.
6. Perkembangan penguasaan otot-otot.
b. Perkambangan Intelegansi
Sejak usia pertama pada usia anak fungsi intelegensinya sudah tampak
dalam tingkah lakunya, umpamanya dalam tingkah laku motorik dalam
berbicara. Anak yang cerdas menunjukkan gerakan yang lancar serasi dan
koordissnasi. Sedangkan anak yang kurang cerdas gerakannya kaku dan
kurang berkoordinasi. Anak cardas cepat pula perkembangan bahasanya.
c. Perkembangan Emosi
1. Usia 0,0 – 8minggu Kehidupan bayi sangat di kuasai oleh emosi. Emosi
anak sangat bertalian dengan perasaan indrawi dan kualitas perasaan.
2. Usia 8 minggu – 1 tahun Pada usia ini perasaan psikis sudah mulai
berkembang. Anak mulai senang dengan tersenyum apabila melihat mainan
yang di gantungkan di depanya, tidak merasa senang dengan menangis
terhadap benda dan orang yang di anggap asing.
3. Usia 1 tahun – 3 tahun
· Emosinya sudah mulai terarah.
· Sejajar dengan perkembangan bahasa.
· Sifat perasaan pada fase ini labil dan mudah tersulut.

6
d. Perkembangan Bahasa
Ada tiga bentuk bahasa yang muncul daam pola perkembangan bahasa
yakni, menangis, mengoceh, dan berisyarat.
e. Perkembangan Bermain
Bermain atau setiap kegiatan yang memunculkan kesenangan di mulai dalam
bentuk yang sederhana pada masa bayi.
f. Perkembangan Kesadaran Beragama
Perasaan ini memegang peranan penting dalam diri pribadi anak. Perasaan
ketuhanan pada usia ini merupakam fundamen bagi pengembangam perasaan
ketuhanan periode berikutnya, seiring dengan berkembanganya kondisi,
emosi dan bahasa maka untuk membantu kesadaran beragamanya. Orang tua
sebagai lingkungan pertama bagi anak seyogianya melakuakan hal hal
sebagai berikut :
1. Mengenal nilai nilai dan konsep konsep kepada anak melalui bahasa.
2. Memperlakukan anak dengan penuh kasih sayang.
3. Memberikan contoh dalam mengamalkan ajaran agam secara baik.

A. Fase sekolah (usia taman kanak-kanak)


Anak usia sekolah merupakan fase perkembagan individu sekitar 2-6 tahun.
Ketika anak mulai memiliki kesadaran tentang dirinya sebagai pria atau
wanita.
1. Perkembangan fisik
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi perkembangan berikutnya.
Pertumbuhan otaknya pada usia 5 tahun sudah mencapai 75% dari ukuran
orang dewasa. Dan 90% pada usia 6 tahun. Pada usia ini juga terjadinya
pertumbuhan lapisan urat syaraf dalam otak yang terdiri dari bahan penyekat
berwarna putih dan secara sempurna. Dan juga pada usia ini banyak terjadi
perubahan secara fisiologis. Untuk perkembangan otak anak di butuhkan gizi

7
yang cukup dan protein untuk membangun sel sel tubuh , vitamin dan
mineral, untuk pertumbuhan setruktur tubuh.

2. Perkembangan Intelektual
Menurut Piaget, perkembangan pinitif pada usia ini berada pada priode
preoperasioanal, yaitu tahapan di mana anak belum meguasai mental secara
logis. Keterbatasan yang menandai atau yang menjadi karakteristik periode
preoperasionalini adalah sebagai berikut.
a. Egosentrisme, maksudnya bukan egois atau arogan tetapi menunjuk pada
defrensiasi diri, atau lingkungan orang lain yang tidak sempurna.
b. Kaku dalam berfikir,
c. Semi logikal seasoning, anak anak mulai menjelaskan peristiwa peristiwa
yang misterius.
d. Perkembangan Emosional
Pada usia 4 tahun, anak sudah mulai menyadari akunya, bahwa akunya
(dirinya ) tidak sama dengan bukan aku( orang lain atau banda). Kesadaran
ini di peroleh dari pengalamaanya. Bahwa setiap keinginannya tidak di
penuhi oleh orang lain atau benda lain. Beberapa emosi yang berkembang
pada anak usia ini adalah sebagi berikut.
a. Takut
b. Cemas
c. Marah
d. Cemburu
e. Kegembiraan
f. Kasih sayanng
g. phobi
h. ingin tahu
Perkembangan emosi yang sehat sangat membantu keberhasilan anak dalam
belajar.

8
3. Perkembangan Kepribadian
Masa ini lazim di sebut masa Trotzalter, priode perlawanan atau masa krisis
pertama. Krisis ini terjadi karena ada perubahan yang hebat pada dirinya.
Yaitu dia mulai sadar dengan akunya, dia menyadari bahwa dirinya terpisah
dari lingkungan atau orang lain. Dia suka menyebut nama dirinya jika
berbicara dengan orang lain.
4. Perkembangan Moral
Pada masa ini anak sudah mulai memiliki dasar tentang moralitas terhadap
kelompok sosialnya (orang tua, saudara, dan temen temannya) pada saat
mengenal konsep baik dan buruk, benar salah, atau menanamkan disiplin
anak, orang tua atau guru hendaknya memberikan penjelasan tentang
alasannya. Penanaman disiplin dengan di sertai alasanya ini di harapjkan
akan mengembangkan self kontrol atau self disciplin. Pada usia sekolah
berkembang sosial anak yang meliputi sikap simpati" genero sity dan
atruism yaitu keperdulian tehadap kesejahteraan orang lain.
5. Perkembangan Kesadaran Beragama
Kesadaran beragama pada masa ini di tandai dengan ciri ciri ciri sebagai
berikut :
· Sikap keagamaan nya bersikap sespektif
· Pandangan ketuhanan nya bersikap antropormorh
· Penghayatan rohannya masih superfisical
· Hal ketuhanan dipahamkan secara ideosincrintic Pengetahuan anak tentang
agama terus berkembang berkat :
 Mendengar ucapan ucapan orang tua
 Melihat sikap dan prilaku orang tua dalam mengamalkan ibadah
 Pengalaman dan meniru perbuatan orang tuanya

9
B. Fase anak sekolah ( usia sekolah dasar)
a. Perkembangan Intlektual
Pada usia sekolah dasar 6-12 tahun anak sudah dapat mereaksi rangsanan
intlektual, atau melaksanakan tugas tugas belajar yang menuntut kemampuan
intlektual atau kemampuan kongnitif seperti membaca, menulis, menghitung.
Priode ini di tandai dengan tiga kemempuan atau kecakapan baru, seperti
mengklasisifikasikan, menyusun, dan mengasosiasikan angka angka atau
bilangan. Dalam mengembangkan kemampuan anak maka sekolah dalam hal
ini guru seyogiyanya memberikan kesempatan kepada anak untuk
mengemukakan pertanyaan. Memberi komentar atau memberi pendapat
tentang pelajaran.
b. Perkembagan Bahasa
Usia sekolah dasar ini merupakan masa berkembang pesatnya kemampuan
menguasai dan mengenal pembendaharaan kata. Pada masa ini anak sudah
menguasai sekitar 2500 kata, dan pada masa akhir (usia 11-12 tahun) telah
menguasai sekitar 50.000 kata. Abin syamsudin M, 1991; nana syaodih S,
1990).
c. Perkembangan Sosial
Perkembangan anak anak pada usia sekolah dasar di tandai dengan adanya
perluasan hubungan di samping dengan keluarga juga menjalin ikatan baru
dengan teman sebayanya atau teman sekelas nya, dengan demikian maka
ruang gerak sosialnya telah bertambah luas.
d. Perkembangan Emosi
Menginjak usia sekolah anak mulai menyadari bahwa pengungkapan
ungkapan secara kasar tidaklah di terima dalam masyarakat. Oleh karena itu
anak mulai mengendalikan kontrol ekspresi emosi. Emosi merupakan faktor
dominan yang mempengaruhi tingkah laku individu dalam hal ini termasuk
pula prilaku belajar.

10
e. Perkembangan Penghayatan Keagamaan
Senada dengan peparan tersebut zakiyah derajad 1986:58 mengemukakan
bahwa pendidikan agama di dasarsekolah, merupakan dasar bagi pembinaan
sikap positif terhadap agama dan berhasil dalam membentuk pribadi dan
ahlak anak, maka untuk mengembangkan sikap itu pada masa remaja akan
mudah dan anak sudah mempunyai perbekalan dalam menghadapi
goncangan yang terjadi pada masa remaja.
f. Perkembangan Motorik
Seiring dengan perkembangan fisiknya yang beranjak matang, maka
perkembangan motorik anak sudah dapat terkoordinasi dengan baik setiap
gerakannya sudah selaras dengan kebutuhan atau minatnya. Pada masa ini di
tandai dengan aktivitas motorik yang lincah. Oleh karena itu usia ini
merupakan masa yang ideal untuk keterampilan yang berkaitan dengan
motorik seperti menulis, menggambar, melukis, mengetik, berenang,
atletik,dan main bola.

C. Fase remaja
1. Makna remaja
Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat
penting, yang di awali dengan matangnya organ organ fisik (seksual)
sehingga mampu bereproduksi. Menurut Konopoka (pikunas ;1976) masa
remaja itu meliputi :
· Remaja awal 12-15 tahun
· Remaja madya 15-18 tahun
· Remaja akhir 19-22 tahun
Sementara Salzman mengemukakan "bahwa remaja merupakan masa
perkembangan sikap tergantung terhadap orang tua ke arah kemandirian
minat minat seksual, perenungan diri, perhatian terhadap estestika dan isu isu
moral.

11
Dalam budaya Amerika, priode ini di pandang sebagai masa "strom and
strees" frustasi dan penderitaan , konflik dan krisis penyesuaian, mimpi dan
melamun tentang cinta, dan perasaan terealisasi dari kehidupan sosial budaya
orang dewasa. (lustin pikunas, 1976)

D. Fase awal dewasa (dewasa awal)


Fase awal dewasa (early adulthood) ialah periode perkembangan yang
bermula pada akhir usia belasan tahun atau awal usia duapuluhan tahun dan
yang berakhir pada usia tugapuluhan tahun. Ini adalah masa pembentukan
kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan karir, dan bagi
banyak orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang
secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak anak.

E. Fase pertengahan dewasa (tengah dewasa)


Fase pertengahan dewasa ialah periode perkembangan yang bermula pada
usia kira kira 35 hingga 45 tahun dan merentang hingga usia enampuluhan
tahun. Ini adalah masa untuk memperluas keterlibatan dan tanggung jawab
pribadi dan sosial seperti membantu generasi berikutnya menjadi individu
yang berkompeten, dewasa dan mencapai serta mempertahankan kepuasan
dalam berkarir.

F. Fase akhir dewasa (akhir masa dewasa)


Fase akhir dewasa ialah periode perkembangan yang bermula pada usia
enampuluhan atau tujuh puluh tahun dan berakhir pada kematian. Ini adalah
masa penyesuaian diri atas berkurangnya kekuatan dan kesehatan, menatap
kembali kehidupannya, pensiun, dan penyesuaian diri dengan peran peran
sosial baru.

12
Presepsi dan Motivasi

1. Pengertian presepsi dan motivasi


a. Pengertian persepsi
Persepsi adalah proses pengorganisasian, penginterpretasian rangsan gan yang
diterima oleh organisme (individu) sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan
merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu. Berdasarkan hal tersebut
persepsi disebut juga "interpretation of experience” yakni penafsiran pengalaman.
Persepsi merupakan bagian dari keseluruhan proses yang menghasilkan tanggapan
setelah rangsangan diterapkan kepada manusia. Dengan persepsi individu menyadari
dan dapat mengerti tentang keadaan lingkungan sekitar maupun hal yang ada pada diri
individu yang bersangkutan.

b. Pengertian Motivasi
Motivasi diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang
yang diindikasikan dengan adanya hasrat dan minat untuk melakukan kegiatan,
dorongan dan kebutuhan untuk melakukan kegiatan, harapan dan cita-cita,
penghargaan dan penghormatan atas diri, lingkungan yang baik dan kegiatan yang
menarik. Motivasi merupakan sumber kekuatan untuk melakukan kegiatan ke arah
pencapaian tujuan. Motivasi menjadi suatu kekuatan, tenaga atau daya, atau suatu
keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak ke arah
tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari.
-
2. Macam-macam Presepsi
Ada dua macam persepsi yaitu : persepsi yang terjadi karena adanya rangsang
yang datang dari luar individu (external perception) dan persepsi yang terjadi
karena adanya rangsang dari dalam diri individu (external perception)

13
3. Proses terjadinya Presepsi
Proses persepsi diawali perhatian oleh panca indra dan diakhiri oleh pengamatan
Proses terjadinya persepsi diawali oleh proses pengindraan (diterimanya stimulus oleh
alat indra)ŕ kemudian individu ada perhatian, stimulus diteruskan ke otak yang
kemudian dilakukan "interpretasi" terhadap rangsang sehingga rangsang tersebut
disadari dan dimengerti, maka terjadilah persepsi, Pada proses persepsi terdapat tiga
komponen utama, yaitu seleksi, interpretasi dan pembulatan terhadap informasi.
Selengkapnya sebagai berikut :
a. Seleksir yaitu proses penyaringan oleh alat indra terhadap rangsangan dari luarr
dengan intensitas dan jenisnya dapat banyak atau sedikit.
b. Interpretasł, yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti.
Interpretasi dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, sistem nilai yang dianutŕ
motivasiŕ kepribadian dan kecerdasan. Selain itu dipengaruhi oleh kemampuan
seseorang dalam mereduksi informasi yang kompleks menjadi sederhana.

4. Faktor yang mempengaruhi Presepsi dan Motivasi


a. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
Proses persepsi tersebut dipengaruhi oleh faktor fungsional, struktural,
situasional dan faktor personal. Faktor fungsional dihasilkan dari kebu tuhan,
kegembiraan (suasana hati), pelayanan dan pengalaman seorang individu.
Faktor struktural dihasilkan dari bentuk stimuli dan efek-efek netral yang
ditimbulkan dari sistem saraf individu. Faktor situasional, berkaitan dengan
bahasa non verbal seperti penurjuk proksemikŕ kinesik, petunjuk wajah dan
petunjuk paralinguistik. Sedangkan faktor personal terdiri atas pengalaman,
motivasi dan kepribadian.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
Dikemukakan oleh Herzberq menyatakan model dua factor dari motivasi yaitu
faktor motivasional dan factor hygiene atau peme liharaan„ Faktor motivasional
adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya instrinsik (dari dalam diri
manusia). Faktor hygiene (pemeliharaan) adalah factor-faktor yang sifatnya ekstrinsik,

14
yang berarti bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam
kehidupan seseorang,

C. Pengertian sensori motorik


Proses sensorik adalah kemampuan untuk memproses atau mengorganisasikan
input sensorik yang diterima. Secara umum proses sensorik juga dapat diartikan
sebagai proses masuknya rangsang melalui alat indera ke otak (serebral)
kemudian kembali melalui saraf motoris dan berakhir dengan perbuatan. Proses
sensoris diawali dengan pengamatan, yaitu gejala mengenal benda-benda
disekitar dengan mempergunakan alat indera. Pengamatan dengan anggapan atau
respon memiliki perbedaan. Pengamatan terjadi pada saat stimulus atau
rangsangan mengenai indera dan menghasilkan kesadaran dan pikiran. Respon
yaitu proses terjadinya kesan dari pikiran setelah stimulus tidak ada. Proses awal
dari pengamatan disebut dengan perhatian, sedangkan proses akhir disebut
persepsi yang menyebabkan kita mempunyai pengertian tentang situasi sekarang
atas dasar pengalaman yang lalu. Pengamatan akan terjadi bila ada perhatian
terhadap rangsang, ada stimulus mengenai alat indra, saraf sensoris meneruskan
rangsang ke otak dan individu menyadari adanya rangsang.

D. Faktor yang memengaruhi sensori motorik


3

Proses sensoris ini akan berlangsung dengan baik apabila memenuhi faktor-
faktor sebagai berikut :
a. Keadaan indera yang sehat dan sempurna akan mempengaruhi
kesempurnaan proses sensoris
b. Perhatian yang tertuju pada objeknya yang memudahkan presepsi dan
apabila perhatian kurang akan mengganggu konsesnterasi sehingga
sensoris tidak berguna
c. Rangsangan yang sangat lemah ataupun sangat kuat akan mengganggu
proses sensoris
d. Saraf dan pusat dalam keadaan baik dan sehat

15
E. Gangguan mental karena faktor proses sensoris terhadap perilaku
proses sensoris yang terjadi pada seseorang ternyata jika tidak berjalan
semestinya dapat menimbulkan gangguan mental yang tercermin dalam
perilaku sebagai berikut :
a. Osilasi (ayunan), osilasi terjadi karena perhatian atau pengamatan yang
mudah beralih sehingga menyebabkan kesan yang selalu berubah.
b. Ilusdi, terjadi karena kesalahan presepsi sehingga terjadi kesalahan
kesan, dalam ilusi terjadi kesalahan pengamatan. Pemyebab terjadinya
ilusi ;
1. Keadaan fisik, ada penyebab rangsangan keliru,
2. Kebiasaan mempercayai suatu objek yang serupa, misal : terbangan
pohon pisang dikira mayat.
3. Harapan-harapan tertentu sehingga menimbulkan berbagai prasangka
4. Tidak adanya analisis terhadap kesan yang diterima adanya kesan
secara keseluruhan
c. Halusinasi, terjadi apabila individu mempunyai kesan tentang sesuatu,
atau dikatakan sebagai bentuk kesalahan pengamatan tanpa obyek
pengindraan dan tidak disertai stimulus yang adekuat.

F. Proses Motorik
Motorik dapat diartikan sebagai suatu peristiwa laten yang meliputi
keseluruhan proses-proses pengendalian dan pengaturan fungsi-fungsi
organ tubuh, baik secara fisiologis maupun secara psikis yang
menyebabkan terjadinya suatu gerakan. Proses motorik terjadi atas kerja
beberapa bagian tubuh, yaitu : saraf, otak, dan otot. Ketiga unsur itu
melaksanakan masing-masing peranannya secara “interaksi positif”, artinya
unsur-unsur yang satu saling berkaitan, saling menunjang, saling

16
melengkapi dengan unsur yang lainnya untuk mencapai kondisi motoris
yang lebih sempurna keadaanya.
G. Hubungan Sensorik dengan perilaku
Proses sensoris menyebabkan manusia dapat mengenal alam diluar dirinya,
yang berguna untuk mengembangkan dirinya sebagai makhluk sosial.
Akibat dari proses sensorik manusia dapat berperilaku dalam bentuk :
1. Fantasi, yaitu suatu daya untuk menciptakan sesuatu yang baru
2. Berpikir, yaitu gejala jiwa yang dapat menghubungkan pengetahuan
yang dimiliki manusia.
3. Perasaan, yaitu pernyataan jiwa yang dapat mempertimbangkan dan
mengukur sesuatu menurut rasa senang atau tidak senang.

17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi. Proses sensoris
disebut juga pengamatan, yaitu gejala mengenal benda-benda disekitar dengan
mempergunakan alat indera. Motorik dapat didefinisikan sebagai suatu peristiwa laten
yang meliputi keseluruhan proses-proses pengendalian dan pengaturan fungsi-fungsi
organ tubuh, baik secara fisiologis maupun secara psikis yang menyebabkan
terjadinya suatu gerakan.

3.2 Saran
Untuk mempelajari sesuatu tidaklah cukup hanya dengan melihat saja, penyaji
menyarankan kepada semuanya agar lebih banyak membaca guna memahami tentang
konsep dasar dari makalah ini. Semoga apa yang di sampaikan dalam makalah
memberi manfaat untuk kita semua.

18
Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
www.psikologizone.com/fase-fase-perkembangan-manusia/06511465
Duus, Petrus. Diagnosis Topik Neurologi. Edisi 2. Jakarta. Hal 29, 44
EGCMardjono, Mahar, Sidarta, Priguna.Neurologi Dasar Klinis. Penerbit Dian
Rakyat. Jakarta: 2004. Hal 21-26.C.
Martini, frederic. Dasar Anatomi &Fisiologi. Edisi 7.Pearson edisi Internasional.
Jakarta. Halaman 496-513
Marieb, Elaine, N. Anatomi &Fisiologi Manusia.Edisi 7. Edisi Internasional Pearson.
Halaman 491-519
https://www.slideshare.net/pjj_kemenkes/biopsikologi-dan-proses-sensorimotorik

19
20
21

Anda mungkin juga menyukai