Anda di halaman 1dari 10

METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF

DISUSUN OLEH :

KHALIZA FITRIA HAYATI ( 193306010043 )

TITANIA TINAMBUNAN ( 193306010110 )

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA


INDONESIA UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

1
KATA PENGANTAR

            Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang.
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratNya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan inayahNya kepada kami, hingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai.
            Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca, untuk kedepannya
dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik. Kami
yakin bahwa makalah masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

             

           

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ 1
KATA PENGANTAR...................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 4
BAB II  PEMBAHASAN................................................................................. 5
2.1 Tahapan Perkembangan Piaget …………………….…………………………..5
2.2 Tabel Perkembangan Kognitif menurut Piaget ….…….………... ……………..8
BAB III PENUTUP...................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan............................................................................................. 9
3.2 Saran.................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 10

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Untuk mencapai perkembangan anak secara optimal dan maksimal, maka dibutuhkan
pengetahuan mengenai tahapan perkembagan anak terutama pada perkembangan kognitifnya.
Sehingga dibahaslah dalam makalah ini mengenai tahapan-tahapan perkembangan kognitif
menurut piaget seorang ahli psikologi dari swiss.
Selain itu pembuatan makalah ini juga dilatar belakangi oleh tugas perkuliahan dimana kami
dibagi menjadi beberapa kelompok dalma satu kelas. Setelah pembagian kelompok kami terpilih
sebagai kelompok dua yang membahas materi tahapan perkembangan kognitif menurut piaget.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.      Tahapan-tahapan perkembangan kognitif aud menurut piaget


2.      Table perkembangan kognitif piaget

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 TAHAPAN PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET

Teori Perkembangan Kognitif, dikembangkan oleh Jean Piaget, seorang psikolog Swiss yang
hidup tahun 1896-1980. Teorinya memberikan banyak konsep utama dalam lapangan psikologi
perkembangan dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep kecerdasan, yang bagi Piaget, berarti
kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam
representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya
schemata—skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya— dalam tahapan-
tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi
secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam konstruktivisme, yang berarti, tidak seperti teori
nativisme (yang menggambarkan perkembangan kognitif sebagai pemunculan pengetahuan dan
kemampuan bawaan), teori ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui
tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan. Untuk pengembangan teori ini,
Piaget memperoleh Erasmus Prize.
Menurut Piaget tahapan perkembangan kognitif :

1.   Sensiromotor (0-2 tahun)


Tahap ini dikenal juga dengan masa bayi karena pemikiran anak melibatkan penglihatan,
pendengaran, menggerakkan, perabaan, pengecapan, dan seterusnya (suryana,2011).
Pada tahap ini anak lebih banyak menggunakan gerak refleks  dan inderanya untuk
berinteraksi dengan lingkungannya.Kelak hasil pengalaman berinteraksi dengan lingkungan ini amat
berguna unutk berpikir lebih lanjut.
 Piaget membagi tahap ini menjadi enam tahap sebagai berikut :
a.       Tahap refleks atau Reflexive stage ( lahir – usia 1 bulan)
Pada tahap ini gerak refleks sangat dominan. Anak secara refleks memberi respon terhadap ransang
tertentu. Jadi refleks  mula-mula ini sangat pentinguntuk mempertahankan hidup (survival).

b.      Reaksi sirkuler primer atau primary circular reaction (usia 1-4 bulan)
Tahap ini disebut demikian karena dua hal :
1)      Anak melakukan gerak refleks terhadap anggota badannya (primary)
2)      Anak kemudian mengulang gerak tersebut (circular).
contoh :anak tidak sengaja memasukka jempol tangannya ke mulut.hal ini kemudian diulanginya
sampai menjadi perilaku.

c.       Reaksi sirkuler sekunder atau Secondary circular reaction (usia 4-8 bulan)
Anak usia 4-8 tahun mulai menaruh perhatian tidak saja pada anggota badannya, tetapi ia juga
menaruh perhatian terhadap benda-benda di sekelilingnya (secondary). Ia mulai memperhatikan wajah
ibunya, suara ibunya dan memperhatikan botol susu.

d.      Koordinasi skema sekunder atau coordintion of Secondary schemata (8-12 bulan)


Anak usia ini mulai menggunakan memori hasil pengalaman sebelumnya untuk bereaksi terhadap
suatu ransang. Hal ini tentu dimulai dari ransang yang sama atau yang pernah dikenalnya. Ia mulai
memperhatikan perilaku orang lain dan belajar menirukannya. Misalnya ia akan melambaikan tangan

5
jika orang lain melambaikan tangan padanya. Ia juga mulai senang jika diajak bermain (Wadsworth,
1984) pada akhir tahap sensorimotor, anak sudah menunjukkan tingkah laku inteligen, sekalipun
masih dalam batas aktivitas motorik sebagai reaksi terhadap stimulus sensorik.

2.Praoperasional (2-7 tahun)


Penguasaan bahasa pada tahap ini sudah sistematis, anak sudah mampu melakukan permainan
simbolis, imitasi (langsung maupun tertunda), serta mampu mengantisipasi apa yang akan terjadi pada
waktu mendatang. Namun demikian, cara berpikir anak masih bersifat egosentrik; anak belum mampu
mengambil perspektif orang lain, baik secara perseptual , emosional-motivasionl, dan konseptual. Ciri
khas dari tahap ini yaitu kurangnya kemampuan menagadakan konservasi pada anak ;cara berpikirnya
memusat, sehingga perhatiannnya hanya berpusat pada satu dimensi saja, serta mengabaikan dimensi
lainnya.

Pada usia 2 tahun anak mulai dapat mengucapkan  beberapa kata terlepas dari kemampuannya
memahami kata yang diucapkan. Menurut Lev Vygotsky ( 1971) dalam bukunya “Pikiran dan
Bahasa” (Thought and language) bahasa dan pikiran pada mulanya berbeda asal.
Anak usia 5 tahun, menurut Piaget (1972), memiliki pola berpikir yang disebut precausal
reasioning untuk menerangkan  hubungan sebab akibat.
Ada tujuh tipe dari pola pikir antara lain sebagai berikut.
1)      Motivation (motivasi)
Menurut pola pikir ini, hubungan sebab akibat didasari atas suatu tujuan tertentu.

2)      Finalism (Finalisme)
Cara berfikir finalisme ini didasari atas pengertian bahwa hubungan sebab akibat terjadi
karena memang harus terjadi.

3)      Phenomenism (Fenomenisme)
Cara berfikir ini didasarkan atas kepercayaan yang sering diceritakan kepada anak.

4)      Moral Causality (Moralisme)


Anak menerangkan hubungan sebab-akibat sebagai fungsi dari suatu benda.

5)      Artificialism (Artifisialisme)
Aank menerangkan hubungan sebab-akibat ditinjau dari kepentingannya terhadap  manusia .

6)      Animism (Animisme)
Cara berpikir ini didasarkan atas tanggapa bahwa segala sesuatu (termasuk benda-benda tak hidup) itu
hidup.

7)      Dinamism (dinamisme)
Anak pada usia ini sulit membedakan antara konsep gaya dengan konsep hidup

3.Konkret Operasional (7-11 Tahun)


Pada tahap ini anak sudah mulai memecahkan persoalan persoalan sederhana yang bersifat
konkrit. Ia dapat berfikir reversibel. Yang dimaksud dengan berfikir revesibel (berkebalikan) adalah
anak dapat memahami suatu pernyataan.

6
Pada tahap perkembangan ini anak dapat mengklasifikasikan dan mengurutkan
.Mengklasifikasikan dan mengurutkan memerlukan keterampilan berfikir tertentu . Pertama anak
harus dapat mengenali ciri-ciri obyek. Kedua anak harus dapat melihat persamaan dan perbedaan
obyek.
Ketiga anak harus dapat memilih salah satu atribut untuk dijadikan dasar klasifikasi.

4.Formal operasional (11 tahun ke atas)


menurut Piaget (1972) tahap ini dicapai anak usia 11-15 tahun. Pikiran anak tidak lagi
terbatas pada benda-benda dan kejadian yang terjadi di depan matanya. Pikiran anak telah terbatas
dari kejadian langsung . Ia dapat menjumlahkan dan mengurangi angka dalam kepalanya dengan
menggunakan operasi logisnya . Pada  tahap ini anak dapat melakukan hal-hal berikut :

v  Berpikir secara hipotetik dan deduktif


Anak dapat membuat hipotesis dari suatu teori. ia dapat membuat kesimpulan secara logis dari
premis-premis yang ada

v  Berpikir secara abstrak


Pada tahap ini anak dapat bertpikir secara abstrak dan reflektif. hal ini dapat dipahami saat kita
enghadapi suatu persoalan. Pikiran kita akan bekerja untuk mencari alternatif pemecahan masalah
berupa strategi.

v  Mampu membuat analogi


Pada tahap ini anak mampu memahami analogi, yaitu bahwa analogi itu sekedar perumpamaan dan
bukan pokok persoalan yang sesungguhnya. Anak akan mencoba menghubungkan analogi tersebut
dengan kenyataan yang sesungguhnya. oleh karena itu pada tahap ini gurtu dapat menggunakan
berbagai analogi , simbol-simbol serta gambar-gambar untuk menerangkan suatu pokok persoalan.

v  Mampu mengevaluasi cara berpikirnya (Metacognition)


Salah satu kemampuan anak pada tahap ini ialah merenungkan kembali apa-apa yang telah dilakukan,
mengevalusianya, yaitu mencari segi-segi positif dan negatifnya. Dengan cara demikian maka anak
dapat memperbaiki dan berpikirnya.

Contoh: “semua orang disini melihatku karena rambutku ini tak bisa diatur”, lalu dia lari ke ruang rias
untuk menyemprotnya dengan hairspray.

7
2.2 TABEL PERKEMBANGAN KOGNITIF MENURUT PIAGET

TAHAP UMUR KARAKTERISTIK


/TAHUN
Sensorimotor 0-2 ©      Mulai menggunakan instansi, ingatan dan pikiran
©      Mulai menengarai bahwa objek-objek tidak hilang
ketika disembunyikan
Pra-operasional 2-7   Secara gradual mulai mengembangkan penggunaan bahasa
dan kemampuan untuk berpikir dalam simbolik
  Mampu memikirkan operasi-operasi melalui logika satu
arah
  Mengalami kesulitan dalam melihat dari sudut pandang
orang lain
Operasional konkret 7-11   Mampu mengatasi masalah-masalah konkret secara logika
  Memahami hokum-hukum percakapan dan mampu
mengklasifikasikan dan serration (mengurutkan dari
besar ke kecil atau sebaliknya)
  Memahami reversibilitas

Operasional formal 11-dewasa   Mampu mengatasi masalah-masalah abstrak secara logis


  Menjadi lebih ilmiah dalam berpikir
  Mengembangkan kepedulian tentang isu-isu social dan
identitas

8
BAB III
PENUTUP

3.1   KESIMPULAN

Perkembangan kognitif memurut piaget terbagi 4 yaitu, tahap sensori motor, pra operasional,
operasional konkret dan operasional kongret. Dimana masing-masing tahap ditas memiliki cirri-ciri
yang berbeda.

3.2    KRITIK DAN SARAN

Karena ketidak sempurnaannya makalah ini kami mohon saran dan kritik yang membangun kami
membuat makalah ini dengan baik dan kami mengucapkan banyak terima kasih kepada setiap orang
yang berperan penting dalam penyusunan makalah ini .

9
DAFTAR PUSTAKA

Suyanto,Slamet.2005.Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.Jakarta:Departemen


Pendidikan  https://www.google.com/search?
q=makalah+metode+pengembangan+kognitif&rlz=1C1KNTJ_enID951ID951&oq=makalah
&aqs=chrome.1.69i57j69i59l3.3833j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8
                   

10

Anda mungkin juga menyukai