Anda di halaman 1dari 6

MODUL 2

PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA SEKOLAH DASAR

KB1 : KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA DI SD

A. Perkembangan kognitif anak sd


- Wadsworth (1996) kegiatan mental juga mengarah pada proses mengatur dan beradaptasi pada
lingkungan.
- Dalam teori Piaget , skema dikenal sebagai suatu struktur kognitif dan mental diman secara
intelektual individu beradaptasi dan mengatur lingkuangnya.
- Santrock, 2002 perkembangan anak terbagi atas beberapa tahap dengan rentang usianya, seperti :
1. Tahap Sensori Motor ( lahir-2 tahun)
Pada awal tahap sensorimotor gerak anak banyak didominasi oleh gerak atau pola reflex.
Pada akhir tahap ini, yaitu 2 tahun pola sensorimotor anak sudah lebih rumit dan memungkinkan anak
mulai mengunakan symbol.
 Pada tahap sensori motor terbagi 6 subtahapan yg setiap tahapnya menunjukkan adanya perubahan
kualitatif dalam organisasi sensorimotor.
1. Subtahapan reflex sederhana, menunjukkan bahwa skema yang ada berupa releks, skema yang ada
semakin lama akan kuat, bayi yg baru lahir akan hinga usia 1 bulan akan menghisap botol susu jika
botol berada dimulutnya.
2. Antara 1-4 bln, reflek anak akan berkembang kea rah skema adaptif dimana sudah terkoordinasi,
pada tahp ini anak akan melatih reflex menghisap meskipun tanpa botol susu pada tahap ini ditandai
dengan primary circular reactions dimaan skema didasari pd kesempatan anak untuk menghsilkan
kembali suatu keadaan yg menyenangkan.
3. Secondary circular reactions usia 4-8 bln, anak menjadi lebih berorientasi pada objek /focus pada
sekitarnya
Anak meniru beberapa reaksi sederhan seperti mengerakkan mainan, isyarat fisik
4. Coordination of secondary reactions usia 8-12 bln menunjukkan bahwa pada subtahapan ini terjadi
beberapa perubahan yg melibatkan koordinasi skema, anak mmelihat suatu objek dan
menggengamnya secara simultan
5. Tertiary circular reactions, novelty & curiosity usia 12-18 th
Anak menjadi tergugah karena adanya berbagai objek atau merupaka skema dimana anak mencari
berbagai kemungkinan dari suatu objek.
Tahap sensori motor adalah internalisai dari skema, fungsi mental anak berubah menjadi simbolis dan
anak mengembangkakn kemampuan untk menggunkaan symbol pararagrf.
2. Tahap praoprasional (2-7 tahun)
Perkembangan kognitif diusia ini ditandai dng perkembnagan bahasa yg sistematis. Anak sudah
mampu menitukan perilku yang dilihatnya
Tahap ini terdiri dari 2 suntahapan yaitu :
a. Fungsi simbolik (2-4 th) anak mencapai kemampuan untuk merepresentasikan secara mental objek
yg sesungguhnya tidak ada. Coretan anak dikertas menunjukkan gambar otng,awan,mobil contoh
simbolik diusia ini adalah bahasa
Dalam berpikir praoperasional masih egosentis
Artinnya masih berdasarkan sudut pandangnya saja tidak bias berdasarkan sudut pandang ornag lain.
b. Pemikiran intuitif (4-7 thn)
Anak mulai mengunakan penalaran primitifnya dan ingin mengetahui jawaban dari semua pernyataan
3. Tahap operasioanal Konkret ( 7-11 th)
Pada tahap ini anak sudah tidak berpikir egosrntris lagi, anak sudah bias memperhatikan lebih dari
satu dimensi
4. Tahap Formal Opersional (> 11 th)
Pemikiranpada tahap ini lebih abstrak. Anak sudah memasuki remaja awal
Berfikir formal operasional mempunyai 2 sifat penting yaitu :
a. Deduktif-hipotesis
Dlm menyelesiakanmaslah anak kan berpikir duli secara teoritis kemudia mmenganalisis masalahnya
melalui penyelesaian hipotesis yg ada
b. Berpikir kombinatoris
Anak yang berpikir formal operasioanl terlebih dahulu akan membuat berbagai kombinasi /alteranatif
yg memungkinkan penyelesaian masalhnya.

KB 2 : BAKAT DAN KREATIFITAS ANAK USIA SD


A. PENGERTIAN BAKAT
- Utami munandar (1987) bahwa bakat dapat diartikan sebagai kemampuan bawaan, sebagai
potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud.
- Sarwono (1986) bahwa bakat adalah kondisi didalam diri seseorang yang memungkinkan dengan
suatu latihan khusus mencapai kecakapn, pengetahuan dan ktrampilan khusus.
- maka dapat disimpulkan bahwa bakat merupakan potensi yang ada dalam diri seseorang yang perlu
dilatih dan dikembangkan karena tanpa latihan dan pengembangna maka bakat yang da dalam diri
seseorang tidk akan terwujud.
B. BAKAT SEBAGAI POTENSI YANG DAPAT DIKEMBANGKAN
- Menurut Utami Munandar (1987) ada beberapa factor yang menentukan sejauh mana bakat anak
dapat terwujud .faktor tersebut adalah :
1. Factor dalam diri anak
Factor ini berkaitan dengan keadaan fisik dan psikis anak.
2. Factor keadaan lingkungan anak
C. PENGERTIAN KREATIVITAS
- Kreativitas merupakankemampuan untuk membuat kombinasi baru,berdasarkan data, informasi
dan usur-unsur yang ada.
D. HUBUNGAN KREATIVITAS DENGAN KECERDASAN
E. BELAJAR DAN BERPIKIR KREATIF
1. Menciptakan lingkungan di dalam kelas yang merangsang belajar kreatif
a. Memberikan pemanasan
b. Pengaturan fisik atau ruang kelas
c. Kesibukan didalam kelas
d. Guru sebagai fasilitator
2. Mengajukan dan mengundang pertanyaan
3. Memadukan perkembangan kognitif (berpikir) dan Afektif (sikap dan perasaan)
a. Cirri kemampuan berpikir kreatif
 Ketrampilan berpikir lancar
 Ketram berpikir luwes
 Ketram berpikr orisinal ( mampu memikirkan masalah yg tidak terpikirkan orang lain dengan cara
pendekatan/pemikiran melalui pemerkaya yayasan)
 Ketramp memerinci
 Ketram menilai
b. Cirri afektif
 Rasa ingi tahu
 Bersifat imaginative ( membayangkan hal yg belm terjadi)
 Merasa tertantang oleh kemajemukan ( senang menjajaki cara mpenyelesaian yg lebih rumit)
 Sifat berani mengambil resiko
 Sifat menghargai
c. Menggabungkan pemikiran divergen dan pemikiran konvergen
Pemikiran konvergen yang menuntutsiswa mencari jawaban tunggal yg paling tepat berdasarkan
informasi yg diberikan.
d. Menggabungan proses berpikir dengan proses afektif
F. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DAN SUMBER-SUMBER KREATIVITAS
YANG PERLU DIKEMBANGKAN
- Arasteh (dalam Hurlock, 1978) mengemukakan adanya masa-masa kritis dalam perkembangan
kreativitas. Hal ini perlu diketahui karena dapat menghalangi perkembnngan kreativitas anak. Masa-
masa kritis tersebut adalah usia 5 sampai 6 tahun, 8 sampai 10 th, 13-15 th, 17-19 th.
1. Usia 5 sampai 6 tahun
Sebelum anak siap masuk sekolah, anak diajarkan untuk menerima apa yg ditetapkan oleh took
otoriter,mematuhi aturan dan keputusan orang dewasa dilingkungan rumahnya.
2. Usia 8 sampai 10 tahun
Masa ini merupakan masa dimana ada kebutuhan untuk dapat diterima sebagai anggota dalam
kelompok teman sebayanya. Agar bias
- Sumber-sumber kreativitas yang perlu dikembangkan :
Dalam bukunya child development, Berk (2003) mengemukakan beberapa komponen dari kreativitas
dan bagaimna cara orang tua maupun guru untuk memperkuat peran komponen-komponen tersebut
dalam diri seseorang anak :
1. Sumber kognitif

2. Sumber kepribadian

Karakteristik kepribadian sebagai berikut ;


a. Gaya inovatif dari berpikir
Orang2 yg kreatif tdk hanya memiliki kapasitas untuk memandang sesuatu dalam cara baru tetapi juga
dalam mengolahnya. Dalam menemukan maslah secara inovatif, mereka cenderung memilih aktivitas
yang terlalu terstruktur. Sternberg dan Grigorenko, 1993 (dalam Berk, 2003)
b. Sikap toleran pada ketekunan dan sesuatu yang jamak
Tujuan kreativitas adalah memungkinkan timbulnya situasi yg tidak pasti, khususnya jika maslah
tidak cocok satu sama lain.
c. Kemauan untuk mengambil risiko
Kreativitas memungkinkan seseorang menghadapi situasi yang pentuh tantangan. Mendorong untuk
berpikir pada situasi yang penuh tantangan dapat meningkatkan proses berpikir divergen.
d. Berani terhadap pendapat
Karena ide2nya yg orisinal tidak menutup kemungkinan untuk ditantang oleh orang lain, khususnya
guru merasa ragu dengan pendapatnya.
3. Sumber Motivasi
Motivasi untuk kreativitas lebih menitikberatkan pada tugas dari pada tujuan. Oleh karena ini
menunjukkan pada keinginan untuk berhasil pada tingkat yang lebih tinggi, tetap memusatkan
perhatian pada masalah.
4. Sumber lingkungan
Linkungan dapat menciptakan kondisi fisik maupun social yg membantu seseorang untuk
menghasilkan dan mengmbngkan ide2 baru.

KB 3 : PERAN KECERDASAN INTELEKTUAL DAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA


ANAK SD
A. KECERDASAN INTELEKTUAL
- Piaget (dalam Shaffer, 1996) menjelaskan inteligensi sebagai dasar fungsi kehidupan yang
membantu seseorang/organism untuk beradaptasi dengan lingkunganya.
- Piaget jg menambahkan inteligensi sebagai suatu bentu equilibrium yg menunjukkanadanya
kecenderungan struktur kognitif
- Utami munandar (1986) mengemukakan bahwa kecerdasan inteltual dapat dirumuskan sebagai
kemampuan untuk:
1. Berpikir abstrak
2. Menagkap hubunga2 dan untuk belajar
3. Menyesuaikan diri terhadap situasi2 baru
1. Konsep IQ
Didunia psikologi, inteligensi seseorang biasanya dinyatakan dalam suatu skor yang dikenal dengan
koefisien inteligensi atau IQ (Intelligence quotieth) .
Pengolongan inteligensi dari Wechsler :
IQ Klasifikasi % dalam populasi
130 – ke atas Sang superior 2.2
120 - 129 Superior 6.7
110 – 119 Di atas rata-rata 16.1
90 – 109 Rata-rata 50.0
80 – 89 Dibawah rata-rata 16.1
70 - 79 Perbatasan 6.7
Dibawah 70 Cacat mental 2.2

2. Struktur intelektual dari Guilford


Guilford (dalam Cohen,1999) menemukakan suatu model struktur intelektual yg dapat digambarkan
sebagai suatu kebus yg terdiri dari 3 dimesi inteltual. Model struktur ini menggambarkan keragaman
kemampuan intelektual manusia yang sekaligus dapat mengklasifikasikan dan menjelaskan seluruh
aktivitas mental manusia.
Aktivitas mental dapat diklasifisikan sebagai berikut ;
a. Operasi intelektual menunjukkan macam proses pemikiran yang berlangsung. Operasi inteltual
meliputi kognisi,ingatan,berpikir divergen, berpikir konvergen dan evaluasi.
b. Isi intelektual menunjukkan macam materi yang digunakan. Termasuk didalamnya adalah
figural,simbolik,semantic dan perilaku.
c. Produk menunjukkan hasil dari operasi (proses) tertentu yg diterapkan pada isi tertentu. Termasuk
didalamya unit,kelas,hubungan,system, tranformasi, implikasi.
B. KECERDASAN EMOSIONAL
1. Pengertian kecerdasan Emosional.
a. Istilah kecerdasan emosi pasa awalnya dikemukakan ole peter salovery dan johan meyer, kemudian
dipopulerkan oleh davidGolemen
b. Hedlund dan Sternbergh (2000) merangkum pengertian kecerdasan emosional yang diungkap
sebagai “ kemampuan seseorang untuk dapat memtivasi diri sendiri dan tekun dalam menghadapi
frustasi. Mengontrol dorngan2 impulsif (dorongan yang timbul berdasarkan suasana hati) danmampu
menunda pemuasanya, mengatur suasan hati sehingga tidak mempengaruhi kemampuan berpikir,
berempati.”
c. Golemen (1995) dalam bukunya working with emotional intelligence sebagai kapasitas untuk
mengenal perasaan kita sendiri dan ornag lain, untuk memotivasi diri kita dan untuk mengatur emosi
dalam diri kita dalam hubungan kita dengan orang lain.
5 norma dari kecerdasan emosional, sebagaimana yang dirngkas oleh Salovey berdasarkan pandangan
inteligensi pribadi dari Gardner :
a. Pengenalan emosi diri
Menunjukkan kesadaran diri /pengenalan terhadap perasaan yang dialami sehingga mampu
mengendalikan kehidpanya
b. Mengendalikan emosi
Menunjukkan bagaiman kemampuan menegndalikan emosi yang terlalu mendalam yang dapat
mengganggu stabilitas kehidupan seseornag agar dapat mencapai keseimbangan.
c. Memotivasi diri sendiri
d. Mengenali emosi orang lain
e. Mengendalikan hubungan dengan orang lain
Yaitu kemampuan untuk menjaga hubungan dengan suasana maupun mengenali emosi setiap orang
serta mengendalikannya.
Golemen menyebutkan bahwa pengendalian emosi dapat dilatih dan dikembangkan
2. Konsep EQ yang berbeda dari IQ
d. Salovey dan Mayer (dalam Saphiro,1997) menyebutkan EQ ( emotional quotient)sebagai persamaan
dari kecerdasan emosional namun hal ini tidak berarti EQ diukur oleh suatu alat ukur sebagaiman
halnya IQ,
e. Goleman dan Saphiro mengemukakan bahwa sesungguhnya EQ tidak berlawanan dengan IQ atau
kecerdasan kognitif
f. Saphiro menyatakan perbedaan penting antara IQ dan EQ adalah peran factor bawaan pada EQ tidak
terlalu menonjol
C. PERAN ORANG TUA DAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN IQ DAN EQ
1. Menyadari Emosi Anak
2. Mengakui emosi sebagai peluang untuk kedekatan dan mendidik
3. Mendengarkan dengan Empati dan meneguhkan perasaan anak
4. Menolong anak member nama Emosi dengan kata-kata
5. Menentukan batas2 sambil membantu anak memecahkan masalah
Tahapa2 berikut ;
a. Hindari kritik
b. Gunakan pujiam lebih banyak
c. Pahamilah apa yang dirasakan anak
d. Jangan mencoban memaksakan pemecahan kita kepada masalah anak
D. PERAN IQ DAN EQ DALAM KEBERHASILAN BELAJAR SISWA
- Pada dasarnya emosi adalah dorongan untuk bertindak yang mempengaruhi reaksi seketika utuk
mengatasi masalah.
1. Memotivasi belajar yang berasal ari dalam diri
2. Pandai
3. Memiliki minat
4. Konsentrasi
5. Mampu membaur diri di lingkungan
E. CIRI-CIRI SISWA DENGAN KECERDASAN EKSTREM
- Menurut Wechsler. Yang imaksud dengan siswa kecerdasan ekstrem adalh siswa yang memiliki
tingkat kecerdasan kurang/rendah, yang biasa dikenal dengan keterbelakangan mental dan siswa yang
memiliki tingkat kecerdasan tinggi, yang dikenal dengan berbakat secara intelektual/keberbakatan.
- Ciri-ciri siswa kecerdasan ektrem antara lian ;
1. Keterbelakangan mental
Menurut Hallahan dan Kauffman (2000) mengemukakan keterbelangan mental sebagi adanya
keterbatasan dalam funsi yang mencangkup fungsi intelektual yang dibawa rata2 diman
berkaitandengan keterbatasan pada 2/lebih dar keteampilan adaptif seperti komunikasi, merawat diri
sendiri, ketram social, kesehatan dan keamanan, fungsi akademis waktu luang.
Klasifikasi Rentangan IQ
Ringan 52-67
Menengah 36-51
Berat 20-35
Parah Di bawah 20
2. Ciri-ciri anak keterbelakangan mental
a. Keterbelakan mental ringan sering disebut sebagai mampu didik.
Mereka tidak memperlihatkan kelianan fisik yg mencolok walupun perkembngan fisiknya sedikit
agak lambat daripada rata2 anakk seusia mereka.
b. Keterbelakangan mental menegah biasanya disebut dengan mampu latih
Dimana mereka dapat dilatih untuk beberapa ketrampilan tertentu, perkembanganya lambat setara
dengan anak prasekolah dan tidak dapat menguasai ketrampilan akademik.
c. Keterbelakangan mental berat
Mereka memperlihatkan banyak masalah
d. Keterbelakangan metal parah.
Memilik masalah ynag serius, baik menyangkut kondisi fisik, inteligensia serta program pendidikan
yg tepat bg merka
3. Anak berbakat
a. UU no. 2 thn 1989 disebutkan sebagai anak-anak dengan kemampuan dasar kecerdasan luar
biasa/disingkat sebagai anak berbakat
b. Di indo konsep keberbakatan banyak mengacu pada apa yang telah dikemukankan oleunited states
office of education(usoe, 1972) dan Renzulli (1978) menurut USOE anak berbakat adalah berikut ini
“ ,ereka yang identifikasikan oleh orang2 profesional bahwa mereka memiliki kemampuan2 yang
menonjol, dapat memberikan prestasi yang tinggi…”
c. Renzulli menyebutkan bahwa keberbakatan merupakan interaksi dari 3 cluster, yaitu inteligensia,
kreativitas dan tanggung jawab pada tugas
4. Indicator anak berbakat
a. Kemampuan motorik yang lebih awal seperti kemampuan untuk berjalan,memanjat
b. Kemampuan untuk berbicara dengan kalimat yang lengkap, kosakata yang banyak, day aingat yang
baik dan menunjukkan keinginan ynag kuat untuk belajar dan hasrat yang besar terhadap buku
maupun gambar
c. Perbandingan perkembangan antara anak satu dengan lainya, dimana anak berbakat cenderunga
menyukai permainan yang merangsang day akhayalnya.
d. Day aingat yang baik, kemampuan coba-salah dan mampu bersibuk diri dalam waktu cukup lama.
5. Asal-usul keberbakatan
Faktor biologis yang belum bersifat genetic yang memiliki andil dalam iteligensia adalah factor gizi
dan neurologis
6. Ciri-cir anak berbakat
d. Kelancaran berbahasa
e. Rasa ingin tahu bersifat pengetahuan
f. Kemampuan berpikir kritis
g. Kem bekerja mandiri
h. Ulet

Anda mungkin juga menyukai