Anda di halaman 1dari 27

B A N G A

PE R K E M
G N I T I F
N K O
A D I D I K
PE SE R T
DRA. Rahmulyani, M.Pd. Kons
o mpo k 3
Kel
Pengertian Perkembangan Kognitif
Istilah kognitif berasal dari kata Cognition, yang Secara sederhana, pada buku karangan (Desmita,
berarti knowing atau mengetahui, 2009) di jelaskan kemampuan kognitif dapat
yang dalam arti luas berarti perolehan, penataan, dipahami sebagai kemampuan anak untuk
dan penggunaan pengetahuan. Secara sederhana, berpikir lebih kompleks serta kemampuan
dapat dipahami bahwa kemampuan kognitif melakukan penalaran dan pemecahan masalah.
adalah kemampuan yang dimiliki anak untuk Dengan berkembangnya kemampuan kognitif ini
berfikir lebih kompleks, serta kemampuan sangat memudahkan peserta didik menguasai
penalaran dan pemecahan masalah. Namun ada pengetahuan umum yang lebih luas, sehingga
beberapa aspek juga yang mempengaruhi anak mampu melanjutkan fungsinya dengan
perkembangan kognitif anak, Serupa dengan wajar dalam interaksinya dengan masyarakat dan
aspek-aspek perkembangan yang lainnya, lingkungan.
kemampuan kognitif anak juga mengalami
perkembangan tahap demi tahap.
Pengertian Perkembangan
Kognitif Menurut Para Ahli

Jean Piaget Ulric Neisser


Switzerland Austria
Jean Piaget
Menurut Piaget adalah kegiatan
seorang anak bagaimana ia
beradaptasi dan menginterpretasikan
obyek serta kejadian-kejadian yang
terjadi di sekitar dirinya.

Kognitif selalu erat kaitannya dengan tingkat


kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang. Contoh dari
kognitif dapat ditunjukan oleh seorang individu ketia
sedang belajar, memecahkan masalah hingga
membangun suatu ide.
Ulric Neisser
Menurut Neisser kognitif itu
hanya bicara tentang tiga
konsep yaitu perolehan,
penataan, dan penggunaan
pengetahuan.
Jadi, kognitif adalah bagaimana perolehan,
penataan dan penggunaan pengetahuan.
Teori Perkembangan Kognitif
Menurut Para Ahli

Jean Piaget Lev Vygotsky


Switzerland Russia
Jean Piaget
Teori perkembangan kognitif versi
Jean Piaget merupakan teori
konstruktivis kognitif yang
menjelaskan, bahwa
anak akan terus berinteraksi dengan
lingkungan sekitarnya. Teori dari Jean Piaget
ini disebut pula dengan teori genetic
epistemology, karena teorinya menjelaskan
mengenai perkembangan kemampuan
intelektual anak dalam masa pertumbuhan
Lev Vygotsky
Dalam teorinya, Lev Vygotsky
menekankan pentingnya peranan
dari interaksi sosial
dalam berbagai tahapan perkembangan kognitif
pada anak. Meskipun begitu, anak juga memiliki
kemampuan untuk menyusun beragam
pengetahuan maupun informasi yang ia dapatkan
secara mandiri serta aktif.
Tahap Perkembangan Kognitif

tahan Operasional
Tahap Pra-operasional Konkret (7-11 tahun)
(2-7 tahun)
Tahap Operasional
Tahao Sensorimotor Formal (12 Tahun ke
(18-28 bulan) atas)
1. Tahap Sensorimotor (18-24 bulan) 2. Tahap Pra-operasional (2-7 tahun)

Pada tahap ini, bayi mulai mampu mengembangkan


akalnya untuk memahami dunia luar melalui indra Pada tahap ini, anak belum bisa mengoptimalkan
sensorik dan kegiatan motoriknya. Adapun ciri-ciri kemampuan kognitif tersebut. Artinya, anak belum
yang bisa kita lihat tingkah lakunya: bisa melogika sesuatu. Adapun ciri-ciri yang bisa
• Melihat dirinya sendiri sebagai mahkluk yang dilihat dari tingkah lakunya:
berbeda dengan obyek di sekitarnya. • Tidak mampu memusatkan perhatian pada
• Mencari rangsangan melalui sinar lampu dan obyek-obyek yang berbeda.
suara. • Dapat menyusun benda-benda secara berderet,
• Suka memperhatikan sesuatu lebih lama. tetapi tidak dapat menjelaskan perbedaan antara
deretan.
3. Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun) 4. Tahap Operasional Formal (12 tahun ke atas)

Pada tahap ini, anak mulai bisa berpikir secara


rasional dan terorganisir. Artinya, anak sudah
mulai berpikir secara logis saat mengalami atau Tahap keempat ini menandakan seorang anak sudah
melihat sesuatu di sekitarnya. Adapun ciri-ciri bisa berpikir secara lebih luas, menalar dan
yang bisa dilihat dari tingkah lakunya: menganalisis sesuatu, memanipulasi ide di pikirannya,
• Anak sudah mulai menggunakan aturan-aturan dan tidak tergantung dengan manipulasi konkret.
yang jelas dan logis. • Bekerja secara efektif dan sistematis.
• Anak sudah dapat berpikir dengan • Menganalisis secara kombinasi. Dengan demikian
menggunakan model “kemungkinan” telah di berikan dua kemungkinan penyebabnya,
misalnya C1 dan C2 menghasilkan R, anak dapat
merumuskan beberapa kemungkinan.
Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan
Kognitif Anak
1. Faktor Hereditas
2. Faktor Lingkungan

3. Faktor Kematangan

4. Faktor Pembentukan

5. Faktor Minat dan Bakat

6. Faktor Kebebasan
1. Faktor hereditas/keturunan
Seorang ahli filsafat Schopenhauer, berpendapat
bahwa manusia lahir sudah membawa potensi –
potensi tertentu yang tidak dapat dipengaruhi oleh
lingkungan. Dan linzhey dan spuhier berpendapat
bahwa intelegensi 75 –80% merupakan warisan atau
faktor keturunan.

2. Faktor lingkungan
Locke berpendapat bahwa manusia dilahirkan dalam
keadaan suci sepeerti kertas putih yang masih bersih belum
ada tulisan atau noda sedikitpun. Berdasarkan pendapat
locke, taraf intelegensi sangatlah ditentukan oleh
pengalaman dan pengetahuan yang diperolehnya dari
lingkungan hidupnya.
3. Faktor kematangan
Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Tiap organ (fisik maupun psikis) dapat dikatakan telah matang jika ia telah
mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masing-masing. Anak-­anak
tidak dapat memecahkan soal-soal tertentu, karena soal­-soal itu masih
terlampau sulit baginya. Organ-organ tubuh­nya dan fungsi-fungsi jiwanya
masih belum matang untuk me­lakukan mengenai soal itu. Kematangan
berhubungan erat dengan usia.

4. Faktor pembentukan
Pembentukan ialah segala keadaan diluar diri seseorang yang
memempengaruhi perkembangan intelgensi. Pembentukan dapat dibedakan
menjadi pembentukan sengaja (sekolah formal) dan pembentukan tidak
sengaja (pengaruh alam sekitar). Sehingga manusia berbuat intelegen
karena untuk mempertahankan hidup ataupun dalam bentuk penyesuaian
diri.
5. Faktor minat dan bakat
Bakat diartikan sebagai kemampuan bawaan sebagai potensi
yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat
terwujud. Bakat seseorang akan memempengaruhi tingkat
kecerdasannya. Artinya seseorang yang memiliki bakat tertentu,
maka akan semakin mudah dan cepat mempelajarinya.

6. Faktor kebebasan
Kebebasan yaitu keleluasaan manusia untuk berfikir divergen (
menyebar ) yang berarti bahwa manusia dapat memilih metode
–metode tertentu dalam memecahkan masalah –masalah, juga
bebas dalam memilih masalah sesuai kebutuhannya.
Level Perkembangan Kognitif
1. Level Mengingat dan Memahami
Level ini menunjukkan tingkat kemampuan yang paling rendah karena hanya menuntut pengetahuan dan
pemahaman peserta didik. Jika mengacu pada taksonomi Bloom, soal level 1 ini mencakup soal C1 (mengingat)
dan C2 (memahami).
2. Level Mengaplikasikan
Pada level ini, tingkat kemampuannya tentu lebih tinggi daripada level 1 karena menuntut peserta didik untuk
mampu menerapkan. Jika mengacu pada taksonomi Bloom, soal level 2 mencakup soal C3 (mengaplikasikan).

3. Level Menganalisis, Mengevaluasi dan Mencipta


Tingkat kemampuan soal pada level 3 ini paling tinggi di antara dua level sebelumnya karena menuntut peserta
didik untuk bisa menganalisis, menyintesis, dan mengevaluasi. Jika mengacu pada taksonomi Bloom, soal level 3
ini mencakup soal C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi), dan C6 (mencipta).
Upaya Yang Dilakukan Guru Bidang Studi Membantu
Perkembangan Kognitif Siswa Usia Sekolah  Menengah
Upaya Yang Dilakukan Guru Bidang Studi Membantu
Perkembangan Kognitif Siswa Usia Sekolah  Menengah
Upaya yang Dilakukan Wali Kelas Membantu
Perkembangan Kognitif Siswa Usia  Sekolah Menengah   
   
Upaya yang Dilakukan Wali Kelas Membantu
Perkembangan Kognitif Siswa Usia  Sekolah Menengah   
   
Upaya yang Dilakukan PKS III Membantu Perkembangan
Kognitif  Siswa Usia Sekolah Menengah
Upaya yang Dilakukan PKS III Membantu Perkembangan
Kognitif  Siswa Usia Sekolah Menengah
Upaya yang Dilakukan Kepala Sekolah Membantu
Perkembangan Kognitif SiswaUsia Sekolah Menengah
 Upaya yang Dilakukan Orangtua Membantu
Kognitif Siswa Usia Sekolah Menengah
 Upaya yang Dilakukan Orangtua Membantu
Kognitif Siswa Usia Sekolah Menengah
TERIMA KASIH
APAKAH ADA YANG INGIN DITANYAKAN?

Anda mungkin juga menyukai