PE R K E M
G N I T I F
N K O
A D I D I K
PE SE R T
DRA. Rahmulyani, M.Pd. Kons
o mpo k 3
Kel
Pengertian Perkembangan Kognitif
Istilah kognitif berasal dari kata Cognition, yang Secara sederhana, pada buku karangan (Desmita,
berarti knowing atau mengetahui, 2009) di jelaskan kemampuan kognitif dapat
yang dalam arti luas berarti perolehan, penataan, dipahami sebagai kemampuan anak untuk
dan penggunaan pengetahuan. Secara sederhana, berpikir lebih kompleks serta kemampuan
dapat dipahami bahwa kemampuan kognitif melakukan penalaran dan pemecahan masalah.
adalah kemampuan yang dimiliki anak untuk Dengan berkembangnya kemampuan kognitif ini
berfikir lebih kompleks, serta kemampuan sangat memudahkan peserta didik menguasai
penalaran dan pemecahan masalah. Namun ada pengetahuan umum yang lebih luas, sehingga
beberapa aspek juga yang mempengaruhi anak mampu melanjutkan fungsinya dengan
perkembangan kognitif anak, Serupa dengan wajar dalam interaksinya dengan masyarakat dan
aspek-aspek perkembangan yang lainnya, lingkungan.
kemampuan kognitif anak juga mengalami
perkembangan tahap demi tahap.
Pengertian Perkembangan
Kognitif Menurut Para Ahli
tahan Operasional
Tahap Pra-operasional Konkret (7-11 tahun)
(2-7 tahun)
Tahap Operasional
Tahao Sensorimotor Formal (12 Tahun ke
(18-28 bulan) atas)
1. Tahap Sensorimotor (18-24 bulan) 2. Tahap Pra-operasional (2-7 tahun)
3. Faktor Kematangan
4. Faktor Pembentukan
6. Faktor Kebebasan
1. Faktor hereditas/keturunan
Seorang ahli filsafat Schopenhauer, berpendapat
bahwa manusia lahir sudah membawa potensi –
potensi tertentu yang tidak dapat dipengaruhi oleh
lingkungan. Dan linzhey dan spuhier berpendapat
bahwa intelegensi 75 –80% merupakan warisan atau
faktor keturunan.
2. Faktor lingkungan
Locke berpendapat bahwa manusia dilahirkan dalam
keadaan suci sepeerti kertas putih yang masih bersih belum
ada tulisan atau noda sedikitpun. Berdasarkan pendapat
locke, taraf intelegensi sangatlah ditentukan oleh
pengalaman dan pengetahuan yang diperolehnya dari
lingkungan hidupnya.
3. Faktor kematangan
Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Tiap organ (fisik maupun psikis) dapat dikatakan telah matang jika ia telah
mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masing-masing. Anak-anak
tidak dapat memecahkan soal-soal tertentu, karena soal-soal itu masih
terlampau sulit baginya. Organ-organ tubuhnya dan fungsi-fungsi jiwanya
masih belum matang untuk melakukan mengenai soal itu. Kematangan
berhubungan erat dengan usia.
4. Faktor pembentukan
Pembentukan ialah segala keadaan diluar diri seseorang yang
memempengaruhi perkembangan intelgensi. Pembentukan dapat dibedakan
menjadi pembentukan sengaja (sekolah formal) dan pembentukan tidak
sengaja (pengaruh alam sekitar). Sehingga manusia berbuat intelegen
karena untuk mempertahankan hidup ataupun dalam bentuk penyesuaian
diri.
5. Faktor minat dan bakat
Bakat diartikan sebagai kemampuan bawaan sebagai potensi
yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat
terwujud. Bakat seseorang akan memempengaruhi tingkat
kecerdasannya. Artinya seseorang yang memiliki bakat tertentu,
maka akan semakin mudah dan cepat mempelajarinya.
6. Faktor kebebasan
Kebebasan yaitu keleluasaan manusia untuk berfikir divergen (
menyebar ) yang berarti bahwa manusia dapat memilih metode
–metode tertentu dalam memecahkan masalah –masalah, juga
bebas dalam memilih masalah sesuai kebutuhannya.
Level Perkembangan Kognitif
1. Level Mengingat dan Memahami
Level ini menunjukkan tingkat kemampuan yang paling rendah karena hanya menuntut pengetahuan dan
pemahaman peserta didik. Jika mengacu pada taksonomi Bloom, soal level 1 ini mencakup soal C1 (mengingat)
dan C2 (memahami).
2. Level Mengaplikasikan
Pada level ini, tingkat kemampuannya tentu lebih tinggi daripada level 1 karena menuntut peserta didik untuk
mampu menerapkan. Jika mengacu pada taksonomi Bloom, soal level 2 mencakup soal C3 (mengaplikasikan).