Kognitif
Halo Bapak/Ibu, bagaimana kabarnya? Semoga tetap semangat dan selalu optimis menjalani hari-hari di
tengah pandemi yang belum juga usai.
Belajar merupakan kegiatan utama seorang manusia. Belajar tidak hanya berpusat di lingkungan
sekolah, namun juga melalui lingkungan sekitar.
Sebagai seorang guru, Bapak/Ibu bertanggung jawab untuk membimbing individu-individu untuk terus
belajar agar yang awalnya tidak tahu menahu menjadi ahli dan berilmu.
Proses belajar semacam itu merupakan bentuk penempaan di ranah kognitif individu. Itulah mengapa,
dari yang awalnya tidak tahu menjadi ahli dan berilmu. Lantas, apa itu kognitif?
Pengertian Kognitif
Fungsi Kognitif
1. Perhatian
3. Fungsi eksekutif
4. Kemampuan berbahasa
Perkembangan Kognitif
Level Kognitif
1. Level 1
2. Level 2
3. Level 3
Pengertian Kognitif
Kognitif adalah semua aktivitas mental yang membuat suatu individu mampu menghubungkan, menilai,
dan mempertimbangkan suatu peristiwa, sehingga individu tersebut mendapatkan pengetahuan
setelahnya.
Kognitif ini erat sekali dengan tingkat kecerdasan seseorang. Contoh kognitif bisa ditunjukkan ketika
seseorang sedang belajar, membangun sebuah ide, dan memecahkan masalah.
Menurut Williams dan Susanto, yaitu cara individu bertingkah laku, bertindak, dan cepat lambatnya
individu saat memecahkan masalah yang sedang dihadapi.
Menurut Drever, yaitu istilah umum yang melingkupi metode pemahaman, yakni persepsi, penilaian,
penalaran, imajinasi, dan penangkapan makna.
Menurut Piaget, yaitu bagaimana anak beradaptasi dan menginterpretasikan objek dan kejadian-
kejadian di sekitarnya.
Fungsi Kognitif
Adanya fungsi kognitif ini membuat seseorang bisa dengan mudah bergaul satu sama lain. Adapun
fungsinya yang harus Bapak/Ibu ketahui, check this out!
1. Perhatian
Perhatian merupakan penyeleksi rangsangan yang nantinya menjadi fokus perhatian dan bisa diabaikan
secara bersamaan. Rangsangan yang dimaksud bisa berupa bau, suara, maupun gambar.
Memori atau daya ingat berkaitan dengan tingkat kefokusan seseorang. Semakin fokus, semakin baik
memori atau daya ingat. Hal ini menunjukkan bagaimana suatu informasi akan ditransfer dan disimpan
di dalam otak.
3. Fungsi eksekutif
Fungsi eksekutif merupakan fungsi yang mengarahkan manusia untuk menjadi perencana dan
melaksanakan sesuatu yang telah ia rencanakan. Nah, dari sinilah seseorang terlihat bagaimana cara
menyelesaikan setiap permasalahan.
4. Kemampuan berbahasa
Kemampuan bahasa berkaitan dengan bagaimana seseorang mampu menyusun kata-kata saat
berkomunikasi dengan orang lain. Setiap orang memiliki kemampuan bahasa yang berbeda-beda,
bergantung dari fungsi kognitifnya.
Teori belajar kognitif adalah teori belajar yang mementingkan proses belajar daripada hasilnya. Teori ini
menyatakan bahwa pada proses belajar, seseorang tidak hanya cenderung pada hubungan antara
stimulus dan respon, melainkan juga bagaimana perilaku seseorang dalam mencapai tujuan belajarnya.
Pendekatan kognitif merupakan suatu istilah yang menyatakan bahwa melalui tingkah lakulah seorang
individu akan mengalami proses mental yang nantinya bisa meningkatkan kemampuan menilai,
membandingkan, atau menanggapi stimulus sebelum terjadinya reaksi.
Pendekatan ini memberikan penekanan terhadap isi pikiran manusia agar manusia tersebut
mendapatkan pengalaman, pemahaman, standar moral, dan sebagainya.
Perkembangan Kognitif
Setiap anak memiliki kemampuan kognitif yang berbeda-beda. Hal itu karena perkembangan kognitifnya
juga berbeda-beda. Namun demikian, ada hal-hal umum yang bisa dijadikan acuan perkembangan
kognitif pada anak.
Teori Piaget mengelompokkan perkembangan kognitif anak ke dalam empat tahapan, yaitu sebagai
berikut.
Pada tahap ini, anak belum bisa mengoptimalkan kemampuan kognitif tersebut. Artinya, anak belum
bisa melogika sesuatu.
Pada tahap ini, anak mulai bisa berpikir secara rasional dan terorganisir. Artinya, anak sudah mulai
berpikir secara logis saat mengalami atau melihat sesuatu di sekitarnya.
Tahap keempat ini menandakan seorang anak sudah bisa berpikir secara lebih luas, menalar dan
menganalisis sesuatu, memanipulasi ide di pikirannya, dan tidak tergantung dengan manipulasi konkret.
Level Kognitif
Di pembahasan sebelumnya, Quipper Blog sudah membahas hal-hal terkait pengertian dan hal-hal
terkait kognitif. Nah, lantas bagaimana penerapannya dalam pembelajaran?
Membahas masalah kognitif, tentu tak bisa dilepaskan dari bagaimana peserta didik dalam menghadapi
soal-soal ujian yang dibebankan padanya. Oleh karena itu, sebelum membuat soal seorang guru harus
mempertimbangkan level kognitifnya.
Level kognitif ini dibagi menjadi tiga level, yaitu sebagai berikut.
1. Level 1
Level ini menunjukkan tingkat kemampuan yang paling rendah karena hanya menuntut pengetahuan
dan pemahaman peserta didik. Jika mengacu pada taksonomi Bloom, soal level 1 ini mencakup soal C1
(mengingat) dan C2 (memahami).
2. Level 2
Pada level ini, tingkat kemampuannya tentu lebih tinggi daripada level 1 karena menuntut peserta didik
untuk mampu menerapkan. Jika mengacu pada taksonomi Bloom, soal level 2 mencakup soal C3
(mengaplikasikan).
3. Level 3
Tingkat kemampuan soal pada level 3 ini paling tinggi di antara dua level sebelumnya karena menuntut
peserta didik untuk bisa menganalisis, menyintesis, dan mengevaluasi. Jika mengacu pada taksonomi
Bloom, soal level 3 ini mencakup soal C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi), dan C6 (mencipta).
Pembelajaran di ranah kognitif mengacu pada tingkat kecerdasan seseorang, misalnya pengetahuan dan
keterampilan berpikir. Untuk mengukur tingkat kecerdasan seseorang di lingkungan sekolah, biasanya
diadakan ujian.
Di pembahasan level kognitif, Quipper Blog sudah membahas tentang taksonomi Bloom. Taksonomi
Bloom merupakan pengelompokan suatu soal berdasarkan aspek kognitifnya. Nah, menurut Benjamin
Bloom, soal-soal di ranah kognitif memiliki enam aspek sebagai berikut.
Pengetahuan (C1)
Pemahaman (C2)
Aplikasi (C3)
Analisis (C4)
Evaluasi (C5)
Mencipta (C6)
Intinya, ranah dan aspek kognitif mengarah pada substansi pokok dalam materi pembelajaran beserta
soal-soal yang dikembangkan dari materi tersebut.
Itulah pembahasan Quipper Blog tentang kognitif. Semoga bisa bermanfaat buat Bapak/Ibu dalam
mengembangkan pembelajaran di kelas. Apabila Bapak/Ibu ingin mendapatkan informasi lain tentang
dunia pendidikan, silakan stay tune bareng Quipper Blog. Tetap semangat dan jaga terus kesehatan
dengan tetap mematuh protokol kesehatan 3M. Salam Quipper!
SHARE