Anda di halaman 1dari 16

Nama kelompok 1:

1.Aqbil Dwi Atma


2.Bayu Adji
3.Rivaldo Nurvinray
4.kelvin Trio Nugroho
5.Syarif Hidayatulloh
6.Renata Dwi Rahma
7.Azizah Agustina
8.Meriani
9.Harum Cantika
Nurputriani
KOGNITIF
Pengetahuan
dan Berpikir
Pengertian Kognitif
Kognitif adalah semua aktivitas mental yang membuat
suatu individu mampu menghubungkan, menilai, dan
mempertimbangkan suatu peristiwa, sehingga individu
tersebut mendapatkan pengetahuan setelahnya.
Contoh kognitif bisa ditunjukkan ketika seseorang
sedang belajar, membangun sebuah ide, dan
memecahkan masalah.
Pengertian Menurut Para Ahli

Menurut Neisser, yaitu perolehan, penataan, dan


penggunaan pengetahuan.

Menurut Gagne, yaitu proses internal yang terjadi di


dalam pusat susunan saraf ketika manusia sedang
berpikir.
Fungsi Kognitif
Adanya fungsi kognitif ini membuat seseorang bisa
dengan mudah bergaul satu sama lain. Adapun
beberapa fungsinya yaitu sebagai berikut :

1.Perhatian
Perhatian merupakan penyeleksi rangsangan yang
nantinya menjadi fokus perhatian dan bisa diabaikan
secara bersamaan. Rangsangan yang dimaksud
bisa berupa bau, suara, maupun gambar.
2. Memori atau Daya Ingat
Memori atau daya ingat berkaitan dengan tingkat
kefokusan seseorang. Semakin fokus, semakin baik
memori atau daya ingat. Hal ini menunjukkan bagaimana
suatu informasi akan ditransfer dan disimpan di dalam
otak.

3. Fungsi eksekutif
Fungsi eksekutif merupakan fungsi yang mengarahkan
manusia untuk menjadi perencana dan melaksanakan
sesuatu yang telah ia rencanakan. Nah, dari sinilah
seseorang terlihat bagaimana cara menyelesaikan
4. Kemampuan berbahasa
Kemampuan bahasa berkaitan dengan bagaimana
seseorang mampu menyusun kata-kata saat
berkomunikasi dengan orang lain. Setiap orang memiliki
kemampuan bahasa yang berbeda-beda, bergantung
dari fungsi kognitifnya.

5. Merasakan dan mengenali


Kehadiran fungsi kognitif membuat seseorang bisa
merasakan dan mengenali segala sesuatu di sekitarnya.
Misalnya membedakan antara jeruk dan lemon,
Teori Belajar Kognitif

Teori belajar kognitif adalah teori belajar yang


mementingkan proses belajar daripada hasilnya. Teori
ini menyatakan bahwa pada proses belajar, seseorang
tidak hanya cenderung pada hubungan antara stimulus
dan respon, melainkan juga bagaimana perilaku
seseorang dalam mencapai tujuan belajarnya.
Prinsip teori belajar kognitif dalam
pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Proses belajar lebih penting daripada hasil.

2. Persepsi dan pemahaman dalam mencapai tujuan


belajar menunjukkan tingkah laku seorang individu.

3. Materi belajar dipisahkan menjadi komponen kecil,


lalu dipelajari secara terpisah.

4. Keaktifann peserta didik saat pembelajaran


merupakan suatu keharusan.

5. Pada kegiatan belajar, dibutuhkan proses berpikir


Perkembangan Kognitif

Setiap anak memiliki kemampuan kognitif yang


berbeda-beda. Hal itu karena perkembangan kognitifnya
juga berbeda-beda. Namun demikian, ada hal-hal umum
yang bisa dijadikan acuan perkembangan kognitif pada
anak.
Teori Piaget mengelompokkan perkembangan kognitif
anak ke dalam empat tahapan, yaitu sebagai berikut.
1. Tahap sensorimotor (18-24 bulan)
Pada tahap ini, bayi mulai mampu mengembangkan
akalnya untuk memahami dunia luar melalui indra
sensorik dan kegiatan motoriknya.

2. Tahap praoperasional (2-7 tahun)


Pada tahap ini, anak belum bisa mengoptimalkan
kemampuan kognitif tersebut. Artinya, anak belum bisa
melogika sesuatu.
3. Tahap operasional konkret (7-11 tahun)
Pada tahap ini, anak mulai bisa berpikir secara
rasional dan terorganisir. Artinya, anak sudah mulai
berpikir secara logis saat mengalami atau melihat
sesuatu di sekitarnya.
4. Tahap operasional formal (12 tahun ke atas)
Tahap keempat ini menandakan seorang anak sudah
bisa berpikir secara lebih luas, menalar dan
menganalisis sesuatu, memanipulasi ide di pikirannya,
dan tidak tergantung dengan manipulasi konkret.
Level Kognitif
Level kognitif ini dibagi menjadi tiga level, yaitu sebagai
berikut.

1. Level 1
Level ini menunjukkan tingkat kemampuan yang paling
rendah karena hanya menuntut pengetahuan dan
pemahaman peserta didik. Jika mengacu pada
taksonomi Bloom, soal level 1 ini mencakup soal C1
(mengingat) dan C2 (memahami).
2. Level 2
Pada level ini, tingkat kemampuannya tentu lebih tinggi
daripada level 1 karena menuntut peserta didik untuk
mampu menerapkan. Jika mengacu pada taksonomi
Bloom, soal level 2 mencakup soal C3
(mengaplikasikan).

3. Level 3
Tingkat kemampuan soal pada level 3 ini paling tinggi di
antara dua level sebelumnya karena menuntut peserta
didik untuk bisa menganalisis, menyintesis, dan
mengevaluasi. Jika mengacu pada taksonomi Bloom,
Ranah dan Aspek Kognitif

Pembelajaran di ranah kognitif mengacu pada tingkat


kecerdasan seseorang, misalnya pengetahuan dan
keterampilan berpikir. Untuk mengukur tingkat
kecerdasan seseorang di lingkungan sekolah, biasanya
diadakan ujian.
Taksonomi Bloom merupakan pengelompokan suatu
soal berdasarkan aspek kognitifnya. Nah, menurut
Benjamin Bloom, soal-soal di ranah kognitif memiliki
enam aspek sebagai berikut.
1.Pengetahuan (C1)
2.Pemahaman (C2)
3.Aplikasi (C3)
4.Analisis (C4)
5.Evaluasi (C5)
6.Mencipta (C6)

Intinya, ranah dan aspek kognitif mengarah pada


substansi pokok dalam materi pembelajaran beserta
soal-soal yang dikembangkan dari materi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai