Tema 13
Pengembangan Profesionalitas
Guru
Penyusun:
Hijratul Rezky
Nayla Saada Tauhid
Andi Ainun Alam
Kata Pengantar
Penulis
Pendahuluan
Pengembangan profesionalisasi guru dilakukan
berdasarkan kebutuhan institusi, kelompok guru maupun
individu guru sendiri. Menurut Danim dari perspektif institusi,
pengembangan guru dimaksudkan untuk merangsang,
memelihara, dan meningkatkan kualitas staf dalam
memecahkan masalah-masalah keorganisasian. Selanjutnya
dikatakan juga bahwa pengembangan guru berdasarkan
kebutuhan institusi adalah penting, namun hal yang lebih
penting adalah berdasarkan kebutuhan individu guru untuk
menjalani proses profesionalisasi.
Profesi keguruan mempunyai tugas utama melayani
masyarakat dalam dunia pendidikan. Sejalan dengan itu,
jelas kiranya bahwa profesionalisasi dalam bidang keguruan
mengandung arti peningkatan segala daya dan usaha dalam
rangka pencapaian secara optimal layanan yang akan
diberikan kepada masyarakat. Untuk meningkatkan mutu
pendidikan saat ini, maka profesionalisasi guru (pendidik)
merupakan suatu keharusan, terlebih lagi apabila kita
melihat kondisi objektif saat ini berkaitan dengan berbagai
hal yang ditemui dalam melaksanakan pendidikan.
Ruang Lingkup
1. Profesionalitas guru
2. Pengembangan profesionalitas
3. Strategi pengembangan kurikulum
4. Tujuan pengembangan profesionalitas guru
5. Tantangan pengembangan profesionalitas
guru
Sasaran Pembelajaran
h Ceramah
a Tanya Jawab
Langkah Perkuliahan
Kegiatan Inti
Setiap kelompok berdiskusi dan bekerja sesuai dengan
metode brainstorming
Secara bergantian setiap wakil kelompok
mempresentasikan hasil diskusi
Dosen mereviu hasil diskusi
Secara individu mahasiswa-mahasiswi menyimpulkan
materi etika, profesi dan syarat-syarat profesi
Dosen mengevaluasi pencapaian kompetensi
mahasiswa-mahasiswi secara individu
Langkah Perkuliahan
Magang
Magang ini dilakukan bagi para pemula. Bentuk pelatihan pre-service
atau in service bagi guru junior untuk secara gradual menjadi guru
professional melalui proses magang di kelas tertentu dengan
bimbingan guru bidang studi tertentu. Berbeda dengan pendekatan
pelatihan yang konvensional, focus pelatihan magang ini adalah
kombinasi antara materi akademis dengan suatu pengalaman
lapangan dibawah supervise guru yang senior dan berpengalaman.