Anda di halaman 1dari 14

PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN

KARAKTER

SMA ALI MAKSUM BANTUL

Jl. KH. Ali Maksum, Krapyak, Sewon, Bantul, DIY


Telepon : (0274) 4399096
E-mail :smalimaksum@yahoo.co.id
A. Pendahuluan

Dunia abad XXI sekarang berbeda secara signifikan dengan dunia abad XX.
Dalam skala makro dunia abad XXI sekarang ditandai oleh 6 (enam)
kecenderungan penting, yaitu (a) berlangsungnya revolusi digital yang semakin
luar biasa yang mengubah sendi-sendi kehidupan, kebudayaan, peradaban, dan
kemasyarakatan termasuk pendidikan, (b) terjadinya integrasi belahan-belahan
dunia yang semakin intensif akibat internasionalisasi, globalisasi, hubungan-
hubungan multilateral, teknologi komunikasi, dan teknologi transportasi, (c)
berlangsungnya pendataran dunia (the world is flat) sebagai akibat berbagai
perubahan mendasar dimensi-dimensi kehidupan manusia terutama akibat
mengglobalnya negara, korporasi, dan individu, (d) sangat cepatnya perubahan
dunia yang mengakibatkan dunia tampak berlari tunggang langgang, ruang tampak
menyempit, waktu terasa ringkas, dan keusangan segala sesuatu cepat terjadi, (e)
semakin tumbuhnya masyarakat padat pengetahuan (knowledge society),
masyarakat informasi (information society), dan masyarakat jaringan (network society)
yang membuat pengetahuan, informasi, dan jaringan menjadi modal sangat
penting, dan (f) makin tegasnya fenomena abad kreatif beserta masyarakat kreatif
yang menempatkan kreativitas dan inovasi sebagai modal penting untuk individu,
perusahaan, dan masyarakat. Keenam hal tersebut telah memunculkan tatanan
baru, ukuran-ukuran baru, dan kebutuhan-kebutuhan baru yang berbeda dengan
sebelumnya, yang harus ditanggapi dan dipenuhi oleh dunia pendidikan nasional
dengan sebaik-baiknya.

Kemajuan zaman yang semakin pesat ini tentunya berdampak pada perubahan
tatanan hidup di masyarakat. Perubahan tatanan hidup ini jika tidak diantisipasi
dengan baik sangat mungkin justru berdampak buruk bagi moral dan karakter bangsa.
Untuk itu, sekolah yang dalam funsinya sebagai salah satu lembaga pendidikan,
tentunya tidak hanya mengembangkan intelektualitas saja tetapi juga mengambil peran
sebagai benteng terdepan moral dan karakter bangsa. Untuk itu, perlu kiranya
mempersiapkan diri dan melakukan langkah-langkah prefentif terhadap dampak
negatif kemajuan zaman tersebut.

1
Sehubungan dengan itu, penyelenggaraan pendidikan nasional terutama
pendidikan dasar dan menengah dapat dikatakan sudah berada pada jalur yang
tepat, karena telah memberikan pendidikan karakter sekaligus membentuk
intelektualitas berupa kompetensi. Meskipun demikian, proporsi penerapan
pendidikan karakter dengan pendidikan intelektual belum berimbang akibat
berbagai faktor. Usaha penyeimbangan pendidikan karakter dengan pembentukan
kompetensi senantiasa harus dilakukan. Demi kepentingan masa depan bangsa
Indonesia, bahkan sejak sekarang perlu dilakukan pemusatan (centering)
pendidikan karakter dalam penyelenggaraan pendidikan nasional Indonesia.
Kesadaran sekaligus usaha pemusatan pendidikan karakter di jantung pendidikan
nasional semakin kuat ketika pada tahun 2010 pemerintah Indonesia
mencanangkan sekaligus melaksanakan kebijakan Gerakan Nasional Pendidikan
Karakter berlandaskan Rencana Aksi Nasional (RAN) Pendidikan Karakter Bangsa.
Hal tersebut perlu dilanjutkan, dioptimalkan, diperdalam, dan bahkan diperluas
sehingga diperlukan penguatan pendidikan karakter bangsa. Untuk itu, sejak
sekarang perlu dilaksanakan Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
dengan mengindahkan asas keberlanjutan dan kesinambungan.

Untuk mendukung program pemerintah tentang Gerakan Penguatan


Pendidikan Karakter, SMA Ali Maksum merasa perlu membuat panduan mengenai
Program Penguatan Pendidikan Karakter sesuai arahan dari Pemerintah. Program
inilah yang menjadi acuan pelaksanaan di lapangan sehingga dalam
pelaksanaannya tidak terjadi kebingungan ataupun tumpang tindih.

2
B. Program Penguatan Pendidikan Karakter SMA Ali Maksum

1. Nilai-nilai yang dikembangkan di SMA Ali Maksum

Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) selain merupakan


kelanjutan dan kesinambungan dari Gerakan Nasional Pendidikan Karakter
Bangsa Tahun 2010 juga merupakan bagian integral Nawacita. Dalam hal ini butir
8 Nawacita: Revolusi Karakter Bangsa dan Gerakan Revolusi Mental dalam
pendidikan yang hendak mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk
mengadakan perubahan paradigma, yaitu perubahan pola pikir dan cara bertindak,
dalam mengelola sekolah. Untuk itu, Gerakan PPK di SMA Ali Maksum menempatkan
nilai karakter sebagai dimensi terdalam pendidikan yang membudayakan dan
memberadabkan para pelaku pendidikan. Ada lima nilai utama karakter yang saling
berkaitan membentuk jejaring nilai yang perlu dikembangkan sebagai prioritas
Gerakan PPK. Kelima nilai utama karakter bangsa yang dimaksud adalah sebagai
berikut:

a. Religius

Nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha


Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan
kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi
sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup
rukun dan damai dengan pemeluk agama lain.

Nilai karakter religius ini meliputi tiga dimensi relasi sekaligus, yaitu hubungan
individu dengan Tuhan, individu dengan sesama, dan individu dengan alam
semesta (lingkungan). Nilai karakter religius ini ditunjukkan dalam perilaku
mencintai dan menjaga keutuhan ciptaan.

Subnilai religius antara lain cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama
dan kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, kerja sama antar pemeluk agama
dan kepercayaan, antibuli dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak
memaksakan kehendak, mencintai lingkungan, melindungi yang kecil dan tersisih.

b. Nasionalis

3
Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap
bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa,
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
Subnilai nasionalis antara lain apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga
kekayaan budaya bangsa,rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta tanah
air, menjaga lingkungan,taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya,
suku,dan agama.

c. Mandiri

Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang
lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan
harapan, mimpi dan cita-cita.

Subnilai mandiri antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh tahan banting, daya
juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.

d. Gotong Royong

Nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja


sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin
komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan/ pertolongan pada orang-orang
yang membutuhkan.

Subnilai gotong royong antara lain menghargai, kerja sama, inklusif, komitmen
atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolong- menolong, solidaritas,
empati, anti diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap kerelawanan.

e. Integritas

Nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan
pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai
kemanusiaan dan moral (integritas moral).

Karakter integritas meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat

4
dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang
berdasarkan kebenaran.

Subnilai integritas antara lain kejujuran, cinta pada kebenaran, setia, komitmen
moral, anti korupsi, keadilan, tanggungjawab, keteladanan, dan menghargai martabat
individu (terutama penyandang disabilitas).

2. Basis Gerakan PPK di SMA Ali Maksum

Sesuai dengan aturan yang ada, Gerakan PPK di SMA Ali Maksum dilaksanakan
dengan berbasis struktur kurikulum yang disusun oleh SMA Ali Maksum, yaitu
pendidikan karakter berbasis kelas, budaya sekolah, dan masyarakat/ komunitas.
Adapun kegiatan-kegiatannya sebagai berikut:

a. Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Kelas

Penguatan Pendidikan Karakter berbasis kelas di SMA Ali Maksum melalui


berbagai program dan kegiatan, diantaranya:

1. Pengintegrasian PPK dalam kurikulum

Pengintegrasian PPK dalam kurikulum mengandung arti bahwa pendidik


mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK ke dalam proses pembelajaran dalam
setiap mata pelajaran. Pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai utama
karakter dimaksudkan untuk menumbuhkan dan menguatkan pengetahuan,
menanamkan kesadaran, dan mempraktikkan nilai-nilai utama PPK. Pendidik
dapat memanfaatkan secara optimal materi yang sudah tersedia di dalam
kurikulum secara kontekstual dengan penguatan nilai-nilai utama PPK.

Langkah-langkah menerapkan PPK melalui pembelajaran terintegrasi dalam


kurikulum di SMA Ali Maksum, dilaksanakan dengan cara:
a. melakukan analisis KD melalui identifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam
materi pembelajaran;
b. mendesain RPP yang memuat fokus penguatan karakter dengan memilih metode
pembelajaran dan pengelolaan (manajemen) kelas yang relevan;
c. melaksanakan pembelajaran sesuai skenario dalam RPP;

5
d. melaksanakan penilaian otentik atas pembelajaran yang dilakukan; dan
e. melakukan refleksi dan evaluasi terhadap keseluruhan proses pembelajaran.

2. PPK Melalui Manajemen Kelas

Dalam kegiatana pembelajaran diawali dengan kegiatan pengkondisian kelas


tidak hanya secara fisik tapi juga mental dan spiritual. Untuk mencapai kesiapan-
kesiapan tersebut, setiap guru di SMA Ali Maksum diwajibkan untuk memulai
kegiatan pembelajaran dengan melakukan salam, pengecekan kebersihan kelas,
kerapian pakaian, pengabsenan, do’a bersama dan mengakhiri kegiatan KBM
dengan evaluasi kegiatan belajar, do’a penutup, dan salam. Dalam kegiatan
pengabsenan juga diadakan do’a kesembuhan untuk anak-anak yang tidak masuk
karena sakit.

3. PPK Melalui Pilihan dan Penggunaan Metode Pembelajaran

Semua guru di SMA Ali Maksum didorong untuk menggunakan metodologi


pembelajaran yang dapat membantu guru dalam memberikan pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan peserta didik. Melalui metode tersebut
diharapkan siswa memiliki keterampilan yang dibutuhkan pada abad XXI, seperti
kecakapan berpikir kritis (critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking),
kecakapan berkomunikasi (communication skill), termasuk penguasaan bahasa
internasional, dan kerja sama dalam pembelajaran (collaborative learning).

Beberapa metode pembelajaran yang dapat dipilih oleh guru secara


kontekstual anatara lain:

a) Metode pembelajaran saintifik (scientific learning)

b) Metode inquiry/discovery learning

c) Metodepembelajaranberbasismasalah(problem-basedlearning)

d) Metode pembelajaran berbasis proyek (project-based learning)

e) Metode pembelajaran kooperatif (cooperative learning)

6
f) Metode pembelajaran berbasis teks (text-based instruction/genre- based
instruction)

Pilihan dan penggunaan metode-metode pembelajaran tersebut dapat


dilaksanakan dengan beberapa strategi, antara lain:
a) pembelajaran kolaboratif (collaborative learning)
b) presentasi
c) diskusi
d) debat
e) pemanfaatan TIK

b. Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Sekolah

Pendidikan karakter berbasis budaya sekolah merupakan sebuah kegiatan


untuk menciptakan iklim dan lingkungan sekolah yang mendukung praksis PPK
mengatasi ruang-ruang kelas dan melibatkan seluruh sistem, struktur, dan pelaku
pendidikan di sekolah. Pengembangan PPK berbasis budaya sekolah termasuk di
dalamnya keseluruhan tata kelola sekolah, desain Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), serta pembuatan peraturan dan tata tertib sekolah.

Penguatan Pendidikan Karakter berbasis budaya sekolah berfokus pada


pembiasaan dan pembentukan budaya yang merepresentasikan nilai-nilai utama
PPK yang menjadi prioritas satuan pendidikan. Pembiasaan ini diintegrasikan
dalam keseluruhan kegiatan di sekolah yang tercermin dari suasana dan
lingkungan sekolah yang kondusif.

Penguatan Pendidikan Karakter berbasis budaya sekolah di SMA Ali Maksum


tidak terlepas dari keberadaan SMA Ali Maksum sebagai sekolah berbasis pesantren.
Sehingga, budaya yang dibangun di SMA Ali Maksum adalah budaya pesantren yang
syarat akan nilai religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Adapun
kegiatan PPK berbasis budaya sekolah di SMA Ali Maksum diantaranya:

1. Pelaksanaan apel bersama setiap pagi. Kegiatan ini bertujuan untuk


menumbuhkan kedisiplinan, ketertiban, dan kerapian peserta didik sebelum

7
melaksanakan kegiatan belajar mengajar sehingga semua peserta didik dalam
kondisi siap untuk belajar.

2. Menyanyikan Mars SMA Ali Maksum/Yalal Wathon/Indonesia Raya ketika


kegiatan apel untuk menumbuhkan rasa cinta kepada almamater dan juga
negara sebagai sarana memupuk rasa nasionalis.

3. Bersalaman dengan Bapak-Ibu Guru dengan mencium tangan untuk


menumbuhkan sikap ta’dzim (hormat) seorang santri (siswa) kepada guru.

4. Pembacaan Asma’ul Khusna dan do’a belajar setelah apel bersama di kelas
masing-masing. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan nilai-nilai religius
pada setiap siswa sehingga ilmu yang didapatkannya pada hari itu tidak hanya
bertambah tetapi juga berkah.

5. Gerakan membaca 15 Menit sebelum KBM. Gerakan ini selain merupakan


gerakan literasi sekolah juga sebagai sarana menumbuhkan kemandirian anak
akan kesadaran pentingnya membaca.

6. Sosialisasi dan penggiatan gerakan 5S (Salam, Sapa, Senyum, Sopan, Santun)


apabila bertemu guru, tenaga pendidik, Wali Murid dan Siapa Saja yang berada
di lingkungan Sekolah.

7. Kegiatan solat berjama’ah. Semua siswa di SMA Ali Maksum diwajibkan untuk
melaksanakan sholat 5 waktu dengan berjama’ah. Kegiatan ini selain
menumbuhkan nilai-nilai religius juga menumbuhkan kemandirian anak untuk
melaksanakan kewajiban agamanya tanpa harus di perintah.

8. Kegiatan upacara pada hari sabtu. Kegiatan upacara di SMA Ali Maksum
dilaksanakan di setiap hari sabtu bertujuan untuk menumbuhkan rasa
Nasionalisme kepada semua civitas akademika SMA Ali Maksum. Petugas
upacara dijadwal secara bergantian setiap kelas. Hal ini bertujuan untuk
menumbuhkan rasa tanggung jawab (integritas) dan gotong royong antar
sesama anggota kelas.

9. Kegiatan kerja bakti bersama untuk membersihan sekolah dan pesantren setiap

8
jum’at pagi. Kegiatan ini biasa disebut dengan Ro’an. Kegiatan ini bertujuan
untuk membersihkan lingkungan sekolah dan pesantren sehingga terjaga
kebersihannya. Selain itu kegiatan ini juga merupakan bentuk upaya
menumbuhkan sikap gotong royong setiap siswa dan rasa tanggung jawab anak
sehingga sadar bahwa keberishan merupakan tanggung jawab bersama.

10. Kegiatan Jam’iyahan Malam Jum’at. Kegiatan ini berisi pembacaan surah Yasin,
Tahli, Do’a, dan Sholawat bersama yang ditujukan untuk mendo’akan orang tua,
para guru, dan pendiri pesantren.

11. Kegiatan Sima’an al-Qur’an setiap selapan sekali (35 hari sekali). Kegiatan
sima’an al-Qur’an adalah menyimak pembacaan al-Qur’an 30 Juz dengan sistem
di jadwal. Kegiatan ini untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap al-Qur’an
sehingga nila-nilai religius tertanam pada diri siswa.

12. Bakti Sosial di Masyarakat. Kegiatan Baksos ini merupakan kegiatan rutin
sekolah yang diperuntukkan untuk kelas XI. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3
hari dengan sasaran masyarakan yang masih minim agamanya dan banyak
membutuhkan bantuan. Dalam kegiatan ini, ada beberapa rangkaian kegiatan
yang penyusunannya menyesuaikan dengan kegiatan di masyarakat. Akan
tetapi, ada kegiatan wajib berupa praktik mengajar al-Qur’an, pengajian umun,
sembako murah, dan bazar pakaian layak pakai.

13. Penggalangan dana secara eksidental ketika salah satu murid atau guru
mendapatkan musibah seperti sakit yang lama, musibah bencana alam, maupun
meninggal.

14. Out Door Class. Kegiatan out door class ini diperuntukkan untuk semua jenjang
kelas. Adapaun tujuan tempatnya disesuaikan dengan peminatan anak. Diantara
tempat tujuannya adalah kunjunga kampus; kunjungan dunia usaha; kunjungan
ke tempat bersejarah; kunjungan musium; kunjungan lab; kunjungan lembaga
pemerintah; Kunjungan OJK; dan perpustakaan di sekitar Yogyakarta.

15. Kegiatan Peringatan Hari Besar Nasional. Kegiatan ini rutin dilaksanakan di
SMA Ali Maksum dengan mengadakan upacara bendera dan juga kegiatan-
9
kegiatan pendukung lainnya. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa
nasionalisme dan gotong royong semua siswa di SMA Ali Maksum. Diantara hari
Besar nasional yang diperingati adalah hari kemerdekaan, hari pendidikan
nasional, hari santri nasional, kesaktian pancasila, hari guru, hari pahlawan.

16. Kegiatan Peringatan Hari Besar Agama Islam. Kegiatan ini bertujuan untuk
menumbuhkan nilai-nilai religius pada setiap siswa dengan mengadakan
kegiatan-kegiatan keagamaan dengan mengadakan pengajian dan kegiatan-
kegiatan lainnya. Diantara Hari Besar Agama Islam yang diperingati antara lain
Idul Adha, Isro’ Mi’roj, Maulid Nabi, Nuzulul Qur’an, Tahun Baru Islam.

17. Peringatan Haul KH Ali Maksum dan KH. Munawir. Peringatan ini bertujun
untuk menumbuhkan rasa cinta kepada almamater dan juga pendiri almamater
sehingga menumbuhkan semangat belajar semua siswa sebagaimana yang
dicita-citakan oleh pendiri. Dalam kegiatan haul ini terdapat kegiatan-kegiatan
penyerta diantara lain sima’an al-Qur’an, Ziarah Kubur, khalaqoh alumni, dan
juga Bazar.

18. Kegiatan Ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu


sarana untuk membentuk menanamkan nilai-nilai karakter yang diperlukan
anak didik. Untuk itu, kegiatan ekstrakurikuler perlu didukung dengan
perangkat pedoman pelaksanaan, pengembangan kapasitas sumber daya
manusia dalam rangka mendukung pelaksanaan pendidikan karakter, dan
revitalisasi kegiatan ekstrakurikuler yang sudah ada ke arah pengembangan
karakter. Seluruh ekstra diatas merupakan sarana untuk siswa untuk
mengembangkan dimesi olah raga, olah pikir, olah rasa, dan olah hati. Ekstra
kurikuler di SMA Ali Maksum terdiri dari dua macam, ektrakurikuler wajib dan
pilihan. Ekstrakurikuler wajib yang dikembangkan di SMA Ali Maksum adalah
Kepramukaan sedangkan ekstrakurikuler Pilihan adalah:
1) Basket
2) Futsal
3) Tenis meja
4) Bola voli
10
5) Badminton
6) Hadroh
7) Qiro’ah
8) Javen
9) Angklung
10) Jurnalistik
11) Marching Band
12)Sinematografi
13)Science Club

c. Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Masyarakat


SMA Ali Maksum tidak dapat menutup diri dari kemungkinan berkolaborasi
dengan lembaga, komunitas, dan masyarakat lain di luar lingkungan sekolah.
Pelibatan publik dibutuhkan karena sekolah tidak dapat melaksanakan visi dan
misinya sendiri. Karena itu, berbagai macam bentuk kolaborasi dan kerja sama
antarkomunitas dan satuan pendidikan diluar sekolah sangat diperlukan dalam
penguatan pendidikan karakter.
SMA Ali Maksum melakukan berbagai kolaborasi dengan lembaga, komunitas,
dan organisasi lain di luar satuan pendidikan yang dapat menjadi mitra dalam
Penguatan Pendidikan Karakter. Yang dimaksud dengan komunitas yang berada di
luar satuan pendidikan diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Komunitas orang tua-peserta didik atau paguyuban orang tua, baik itu per-kelas
maupun per-sekolah. Karena SMA Ali Maksum berbasis Pesantren, maka untuk
pertemuan dengan wali santri hanya dilaksanakan beberpa kali saja. Yaitu ketika
pembagian Raport Hasil Belajar dan kembali setelah Idul Fitri. Sedangkan untuk
wali kelas diadakan forum wali kelas dengan wali siswa melalui grup sosial media.
2. lembaga-lembaga pemerintahan (Kepolisian dan Puskesmas). Lembaga-lembaga
tersebut bekeraja sama dengan SMA Ali Maksum untuk mensosialisasikan
program-program mereka yang penting untuk pengembangan karakter siswa.
Lembaga Kepolisian mensosialisasikan tentang bahaya rokok, narkoba, bulliying
dan pentingnya tertib berlalulintas ketika kegiatan MPLS (Masa Pengenalan

11
Lingkungan Sekolah). Begitu juga Pueksemas juga mensosialisasikan tentang
kesehatan remaja dan kesehatan reproduksi pada kegiatan MPLS.
3. lembaga atau komunitas yang menyediakan sumber-sumber pembelajaran
(perpustakaan daerah Jogja, museum, situs budaya, dan cagar budaya). SMA Ali
Maksum bekerjasama dengan lembaga-lembaga tersebut dalam kegiatan out door
kelas.
4. komunitas keagamaan. Semua siswa santri Ali Maksum secara otomatis masuk
dalam Komunitas Santri Krapyak dan ikut dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan
di pesantren Krapyak;
5. komunitas seniman dan budayawan lokal. SMA Ali Maksum bekerjasama dengan
seniman angklung jogja dalam mengembangkan budaya lokal angklung dalam
kegiatan ekstrakurikuler;
6. lembaga bisnis dan perusahaan yang memiliki relevansi dan komitmen dengan
dunia pendidikan. SMA Ali Maksum berkolaborasi dengan dunia usaha dalam
memberikan motivasi anak agar tertarik dengan dunia usaha sehingga membantu
mereka melatih kemandirian finasial dengan kegiatan out door ke tempat-tempat
dunia usaha ;
7. lembaga majalah. SMA Ali Maksum berkolaborasi dengan Majalah Bangkit dalam
pengembangan ekstrakurikuler Jurnaslistik dengan menghasilkan majalah
tahunan krapyak news.

12
C. Penutup

Demikianlah Program Penguatan Pendidikan Karakater SMA Ali Maksum Tahun


Pelajaran 2019/2020 telah selesai kami susun, dengan harapan segala upaya yang telah
kami rancang ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di SMA Ali Maksum
dan di Indonesia pada umumnya. Tidak hanya kualitas dalam sisi akademis saja tetapi juga
kualitas individual, moral, sosial, dan juga spiritual anak didik.

Program Penguatan Pendidikan Karakter ini diharapkan menjadi acuan untuk semua
civitas akademika di SMA Ali Maksum dalam mengembangkan dan menumbuhkan karakter
anak didik, baik nilai-niai Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong-royong, dan dan juga
integritas. Dengan tertanamnya nilai-nilai tersebut diharapkan lulusan-lulusan dari SMA Ali
Maksum menjadi pribadi unggul, berakhlakul karimah, dan berwawan golab sebaimana visi
didirikannya sekolah ini.

Kepada semua pihak yang telah membantu selesainya penyusunan Program


Penguatan Pendidikan Karakter SMA Ali Maksum ini, kami ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya dan berdo’a semoga Allah swt. membalas amal baik Bapak/Ibu/Sdr.
dengan pahala yang berlipat ganda.

Penyusunan Program Pendidikan Karakter ini tentunya jauh dari kesempurnaan.


Untuk itu, masukan dan saran yang membangun sangat kami butuhkan demi tercapainya
cita-cita sekolah menjadikan lulusan SMA Ali Maksum menjadi lulusan yang berkarakter.

Akhirnya, kepada Allah jualah kita semua bertawakal, semoga apa pun yang kita
lakukan senantiasa mendapatkan ridlo-Nya. Amin.

13

Anda mungkin juga menyukai