A. Rencana Sesi
A. Pendahuluan
Permasalah pendidikan anak sekarang ini banyak tersandung
berbagai permasalahan yang menyangkut dengan masalah anak
dan lingkungan sekolah, sehingga baru-baru ini banyak sekali
bermunculan lembaga pendidikan baik untuk anak usia
prasekolah maupun sekolah dasar. Semua menawarkan berbagai
macam program ciri khasnya. Ada sekolah dengan kurikulum
internasional, kurikulum nasional plus, bilingual, sekolah alam,
sekolah Sekolah Ramah Anakma dan masih banyak lagi yang
menawarkan sesuatu yang dianggap idaman bagi anak.
Sebenarnya yang perlu kita kembangkan adalah bagaimana
menciptakan sekolah yang ramah anak sehingga peserta didik
akan merasa aman dan nyaman berada di sekolah dan orangtua
merasa tenang
Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 C menyebutkan Setiap
orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan
kebutuhan dasar,berhak mendapat pendidikan dan memperoleh
manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi,seni danbudaya,
demi meningkatkan kualitas hidupnyadan demi kesejahteraan
umat manusia.Yang selanjutnya,ketentuan Konstitusi ini,secara
operasional diatur secara tegas pada Pasal 9 ayat (1) UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
disebutkan bahwa Setiap anak berhak memperoleh pendidikan
dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan
tingkat kecerdasannya sesuai dengan minatdan bakatnya
Pasal 28B
(2)
Undang-Undang Dasar1945 menyebutkan
bahwa Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh,
dan berkembang serta berhakatas perlindungan dari kekerasan
dan diskriminasi.Ketentuan ini, secaraoperasional diatur dalam
Pasal 54 Undang-Undang Perlindungan Anak, yang menyatakan
Anak di dalam dan di lingkungan sekolah wajib dilindungi dari
tindakan kekerasan yang dilakukan oleh guru, pengelola sekolah
atau teman-temanya di dalam sekolah yang bersangkutan, atau
lembaga pendidikan lainnya. Pasal 70 Ayat (2) menyebutkan
Setiap
orang
dilarang
memperlakukan
anak
dengan
mengabaikan
pandangan
mereka
secara
diskriminatif,
termasuk labelisasi dan penyetaraan dalam pendidikan bagi
anak-anak yang menyandang cacat . Pemerintah telah
melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan hak anak untuk
pendidikan melalui Program Wajib Belajar 9 Tahun dan didorong
menjadi Program Pendidikan Menengah
Universal
atau
STRATEGI
KEGIATAN
WAKTU
Tahap 1
Pendahulua
n
Tahap 2
Definisi
Sekolah
Ramah
Anak
Tahap 3
ALAT
DAN
BAHA
N
Indikator
Sekolah
Ramah
Anak
Tahap 4
Tahapan
Sekolah
Ramah
Anak
Tahap 5
Kegiatan
Sekolah
Ramah
Anak
Pelatih Menjelaskan
Ramah Anak
Tahap 6
Tanya
Jawab
Kegiata
Sekolah 25 menit
10
H. Referensi
a. Deklarasi Umum mengenai Hak Asasi Manusia pada tahun
1948;
b. Konvensi Hak Anak oleh PBB tahun 1989;
c. Deklarasi Dakar Education For All (EFA) tahun 2000;
d. Deklarasi Millenium Development Goals (MDGs); dan
e. Deklarasi Word Fit for Children tahun 2002.
f. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Amandemen Pasal 28 dan Pasal 31, Pasal 34 ayat 2;
g. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak;
h. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
i. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pengesahan
Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan
Budaya;
j. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen;
k. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2014
I.
Power Point
Note : Tujuan
mempertegas
dan
Materi
relevan,
jadi
Nara
sumber
bisa
Bahan Bacaan
SEKOLAH RAMAH ANAK
SESI II
A. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 C menyebutkan Setiap
orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasar, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari
ilmu pengetahuan dan teknologi,seni dan
budaya, demi
meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat
manusia.Yang selanjutnya, ketentuan Konstitusi ini, secara
operasional diatur secara tegas pada Pasal 9 ayat (1) UndangUndang
Nomor
23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
disebutkan bahwa Setiap anak berhak memperoleh pendidikan
dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan
tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya
Pasal 28 B (2) Undang-Undang Dasar 1945 menyebutkan
bahwa Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi. Ketentuan ini, secara operasional diatur dalam Pasal
54 Undang-Undang Perlindungan Anak, yang menyatakan Anak
di dalam dan di lingkungan sekolah wajib dilindungi dari tindakan
kekerasan yang dilakukan oleh guru, pengelola sekolah atau
teman-temanya di dalam sekolah yang bersangkutan, atau
lembaga pendidikan lainnya. Pasal 70 ayat (2) menyebutkan
Setiap orang dilarang memperlakukan anak dengan mengabaikan
pandangan mereka secara diskriminatif, termasuk labelisasi dan
penyetaraan dalam pendidikan bagi anak-anak yang menyandang
cacat. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk
JENIS KEKERASAN
Persentase(%)
Guru
Teman
sekelas
Tema
n Lain
Kelas
Guru
Teman
sekelas
Tema
n Lain
Kelas
Menjewer
326
226
134
31.8
22
13.1
Mencubit
379
504
316
36.9
49.1
30.8
70
261
175
6.8
25.4
17.1
Menendang
118
297
191
11.5
28.9
18.6
107
208
112
10.4
20.3
10.9
29
23
19
2.8
2.2
1.9
11
36
23
1.1
3.5
2.2
32
49
32
3.1
4.8
3.1
176
172
130
17.2
16.8
12.7
357
357
254
34.8
34.8
24.8
133
298
212
13
29.0
20.7
226
264
183
22
25.7
17.8
56
151
108
5.5
14.7
10.5
19
25
13
1.9
2.4
1.3
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Sumber:KPAI,2013
Pelakukekerasan disekolah dilakukan oleh guru,teman kelas, dan
teman lain (lihatTabel1.2).
Tabel1.2 Dominasi tindak kekerasan diLingkungan Sekolah
JUMLAH
NO
DILAKUKAN OLEH
FREKUENSI
PESRSEN
1
Guru
2039
29,9
2
Teman Se- kelas
2871
42,1
3
Tman Lain Kelas
1902
27,39
Sumber:KPAI,2013
B. Pengertian
Didalam Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2014
pasal 1.3. adalah Sekolah Ramah Anak Anak yang selanjutnya di
singkat SRA adalah satuan Pendidikan Formal, nonformal,, dan
informal yang aman, bersih, dan sehat, peduli dan berbudaya
lingkungan hidup, mampu menjamin, memenuhi, menghargai hak
hak anak dan perlindungan anak dari kekerasan, diskriminasidan
perlakuan salah lainnya serta mendukung partisipasi anak terutama
dalam perencanaan, kebijakan, pembelajaran, pengawasan, dan
mekanisme pengaduan terkait pemenuhan hak dan perlindungan
anak di pendidikan.
Sekolah Ramah Anak yang dimaksud dalam modul Pelatihan
ini adalah sekolah yang secara sadar berupaya menjamin dan
memenuhi hak-hak anak dalam setiap aspek kehidupan secara
terencana dan bertanggung jawab. Prinsip utama adalah non
diskriminasi kepentingan, hak hidup serta penghargaan terhadap
anak.Sebagaimana dalam bunyi pasal 4 UU No.23/2002 tentang
perlindungan anak, menyebutkan bahwa anak mempunyai hak
untuk dapat hidup tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara
wajar sesuai harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapatkan
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Disebutkan di atas
salah satunya adalah berpartisipasi yang dijabarkan sebagai hak
untuk berpendapat dan didengarkan suaranya. Sekolah Ramah
Anak adalah sekolah yang terbuka melibatkan anak untuk
berpartisipasi dalam segala kegiatan, kehidupan sosial, serta
mendorong tumbuh kembang dan kesejahteraan anak.
Anak adalah harapan orang tua. Mereka bekerja keras demi
masa depan anaknya. Mereka ingin segala sesuatu yang terbaik
untuk anaknya, termasuk dalam memilih pendidikan. Namun hal ini
terkadang justru menjadi beban yang berat bagi anak.Anak sering
menjadi pelampiasan obsesi mereka yang belum tercapai serta
mengejawantahkan mimpi-mimpi mereka. Sekolah Ramah Anak
dapat terwujud bila ada kerja sama yang sinergi antara keluarga,
masyarakat dan pihak sekolah. Ruang lingkup keluarga dan
masyarakat yang ideal, harmonis dan sehat dapat mendukung
perkembangan anak.
C. Indikator Sekolah Ramah Anak
a. Adanya kebijakan sekolah tentang Sekolah Ramah Anak.
b. Adanya Program dan Fasilitas Kesehatan di Satuan Pendidikan
c. Pelaksanaan
Tim Pengembangan Sekolah Ramah Anak melaksanakan
Rencana Aksi Sekolah Ramah Anak Tahunan dengan
mengoptimalkan
semua
sumber daya pemerintah,
masyarakat, dan dunia usaha.
d. Pemantauan dan evaluasi
e. Kegiatan Menuju Sekolah Ramah Anak
k. Membentuk Komunitas
pembelajar
yang
berkomitmen akan budaya aman dan sehat.
l. Sadar akan risiko bencana alam, bencana sosial,
kekerasan dan ancaman lainnya terhadap anak
perempuan dan laki-laki
m. Memenuhi standar pelayanan minimal pendidikan di
daerah bencana
n. Materi
Pembelajaran
memuat
penghormatan
terhadap HAM
o. Materi
Pembelajaran
memuat
penghormatan
terhadap tradisi dan budaya bangsa
p. Materi Pembelajaran memuat penghormatan kepada
sesama
anak baik perempuan dan
laki-laki
termasuk anak
yang memerlukan perlindungan
khusus disabilitas
q. Menjamin ketersediaan informasi bagi semua pihak
dan memastikan komunikasi dan dialog
r. Memastikan kurikulum, materi pendidikan, dan buku
pelajaran memberikan gambaran yang adil, akurat,
informatif mengenai masyarakat dan budaya
pribumi.
s. Memastikan tersedianya waktu
untuk anak
beristirahat dan bersenang-senang
t. Mengaktifkan Sanggar budaya
4) Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang terlatih
a. Sikap guru terhadap anak
Secara kasat mata profil guru dapat dilihat dari cara
mereka berhadapan dengan anak. Guru sebagai
sahabat anak harus dapat menunjukkan perilaku adil
terhadap semua anak tanpa memandang status
sosial maupun keadaan fisik anak, baik anak normal
maupun berkebutuhan khusus serta menghormati
hak-hak anak. Kasih sayang terhadap semua anak,
menerapkan norma-norma agama dan budaya yang
berlaku
b. Metode Pembelajaran
Indikator seorang anak cocok terhadap pilihan
sekolah adalah sejauh mana anak merasa aman dan
nyaman berada di sekolah itu. Proses belajar
mengajar yang dikemas sedemikian rupa sehingga
anak merasa enjoy dalam mengikuti pelajaran, tanpa
Kegiatan
Plaksanaan
Tahun Anggaran
2015 2016 2017 2018
No.
Kegiatan
d.
Plaksanaan
Tahun Anggaran
2015 2016 2017 2018