Laporan
Penelitian Tindakan Sekolah
sebagai
Karya Tulis Ilmiah
dalam kegiatan
pengembangan profesi
Pengawas Sekolah
Bacaan Pendukung
Pada Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Tindakan
Sekolah bagi Pengawas Sekolah
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 1
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Pengantar
Dimulai pada tahun 2007, Direktorat Tenaga Kependidikan, Dirjen
PMPTK, memberikan bantuan (berupa block grant) bagi pengawas
sekolah dalam melaksanakan kegiatan Penelitian Tindakan Sekolah
(PTS).
Ada dua tujuan utama, dari kegiatan tersebut: Pertama, untuk
meningkatkan kemampuan akademik dan manajerial pengawas
sekolah melalui berbagai kegiatan penelitian tindakan sekolah.
Kedua, mendorong penggunaan laporan kegiatan tersebut sebagai
Karya Tulis Imiah (KTI) dalam pengembangan profesi pengawas
sekolah yang selanjutnya dapat dipakai dalam memenuhi
persyaratan kenaikan golongan.
Apa dan bagaimana teknis pelaksanaan kegiatan tersebut, disajikan
secara rinci pada Petunjuk Teknis Penelitian Tindakan Sekolah
Peningkatan Kompetensi Supervisi Pengawas Sekolah .
Sedangkan, bagaimana melaksanakan dan melaporkan
kegiatan penelitian tindakan sekolah, agar dapat memenuhi
syarat sebagai KTI dalam pengembangan profesi, disajikan
melalui buku ini.
Buku ini, dimaksudkan sebagai Bacaan Pendukung terutama bagi
para pengawas sekolah yang mengikuti kegiatan PTS. maupun para
pembimbing dan para penilai kegiatan. Isinya meliputi: berbagai
informasi tentang apa dan bagaimana KTI dalam pengembangan
profesi pengawas sekolah dan bagaimana persyaratan serta kriteria
penilaiannya.
Dengan memahami informasi tersebut, diharapkan KTI yang
dihasilkan dari kegiatan PTS ini, akan sekaligus sesuai dan dapat
memenuhi peryaratan sebagai KTI kegiatan pengembangan profesi
bagi pengawas sekolah. Semoga.
Jakarta, Maret 2008
Direktur Tenaga Kependidikan
Surya Dharma, MPA, PH.D
NIP 130 785 511
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 2
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Daftar Isi
hlm
Pengantar 1
Daftar Isi 2
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 3
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 4
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 5
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 6
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Bab 1
Tanya jawab di sekitar :
Karya Tulis Ilmiah dalam
Kegiatan Pengembangan Profesi
Pengawas Sekolah
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 7
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
2
Pengembangan profesi bagi Pengawas Sekolah, berbeda dengan guru.
Bila guru memfokus pada peningkatan mutu PBM, maka bagi pengawas
memfokus pada upaya peningkatan mutu kegiatan kepengawasan yang
sesuai dengan TOPUKSI pengawas sekolah.
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 8
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
pengawas3 guru
membuat Karya Tulis membuat Karya Tulis
Ilmiah (KTI), Ilmiah (KTI),
menemukan Teknologi Tepat menemukan Teknologi Tepat
Guna, Guna,
menciptakan karya seni membuat alat
menyusun pedoman peraga/bimbingan,
pelaksanaan pengawasan, menciptakan karya seni, dan
dan mengikuti kegiatan
menyusun petunjuk teknis pengembangan kurikulum.
pelaksanaan pengawasan
sekolah
Dari tabel di atas tampak, bahwa membuat Karya Tulis Ilmiah
(KTI) merupakan salah satu bentuk dari kegiatan pengembangan
profesi yang dapat dilakukan baik oleh para pengawas sekolah
maupun guru.
Jadi, tidak benar bila dinyatakan bahwa kegiatan
pengembangan profesi pengawas sekolah harus berupa Karya
Tulis Ilmiah.
Memang, pada saat ini, membuat KTI merupakan macam
kegiatan pengembangan profesi yang paling banyak
dilakukan baik oleh pengawas sekolah, maupun guru.
3
Berdasar Keputusan Berdsama Mendikbud dan KBAKN Nomor
0322/O/1996 nomor 38 Tahun 1996 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Pengawas Sekolah dan Anga Kredirnya
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 9
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 10
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
5
Persyaratan KTI pada pengembangan profesi pengawas sekolah yang
dapat dinilai, adalah yang APIK yaitu Asli, Perlu, Ilmiah, dan Konsisten.
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 11
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
6
Keadaan ini juga terjadi pada para guru
7
Menurut sumber lisan dari Depdiknas
8
Hal tersebut terjadi karena di antara lima macam kegiatan pengembangan
profesi, kegiatan pembuatan Karya Tulis Ilmiah telah mempunyai Pentunjuk
Teknis Pelaksanaan yang relative lebih jelas dan operasional dibandingkan
dengan macam kegiatan yang lain.
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 12
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 13
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 14
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Ada pula sejumlah KTI yang sangat mirip satu dengan yang lain,
baik yang diajukan oleh guru yang bersangkutan, atau oleh guru-
guru lain di daerah sekitarnya. Umumnya KTI ini mempunyai
kesamaan pada kata pengantar, daftar isi, abstrak, teori, daftar
pustaka yang sama baik font, ukuran huruf, kata-demi-kata, kalimat
dan lain-lain.
7. Mengapa banyak KTI yang tidak PERLU?
Dalam praktik dijumpai banyak pula KARYA TULIS ILMIAH yang
berisi uraian hal-hal yang terlalu umum.
KTI yang tidak berkaitan dengan permasalahan atau kegiatan
nyata yang dilakukan oleh pengawas pengawas dalam kegiatan
pengembangan profesinya.
Mengapa demikian? Karena KARYA TULIS ILMIAH semacam itulah
yang paling mudah ditiru.
KTI semacam itulah yang paling mudah dipakai kembali oleh orang
lain dengan cara mengganti nama penulisnya.
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 15
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 16
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
9
Dikutip dari Petunjuk Teknis Peneltian Tindakan Sekolah (School Action
Research) Peningkatan Komptensi Supresvisi Pengawas Sekolah
SMA/SMK, Depdiknas, Dirjen PMPTK, 2007.
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 17
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
pendidikan dan
pembelajaran
4. Guru dalam
memanfaatkan hasil
penilaian untuk perbaikan
mutu pendidikan
5. Guru dalam mengolah dan
menganalisis data hasil
penilaian
6. Guru dalam melaksanakan
penelitian tindakan kelas
1. Gunakan selalu
kemampuan dan kemauan
Anda
2. Mulai dari yang mudah,
mulai dari diri senndiri, dan
mulailah sekarang!
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 18
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 19
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 20
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 21
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 22
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 23
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
(f) daftar isi, (bila ada : daftar label, daftar gambar dan daftar
lampiran), serta (g) abstrak atau ringkasan.
Bagian Isi umumnya terdiri dari beberapa bab yakni:
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 24
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 25
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Hal yang tidak mudah dalam menulis KTI hasil penelitian untuk
jurnal adalah keterbatasan halaman. Umumnya jumlah
halaman dari satu artikel yang dimuat di jurnal antara 5 10
halaman (untuk ukuran kertas A4, font 12, spasi dua). Karena
itu kemampuan untuk memadatkan laporan, agar isinya tetap
terkomunikasikan dan terjaga, dengan tetap enak dibaca dan
mampu menarik minat, menjadi kemampuan yang memerlukan
latihan.
(c) Prasaran pada pertemuan ilmiah (angka kredit 2.5)
Isi prasaran yang dapat disajikan pada pertemuan ilmiah
banyak macamnya. Namun karena kegiatan mengikuti kegiatan
ilmiah (sebagai pemrasaran) masih dalam ruang lingkup untuk
peningkatan pengembangan profesi kepengawasan, maka topik
atau hal dipermasalahkan tentunya berada pada kawasan
topuksi kepengawasan.
Karena itu hal yang umumnya diharapkan disajikan pada
pertemuan ilmiah dapat berupa laporan hasil penelitian
ataupun berupa sajian pemikiran non-hasil penelitian
(seperti misalnya paparan gagasan keilmuan, ulasan atau
tinjauan ilmiah). Apapun isi yang disajikan, sebagai tulisan
ilmiah, makalah yang disajikan pada pertemuan ilmiah
seharusnya harus tetap mencerminkan pola urutan kegiatan
berpikir keilmuan yaitu adanya sajian tentang (1) hal yang
dipermasalahkan, (2) kerangka teori, atau konsep-konsep
teoritik bukan pernyataan emosional si penulis, atau paparan
konsep non ilmiah, dari hal yang dipermasalahkan, (3) fakta-
fakta yang terjadi sehubungan dengan hal dipermasalahkan,
dan (4) analisis, bahasan, kesimpulan dan saran.
Masing-masing pantia pertemuan ilmiah (panitia seminar,
lokakarya, simpusium, dll) umumnya mepersyaratkan tatacara
penulisan makalahnya sendiri-sendiri. Ada perbedaan di antara
panitia pengarah yang satu dengan yang lainnya, misalnya,
tentang ukuran dan macam huruf, jumlah halaman maksimum
yang diperbolehkan, kerangka dan tatacara penulisan, bahkan
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 26
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 27
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 28
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Kepustakaan
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 29
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 30
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Bab 2
Tanya jawab di sekitar:
Penelitian Tindakan Sekolah
bagi Pengawas Sekolah
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 31
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 32
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 33
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 34
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 35
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 36
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 37
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 38
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Perencanaan Pelaksanaan
permasalaha
tindakan I Tindakan I
n
Refleksi I Pengamatan/
Siklus I Pengumpulan data
I
Permasalaha Pelaksanaan
Perencanaan
n baru hasil Tindakan II
tindakan II
refleksi
Pengamatan/
Refleksi II Pengumpulan data
II
Bila
Siklus II permasalaha Dilanjutkan ke
Dilanjutkan ke
n belum siklus
siklus
terselesaikan berikutnya..
berikutnya..
..
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 39
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 40
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 41
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 42
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 43
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 44
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 45
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 46
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 47
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 48
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Daftar kepustakaan
------, Keputusan Menteri Negera Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
84/1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka kreditnya
------, Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan kebudayaan dan Kepala
BAKN Nomor 0433/P/1993, nomor 25 tahun 1993 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya.
------, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 025/0/1995
Kemmis and McTaggart (1994) The Action Research Planner , Dekain
University
Nana Syaodih Sukmadinata, (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung
: Remaja Rosdakarya.
Sudarwan Danim, (2002). Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka
setia.
Suhardjono, A. Azis Hoesein, dkk (1995). Pedoman penyusunan KTI do
Bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi
Guru. Degutentis, Jakarta : Diknas
Suhardjono, (2004), 50 Pertanyaan dan Jawaban di sekitar MENYUSUN
USULAN PENELITIAN makalah pada Lokakarya dan Penataran
Penelitian Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Widya Gama
Malang, Sabtu 14 Agustus 2004
Suhardjono, (2005), Laporan Penelitian Eksperimen dan Penelitian Tindakan
Kelas sebagai KTI, makalah pada Pelatihan Peningkatan Mutu
Guru di LPMP Makasar, Maret 2005
Suhardjono (2006) Metodologi Penelitian di Bidang Teknik Pengairan . Buku
Ajar Jurusan Teknikm Pengairan Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya.
Suharsimi, Arikunto (1998), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek .
Jakarta: Rineka Cipta.
Suharsimi, Arikunto, (2002), Penelitian Tindakan Kelas, Makalah pada
Pendidikan dan Pelatihan (TOT) Pengembangan Profesi bagi
Jabatan Fungsionla Guru, 11-20 Juli 2002 di Balai penataran
Guru (BPG) Semarang,
Suharsimi, Suhardjono dan Supardi (2006) Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta : PT Bumi Aksara
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 49
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Bab 3
Tanya jawab di sekitar:
Kriteria dan Persyaratan KTI
dalam kegiatan
Pengembangan Profesi
Pengawas Sekolah
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 50
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
10 Untuk lebih memperjelas lihat pada Lampiran I dari Keputusan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara, Nomor : 84/1993 Tanggal 24 Desember 1993
tentang Rincian Kegiatan Guru dan Angka Kreditnya. KTI bagi guru macam KTI
tersebut masih ditambah dengan (6) Diktat pelajaran dan (7) Karya penerjemahan
buku pelajaran/karya ilmiah yang bermanfaat bagi pendidikan.
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 51
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Rincian besaran nilai angka kredit KTI tersebut adalah sebagai berikut:
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 52
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 53
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 54
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
11
Untuk itu disarankan untuk menyusun dan menyebarluaskan kriteria dan persyartan
khusus tentang KTI bagi pengawas, sebagaimana yang telah ada bagi para guru
(yang dibuat tahun 1996 dan sudah harus direvisi kembali)
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 55
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 56
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
12
Tugas dan kewajiban pengawas sekolah adalah (a) menyusun program catur
wulanan pen gawasan sekolah, (b) melaksanakan penilaian, pengolahan, dan analisis
data hasil belajar / bimbingan siswa dan kemampuan guru, (c) mengumpulkan dan
mengolah data sumberdaya pendidikan, proses belajar mengajar/ bimbingan siswa
dan lingkungan sekolah yang berpengaruh terhadap perkembangan hasil
belajar/bimbingan siswa, (d) melaksanakan analisis komprehensif hasil
belajar/bimbingan siswa , (e) memberikan arahan dan bimbingan kepada guru
tentang pelaksanaan proses belajar mengajar/ bimbingan siswa, (f) memberikan
contoh pelaksanaan tugas guru dalam melaksanakan proses belajar
mengajar/bimbingan siswa, (g) menyusun laporan hasil pengawasan sekolah, (h)
melaksanakan evaluasi hasil pengawasan seluruh sekolah yang menjadi tanggung
jawabnya, (i) Membina pelaksanaan pengelolaan sekolah, (j) Memberikan bahan
penilaian dalam rangka akreditasi sekolah swasta, dan (k) Melaksanakan salah satu
atau lebih kegiatan pengembangan profesi dengan angka kredit sekurang-kurangnya
12 (dua belas).
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 57
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 58
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 59
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 60
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 61
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 62
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
5 KARYA TULIS
ILMIAH yang
Terdapat indikasi yang menunjukkan KARYA TULIS
ILMIAH ini diragukan keasliannya.
diajukan tampak
KARYA TULIS ILMIAH yang diajukan sangat mirip
sangat mirip
skripsi, tesis atau desertasi yang tidak berkaitan
skipsi, tesis
dengan kegiatan pengembangan profesinya
atau
sebagai pengawas sekolah.
desertasi, yang
dapat diduga Disarankan untuk membuat KARYA TULIS ILMIAH baru,
sangat karya sendiri, yang berfokus pada laporan kegiatan
mungkin nyata yang bersangkutan sebagai pengawas sekolah.
karya orang Misalnya berupa laporan penelitian atau tinjauan ilmiah,
prasaran ilmiah, karya ilmiah populer, atau buku
lain, atau tesis
pelajaran.
yang
bersangkutan Bila KTI berupa laporan penelitian, sistematikanya paling
yang dipakai tidak memuat:
kembali. (Bab I) Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar
Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan
Hal ini tampak Kemanfaatan Hasil Penelitian; (Bab II) Kajian / Tinjauan
dari sajian isi, Pustaka yang berisi uraian tentang kajian teori; (Bab III)
format Metode Penelitian yang menjelaskan tentang prosedur
kelengkapan pelaksnaan penelitian; (Bab IV) Hasil, analisis hasil dan
kepustakaan, diksusi hasil penelitian; dan (Bab V) Simpulan dan Saran-
Saran.
kedalaman teori
dan terutama Laporan penelitian harus pula melampirkan
permasalahan
(a) semua instrumen yang digunakan dalam penelitian,
penelitiannya.
kuisener, tes, lembar observasi, pengamatan dan lain-
lain, (b) contoh-contoh isian instrumen misalnya hasil
kerja dalam pengisian/ pengerjaan instrumen, (c)
dokumen pelaksanaan penelitian yang lain seperti foto-
foto kegiatan, daftar hadir, jurnal harian, dan dokumen
pelaksanaan penelitian lain yang mampu memberikan
bukti bahwa penelitian tersebut telah dilakukan.
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 63
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 64
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 65
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 66
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
9 KARYA TULIS
ILMIAH
KTI dinyatakan sebagai tinjauan ilmiah namun belum
memenuhi persyaratan, karena hal yang
dinyatakan
dipermasalahkan berupa diskripsi tentang hal
sebagai
tinjauan / yang terlalu luas/ terlalu umum.
gagasan
ilmiah, KTI tersebut tidak berkaitan dengan tupoksi
namun : pengawas sekolah dan tidak tampak adanya
permasalahan berkaitan dengan kegiatan ybs sebagai
hanya pengawas sekolah.
berupa diskripsi
atau paparan Disarankan membuat KARYA TULIS ILMIAH baru
tentang hal yang berupa laporan kegiatan nyata yang
yang terlalu bersangkutan.
luas/ terlalu
umum Bila KARYA TULIS ILMIAH dimaksudkan sebagai
tinjauan ilmiah tetap harus memasalahkan hal-hal
tidak terkait
dengan
yang berkaitan dengan tugas-tugas kepengawasanya
permasalahan dengan menyertakan fakta-fakta masalah yang
kepengawasan terjadi dalam pelaksanaan tugasnya
Contoh judul: Sistematika KTI yang berupa tinjauan ilmiah
(a) Dalam paling tidak memuat :
rangka HUT PGRI Pendahuluan yang terdiri dari (a) latar belakang masalah,
pengawas sekolah (b) rumusan masalah, (c) tujuan dan manfaat penulisan
bertanggungjawab Kajian teori yang berkaitan dengan permasalahan yang
untuk
meningkatkan
dikaji
mutu pendidikan Sajian fakta-fakta yang terkait dengan pelaksanaan tugas
Indonesia yang bersangkutan sebagai pengawas sekolah di sekolah-
sekolah binaannya
(b) Motivasi Tinjauan atau ulasan tentang bagaimana memecahkan
pengawas sekolah
dalam kegiatan
masalah atau mengurangi masalah yang berupa gagasan
olahraga yang bersangkutan berdasar teori dan fakta yang ada.
Kesimpulan dan saran
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 67
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 68
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 69
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 70
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 71
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 72
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 73
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 74
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 75
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 76
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 77
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 78
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 79
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono
Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai KTI 80
dalam kegiatan pengembangan profesi Pengawas
Suhardjono