PENDAHULUAN
Page 1
Kemendikbud (2012:13) supervisi akademik yang dilaksanakan secara tepat
dan berkesinambungan akan menghasilkan pembelajaran yang berkualitas.
Pembelajaran yang berkualias akan berdampak positif terhadap peserta
didik, guru, dan kepala sekolah itu sendiri.
Pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas berdasar dari Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disiapkan oleh guru sebelum
mengajar, dalam menyusun RPP guru berpedoman pada silabus yang telah
tersusun melalui Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Supervisi
selalu mengacu pada kegiatan untuk memperbaiki, maka untuk
melaksanakan supervisi dengan baik harus dilakukan dengan prosedur yang
benar. Adapun prosedur supervisi dimulai dari perencannan, pelaksanan dan
evaluasi serta tindak lanjut dari hasil evaluasi.
Berdasar hal tersebut di atas, dari studi dokumentasi awal dan hasil
pembicaraan dengan kepala sekolah juga beberapa guru, penulis
menemukan bahwa implementasi supervisi akademik di SD Negeri Cigoong
2 belum dilaksanakan sesuai prosedur, maka dalam tulisan ini, peneliti ingin
menggali tentang perencanaan, pelaksanaan , evaluasi dan tindak lanjut dari
kegiatan supervisi yang selama ini telah dilaksanakan, supaya mendapat
informasi sebagai bahan perbaikan dari pelaksanaan suprvisi.
Page 2
dengan makna dari kegiatan supervisi. Sedangakan secara praktis bagi
kepala sekolah, laporan ini bermanfaat sebagai bahan evaluasi dalam
kegiatan supervisi akademik di sekolah dan bagi guru, laporan ini ini
bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan pelaksanaan proses
pembelajaran jika masih ditemukan kekurangan.
Page 3
II. KAJIAN PUSTAKA
Page 4
melalui wawancara (alat perekam), angket, observasi dan pelaksanaanya
secara sistematis, berencana serta kontinu.
2) Prinsip demokratis, yaitu menjujung tinggi harga diri dan martabat guru,
bukan berdasarkan hubungan atasan bawahan, tapi berdasarkan rasa
kesejawatan.
3) Prinsip kerjasama, yaitu mengembangkan usaha bersama atau menurut
istilah “supervisi sharing of idea, sharing of experience” memberi
support, dorongan, menstimulus guru, sehingga mereka merasa tumbuh
bersama.
4) Prinsip konstruktif dan kreatif, yaitu supervisi yang mampu
mencipatakan suasana kerja yang menyenangkan sehingga guru-guru
termotivasi untuk mengembangkan potensi keratifitasnya.
Page 5
1) Model konvensional (tradisional), adalah model supervisi untuk
mencari dan menemukan kesalahan, atau dapat disebut sebagai supervisi
korektif.
2) Model ilmiah, model ini mempunyai ciri-ciri dilaksanakan secara
berencana dan kontinu; sistematis dan menggunakan prosedur serta
teknik tertentu; menggunakan instrumen pengumpulan data; dan ada
data obyektif yang diperoleh dari keadaan yang riil.
3) Model supervisi klinis, yaitu bentuk supervisi yang difokuskan pada
peningkatan mengajar dengan melalui siklus yang sistematik, dalam
perencanaan, pengamatan, serta analisis yang intensif dan cermat
tentang penampilan mengajar yang nyata, serta bertujuan mengadakan
perubahan dengan cara yang rasional.
4) Model artistik, yaitu model yang menjadikan supervisor mempunyai
hubungan yang baik dengan guru-guru yang dibimbing, sehingga para
guru merasa diterima, ada perasaan aman dan dorongan positif untuk
berusaha maju.
Page 6
2.3 Teknik Supervisi
Teknik supervisi yang digunakan adalah teknik yang bersifat
individual, yaitu dengan cara ;
1) Kunjungan Kelas.
2) Observasi Kelas.
3) Percakapan piribadi.
4) Inter-visitasi.
5) Menyeleksi berbagai sumber bahan mengajar.
6) Menilai diri sendiri.
Page 7
III. PROSEDUR SUPERVISI AKADEMIK
Page 8
2) Tujuan supervisi
Kegiatan supervisi dimaksudkan untuk memperbaiki dan
mengembangkan kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya di
dalam kelas (proses belajar mengajar) sehingga meningkatkan kualitas
proses belajar mengajar yang pada akhirnya akan meningkatkan
kemampuan siswa.
Page 9
Tabel Interval Kemampuan Guru (KG) Mengelola
Pembelajaran
Interval Kategori
KG < 55% Kurang
55% ≤ KG < 75% Cukup
75% ≤ KG < 85% Baik
85% ≤ KG ≤ 100% Sangat Baik
Page 10
sekolah, dewan guru dan
guru yang bersangkutan
7 29-08-2022 Omiyati, S. Pd. Disampaikan kepada komite
sekolah, dewan guru dan
guru yang bersangkutan
8 30-08-2022 HErmansah, S. Pd. Disampaikan kepada komite
sekolah, dewan guru dan
guru yang bersangkutan
9 31-08-2022 Mursani, S. Pd. Disampaikan kepada komite
sekolah, dewan guru dan
guru yang bersangkutan
10 31-08-2022 Lia Muliawati, S. Pd. Disampaikan kepada komite
sekolah, dewan guru dan
guru yang bersangkutan
Page 11
pembinaan
10 Lia Muliawati, PAI 86 Perbaikan Sumbang
S. Pd. metode saran,
pembinaan
Page 12
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil laporan implementasi supervisi akademik di SD
Negeri Cigoong 2, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan supervisi
akademik belum dilaksanakan sesuai ketentuan yang ada atau belum seluruh
prosedur dilaksanakan dan secara administrasi belum terdokumen dengan
baik.
4.1 Saran
1) Supervisi akademik perlu dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan
tahap evaluasi serta tindak lanjut seharusnya dilaksanakan dalam
rangka meningkatkan mutu proses belajar menagajar.
2) Perlu adanya administrasi dan dokumen yang rapi, tertib dan akurat
dalam kegiatan supervisi.
Page 13
DAFTAR PUSTAKA
Balitbang, 2010. http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/survei-internasional-
pisa, diunduh pada tanggal 1 Oktober 2015.
Kemendikbud, 2015. Supervisi manajerial dan Supervisi Akademik, Jakarta:
PPTK-BPSDMP&PMP Kemendikbud.
Sahertian, Piet, 2010. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam
Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta
SD Negeri Cigoong 2, 2015. Dokumen Hasil Supervisi Akademik Semester 1 SD
Negeri Cigoong 2 Tahun Pelajaran 2015/2016. Semarang: SD Negeri
Cigoong 2.
Suhardan, Dadang, 2010. Supervisi Profesional. Bandung: Alfabeta.
.
Page 14