Disusun Oleh :
22144300026
2023
Abstrak
Pendekatan dalam supervisi pengajaran merupakan setiap bentuk layanan bantuan profesional
kepada guru-guru secara individu maupun kelompok dalam rangka perbaikan pengajaran dan
perbaikan program kurikulum melalui proses yang memerlukan intuisi, kreatifitas, kecerdikan,
keterampilan yang dilakukan oleh supervisor dalam kegiatan supervisi yang belum disepakati
secara tertulis dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Ada berbagai macam pendekatan
supervisi dan dimensi dalam mengklasifikasikan guru, sehingga supervisor dapat memilih
pendekatan dan gaya dalam melaksanakan supervisi. Contohnya supervisi klinis, pendekatan
direktif, pendekatan nondirektif, pendekatan kolaboratif, pendekatan informal, kolegial, dan
individual dihubungkan dengan dimensi guru mencakup tingkat perhatian guru, tingkat tanggung
jawab, kematangan kepribadian dan tingkat komplektifitas kognitif guru yang akan memberikan
berbagai bentuk rekomendasi pendekatan dalam pelaksanaan supervisi.
PENDAHULUAN
Kegiatan supervisi pengajaran merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan
kepala sekolah dan pengawasan sekolah dalam memberikan pembinaan kepada guru. Hal
tersebut karena proses belajar mengajar yang mengandung serangkaian perbuatan guru
dan siswa atas dasar hubingan timbal balik yang berlangsung edukatif untuk mencapai
tujuan tertentu. Oleh karena itu, kegiatan kegiatan supervisi dipandang perlu dalam
proses pembelajaran. Secara umum ada 2 (dua) kegiatan yang termasuk ke dalam
kategori supervisi pengajaran. Pertama, supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah
kepada guruguru. Secara rutin dan terjadwal kepala sekolah melaksanakan kegiatan
supervis kepada guru-guru dengan harapan agar guru mampu memperbaiki proses
supervisor adalah menemukan kesalahan guru berdasarkan standar kerja baku yang
merupakan dua pihak sebagai atasan-bawahan. iki tingkat kebenaran yang lebih
Dalam prosesnya, kepala sekolah memantau secara langsung ketika guru sedang
kemudian kepala sekolah mengamati proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Kedua, supervisi dilakukan oleh pengawas sekolah kepada kepala sekolah dan guru-guru
untuk meningkatkat kinerja. Kegiatan supervisi ini dilakukan oleh pengawas sekolah
komponen pendidikan akan menjadi baik serta peran dan tanggung jawab guru akan
pendidikan. Bafdal dam buku yang sama juga mengungkapkan bahwa tujuan supervisi
kesimpulan sementara bahwa untuk menjaga kualitas kinerja guru maka perlu adanya
pembelajaran yang lebih baik, membimbing pengalaman mengajar guru, dan membantu
guru dalam menilai kemajuan siswa. Pemberian motivasi oleh supervisor kepada guru
METODE PENELITIAN
Penelitian dalam jurnal ini adalah penelitian kepustakaan. Penulisan kepustakaan
dilakukan untuk mendapatkan konsepsi kebijakan teori atau doktrin, dan pemikiran
konseptual serta penulisan terdahulu yang berkaitan dengan objek pembahasan saat ini.
Penulisan terdahulu dapat berupa literatur karya tulis ilmiah atau hasil penelitian. Data-
data diambil dan diperoleh secara umum yang berasal dari data-data hasil bacaan dan
pengalaman yang dimiliki supervisor. Supervisor perlu melakukan kajian tentang segala
Guru pada saat berdiskusi dengan guru lainnya diharapkan dapat menemukan ide
baru yang akan diterapkan dalam pengajaran. Guru dapat mengadopsi metode mengajar
guru lain untuk diterapkan di kelasnya. Kemungkinan pada awal menerapkan metode
baru guru mengalami kesulitan. Dengan demikian guru memiliki tantangan untuk
belajar yang lebih baik, terus melakukan modifikasi sesuai dengan materi dan media yang
digunakan dalam pengajaran. Guru akan terlatih dalam melaksanakan inovasi secara
supervisi yang lebih populer dikenal dengan supervisi klinis, supervisi pengembangan,
a. Supervisi klinis
perlakuan di bidang medis oleh Morris Cogan dan rekan pada tahun 1950 di sebuah
behavioristik.
Dalam supervisi klinis, supervisi dilaksanakan dalam bentuk tatap muka antara
bertanggung jawab menganalisis kinerja mereka, terbuka membantu orang lain, dan
mengarahkan diri sendiri. Supervisi klinis diarahkan dalam bentuk proses tatap muka
masalah pembelajaran yang terjadi di kelas dan mencari strategi untuk mengatasi
masalah tersebut. Hal ini sebagaimana diungkapkan Sergiovanni dan Starratt dalam
Sabandi (Sabandi, 2013) bahwa supervisi klinis sebagai kontak tatap muka dengan
profesional.
Sabandi (Sabandi, 2013) mengemukakan model asli supervisi klinis ini terdiri dari
4. Mengamati pembelajaran
1. Model ini membutuhkan waktu cukup, sedangkan supervisor dan guru memiliki
2. Guru yang akan di supervisi akan mendapatkan perlakuan khusus dari guru
lainnya
kepada guru.
5. Membutuhkan saling berbagi rasa hormat satu sama yang lain antara supervisor
b. Supervisi pengembangan
menggunakan model ini memperlakukan individu yang berada pada berbagai tahap
Menurut Clickman et al. dalam Sabandi (Sabandi, 2013) mengemukakan bahwa ada 4
Supervisi ini digunakan bila level pengembangan guru agak rendah, tidak
terhadap masalah guru, supervisor lebih dipercaya, dan waktu yang singkat.
Supervisi ini digunakan bila level pengembangan guru yang moderat, guru dan
supervisor mempunyai tingkat keahlian yang sama, guru dan supervisor terlibat
memecahkan masalah.
Supervisi ini digunakan bila level pengembangan guru yang tinggi, guru memiliki
memecahkan masalah.
c. Supervisi differensial
Premis dasar supervisi diferens sederhana: keadaan yang berbeda dan memerlukan
Para guru tidak harus menunggu supervisor yang memiliki solusi terhadap
2. Guru yang bekerja dalam lingkungan kolegial sangat menekankan kerjasama dan
supervisi differensial
oleh organisasi.
KESIMPULAN
Ada berbagai macam pendekatan supervisi dan dimensi dalam mengklasifikasikan
guru, sehingga supervisor dapat memilih pendekatan dan gaya dalam melaksanakan
dengan dimensi guru mencakup tingkat perhatian guru, tingkat tanggung jawab,
kematangan kepribadian dan tingkat komplektifitas kognitif guru yang akan memberikan
penbelajaran yang merujuk dan berorientasi pada peningkatan hasil belajar siswa dan
peningkatan kualitas mengajar guru sehingga mampu bersaing pada berbagai tingkat.
DAFTAR PUSTAKA
Jasmani asf dan Syaiful Mustofa. (2013). Supervisi Pendidikan: Terobosan Baru dalam P
eningkatan Kinerja Pengawas Sekolah dan Guru. Yogyakarta: Graha ilmu.
Supit, M., A.M Rawis, J., Markus Wullur, M., & N.J. Rotty, V. (2021). Analisis Supervisi
Pendidikan Untuk Pengembangan Profesionalitas Guru Berkelanjutan.
LEADERIA: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 2(2), 87-107.
https://doi.org/10.35719/leaderia.v2i2.68