Anda di halaman 1dari 11

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Survei internasional PISA, menunjukkan kedudukan Indonesia
dibanding dengan negara-negara lain dalam bidang pendidikan yaitu skor
rata-rata penilain pada kemampuan membaca, matematika dan sains dari
siswa sekolah menengah usia 15 tahun membuat Indonesia dalam kategori
yang terbawah. Hasil survei tersebut pada tahun 2009 menunjukkan dari
jumlah peserta 65 negara kemampuan literasi membaca siswa Indonesia
peringkat 57, literasi matematika peringkat 61, dan literasi sains peringkat
60 (LitBang-Kemendikbud, 2010).
Rendahnya peringkat Indonesia dalam surve PISA dapat disebabkan
oleh berbagai faktor yang sangat kompleks, mulai dari faktor guru, sekolah,
sarana prasarana pendidikan, pembiayaan, juga kebijakan yang diterapkan
atau faktor lain yang belum disebutkan. Tetapi dari faktor-faktor tersebut
yang paling berperan utama adalah dari faktor guru, terbukti dari penelitian-
penelitian tentang kompetensi guru banyak menujukkan bahwa jika
kompetensi guru rendah maka kinerjanya juga rendah, dan yang paling
merasakan jika kinerja guru rendah adalah siswa sebagai subyek yang
berkaitan langsung dengan guru. Kompetensi guru meliputi empat
komponen, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesional,
kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial.
Dalam rangka meningkatkan kemampuan profesional guru, bisa
ditempuh dengan berbagai cara, antara lain pelatihan, mengaktifkan
kegiatan guru (MGMP), pertemuan forum-forum ilmiah (seminar,
simposium, workshop), juga yang terpenting adalah supervisi kinerja guru
terutama yang berkaiatan dengan proses pembelajaran/ akademik. Supervisi
akademik menjadi tugas atau tanggung jawab kepala sekolah sebagai
seorang supervisor.
Supervisi dilakukan dalam semua aspek yang berkaitan dengan
manjemen di sekolah. Salah satu bagian terpenting dalam rangka
meningkatkan mutu sekolah adalah program supervisi akademik. Berdasar

Page 1
Kemendikbud (2012:13) supervisi akademik yang dilaksanakan secara tepat
dan berkesinambungan akan menghasilkan pembelajaran yang berkualitas.
Pembelajaran yang berkualias akan berdampak positif terhadap peserta
didik, guru, dan kepala sekolah itu sendiri.
Pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas berdasar dari Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disiapkan oleh guru sebelum
mengajar, dalam menyusun RPP guru berpedoman pada silabus yang telah
tersusun melalui Kurikulum 2013. Supervisi selalu mengacu pada kegiatan
untuk memperbaiki, maka untuk melaksanakan supervisi dengan baik harus
dilakukan dengan prosedur yang benar. Adapun prosedur supervisi dimulai
dari perencannan, pelaksanan dan evaluasi serta tindak lanjut dari hasil
evaluasi.
Berdasar hal tersebut di atas, dari studi dokumentasi awal dan hasil
pembicaraan dengan kepala sekolah juga beberapa guru, penulis
menemukan bahwa implementasi supervisi akademik di SD Negeri Cirawa
Kunir belum dilaksanakan sesuai prosedur, maka dalam tulisan ini, peneliti
ingin menggali tentang perencanaan, pelaksanaan , evaluasi dan tindak
lanjut dari kegiatan supervisi yang selama ini telah dilaksanakan, supaya
mendapat informasi sebagai bahan perbaikan dari pelaksanaan suprvisi.

1.2 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan laporan hasil supervisi ini adalah :
1) Mengetahui perencanaan supervisi akademik di SD Negeri Cirawa
Kunir.
2) Mengetahui pelaksanaan supervisi akademik di SD Negeri Cirawa
Kunir.
3) Mengetahui evaluasi supervisi akademik di SD Negeri Cirawa Kunir.
4) Mengetahui tindak lanjut hasil evaluasi supervisi akademik di SD
Negeri Cirawa Kunir.

1.3. Manfaat Penulisan


Manfaat dalam laporan ini ada dua yaitu mafaat teoritis dan manfaat
praktis, secara teoritis penulisan ini dapat bermanfaat sebagai pedoman

Page 2
dalam pelaksanaan kegiatan supervisi akademik di sekolah, supaya
pelaksanaan supervisi dapat ditingkatkan dan lebih berhasil serta sesuai
dengan makna dari kegiatan supervisi. Sedangakan secara praktis bagi
kepala sekolah, laporan ini bermanfaat sebagai bahan evaluasi dalam
kegiatan supervisi akademik di sekolah dan bagi guru, laporan ini ini
bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan pelaksanaan proses
pembelajaran jika masih ditemukan kekurangan.

II. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Konsep Supervisi Akademik


Beberapa konsep supervisi akademik antara lain:
1) Menurut Daresh, 1989, Glickman, et al. 2007 dalam Kemendikbud
(2012:15) supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu
guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses belajar
mengajar demi pencapaian tujuan pembelajaran.
2) Menurut Suhardan (2010) supervisi merupakan pengawasan terhadap
kegiatan akademik yang berupa proses belajar mengajar, pengawasan
terhadap guru dalam mengajar, pengawasan terhadap murid yang belajar
dan pengawasan terhadap situasi yang menyebabkannya.
Dari kedua pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa supervisi
akademik adalah kegiatan pengawasan terhadap kegiatan belajar mengajar
yang dilaksanakan oleh guru dan siswa, sehingga dengan adanya kegiatan
pengawasan proses belajar mengajar akan terjaga mutunya sehingga
menghasilkan mutu pendidikan yang baik.

2.2 Tujuan Supervisi Akademik


Menurut Sahertian (2010), tujuan supervisi akademik memberikan
layanan dan bantuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang
dilakukan guru di kelas. Berdasar tujuan tersebut maka dapat dikatakan
bahwa supervisi akademik memberikan layanan dan bantuan pada guru

Page 3
untuk meningkatkan kualitas mengajarnya sehingga kualitas belajar siswa
juga semakin baik.

2.3 Prinsip Supervisi Akademik


Prinsip-prinsip supervisi akademik yang ditulis oleh Sahertian (2010)
adalah:
1) Prinsip ilmiah (scientefic), yaitu kegiatan supervisi dilaksanakan berdasar
data obyektif yang diperoleh pada pelaksanaan proses belajar mengajar
melalui wawancara (alat perekam), angket, observasi dan pelaksanaanya
secara sistematis, berencana serta kontinu.
2) Prinsip demokratis, yaitu menjujung tinggi harga diri dan martabat guru,
bukan berdasarkan hubungan atasan bawahan, tapi berdasarkan rasa
kesejawatan.
3) Prinsip kerjasama, yaitu mengembangkan usaha bersama atau menurut
istilah “supervisi sharing of idea, sharing of experience” memberi
support, dorongan, menstimulus guru, sehingga mereka merasa tumbuh
bersama.
4) Prinsip konstruktif dan kreatif, yaitu supervisi yang mampu
mencipatakan suasana kerja yang menyenangkan sehingga guru-guru
termotivasi untuk mengembangkan potensi keratifitasnya.

2.4 Fungsi Supervisi Pendidikan


Menurut Swearingen (1961) dengan bukunya yang berjudul
Supervision of Instrumen – Foundation and Dimension dalam Sahaertian
(2010) terdapat delapan fungsi supervisi yaitu:
1) Mengkoordinasi semua usaha sekolah.
2) Memperlengkapi kepememimpinan sekolah.
3) Memperluas pengalaman guru-guru.
4) Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif.
5) Memberi fasilitas dan penilaian yang terus-menerus.
6) Menganalisis situasi belajar mengajar.
7) Memberikan pengetahuan dan ketrampilan pekada setiap anggota staf.

Page 4
8) Memberi wawasan yang lebig luas dan terintegrasi dalam merumuskan.

2.5 Model Supervisi Akademik


Sahartian dalam bukunya yang berjudul Konsep Dasar dan Teknik
Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya
Manusia, menuliskan berbagai macam model supervisi, yaitu :
1) Model konvensional (tradisional), adalah model supervisi untuk
mencari dan menemukan kesalahan, atau dapat disebut sebagai supervisi
korektif.
2) Model ilmiah, model ini mempunyai ciri-ciri dilaksanakan secara
berencana dan kontinu; sistematis dan menggunakan prosedur serta
teknik tertentu; menggunakan instrumen pengumpulan data; dan ada
data obyektif yang diperoleh dari keadaan yang riil.
3) Model supervisi klinis, yaitu bentuk supervisi yang difokuskan pada
peningkatan mengajar dengan melalui siklus yang sistematik, dalam
perencanaan, pengamatan, serta analisis yang intensif dan cermat
tentang penampilan mengajar yang nyata, serta bertujuan mengadakan
perubahan dengan cara yang rasional.
4) Model artistik, yaitu model yang menjadikan supervisor mempunyai
hubungan yang baik dengan guru-guru yang dibimbing, sehingga para
guru merasa diterima, ada perasaan aman dan dorongan positif untuk
berusaha maju.

2.6 Pendekatan Supervisi


Pendekatan supervisi ada 3 bentuk, yaitu:
1) Pendekatan direktif.
2) Pendekatan non dircctif.
3) Pendekatan kolaboratif.

2.7 Obyek Supervisi

Page 5
Obyek supervisi pada masa mendatang menurut Sahertian (2010)
meliputi:
1) Pembinaan Kurikulum.
2) Perbaikan proses pembelajaran.
3) Pengembangan staf.
4) Pemeliharaan dan perawatan moral serta semangat kerja guru.

2.3 Teknik Supervisi


Teknik supervisi yang digunakan adalah teknik yang bersifat
individual, yaitu dengan cara ;
1) Kunjungan Kelas.
2) Observasi Kelas.
3) Percakapan piribadi.
4) Inter-visitasi.
5) Menyeleksi berbagai sumber bahan mengajar.
6) Menilai diri sendiri.

2.4 Prosedur Supervisi Akademik


Prosedur supervisi akademik adalah rangkaian program kegiatan
supervisi, menurut Kemendikbud (2015) prosedur supervisi akademik terdiri
atas :
1) Tahap persiapan, meliputi menyiapkan instrumen dan menyiapkan
jadwal bersama.
2) Tahap pelaksanaan, yaitu pelaksanaan observasi supervisi baik secara
langsung maupun tidak langsung.
3) Tahap pelaporan, meliputi mengidentifikasi hasil pengamatan pada saat
observasi, menganalisa hasil supervisi, mengevaluasi bersama.

2.5 Dokumen Pendukung Kegiatan Supervisi Akademik


a) Instrumen Perencanaan kegiatan Pembelajaran.
b) Instrumen Observasi Kelas.

Page 6
c) Daftar Pertanyaan setelah Observasi.
d) Format Tindak Lanjut Hasil Supervisi.

III. PROSEDUR SUPERVISI AKADEMIK

3.1 Perencanaan Supervisi Akademik


SD Negeri Cirawa Kunir dalam perencanaan supervisi akademik
meliputi kegiatan:
1) Di awal tahun pelajaran kepala sekolah mengadakan koordinasi dengan
para pembantu pimpinan untuk menentukan jadwal rencana pelaksanaan
supervisi.
2) Penyusunan jadwal dengan memperhatikan kalender akademik sekolah
yang telah disusun di awal tahun pelajaran.
3) Kepala sekolah bersama dengan wakil dan beberapa unsur guru
menyusun program pelaksanaan supervisi, program evaluasi supervisi
dan menyusun program tindak lanjut hasil evaluasi supervisi.
4) Hasil perencanaan di sosialisasikan pada seluruh guru dan memberi
kesempatan pada guru untuk memberikan hal-hal yang kemungkinan
belum tercantum pada rencana program supervisi.
5) Menyiapkan administrasi dokumen pendukung
e) Instrumen Perencanaan kegiatan Pembelajaran
f) Instrumen Observasi Kelas
g) Daftar Pertanyaan setelah Observasi
h) Format Tindak Lanjut Hasil Supervisi

3.2 Pelaksanaan Supervisi Akademik di SD Negeri Cirawa Kunir


1) Tempat , waktu pelaksanaan dan sasaran
Supervisi akademik di laksanakan di SD Negeri Cirawa Kunir,
yang berlokasi di Dsn Sumbersari, Ds Kunir Lor kecamatan Kunir.
Waktu pelaksanaan adalah 25 September 25 – 10 Oktober 2017, dengan

Page 7
obyek sasaran adalah proses kegiatan pembelajaran.dari semua guru dan
sisawa SD Negeri Cirawa Kunir.

2) Tujuan supervisi
Kegiatan supervisi dimaksudkan untuk memperbaiki dan
mengembangkan kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya di
dalam kelas (proses belajar mengajar) sehingga meningkatkan kualitas
proses belajar mengajar yang pada akhirnya akan meningkatkan
kemampuan siswa.

3) Model, teknik dan pendekatan supervisi


Model yang diterapkan adalah campuran dari model konvensional
dan model artistik tergantung dari situasi dan kondisi yang terjadi.
Sedangkan teknik supervisi yang digunakan adalah kunjungan Kelas,
observasi kelas, percakapan piribadi, inter-visitasi, menyeleksi berbagai
sumber bahan mengajar dan menilai diri sendiri. Pendekatan supervisi
secara direktif, yaitu atas inisiatif dari kepala sekolah. Dalam prakteknya
kegiatan supervisi di SD Negeri Cirawa Kunir tidak sepenuhnya
dilakukan sendiri oleh kepala sekolah, tetapi kepala sekolah menunjuk
beberapa guru senior sebagai supervisor.

4) Kegiatan yang dilakukan supervisor


Sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan Supervisor langsung
datang ke dalam kelas untuk mengamati kegiatan belajar mengajar dari
awal sampai akhir yang dilaksanakan satu kali pertemuan ( 2 X 45
menit). Selain mengamati pelaksanaan pembelajaran superrvisor juga
menilai kelengkapan perangkat pembelajaran seperti Silabus, RPP,
dokumen tugas siswa, alat pembelajaran, , media pembelajaran yang
digunakan lingkungan sekitar .
Supervisor mencatat hasil supervisi sesuai instrumen observasi
kelas dan membuat catatan-catatan hasil temuan selama pelaksanaan
PBM, yang kemudian akan digunakan sebagai bahan diskusi dan evaluasi

Page 8
pada kegaiatan evaluasi. Hasil kemampuan guru dapat dilihat pada tabel
interval kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran.

Tabel Interval Kemampuan Guru (KG) Mengelola


Pembelajaran
Interval Kategori
KG < 55% Kurang
55% ≤ KG < 75% Cukup
75% ≤ KG < 85% Baik
85% ≤ KG ≤ 100% Sangat Baik

Dalam tahap ini kadang-kadang terjadi supervisor tidak bisa


melaksanakan secara penuh pada saat KBM berlangsung, karena adanya
tamu atau kegiatan lain yang mendadak, sehingga bisa saja berpnegaruh
pada hasil penilaian.
3.3 Evaluasi Pelaksanaan Supervisi Akademik
1) Tahap evaluasi hasil supervisi akademik
Tahap evaluasi ini dilakukan dengan cara merefleksi pembelajaran
yang telah dilaksanakan, refleksi dilakukan guru bersama supervisor/
kepala sekolah. Hasil dari tahap refleksi dicatat dan akan dipakai sebagai
bahan untu melakukan tindak lanjut. Tetapi dalam prakteknya masih
sering belum dilaksanakan, dari catatan hal-hal yang ditemukan tidak
dilanjutkan dengan diskusi, dan hanya merupakan catatan tanpa ada
tindak lanjut.
2) Contoh Laporan Hasil Pengawasan Proses Pembelajaran

No. Tanggal Pihak yang Keterangan


Supervisi mendapat
laporan
1 5 Okt 2017 Atik Widyawati, Disampaikan kepada komite
S.Pd sekolah, dewan guru dan
guru yang bersangkutan
2 3 Okt 2017 Wiwik Disampaikan kepada komite
Swarawati,M.Pd sekolah, dewan guru dan
guru yang bersangkutan
3 4 Okt 2017 Heri Subekti,S.Pd Disampaikan kepada komite
sekolah, dewan guru dan
guru yang bersangkutan

Page 9
3.4 Tindak Lanjut Hasil evaluasi Pelaksanaan Supervisi Akademik
Kegiatan tindak lanjut ini, belum sepenuhnya dilaksanakan sehingga
hanya berhenti sampai tahap pencatatan belaka. Berikut contoh Rekap
Hasil Supervisi dan Tindak Lanjut

No Nama Guru Mapel Hasil Catatan Tindak


. Skor Khusus Lanjut
1 Atik Widyawati, TIK 89 Perbaikan Sumbang
S.Pd penilaian saran,
pembinaan
2 Wiwik IPA 88 Perbaikan Sumbang
Swarawati,M.Pd komunikasi saran,
dengan siswa pembinaan
3 Heri PKn 88 Perbaikan Sumbang
Subekti,S.Pd metode saran,
pembinaan

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil laporan implementasi supervisi akademik di SD
Negeri Cirawa Kunir, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan supervisi
akademik belum dilaksanakan sesuai ketentuan yang ada atau belum seluruh
prosedur dilaksanakan dan secara administrasi belum terdokumen dengan
baik.

4.1 Saran
1) Supervisi akademik perlu dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan
tahap evaluasi serta tindak lanjut seharusnya dilaksanakan dalam
rangka meningkatkan mutu proses belajar menagajar.
2) Perlu adanya administrasi dan dokumen yang rapi, tertib dan akurat
dalam kegiatan supervisi.

Page 10
DAFTAR PUSTAKA
Balitbang, 2010. http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/survei-internasional-
pisa, diunduh pada tanggal 1 Oktober 2015.
Kemendikbud, 2015. Supervisi manajerial dan Supervisi Akademik, Jakarta:
PPTK-BPSDMP&PMP Kemendikbud.
Sahertian, Piet, 2010. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam
Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta
SD Negeri Cirawa Kunir, 2015. Dokumen Hasil Supervisi Akademik Semester 1
SD Negeri Cirawa Kunir Tahun Pelajaran 2015/2016. Semarang: SD
Negeri Cirawa Kunir.
Suhardan, Dadang, 2010. Supervisi Profesional. Bandung: Alfabeta.
.

Page 11

Anda mungkin juga menyukai