Abstrak
Supervisi pendidikan bertujuan untuk perbaikan dan perkembangan proses pembelajaran
secara total. Minimnya pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan
supervisi pendidikan, seperti prinsip, tipe dan fungsi supervisi pendidikan seringkali
membuat tujuan tersebut tidak tercapai dengan maksimal.
Penelitian ini bertujuan membahas tentang prinsip, tipe dan fungsi supervisi pendidikan.
Metode penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif melalui analisis teori dan studi
kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat beberapa prinsip supervisi antara
lain, prinsip ilmiah, prinsip demokratis, prinsip kerja sama, dan prinsip konstruktif dan
kreatif. Supervisi memiliki tujuh fungsi utama, yaitu inspeksi, penelitian, penilaian,
deskriftif eksplanatoris, pelatihan, bimbingan dan pembinaan.
Kata kunci: Supervisi pendidikan, prinsip supervisi, tipe supervisi, fungsi supervisi
Abstract
Educational supervision aims to improve and develop the total learning process. The lack of
knowledge about matters relating to the implementation of educational supervision, such as
the principles, types and functions of educational supervision often makes these goals not
achieved optimally.
This study aims to discuss the principles, types and functions of educational supervision.
This research method is descriptive qualitative through theoretical analysis and literature
study. The result of this research is that there are several principles of supervision, including
scientific principles, democratic principles, cooperative principles, and constructive and
creative principles. Supervision has seven main functions, namely inspection, research,
assessment, explanatory descriptive, training, guidance and coaching.
membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan
kegiatan teknis edukatif di sekolah, bukan sekedar pengawasan fisik terhadap fisik
people to meet the goals of the organization in which they work. He stresses that supervision
Kepala sekolah sebagai supervisor dan guru sebagai yang disupervisi sama-
sama memiliki tanggung jawab dan amanah dalam menjalankan tugasnya masing-
mengapa guru tidak berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik. Berdasarkan hal
tersebut kemudian diadakan tindak lanjut yang berupa perbaikan dalam bentuk
pembinaan.
Oleh karena itu makalah ini akan membahas beberapa konsep mengenai supervisi
2. Metode
deskriptif kata-kata baik tertulis atau lisan dari objek atau perilaku manusia yang
dapat diamati. Penelitian ini menggunakan analisis teori dan studi kepustakaan.
Analisis teori adalah salah satu teknik dalam penelitian yang menjadikan teori
sebagai acuan dari objek yang diteliti. Analisis teori digunakan sebagai alat
yang bersifat positif, di antaranya: (1) konstruktif dan kreatif; (2) berdasar pada
kelebihan dari yang disupervisi; (5) memberikan rasa aman pada anggota kelompok:
(6) progresif; (7) didasarkan pada keadaan riil dan sebenarnya; (8) sederhana dan
didasarkan atas kekuasaan pangkat/ kedudukan atau atas dasar kekuasaan pribadi;
3Wahyudin Darmalaksana, Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka dan Studi Lapangan,
(Bandung: Pre-print Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2020), 1-6
(3) terlepas dari tujuan pendidikan dan pengajaran; (4) mencari-cari kesalahan dan
kekurangan; (5) terlalu cepat mengharapkan hasil dan tidak lekas kecewa.4
maupun manajerial terdapat beberapa prinsip antara lain, prinsip ilmiah, prinsip
a. Prinsip Ilmiah
berkelanjutan.
akal.
b. Prinsip Demokratis
Supervisor bersama guru dan staf sekolah lainnya bekerja sama dalam
melakukan:
program.
dimilikinya.
yang diharapkan.
dan efektivitas pembelajaran. Oleh karena itu, salah satu tugas kepala sekolah
adalah sebagai supervisor yaitu mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga
pendidikan.9
tipe supervisi, yaitu inspeksi, laissez-faire, coercive, training and guidance, dan
democratic leadership.10
untuk mengembangkan dan memperbaiki cara dan daya kerja sebagai pendidik
guru atau bawahan menjalankan apa yang telah diinstruksikan dan ditentukan
oleh atasan atau tidak, sampai dimana guru dan bawahan menjalankan tugas
b. Laissez Faire
Tipe ini kebalikan dari tipe sebelumnya. Kalau dalam supervisi inspeksi
bawahan diawasi secara ketat dan harus menurut perintah atasan, pada
supervisi Laissez Faire para pegawai dibiarkan saja bekerja sekehendaknya tanpa
diberi petunjuk yang benar. Misalnya: guru boleh mengajar sebagaimana yang
pelajaran.14
Sama halnya dengan laissez faire pada sistem ekonomi, tipe laissez faire
mengetahui bahwa hal yang demikian bukanlah demokrasi, melain kan justru
suatu kepengawasan yang lemah dan tanpa tanggung jawab. Seorang kepala
sekolah yang termasuk tipe ini sama sekali tidak mem berikan bantuan,
koordinasi.
bimbingan pemimpin. Para anggota tidak memiliki penger tian yang tegas
Dengan demikian, sukar diharapkan adanya kerja sama yang harmonis yang
2019), 80-81
c. Coercive supervision
Tipe ini tidak jauh berbeda dengan tipe inspeksi. Sifatnya memaksakan
tidak cocok dengan kondisi atau kemampuan pihak yang disupervisi tetap saja
dipaksakan berlakunya.16
baik menurut pandangan sendiri. Dalam hal ini pendapat guru-guru dan
bawahan tidak dihiraukan tipe ini pada hal tetentu berguna bagi guru yang baru
Tipe ini diartikan sebagai memberikan latihan dan bimbingan. Hal yang
positif dari supervisi ini yaitu guru dan staf tata usaha selalu mendapatkan
latihan dan bimbingan dari kepala sekolah. Sedangkan dari sisi negatifnya
kurang adanya kepercayaan pada guru dan karyawan bahwa mereka mampu
atasannya.18
Tipe ini baik, terutama bagi guru-guru yang baru mulai mengajar setelah
bimbingan itu bersifat kolot, sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan
pengetahuan yang telah diperoleh guru dari sekolah guru dengan pendapat
16 Daryanto dan Tutik Rachmawati, Supervisi Pembelajaran, (Yogyakarta: Gava Media, 2015), 9
17 Rosmiyati Azis, Supervisi Pendidikan, (Yogyakarta: Sibuku, 2016), 20
18 Daryanto dan Tutik Rachmawati, Supervisi Pembelajaran, (Yogyakarta: Gava Media, 2015), 9
pendapat supervisi itu lebih maju sedang kan pengetahuan yang diperoleh guru
kooperatif. Dalam tingkat ini supervisi bukan lagi suatu pekerjaan yang
kecakapannya masing-masing.21
dan fungsi yang bermuara pada peningkatan mutu pendidikan. Supervisi akademik
tujuan pembelajaran. Dengan demikian, berarti esensi supervisi akademik itu sama
sekali bukan menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran,
bahwa lima fungsi utama supervisi antara lain berperan sebagai inspeksi, penelitian,
menyebutkan pada dasarnya supervisi memiliki tujuh fungsi utama, yaitu inspeksi,
23 Nur Aedi, Metode dan Teknik Supervisi Bagi Pengawas Satuan Pendidikan, (Jakarta: Ditjen
pembinaan.24
a. Fungsi Inspeksi
kondisi sekolah, dan pada lembaga terkait, maka tugas seorang supevisor antara
keseluruhan baik pada guru, siswa, kurikulum tujuan belajar maupun metode
isian.25
b. Fungsi Penelitian
data, mengolah data, dan melakukan analisa guna menarik suatu kesimpulan
atas apa yang berkembang dalam menyusun strategi keluar dari permasalahan
diatas.27
Nur Aedi, Metode dan Teknik Supervisi Bagi Pengawas Satuan Pendidikan, (Jakarta: Ditjen
25
27 Nur Aedi, Metode dan Teknik Supervisi Bagi Pengawas Satuan Pendidikan, (Jakarta: Ditjen
merumuskan masalah yang akan diteliti: (b) menyusun alat pengumpulan data
analisis guna menarik suatu kesimpulan; dan (e) menyusun rekomendasi berupa
strategi untuk keluar dari permasalahan yang dialami; (f) menyusun program
perbaikan; (g) mencoba cara baru; (h) merumuskan pola perbaikan secara
c. Fungsi Penilaian
dicapai, serta seberapa besar tujuan telah dicapai. Fungsi penilaian adalah untuk
mengukur tingkat kemajuan yang diinginkan, seberapa besar telah dicapai dan
penilaian ini dilakukan dengan beragai cara seperti test, penetapan standar,
d. Fungsi Deskriptif-Eksplanatoris
Nur Aedi, Metode dan Teknik Supervisi Bagi Pengawas Satuan Pendidikan, (Jakarta: Ditjen
29
pendidikan/pengajaran.30
e. Fungsi Pelatihan
yang diperoleh dari hasil kegiatan inspeksi, penelitian, dan penilaian. Salah satu
masalah yang sedang dihadapi, dan dalam pelatihan diperkenalkan kepada guru
pembelajaran, dan jenis pelatihan yang dapat dipergunakan antara lan melalui
f. Fungsi Bimbingan
32 Nur Aedi, Metode dan Teknik Supervisi Bagi Pengawas Satuan Pendidikan, (Jakarta: Ditjen
g. Fungsi Pembinaan
(memelihara) proses dan hasil kerja yang telah baik, meningkatkan proses dan
hasil kerja untuk menjadi lebih baik di masa yang akan datang, serta melakukan
telah dilakukan. Selain itu juga dilakukan upaya pencegahan agar kelemahan
KESIMPULAN
sebagai berikut:
2. Tipe supervisi, yaitu inspeksi, laissed-faire, coercive, training and guidance, dan
democratic leadership.
Nur Aedi, Metode dan Teknik Supervisi Bagi Pengawas Satuan Pendidikan, (Jakarta: Ditjen
34
Aedi, Nur. Metode dan Teknik Supervisi Bagi Pengawas Satuan Pendidikan. Jakarta:
Bandung. 2020.
2015.
Mushlih, Aguslani dan Rudi Ahmad Suryadi. Supervisi Pendidikan: Teori dan Praktek.
Rosdakarya. 2019.
Sahartian. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Mengembangkan
https://pgsd.binus.ac.id/2020/04/15/supervisi-dalam-sistem-pendidikan/ diakses