1
Donni Juni Priansa, Manajemen Supervisi & Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Bandung Alfabeta ), h. 84
alat-alat pelajaran dan metode - metode mengajar yang lebih baik, cara-cara penilaian yang
sistematis terhadap fase seluruh proses
pengajaran, dan sebagainya.2
Supervisi merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan
teknis edukatif di sekolah, bukan sekedar pengawasan fisik terhadap fisik
material. Supervisi merupakan pengawasan terhadap kegiatan akademik
yang berupa proses belajar mengajar, pengawasan terhadap guru dalam
mengajar , pengawasan terhadap situasi yang menyababkannya. 3
Dalam Al Quran isyarat mengenai supervisi dapat diidentifikasi dari (salah
satunya) ayat Al-quran surah ali imran ayat 29 yang berarti:
Katakanlah: "Jika kamu Menyembunyikan apa yang ada
dalam hatimu atau kamu melahirkannya, pasti Allah Mengetahui".
Allah mengetahui apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada
di bumi. dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu (Q.S. Ali Imran :
29).
Ayat di atas secara implisit mengungkapkan tentang luasnya cakupan
pengetahuan Allah SWT tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan mahluk
ciptaanya. Demikian pula dalam ayat tersebut mengisyaratkan posisi Allah
SWT sebagai Pencipta merupakan pemilik otoritas tertinggi yang membawahi
semua mahluk ciptaan-Nya, yang bila dikaitkan dengan konteks pengertian
supervisi yang dikemukakan oleh Arikunto, yaitu supervisi dilakukan oleh
atasan atau pimpinan yang tentunya memiliki otoritas yang lebih tinggi
terhadap hal-hal yang ada dibawahnya atau bawahannya memiliki kesamaan
konsep tentang subjek pelaku supervisi yaitu sama-sama dilakukan oleh
subjek yang memilki otoritas yang lebih tinggi terhadap subjek yang lebih
rendah/bawahan.
a. Prinsip Ilmiah.
b. Prinsip Demokratis
c. Prinsip Kerjasama
Dari uraian diatas dapat kita ketahui, bahwa betapa banyak dan
besarnya tanggung jawab seorang kepala sekolah sebagai supervisor. Oleh
karna itu uraian diatas sejalan dengan yang uraikan oleh Ngalim Purwanto
dalam bukunya Administrasi dan Supervisi Pendidikan bahwa Moh. Rifai, M.A. untuk
menjalanlkan tindakan-tindakan supervisi sebaik-baiknya kepala
sekolah hendaklah memperhatikan prinsi-prinsip berikut :
b. Supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang sebenarbenarnya ( reslistis,
mudah dilaksanakan ).
4
Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Tehnik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka
Mengembangkan SDM, ( Jakarta : Rineka Cipta ,2008), h. 19
e. Supervisi harus didasarkan atas hubungan professional, bukan atas
dasar hubungan pribadi.
j. Supervisi tidak dapat terlalu cepat mengharapkan hasil, dan tidak boleh
lekas merasa kecewa.
2. Sistematis
Berkaitan dengan perencanaan program supervisi yang
matang dan tujuan pembelajaran.
3. Objektif
Berkaitan dengan masukan sesuai aspek-aspek instrumen
yang akan digunakan dalam supervisi.
4. Realitis
Berkaitan dengan kenyataan sebenarnya dalam melakukan
supervisi.
5. Antisipatif
Berkaitan dengan kemampuan dalam menghadapi masalahmasalah yang mungkin akan terjadi.
6. Konstruktif
Berkaitan dengan pengembangan kreativitas dan inovasi
guru dalam mengembangkan proses pembelajaran.
7. Kooperatif
Berkaitan dengan kerja sama yang baik antara supervisor
dan guru dalam mengembangkan pembelajaran.
8. Kekeluargaan
Berkaitan dengan pertimbangan saling asah,asih, dan asuh
dalam mengembangkan pembelajaran
9. Demokrasi
Berkaitan dengan pemahaman bahwa supervisor tidak boleh
mendominasi pelaksanaan supervisi akademik.
10. Aktif
Berkaitan dengan keaktifan guru dan supervisor untuk
berpartisipasi
11. Humanis
Berkaitan dengan kemampuan guru menciptakan hubungan
kemanusiaan yang harmonis, terbuka,jujur, ajeg, sabar,
antusias,dan penuh humor.
12. Berkesinambungan
Berkaitan dengan kesinambungan kegiatan supervisi
akademik oleh kepala sekolah
13. Terpadu
Berkaitan dengan kesatuan dengan program pendidikan
14. Komprenhensip
Berkaitan dengan pemenuhan ketiga tujuan supervisi
akademik. 7
Adapun fungsi utama supervisi pendidikan dalam konteks islam, yaitu ada 3
fungsi motivasi, fungsi kontrol dan fungsi pengembangan. Namun yang perlu
diingat adalah semuanya dijalankan dan diterapkan berdasarkan nilai-nilai
Islam. Banyak sekali hadits yang menerangkan mengenai motivasi, terutama
motivasi bagi pendidik untuk meningkatkan kompetensi yang dimilikinya.
Sedangkan fungsi kontrol dapat dilakukan dengan jalan musyawarah bukan
dengan jalan inspeksi, karena Islam mengajarkan musyawarah bukan mencari
kesalahan. Fungsi yang terakhir yaitu fungsi pengembangan. Seorang
supervisor harus mampu dan mempunyai kiat-kiat untuk mengembangkan
kompetensi orang yang disupervisinya dan kompetensi dirinya. Kompetensi
dirinya dikembangkan dengan cara selalu melakukan pembacaan baik
terhadap buku-buku maupun terhadap fenomena. Orang yang selalu membaca akan selalu
berkembang baik pengetahuannya maupun kompetensi yang
lainnya.
9
Maryono, Dasar-Dasar dan Teknik Menjadi Supervisor Pendidikan, (Jogjakarta : Arruz Media 2011), h. 23
kemampuan mengajar tapi juga mengembangkan potensi kualitas guru. 10
3) membantu kepala sekolah mengembangkan program yang sesuai dengan kondisi masyarakat
setempat.
4) ikut meningkatkan kerjasama dengan masyarakat atau komite
sekolah.11
a. Koordinator
Sebagai koordinator ia dapat mengko-ordinasi program belajar
mengajar, tugas-tugas anggota sataf berbqagai kegiatan berbeda-beda
diantara guru-guru.
b. Konsultan
Sebagai konsultan ia dapat memberi bantuan yaitu bersama
mengkonsultasikan masalah yang dialami guru baik secara individual
maupun kelompok.
c. Pemimpin Kelompok
Sebagai pemimpin kelompok ia dapat memimpin sejumlah staf guru
dalam mengembangklan potensi kelompok pada saat mengembangkan
kurikulum, materi pembelajaran dan kebutuhan professional guru-guru
secara bersama.
d. Evaluator
Sebagai evaluator ia dapat membantu guru-guru dalam menilai hasil
dan proses belajar mengajar.12
10
Piet A. Sahertian, Op. Cit., h. 19
11
Pidarta made, Supevisi Pendidikan Kontekstual, ( Jakarta : Rineka Cipta,2009) , h. 4
12
Piet A. Sahertian, Op, Cit, h. 25
6. Objek supervisi pendidikan
Objek supervisi pendidikan adalah perbaikan situasi belajar-mengajar dalam arti yang
luas. Sedangkan Olivia dalam bukunya Supervision for Today’s Schools menggunakan
istilah domain. Ia mengemukakan sasaran supervise pendidikan meliputi tiga domain,
yaitu:
1) Memperbaiki pengajaran.
2) Pengembangan kurikulum.
3) Pengembangan staf.
Objek supervisi di masa yang akan datang mencakup:
1) Pembinaan kurikulum.
2) Perbaikan proses pembelajaran.
3) Pengembangan staf.
4) Pemeliharaan dan perawatan moral serta semangat kerja guru-guru. 13
Priansa, Donni juni. 2014. Manajemen Supervisi & Kepemimpinan Kepala Sekolah. Bandung:
Alfabeta.
13
http://sititoriqotuljanah22.blogspot.com/2016/12/konsep-dasar-supervisi-pendidikan.html
Purwanto, Ngalim. 2010. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Piet A. Sahertian. 2008. Konsep Dasar dan Tehnik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka
Maryono. 2011. Dasar-Dasar dan Teknik Menjadi Supervisor Pendidikan. Jogjakarta : Arruz
Media.
http://sititoriqotuljanah22.blogspot.com/2016/12/konsep-dasar-supervisi-pendidikan.html